"Sabar Kinara sabar ... sabar ..." Ucapku di dalam hati."Tadinya sih, niatnya saya cuma begitu. Eh dianya malah nolak," Bu Ratna berkata dengan menunjuk ke arah ibu."Eh dasar dianya aja yang terlalu berharap, sampai mempertanyakan apa alasan saya membatalkannya. Tentu saja karena saya tidak ingin punya besan seorang penjual sayur," Ucapnya dengan pongahnya."Dan kamu, Kinara. Mulai sekarang saya minta kamu jangan ganggu-ganggu anak saya lagi. Jangan pernah deketin dia lagi, jangan pernah pula kamu mencoba menghubungi Deva. Anak saya akan saya carikan jodoh yang lain. Yang pastinya selevel sama saya. Paham?" Tanya Bu Ratna di akhir kalimatnya."Jadi, hanya karena itu Bu?"Raut wajah Bu Ratna terlihat kaget, dia melipat keningnya tajam menatapku. Sorot matanya tajam, setajam mata elang yang sedang mencari mangsa. Mungkin, jawabanku barusan tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya."Kalau cuma itu yang Bu Ratna mau, nggak apa-apa, Bu, silahkan ibu mencari jodoh untuk Deva yang selevel
Last Updated : 2023-07-31 Read more