Share

Bab 13

Penulis: Patricia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-09 11:56:48
Dalam pernikahan keluarga kaya, pria yang memiliki wanita simpanan sangat lumrah. Selama rumah tangga tetap terjaga, pria bebas berhubungan dengan siapa saja di luar.

Sebagai seorang ibu, Rebecca tidak akan terlalu ikut campur. Hari ini, dia termasuk resmi menawarkan janji kepada Nadine. Namun, ungkapan terima kasih dari Nadine yang Rebecca bayangkan, sama sekali tidak diucapkan. Yang dia dapatkan malah cibiran.

Nadine berkata, "Bu Rebecca, sebaiknya berikan niat baikmu sama  orang lain saja. Aku nggak layak menerimanya. Selain itu, aku sudah putus sama Reagan. Kalau kelak kita bertemu, lebih baik menjadi orang asing.

Dulu, Nadine akan menahan kesabarannya terhadap Rebecca demi Reagan. Rebecca mengeluh Nadine tidak berpendidikan tinggi, tidak punya latar belakang sekolah di luar negeri, dan tidak punya karier atau pekerjaan setelah lulus. Intinya, tidak cocok dengan putranya.

Dulu, Nadine mungkin masih akan memikirkan cara untuk menyenangkan calon mertuanya ini. Kini, dia bahkan tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
liliana lim
bingung dgn ceritanya berbelit belit disitu situ
goodnovel comment avatar
LikeIshak Lewi
bagus bikin penasaran
goodnovel comment avatar
Elsa Aisya Dj
ceritanya semakin menarik dan bikin tambah penasaran
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 14

    "Nggak bisa, aku masih ada urusan. Lain kali kita baru bertemu lagi," ucap Nadine. Hubungannya dengan Philip cukup baik. Jadi, Nadine tetap bersikap ramah kepada Philip meskipun menolak ajakannya.Philip memperhatikan Nadine membawa kotak perhiasan. Sepertinya Nadine memang ada urusan, bukan hanya alasan.Philip mengangguk. Saat dia hendak bicara lagi, Nadine langsung berjalan melewati Reagan dan pergi. Nadine sama sekali tidak melihat Reagan.Ekspresi Reagan menjadi dingin. Philip diam-diam melirik Reagan, lalu menjelaskan, "Itu ... Kak Reagan, mungkin Kak Nadine nggak lihat kamu. Jangan dipermasalahkan ...."Alhasil, ekspresi Reagan makin dingin. Philip berdeham dan tidak berani bicara lagi. Namun, dia merasa kali ini Nadine benar-benar gigih.Staf toko bertanya, "Pak, apa kamu masih mau beli perhiasan?"Reagan melihat staf toko dengan dingin dan menyahut, "Tentu saja aku mau beli. Aku mau yang paling mahal."Jika Nadine tidak menghargai Reagan, masih ada wanita lain yang menghargain

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 15

    Eden mengantar Nadine ke bawah apartemennya. Setelah mengucapkan terima kasih, Nadine tidak langsung naik ke atas melainkan mampir ke pasar sayur di sebelah.Dua puluh menit kemudian, dia kembali dengan membawa banyak kantong belanjaan. Saat hendak naik ke apartemen, dia melihat Arnold berjalan mendekat dari arah matahari terbenam.Langit sudah mulai gelap, tetapi tubuhnya yang tinggi dibalut oleh sinar jingga senja membuat bayangannya makin panjang. Wajah Arnold serius dan setiap langkahnya terlihat penuh perhatian."Kebetulan banget, kita bertemu lagi," sapa Nadine dengan ramah.Arnold menoleh dan mendorong kacamata ke atas hidungnya. Dia membalas, "Ya, kebetulan banget.""Kamu sudah makan malam? Aku baru beli bahan makanan, mau makan bareng?" tawar Nadine.Arnold ingin menolak, tetapi tanpa sadar mengangguk karena mengingat keahlian memasaknya. Ini pertama kalinya Arnold datang ke rumah Nadine.Di depannya, ada balkon dengan bunga tulip yang sedang mekar. Di sebelahnya, ada sebuah a

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 16

    Kelly suka sashimi, jadi dia memesan salmon segar dan beberapa seafood lainnya seperti udang besar.Sementara itu, Nadine tidak terbiasa makan makanan mentah. Jadi, dia memesan semangkuk ramen dan beberapa sushi. Rasanya ramen biasa saja, tetapi bahan-bahannya segar.Melihat Nadine makan dengan rapi, Kelly meledek, "Daging salmon ini segar dan lembut, masa kamu nggak mau coba? Siapa tahu bakal menemukan selera baru."Nadine menolak dengan sopan, "Kamu tahu jelas aku nggak bisa makan makanan mentah. Dari dulu, aku nggak bisa terima hal ini dari segi psikologis. Mending aku makan ramenku saja.""Kamu masih saja sama seperti dulu," ucap Kelly. Dari pertama kali mengenal Nadine, dia sudah tahu bahwa orang ini sangat teguh pada apa yang dia suka, begitu pula dengan hal-hal yang tidak disukainya.Kelly berujar, "Omong-omong, aku sudah beberapa hari nggak ke spa. Karena sibuk, tanganku sampai kasar."Kemudian, Kelly menghela napas sebelum mengeluh lagi, "Semuanya gara-gara ayahku. Belakangan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 17

    Sambil mendorong kacamatanya, Arnold menambahkan, "Fisika itu nggak bisa selesai dalam sekejap. Ilmu ini punya ritme dan jalurnya sendiri, bukan sesuatu yang bisa kamu hentikan seenaknya."Penanggung jawab tadi pun membalas sambil tersenyum kecut, "Aku cuma sampaikan pendapatku kok ...." Akhirnya, mereka berpisah dengan suasana yang kurang baik.Setelah berbalik, Arnold melihat Nadine yang tersenyum sambil melambai padanya. Wanita itu menyapa, "Lama nggak bertemu, Tetangga."Mereka berjalan berdampingan di jalan menuju rumah. Nadine sengaja tidak membahas masalah tadi dan hanya mengobrol ringan. Dia berujar, "Makasih untuk bantuanmu waktu itu. Beberapa hari ini, aku lancar mengerjakan soal."Arnold tidak merasa perlu mengambil pujian sehingga membalas, "Itu karena kamu memang pintar. Beberapa hari ini, kamu sudah mengunjungi Bu Freya?"Nadine berjalan pelan sambil melihat ke bawah. Dia menjawab, "Belum, cuma bicara lewat telepon beberapa kali. Kesehatannya sudah membaik. Dua hari lagi,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 18

    Eva bergegas menuju ke gerbang universitas. Dia langsung melihat mobil Reagan yang diparkir di pinggir jalan.Reagan duduk di kepala mobil. Dia memakai kaus putih, jas panjang abu-abu tua, dan celana kasual hitam. Penampilannya terlihat seperti mahasiswa. Muda dan keren. Orang-orang di sekitar tidak berhenti memandangnya.Dalam 3 menit, Reagan telah memeriksa jamnya sebanyak 3 kali. Eva terlambat keluar. Reagan pun mengeluarkan ponselnya untuk mencari nomor Eva. Ketika dia hendak membuat panggilan, aroma yang wangi tiba-tiba tercium.Eva melingkari leher Reagan, lalu bertanya dengan centil, "Kamu sudah tunggu lama ya?""Kamu terlambat." Reagan melirik Eva dengan tatapan mendalam. Kedua tangannya diletakkan di dalam saku."Maaf, aku nggak bakal telat lagi lain kali. Janji." Eva menghela napas lega melihat Reagan tidak bersikap perhitungan padanya."Masuk mobil." Reagan bukan tidak tahu isi pikiran Eva, tetapi malas membongkarnya.Eva langsung duduk di samping kursi pengemudi. Sepanjang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 19

    Kelly menggandeng Nadine dan mendesak lagi, "Ayo, ayo. Aku sudah menyusun rencana sebelum kemari. Hari ini, aku akan membawamu main sampai puas.""Ah!""Ibu! Tolong!"Terdengar jeritan yang memekakkan telinga selama 5 menit. Nadine mengusap telinganya yang mati rasa, lalu melirik orang yang baru selesai muntah. Wajah pucat orang itu membuatnya merasa lucu sekaligus iba.Nadine menepuk punggungnya sambil bertanya, "Sudah enakan setelah muntah?""Aku ... huek ...."Orang itu muntah lagi. Nadine mengambilkan tisu untuknya, lalu membuka sebotol air. Setelah dia selesai muntah, Nadine menyodorkan air kepadanya.Saat ini, Kelly akhirnya keluar dari kamar mandi dan tidak muntah-muntah lagi. "Kata orang kereta luncur di sini seperti neraka. Aku akhirnya tahu seperti apa neraka. Seram sekali."Kelly menyeka bibirnya sambil menepuk dadanya. Dia benar-benar ketakutan.Nadine menyahut, "Siapa suruh kamu sok hebat?"Kelly jelas-jelas takut ketinggian, tetapi masih ngotot mau bermain. Nadine hanya b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 20

    Selesai makan siang, Kelly membeli 2 tiket atraksi hewan. Dia mengajak Nadine menonton pertunjukan lumba-lumba.Mereka melewati lautan manusia, lalu mengikuti kerumunan ke ruang pertunjukan di sebelah barat daya.Ruangan dilengkapi AC sehingga terasa sangat sejuk, tidak seperti saat di luar. Nadine tidak terlalu tertarik dengan atraksi hewan, tetapi Kelly sangat menyukai lumba-lumba. Selama sesi interaksi dengan lumba-lumba, Kelly menyerahkan kamera kepada Nadine supaya Nadine memotretnya.Ketika melihat senyuman Kelly, Nadine tak kuasa tersenyum. Setengah jam kemudian, pertunjukan akhirnya berakhir. Nadine menitip tasnya kepada Kelly karena dia ingin ke toilet.Begitu berbelok, Nadine malah melihat Eva yang sedang mencuci tangan di wastafel. Langkah kaki Nadine sontak terhenti. Kemudian, dia segera berjalan melewati Eva dan masuk ke bilik di sebelah.Ketika keluar, Nadine mendapati wanita itu masih berada di tempatnya. Sepertinya, Eva sengaja menunggunya.Nadine mengabaikannya dan han

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09
  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 21

    "Silakan masuk." Di belakang staf adalah tirai. Angin dingin bertiup dari dalam, memperlihatkan sebuah lorong gelap.Jeritan terus terdengar. Kelly menelan ludah sambil menggenggam tangan Nadine. Mereka berjalan masuk dengan perlahan.Bisa dibilang Nadine menyeret Kelly masuk. Nadine pun merasa lucu melihat tingkah sahabatnya ini. Dia bertanya, "Gimana kalau kita pergi saja?""Nggak boleh! Kita sudah di sini!" Kelly jelas-jelas ketakutan, tetapi masih tidak mau mengaku. Dia langsung menarik Nadine dengan sok berani.Tiba-tiba, muncul boneka yang mengerikan. "Ah! Nadine, tolong aku!"Reagan sontak menoleh. Sepertinya, dia mendengar seseorang memanggil nama Nadine? Reagan memandang ke sekeliling, tetapi tidak melihat sosok yang familier.Reagan tak kuasa mengernyit. Ketika melihat pacarnya kehilangan fokus, Eva merangkul lengannya dengan takut dan berucap, "Kak, aku takut. Kamu harus jaga aku ya?"Reagan tersadar kembali. Dia mengiakan dengan lirih. Di depan sana gelap gulita, hanya ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-09

Bab terbaru

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 318

    Wanita itu selesai berbicara, lalu berbalik dan pergi dengan langkah tegas. Sepatu hak tingginya mengetuk lantai dengan ritme yang mantap. Teddy hanya tertawa kecil, sama sekali tidak memedulikan kutukan wanita itu.Pahitnya cinta?Huh! Omong kosong!Belum lama wanita itu pergi, seorang gadis muda keluar dari bar. Dia mengenakan rok pendek, memperlihatkan sepasang kaki panjang nan putih, rambut ikalnya terurai indah, dengan riasan wajah yang sempurna."Pak Teddy ...."Gadis itu mendekat dengan percaya diri, mengira pria itu tidak akan menolak. Namun, di luar dugaannya, Teddy justru menghindar dengan cepat. Dia mengulurkan tangannya dan malah merangkul pinggang Kelly serta menariknya ke dalam pelukannya.Kelly yang tadinya sedang asyik menonton drama, langsung terkejut. Teddy menatap gadis itu dengan santai. "Maaf ya, kamu telat datang."Gadis itu menggigit bibirnya, melirik Kelly dengan kesal, lalu pergi dengan berat hati."Pakai aku sebagai tameng?" Kelly melipat tangan di depan dada

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 317

    Untuk pertama kalinya, Nadine merasakan kekaguman yang mendalam. Dia belum tahu bahwa emosi kompleks ini disebut ... kekaguman terhadap kekuatan.....Sementara itu, setelah mengantar Arnold dan Nadine pulang, Kelly berbalik arah dan mengemudi menuju bar. Perjalanannya mulus, sampai dia tiba di depan bar dan bersiap untuk parkir ....Bam!Sebuah Maserati melesat dari samping dan menabrak bagian belakang mobilnya.Kelly langsung marah. Dia membuka pintu dengan keras, turun, dan berjalan ke arah mobil tersebut."Hei! Kamu tahu cara nyetir nggak?! Gas nggak bisa kamu lepas, ya?! Di jalan begini kamu ngebut? Ngebut oke, tapi nggak lihat jalan? Mobilku setengah badan belum masuk parkiran, kamu nggak lihat atau gimana?! Sampai bisa tabrak kayak gini?!"Pintu pengemudi Maserati terbuka, seorang pria keluar dengan senyum santai. "Hah, aku kira siapa. Cuma masalah kecil, jangan marah-marah gitu."Teddy mendekati Kelly dengan wajah penuh senyum tak berdosa."Oh, ternyata kamu, Pak Teddy ...." Ke

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 316

    Ketiganya keluar dari restoran."Kak, kamu ini terlalu populer. Sekelompok orang tua itu mengerubutimu seperti fans yang mengejar bias-nya.""Bias?""Oh, maksudku idola."Arnold tertawa kecil. "Hanya karena kepentingan saja, mana ada hubungannya dengan idola?"Kelly mengendus sedikit, "Kamu minum alkohol? Apa kamu nyetir tadi?""Minum sedikit. Tapi nggak nyetir.""Pas banget. Naik mobilku saja, aku antar kamu dan Nadine pulang."Mobil Kelly berhenti di mulut gang karena tidak bisa masuk. Nadine dan Arnold pun turun di sana, lalu berjalan berdampingan ke dalam gang.Langit malam cerah dengan sedikit bintang, angin malam terasa hangat dan tenang. Gang yang sunyi hanya sesekali terdengar suara kucing yang mengeong. Arnold menginjak kantong sampah, lalu karena efek alkohol, tubuhnya sedikit goyah."Kamu baik-baik saja?""Maaf, aku minum terlalu banyak malam ini."Khawatir bau alkohol di tubuhnya akan mengganggu Nadine, Arnold dengan sengaja menjaga jarak darinya. Ucapan "maaf" itu terdenga

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 315

    Mengingat kejadian mabuk waktu itu, Kelly merasa agak canggung dan mengusap hidungnya. "Semuanya gara-gara ibuku. Dia memaksaku datang ke semacam pesta anak muda, yang sebenarnya cuma pesta kencan buta."Para pria dan wanita muda seperti barang dagangan, dipamerkan di depan semua orang untuk dipilih.Ibu Kelly sebenarnya sangat baik, hanya saja terlalu khawatir.Dia terus bicara soal pasangan yang statusnya tidak setara pasti tidak akan bahagia. Dia bilang, pengalaman hidup membuktikan bahwa cinta pada akhirnya tetap bergantung pada fondasi ekonomi, bla bla bla ....Kelly sangat kesal.Setelah pulang, dia membuat kesepakatan dengan ibunya. Dia setuju soal pasangan yang sepadan, tapi dia sendiri yang harus memilih. Sebagai gantinya, ibu Kelly tidak boleh lagi mengatur pesta kencan buta atau pertemuan serupa tanpa seizinnya.Nadine bertanya, "Milih sendiri?""Iya, selama keluarganya nggak terlalu buruk, ibuku pasti bisa menerimanya. Jadi gampang, aku pilih dari lingkungan kita saja!""Ka

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 314

    "Olive?" Wilfred memanggilnya sekali lagi."Ada apa?""Tadi kamu telepon agen properti, mau cari rumah ya?"Hati Olive gelisah, takut Wilfred bertanya lebih jauh. Dengan nada ketus, dia menjawab, "Tanya banyak banget sih?! Apa urusannya sama kamu?!"Wilfred merasa sedikit terluka, tapi tidak menunjukkan perasaannya. "Aku 'kan pacarmu, tentu aku peduli.""Aku ini cari pacar, bukan cari bapak.""Kalau kamu merasa aku terlalu cerewet, ya ... aku akan lebih sedikit bicara mulai sekarang." Wilfred berkata hati-hati, takut membuat Olive semakin marah.Melihat Wilfred tidak bertanya lagi soal sewa rumah, Olive diam-diam menghela napas lega. Sikapnya pun mulai melunak. "Berikan padaku." Dia mengulurkan tangan."Apa?""Bubble tea di tanganmu itu, bukannya untukku?""Oh, iya! Hampir lupa ...." Wilfred tersenyum cerah.....Setelah berkutat di laboratorium selama seminggu penuh, akhirnya dua set data berhasil didapatkan. Pekerjaan mereka kini tidak terlalu mendesak lagi. Pada hari Sabtu, Nadine m

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 313

    Sambil berkata demikian, Nadine menyerahkan kertas dan pena. "Kalau begitu, aku pamit dulu."Stendy hanya bisa tersenyum, "Baik. Sampai jumpa.""Hmm, ayo Pak Arnold. Kedai bubble tea itu kebetulan ada di dekat tempat tinggal kita, cukup menyeberang jalan saja sudah sampai."Terakhir kali dia dan Stendy membahas sesuatu, mereka juga pergi ke tempat itu....."Bubble tea sudah sampai!"Calvin, Kamila, dan Wilfred langsung muncul setelah mendengar kabar itu."Terima kasih, Pak Arnold. Terima kasih juga, Nadine! Membuat dua orang sibuk seperti kalian jadi kurir benar-benar keterlaluan!"Calvin menusukkan sedotan dan mengisapnya dalam-dalam, "Ah, nikmat sekali ...."Kamila mengerutkan dahi, "Seperti itu berlebihan banget nggak, sih?"Wilfred mengambil bubble tea miliknya dan milik Olive, lalu tersenyum sambil mengucapkan terima kasih kepada Arnold dan Nadine. Setelah itu, dia membawanya ke Olive dengan antusias."Olive, ini punyamu.""Oh."Mendengar bahwa Nadine pergi bersama Arnold untuk m

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 312

    Nadine dan Stendy duduk di samping meja batu dan berbincang tentang sesuatu. Keduanya duduk sangat dekat. Wajah Nadine terlihat serius, sementara Stendy mendengarkan dengan saksama dan sesekali mengangguk.Arnold tidak melewatkan senyum tipis yang muncul di sudut bibir Stendy. Bahkan dari jarak sejauh ini, dia bisa merasakan aura godaan yang memancar. Tatapan Arnold tiba-tiba menjadi lebih dalam.Detik berikutnya, dia mengeluarkan ponsel dan menelepon Calvin."Halo, Arnold, ada apa?""Kamu mau minum bubble tea?""Hah?" Calvin menurunkan ponselnya, memeriksa layar untuk memastikan itu benar-benar Arnold yang menelepon. "Apa maksudnya? Kok tiba-tiba ngomong soal bubble tea?""Mau atau nggak? Aku yang traktir. Kamu bisa tanyakan ke yang lain juga."Calvin langsung berseru dengan suaranya yang keras, "Pak Arnold traktir bubble tea! Siapa yang nggak mau, angkat tangan! Bagus, nggak ada. Jadi kita semua mau.""Baik. Aku akan pergi beli.""Eh ... kenapa nggak pesan saja lewat aplikasi? Kan le

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 311

    Pukul setengah delapan, Nadine sudah sampai. Orang lain belum datang, tiba-tiba terdengar suara dari ruang istirahat. Diiringi suara langkah kaki, Arnold keluar dari dalam. Mata mereka bertemu, keduanya tertegun.Arnold teringat pelariannya yang tergesa-gesa kemarin, merasa sedikit canggung. Nadine mengingat dirinya yang pura-pura tidur dan tanpa sengaja melihat kejadian itu .... Dia pun merasa tak nyaman."Selamat pagi." Pria itu lebih dulu membuka suara.Nadine mengangguk sedikit, "Pagi."Setelah itu, dia langsung melesat ke meja kerjanya dan mulai sibuk bekerja, sampai-sampai lupa menaruh makan siang yang dibawanya ke dalam kulkas.Arnold berkata, "Kebetulan aku mau ke pantri, aku bantu taruh."Nadine menjawab, "Terima kasih."Saat waktu makan siang, Nadine meninggalkan laboratorium. Baru saja keluar dari gedung, dia melihat Stendy berdiri tidak jauh dengan kedua tangan dimasukkan ke saku.Pria itu mengenakan kemeja dengan gaya santai, kerahnya sedikit terbuka, dipadukan dengan cela

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 310

    "Waktu ibumu terbuang sia-sia selama ini."Hati Nadine mencelos mendengarnya. Hugo ingin bertemu dengan Irene, tetapi Nadine mengatakan ibunya sedang berada di kota lain. Lagi pula, kontrak Irene dengan Lauren belum berakhir. Nadine tidak ingin merusak mood ibunya.Setelah mendengar tentang kontrak, Hugo langsung meminta salinan elektroniknya dari Nadine. "Nggak usah terburu-buru. Aku akan pelajari kontrak ibumu. Kalau ada apa-apa, aku hubungi kamu. Aku pasti akan tanda tangan kontrak dengan ibumu!"Kalimat terakhir membuat Nadine agak ragu. Bukankah Hugo tidak menandatangani kontrak dengan penulis dan hanya melihat hasil karya?Nadine merasa mungkin Hugo salah bicara atau mungkin dia yang salah dengar. Jadi, dia memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya.Saat melihat putrinya begitu serius, Jeremy segera menghentikan pekerjaannya. "Ada apa, Nad? Apa ibumu ada masalah dengan editor itu?""Ada sedikit masalah, bukan masalah besar. Aku sudah mencari cara untuk mengatasinya. Jangan kas

DMCA.com Protection Status