Share

Bab 19

Kelly menggandeng Nadine dan mendesak lagi, "Ayo, ayo. Aku sudah menyusun rencana sebelum kemari. Hari ini, aku akan membawamu main sampai puas."

"Ah!"

"Ibu! Tolong!"

Terdengar jeritan yang memekakkan telinga selama 5 menit. Nadine mengusap telinganya yang mati rasa, lalu melirik orang yang baru selesai muntah. Wajah pucat orang itu membuatnya merasa lucu sekaligus iba.

Nadine menepuk punggungnya sambil bertanya, "Sudah enakan setelah muntah?"

"Aku ... huek ...."

Orang itu muntah lagi. Nadine mengambilkan tisu untuknya, lalu membuka sebotol air. Setelah dia selesai muntah, Nadine menyodorkan air kepadanya.

Saat ini, Kelly akhirnya keluar dari kamar mandi dan tidak muntah-muntah lagi. "Kata orang kereta luncur di sini seperti neraka. Aku akhirnya tahu seperti apa neraka. Seram sekali."

Kelly menyeka bibirnya sambil menepuk dadanya. Dia benar-benar ketakutan.

Nadine menyahut, "Siapa suruh kamu sok hebat?"

Kelly jelas-jelas takut ketinggian, tetapi masih ngotot mau bermain. Nadine hanya b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status