Share

Mama Tahu Semua

Sebatang cokelat masih kunikmati, sambil menyaksikan pemandangan kota di malam hari. Melalui jendela kaca, bisa kulihat sinar lampu yang bertebaran di antara gedung-gedung dan rumah penduduk.

Aku mungkin terpengaruh kalimat yang mengatakan bahwa sedikit cokelat bisa menghilangkan kesedihan. Menghadirkan kebahagiaan di hati yang sedang penat oleh tumpukan masalah.

Seseorang yang sering membawakan cokelat adalah Dika. Lelaki yang pernah menjadi kekasihku, kemudian menghilang selama sepuluh tahun, dan kini hadir kembali.

Masih kuingat bagaimana cekalan tangannya menghalangi Evan. Laki-laki yang kupikir akan mengejar ke rumah setelah peristiwa di salon itu, ternyata punya feeling kuat. Bahwa Arta pasti memilih menyendiri di kamar hotel pribadinya. Ia bahkan lebih dahulu sampai di sini.

Aku yang melihat sosok Evan mendekat, segera berbalik langkah menuju pintu.

"Tunggu, Ta! Jangan pergi lagi!"

Aku mematung.

"Please, Ta. Jangan gini."

"Kamu nggak punya hak melarang aku."

"Iya, aku paha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status