Share

197

Malam bergulir larut, aku bisa mendengar dari lantai bawah bahwa kini suamiku dan istrinya sudah bersiap-siap untuk pergi. Dia sempat datang ke kamar dan mengetuk pintu tapi aku tidak membukanya jadi Mas Tama hanya berpamitan dari luar saja.

"Sayang, aku pulang ya?"

Dia mengatakan itu, sementara aku memejamkan mata meresapi kalimat yang dia katakan dengan penuh kelembutan tapi seperti belati yang menusuk hatiku. Tadi dia bilang sayang pada istrinya kini dia bilang sayang padaku. Tapi aku yakin tidak mungkin dalam hatinya ada dua cinta yang sama besarnya. Pasti ada yang lebih dominan di mana Mas Tama condong kepadanya.

Ini aku sudah melihat buktinya, aku melihat bagaimana suamiku begitu khawatir tentang keadaan istrinya yang pingsan dia merawatnya dengan penuh kehati-hatian dan perhatian, ia membujuknya, mengecup pipinya dan memeluknya dengan penuh kasih sayang. Melihatnya saja hatiku nyeri, ditambah aku harus mengalami masalah demi masalah yang menghimpit hati.

*

Kedengar mesin mobil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status