Share

168

Ketika hendak bertemu denganku neneknya menarik lengan Rayan, putraku nampak bingung namun tentu saja dia tidak mau mengecewakan keluarganya. Akhirnya dia menyerah dan ikut pada mereka.

"Sini Rayan, Nenek kangen sama Rayan," ajaknya pada anakku.

"Iya, Nek," balas anakku dnegan senyum terpaksa.

"Kami bawakan bekal dan lauk kering, juga bawakan baju dan sejadah baru," ucap mantan ibu mertua sambil menyodorkan tas besar padanya.

"Makasih Oma atas bawaannya, Rayan senang," balasnya.

"Oh, ya, lihat adikmu ganteng kan?" ucap ibu mertua menunjukkan anak Mas Rafiq.

"Iya, ganteng," balas anakku sambil menciumi adik tirinya. Melihat keakraban mereka mantan ibu mertua terlihat menaikkan alisnya penuh kemenangan padaku.

Wanita itu seakan akan mengulur waktu dan tidak membiarkan putraku mendekat padaku.

"Gimana pelajaran kamu, Rayan," ucap ayahnya.

"Baik, Yah," ucapnya.

"Musim liburan nanti kita akan pergi ke Bali, kamu mau?"

"Mau, Yah, tapi harus atas izin Bunda" balasnya.

"Tapi kok, kayaknya ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status