Share

161

"Aku mau kok Bun diantar ke pesantren," ucap Rayan yang tiba-tiba mendatangiku di meja makan, aku yang saat itu sedang duduk dengan mas Vicki langsung saling menatap.

"Yakin mau pergi? Kita nggak mau maksain juga kalau ternyata kamu nggak akan bahagia dengan keputusan kita," jawab Mas Vicky.

"Engga Om, aku juga setuju, Bunda juga pasti udah pilihin tempat terbaik buat aku," balasnya

"Ya, hanya untuk mengenyam pendidikan SMP saja, nanti ketika SMA kamu bisa kembali ke mari."

"Kalo nggak betah kamu juga bisa Bunda jemput kapan pun kamu mau," timpalku.

"Iya, Bund, aku bakal tahan kok,

"Iya, Om. Jadi Bunda kasih tau aja aku harus bawa apa dan mengemasi apa," jawabnya.

"Sebelum berkemas, kamu makan dulu," ucapku sambil menyodorkan piring.

"Apakah ada hal yang akan kita beli Bunda?"

"Ya, kita harus belanja, belanja baju muslim sarung dan selimut," balasku.

"Oke, gak apa apa," balas anakku denan anggukan.

Aku senang karena akhirnya dia setuju meski juga aku heran mengapa dia tiba-tiba setu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status