Share

164

Belum pernah sekalipun dalam hidupku mengadukan masalah pekerjaan kepada orang tua atau orang terdekat terlebih suami namun kali ini aku benar-benar merasa sangat pusing dan kelelahan.

Dia yang peka terhadap gestur dan raut wajahku langsung mendekat dan memberikan senyumnya yang selalu meneduhkan.

"Ada apa Sayang, kamu terlihat kusut sekali?"

"Aku sedang susah Mas, aku telah mengecewakan kontrak yang bernilai puluhan juta dengan pelanggan yang juga akan menjual kembali barang dari butikku,", desahku pelan.

"Lho, kok, bisa?"

"Pasangan benang dan bahan baku yang tidak kunjung datang, akibat salah input sehingga pemesanannya terlambat diproses," jawabku sedih.

"Lalu apa yang kamu lakukan untuk mengatasi masalah ini?"

"Aku hanya minta maaf dan menerima semua ucapan dan kemarahan pihak pembeli, terlambat di satu tempat memicu keterlambatan di tempat lain dan menimbulkan kerugian yang beruntun." Air mataku tumpah begitu saja.

"Tenang, Jannah, jangan menangis bukankah kau adalah wanita tangg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status