Share

129

Ponselku berdering ketika aku hampir merebahkan tubuh di pembaringan

"Selamat malam, kamu lagi apa?" Dia menelpon dan menanyakan hal itu.

"Selamat malam, mau tidur."

"Soal siang tadi, maaf aku tidak bisa mengantarnya secara langsung dan formal, maafkan aku ya," ujarnya memaksudkan beberapa barang yang dia beli untuk seserahan, dia juga memintaku untuk memilih seperti apa kain dan corak yang kuinginkan lalu mengirim contoh perhiasan, tas dan sepatu untuk kupakai di hari akad nanti.

"Gak apa- apa, aku belum mau tidur, kamu sendiri sedang apa?"

"Gak ada, aku di rumah aja," balasnya.

"Ya udah kalo gitu kamu tidur aja, aku juga mau tidurkan anak-anak dulu," balasku.

"Ya udah, selamat istirahat aja, daaah."

Kuletakkan ponsel di nakas dekat tempat tidur lalu merebahkan di kasur, namun tiba-tiba, pintu diketuk, dan Raisa datang memanggilku.

"Bunda ... Bunda sudah belikan aku krayon dan palet untuk lukisan yang baru?"

"Maaf ... Bunda lupa, Nak."

"Yah ... Bunda, benda itu harus dibawa besok ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status