Share

Tangis Haru

***

"Pergi dari sini, kembalilah pada kedua orang tuamu!" usir Jaka tanpa mengeraskan suara sedikitpun. Hatinya hancur, emosinya yang meledak-ledak kini berubah menjadi sebuah sesak yang luar biasa di dalam dada. Melihat Meisya menangisi pria lain adalah luka yang teramat dalam bagi Jaka. "Aku tidak bisa mengantarmu, Mei, bagaimana jika di tengah jalan aku khilaf dan membunuhmu?"

Meisya meneguk ludahnya kasar. Perempuan yang selalu terlihat cantik di mata Jaka itu kini menangis sesenggukan.

"Ini tidak adil, Mas!" pekik Meisya. "Kami melakukan kesalahan ini berdua, aku mendapat talak sementara ... seharusnya Mas Faisal juga menalak Fatima."

Fatima terkekeh getir. "Kamu berharap bisa hidup bersama suamiku, begitu?" tanya Fatima menyeringai. "Jangan mimpi, Mbak!"

Meisya geleng-geleng sambil terus menatap Faisal lekat. "Brengsek kau, Mas!"

"Ha ... ha ... kau baru menyadarinya, Mei? Mana ada pria baik-baik yang tega memakan istri temannya sendiri. Ah, bukan ... dia bahkan iparmu, Meisya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Maulina Fikriyah
Jatuhnya koin sedikit mahal, Kak tidak masalah kah?
goodnovel comment avatar
Achmad Zenggo
thor update bab nya di perpanjang dong..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status