Share

Pelangi di tengah badai

***

"Masya Allah, Neng, kapan datang?" tanya Yu Jamilah sedikit terkejut. "Sehat-sehat kan?" Yu Jamilah mengusap perut Delia yang masih rata.

"Alhamdulillah sehat, Bulek. Doakan semoga kami selalu sehat ya," sahut Delia seraha tersenyum sumringah.

Yu Jamilah mengusap sudut matanya yang berair. Teringat beberapa waktu yang lalu saat Ranti menuduh Delia mandul meskipun tidak diucapkan secara langsung, dan kini ternyata menantu Emak Karti itu justru tengah berbadan dua. Berkat pertolongan Tuhan akhirnya di rahim Delia hidup calon bayi penerus keluarga Pak Gani.

Di tempat pedagang sayur Yu Jamilah terus menggandeng lengan Delia. Khawatir jika tetangga sekaligus istri dari sepupu jauhnya itu tersandung atau paling parah terjatuh. Tentu saja itu hanya pikiran buruk yang Yu Jamilah miliki karena pada kenyataannya Delia tengah sibuk memilih sayur dan ikan segar untuk di olah pagi ini.

"Neng Delia ini mau belanja, Mila, lepaskan tanganmu!" tegur ibu-ibu yang kebetulan sedang berada di temp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Aisyah rajab
Hamil muda kok ke sawah sih..Delia ini egois juga ya
goodnovel comment avatar
Muhammad Dahrul
agak bertanya² sii, ada kalimat hamparan sawah, bayangan sy di dataran rendh, tapi pak Gani bilang panen sawi dan kentang, itu berrti pegunungan, sawi dan kentang setauku hnya bisa didataran tinggi yg gembur tanahnya. kira² ini gmana ya? sawah transering ap bisa dikatakn hamparan luas ya......
goodnovel comment avatar
Lian Nai
Next, adem banget kalau baca part ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status