Share

Buka matamu, Fatima!

***

"K-- kau gila, Jak? Le-- lepaskan pisau itu!" teriak Faisal ketakutan. "Kau mau dipenjara karena membunuhku, hah?"

"Ha ... ha ... jika itu adalah harga yang pantas, maka akan aku lakukan. Setidaknya kamu lenyap dari muka bumi ini, Brengsek."

Faisal bergerak mundur dengan posisi masih terduduk lemas. Sementara Meisya, wanita itu tiba-tiba bersimpuh di bawah kaki Jaka dengan air mata yang berderai.

"Mas ... ini salahku. Semua salahku, tolong ... tolong jangan seperti ini, Mas. Jangan ....!"

Dada Jaka naik turun. Napasnya memburu melihat istri yang selama ini dia cintai ternyata terang-terangan membela pria lain.

"Salahmu? Kau mencintainya, Mei?" Jaka tertawa sumbang. "Kau rela bersimpuh di kakiku hanya demi dia, hah?" Jaka tertawa, juga menangis. Air matanya berjatuhan melihat bahu Meisya yang terbuka bebas.

"M-- Mas, ak-- aku ... aku bisa jelaskan ini ...."

"Menjelaskan bagaimana bisa kamu dan dia berbuat mesum tengah malam, begitu?" Jaka menarik ujung bibirnya sinis. "Khilaf? K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ai Dan
akhirnya...good job author..next chapter plz
goodnovel comment avatar
Anna
Horee … meisya kena. Lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status