Share

Memutus Hubungan

***

"Bun, jangan berbicara seperti itu," ucapku sedih. "Bagiku Bunda adalah Ibuku, sama seperti Ibu Rania."

Bunda Ranti menggeleng. Perlahan, beliau melepas pelukan dan membingkai kedua pipiku menggunakan tangannya yang lembut. "Bunda sadar diri, Haf. Bunda hanyalah wanita asing yang tanpa sengaja diberi ijin Allah untuk merawat kamu. Bunda bukan siapa-siapa ...."

"Bun, cukup!" Aku menyela ucapan Bunda sambil terisak. "Bunda sangat berjasa di hidupku. Jangan seperti ini, Bun, aku tidak suka."

"Suka atau tidak, Bunda memang hanya orang asing bagimu, Nak. Wajar saja kamu menolak membantu Bunda, ya ... kamu memang punya hak untuk tidak ikut campur pada luka yang Bunda terima. Tidak apa-apa, Bunda minta maaf ...."

"Bun ...."

"Kamu harus bahagia, Hafsah. Tapi satu hal yang harus kamu ingat ... mereka tidak sebaik yang kamu kira. Mereka adalah orang-orang licik. Bunda tidak yakin kamu akan bahagia, Nak."

Keningku mengkerut. "Sejahat apa mereka, Bun?"

"Bunda sudah katakan kalau Abah dan Umi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Aunty
ayoo hafsah kamu bisa melawan ranti bunda karbitan mu itu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status