Share

Akal Bulus

last update Last Updated: 2023-10-14 09:34:45

***

Aku merasakan kedua kelopak mata memanas. Melihat Bunda Ranti yang merengek agar aku menghancurkan hidup Mas Azka tetiba membuat dadaku terasa sesak. Aku baru menyadari betapa mengerikannya Bunda Ranti. Lalu, apa benar yang Ibu katakan kalau dulu beliau mencariku?

Itu artinya Bunda Ranti berbohong?

Setega itukah Bunda padaku?

"Bun, aku menyadari satu hal ...."

Bunda mengusap air matanya dan menatapku lekat, "Apa itu, Sayang?"

"Sepertinya janji yang tadi aku katakan tidak bisa aku tepati," ucapku takut. "Aku mencintai Mas Azka, Bunda."

Kedua tangan Bunda yang semula memegang bahuku kini merosot. Matanya yang sendu seperti tengah memohon kini mendelik lebar seakan-akan ucapanku barusan adalah kabar yang paling mengejutkan baginya.

Aku salah. Ya, aku akui itu.

Aku menjanjikan sesuatu yang aku sendiri bahkan tidak tau duduk permasalahan antara Bunda dan kedua orang tua Mas Azka.

Bunda hanya meminta agar aku menuruti inginnya. Bunda berharap agar aku membalaskan dendamnya melalui Mas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Why-an Tftt
kok gak update2 ya
goodnovel comment avatar
Yeta Zurna Dava
iya Thor .. setuju bgt
goodnovel comment avatar
Ali Al Faqih
tampilkan lebih byk bab biar puas yg membacanya thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • TERNYATA SUAMIKU PETANI KAYA RAYA   Memutus Hubungan

    ***"Bun, jangan berbicara seperti itu," ucapku sedih. "Bagiku Bunda adalah Ibuku, sama seperti Ibu Rania."Bunda Ranti menggeleng. Perlahan, beliau melepas pelukan dan membingkai kedua pipiku menggunakan tangannya yang lembut. "Bunda sadar diri, Haf. Bunda hanyalah wanita asing yang tanpa sengaja diberi ijin Allah untuk merawat kamu. Bunda bukan siapa-siapa ....""Bun, cukup!" Aku menyela ucapan Bunda sambil terisak. "Bunda sangat berjasa di hidupku. Jangan seperti ini, Bun, aku tidak suka.""Suka atau tidak, Bunda memang hanya orang asing bagimu, Nak. Wajar saja kamu menolak membantu Bunda, ya ... kamu memang punya hak untuk tidak ikut campur pada luka yang Bunda terima. Tidak apa-apa, Bunda minta maaf ....""Bun ....""Kamu harus bahagia, Hafsah. Tapi satu hal yang harus kamu ingat ... mereka tidak sebaik yang kamu kira. Mereka adalah orang-orang licik. Bunda tidak yakin kamu akan bahagia, Nak."Keningku mengkerut. "Sejahat apa mereka, Bun?""Bunda sudah katakan kalau Abah dan Umi

    Last Updated : 2023-10-16
  • TERNYATA SUAMIKU PETANI KAYA RAYA   Akhir Cinta

    ***pov SafinaMas Azka berulang kali mengirim pesan, namun aku berusaha abai karena tidak mau dianggap sebagai perempuan perebut lelaki orang. Sekalipun belum menikah, namun Mbak Hafsah adalah orang pertama yang ada di hati Mas Azka. Jika dibandingkan dengan aku, apalah aku ini ... hanya teman masa kecil yang tidak tau diri. Sudah dianggap sebagai adik sendiri malah berani-beraninya menaruh hati. "Kamu yakin, Sayang?"Bunda menatapku dengan mata berkaca-kaca. Perlahan aku mengangguk membuat satu per satu cairan bening di kelopak mata Bunda luruh membasahi pipinya yang kemerah-merahan."Jika perasaan Mas Azka memang benar adanya, bukankah aku akan menjadi perempuan yang paling kejam, Bun?"Bunda menggeleng. Namun bulir bening semakin deras menghujani wajahnya yang ayu. "Fin, kenapa kamu harus membuat semuanya menjadi rumit, Nak? Azka membatalkan rencana pernikahannya bukan karena kamu, tapi karena dia menyadari perasaannya yang sesungguhnya kepadamu, Nduk," ucap Bunda serak. "Sekali

    Last Updated : 2023-10-17
  • TERNYATA SUAMIKU PETANI KAYA RAYA   Kalah

    ***"Ibu kenal Bunda Ranti?" Azka bertanya seraya mengerutkan kening. "Beliau yang aku ceritakan tadi sore, Bu. Jadi benar kalau Bunda Ranti adalah orang yang sudah mencelakai Ibu di masa lalu?"Hafsah menunduk dalam. "Benarkah yang Mas Azka katakan, Bun?"Ranti menggeleng samar. Tas berisi pakaian ia genggam semakin erat sementara satu tangan yang lain mencengkeram handel pintu dapur. "Bunda berbohong padaku?" Hafsah menitikkan air mata. "Bunda bilang Om Haikal dan Bunda Delia adalah dalang di balik kematian Umi dan Abah. Tapi kenapa Mas Azka mengatakan hal lain, Bun?"Ranti menggigit bibir bawahnya gusar. Niat hati ingin menyembunyikan jati diri sampai Hafsah dan Azka menikah, namun apalah daya, Tuhan lagi-lagi berpihak pada Haikal dan Delia. Rencana yang sudah ia susun sejak berpuluh-puluh tahun lamanya ternyata dihancurkan oleh Hafsah, wayangnya sendiri. "Percuma Bunda membela diri, kamu pasti menolak mempercayai semua ucapan Bunda." Suara Ranti bergetar. Tangannya mengepal erat

    Last Updated : 2023-10-18
  • TERNYATA SUAMIKU PETANI KAYA RAYA   Kerelaan Hafsah

    ***POV Hafsah"Berikan ini untuk Safina, Mas." Aku mengembalikan cincin yang semula melingkar di jari manis. Cincin solitaire bermata putih yang menjadi pilihan Mas Azka untuk mengikatku kala itu. "Aku tahu kamu mencintainya."Kuraih jemarinya yang kokoh. Pria di depanku itu gemetar saat kuselipkan cincin pilihannya dalam genggaman. Sekalipun aku tahu di hatinya hanya ada Safina, namun malam ini aku melihat air matanya menggenang ketika aku mencoba ikhlas melepasnya. Setelah mati-matian aku mempertahankan putra Bunda Delia, kini dengan kesadaran penuh aku melepasnya. Untuk apa menikah jika salah satu dari kita menyimpan nama orang lain di hatinya?"Ah, tidak ... harusnya Safina bisa mendapatkan cincin yang lebih indah dari ini," ucapku parau. Ingin sekali menangis agar sesak di dalam dada sedikit mengurai, tapi tidak ... aku tidak mau melepas Mas Azka dengan air mata.Bukankah titik tertinggi mencintai adalah merelakan dia yang kita cintai bahagia bersama pilihan hatinya?"Maaf kare

    Last Updated : 2023-10-19
  • TERNYATA SUAMIKU PETANI KAYA RAYA   Menghapus Kenangan

    ***"Aku memang bodoh, Bu."Ibu menggeleng sementara tangannya yang lembut mengusap pipiku secara perlahan. Wanita paruh baya berwajah teduh itu berulang kali mencoba tersenyum. Aku tau, sebab bibirnya membentuk garis tipis namun kentara menahan getar. "Harusnya aku merasa janggal saat Bunda Ranti tiba-tiba bilang akan membawaku pulang. Dulu, Bunda mengatakan betapa sulit mencari keberadaan Ayah dan Ibu, namun saat aku remaja, kenapa tiba-tiba semudah itu Bunda menemukan kalian? Harusnya aku curiga kan, Bu? Harusnya aku tidak begitu saja percaya pada apa yang Bunda katakan." Aku terisak lagi. Rasanya malam ini aku ingin membuang semua perasaan sedih sehingga esok hanya bahagia yang kudapati. "Aku terlalu senang karena pada akhirnya kita akan bertemu setelah berpuluh-puluh tahun terpisah. Namun perasaan itu hanya sebentar kurasakan sebab otakku sudah dicekoki banyak sekali kebencian pada Ayah dan Ibu, sehingga saat aku terharu pada pertemuan kita, saat itu pula aku merasa terluka. Bun

    Last Updated : 2023-10-20
  • TERNYATA SUAMIKU PETANI KAYA RAYA   Kembali pada Tuhan

    ***Empat hari berlalu, namun pesan yang kukirim pada Safina belum lah mendapat balasan. Apakah wanita pujaan hati Mas Azka itu mengganti nomornya dengan yang baru?"Nduk, barang-barang kamu sudah dikemas semua?"Aku terperanjat mendengar pertanyaan Ibu. "A-- ah, iya, Bu. Sudah, ini memang sengaja aku tinggal, baju-baju tidak terpakai, untuk apa dibawa, ya kan?"Ibu mengangguk sambil memasuki kamar yang beberapa perabotannya sudah diangkut ke Jakarta. Menyisakan ranjang dan satu lemari yang berisi baju bekas yang sudah tidak muat di badan. "Tidak ada yang tertinggal kan?"Aku menggeleng, "Sepertinya tidak," jawabku seraya menyapu semua sudut kamar. "Hatimu berat meninggalkan Surabaya, Haf?"Pertanyaan Ibu kali ini membuatku terpaku. "Entahlah, Bu," jawabku asal. Kurasakan bibirku bergetar, bahkan untuk mengukir senyum pun rasanya teramat sulit. Aku ingin Ibu melihatku baik-baik saja, tapi ternyata itu tidaklah mudah. Bayangan wajah Mas Azka masih mengikuti kemana pun aku pergi. "Ak

    Last Updated : 2023-10-21
  • TERNYATA SUAMIKU PETANI KAYA RAYA   Keputusan Final

    ***"Assalamualaikum, Bun."Annisa terpaku di depan pintu ketika melihat kedatangan Azka seorang diri."Waalaikumsalam, Le. Gak kerja?""Libur," jawab Azka singkat. Pria yang sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Annisa dan Kang Dirman itu melirik ke dalam rumah, berharap Safina keluar setelah mendengar suaranya. Sadar jika perempuan yang dia cari tidak juga menampakkan batang hidungnya, Azka memilih mencium punggung tangan Annisa karena sejak setelah mengucap salam, putra Haikal itu belum salim takzim. "Teman kerja Safina bilang dia resign, Bun. Kenapa, sakit?"Wanita yang Azka panggil dengan sebutan Bunda itu tersenyum tipis, kemudian mempersilahkan putra Haikal tersebut masuk ke dalam rumah bernuansa ungu."Bunda buatkan minum, duduklah dulu!" pinta Annisa yang dibalas anggukan kepala oleh Azka. "Bun ...." Annisa menghentikan langkah. Wanita berkerudung jingga itu menoleh sambil menyahut, "Ya, Nak?""Dimana Safina?" cecar Azka yang mulai merasakan ada yang janggal di rumah Kang

    Last Updated : 2023-10-22
  • TERNYATA SUAMIKU PETANI KAYA RAYA   Namanya Sabiru

    ***|Bismillah ....|Hatiku seperti dicubit setelah membaca status WhatsApp Mas Azka. Tidak ada yang berlebihan dari caption-nya, hanya saja foto yang dia unggah membuatku harus sejenak menahan napas. Cincin blue sapphire yang cantik. Aku terkekeh, bahkan harga cincin untuk Safina jauh lebih mahal dari cincin solitaire yang Mas Azka berikan padaku saat bertunangan dulu. Ah, kenapa rasanya tiba-tiba menyesakkan?|Indah sekali, Mas|Aku mengomentari status WhatsApp Mas Azka, tidak lupa pula aku bubuhi emoticon senyum agar dia tidak merasa bahwa aku tengah memendam dengki pada keberuntungan Safina. |Benarkah, Haf? Ini pilihan Ibu ....|Kukira Bunda Delia sangat menyayangiku, tapi nyatanya ada Safina yang posisinya jauh lebih tinggi dariku. Lihat, bahkan untuk cincin pertunangan saja beliau turun tangan. Sementara saat aku hendak bertunangan dengan Mas Azka dulu, beliau malah meminta kami berdua memilih sendiri cincin yang akan dipakai di malam acara pertunangan. Sekontras ini perbeda

    Last Updated : 2023-10-23

Latest chapter

  • TERNYATA SUAMIKU PETANI KAYA RAYA   TAMAT

    ENDING***"Itu bukannya mantan pacar kamu, Sayang?"Hafsah mengikuti arah telunjuk Biru. Benar saja, di meja makan yang terletak di sudut, Azka duduk berhadapan dengan Safina. "Iya. Lagi kencan kali, Mas, sama seperti kita," sahut Hafsah tak acuh."Mau gabung?" tawar Biru dan dibalas gelengan kepala oleh Hafsah. "Tidak perlu memaksakan diri, Mas Biru.""Ya gapapa, Sayang, kita harus menjalin hubungan yang baik dengan mantan. Yuk!"Biru menggandeng tangan Hafsah dan berjalan mendekati meja yang hanya diisi oleh Azka dan Safina. "Hai ...."Azka dan Safina cukup terkejut melihat Hafsah datang bersama seorang lelaki. "Mbak Hafsah," ucap Safina sumringah. "Kapan datang ke Surabaya, kok gak kabar-kabar sih?"Respon Safina yang welcome membuat rasa takut yang sempat Hafsah rasakan memudar perlahan."Tadi niatnya gak mau ganggu acara kencan kamu sama Mas Azka, eh Mas Biru malah ngajakin gabung," ujar Hafsah jujur. "Eh, btw ini Mas Biru. Suamiku."Safina dan Azka saling pandang, "Kok Mbak

  • TERNYATA SUAMIKU PETANI KAYA RAYA   Minta Cucu

    ***Dua bulan berlalu setelah pesta pernikahan yang digelar secara mewah, hari ini Biru dan Hafsah sedang menikmati liburan di Kota Surabaya. Bukan luar negeri yang Hafsah mau, melainkan kota dimana banyak tercipta kenangan indah bersama Ranti dan kedua orang tuanya. Sengaja Biru menyetir mobil sendiri karena tidak mau liburannya yang ditunggu sejak dua bulan yang lalu diganggu oleh orang lain. Perjalanan yang melelahkan terasa menyenangkan karena sepanjang jalan keduanya tidak henti-hentinya melempar candaan. Hafsah membuka snack yang ada di kursi belakang. Sambil terus bercerita tentang masa kecilnya, sesekali tangan Hafsah menyuapi Biru dengan makanan ringan yang ada di tangan. "Mau cari makan dulu gak, Sayang?" Biru bertanya tanpa menoleh. "Nanti sampai hotel biar bisa langsung tidur. Capek sekali, Yang," keluh Biru. "Boleh," jawab Hafsah antusias. "Ini bentar lagi juga nyampe Hotel, Mas. Cari makan yang dekat-dekat sini saja ya."Biru mengangguk patuh. Matanya menatap satu pe

  • TERNYATA SUAMIKU PETANI KAYA RAYA   Ujian Pernikahan

    ***"Jadi dia berhasil menggoda kamu, Mas?"Nisya berada jajaran para staf yang hendak memberi selamat. Di belakangnya, Anina justru tersenyum sinis seraya menatap Hafsah yang hari ini terlihat sangat menawan. Gaunnya mewah, perhiasan yang ia kenakan pun tidak berlebihan namun memberi kesan mahal. "Kamu keluar sendiri, atau aku meminta security menyeret tubuhmu keluar dari gedung ini?"Nisya tertawa sumbang. Di atas pelaminan, beberapa staf berdiri agak jauh sementara tepat di depan Biru dan Hafsah, Nisya bersungut-sungut marah karena tidak terima dengan pernikahan diantara keduanya. "Kamu bilang sulit mencari penggantiku, Mas," tutur Nisya sembari tersenyum sinis. "Tapi ternyata tidak lama setelah kamu memutuskan hubungan kita, pernikahan ini malah digelar."Rahang Biru mengeras. "Aku tidak akan melepaskan kamu jika acara pernikahan ini sampai ricuh, Nisya!"Nisya bertepuk tangan, "Wow. Secinta itukah kamu pada wanita ini? Apa yang sudah dia berikan sebelum kalian menikah? Keperawa

  • TERNYATA SUAMIKU PETANI KAYA RAYA   Setelah sah

    ***"Apa?" tanya Biru tanpa berniat menjauhkan bibirnya dari bibir Hafsah. "Mas, ih!" Hafsah mendorong tubuh Biru dengan kesal. "Aku mau mandi, gerah!""Sayang!" Panggil Biru membuat langkah kaki Hafsah terhenti. "Apa?" tanya Hafsah ketus. "Bareng," ucap Biru merengek manja. Hafsah mencebik sebelum akhirnya berlari memasuki kamar mandi sampai-sampai lupa membawa baju ganti. Biru yang menyadari itu seketika tersenyum licik. Bisa dipastikan setelah ini Hafsah keluar hanya mengenakan bathrobe dan membayangkan hal itu saja sudah membuat kepalanya pusing. "Mas!" teriak Hafsah dari dalam kamar mandi. Biru berdiri di depan pintu, kemudian menyahut, "Kenapa, Sayang?""Mas, aku lupa bawa baju ganti ....""Aku tidur dulu ya, lelah sekali," sela Biru berdusta. "Ah, begitu ya. Ya sudah, nanti aku ambil sendiri, Mas tidur saja yang lelap."Biru tidak menjawab, pria itu justru menyandarkan tubuhnya di atas ranjang sambil memeriksa laporan kerja dari laptop yang sengaja ia bawa. Pintu kamar m

  • TERNYATA SUAMIKU PETANI KAYA RAYA   Menjelang Tamat III

    ***Biru menuntun bahu Hafsah dan membawanya lebih dekat pada gundukan tanah yang masih basah. "Hapus air matamu jika tidak ingin Bunda sedih di dalam sana, Haf."Wajah Biru menegang, namun ketika Hafsah menggamit jemarinya, CEO muda itu perlahan menghela napas panjang. "Dia Mas Azka, Mas," ucap Hafsah memperkenalkan. Biru hanya mengangguk seraya tersenyum, kemudian kembali menuntun Hafsah mendekati makam yang baru saja memiliki penghuni itu. Para pelayat beberapa di antaranya memilih pulang setelah jenazah Ranti dikebumikan, namun beberapa yang lain masih berada di sana, sedikit banyak membantu merapikan makam yang baru saja ditabur bunga beraroma wangi. "Aku pamit ya, Haf. Semoga Bunda khusnul khatimah.""Aamiin, terima kasih banyak, Mas," sahut Azka. Azka mengangguk ragu, kemudian berkata, "Mari, Mas!"Biru tidak menjawab namun kepalanya mengangguk di depan Azka. "Semoga semua amal ibadah Bunda diterima Allah," ucap Hafsah nyaris tidak bersuara. "Doakan yang baik-baik untuk a

  • TERNYATA SUAMIKU PETANI KAYA RAYA   Kehilangan

    ***"Bunda ...." Hafsah berteriak histeris sementara Biru segera menekan tombol yang ada di samping ranjang Ranti. "Bangun, Bun!" Hafsah mengguncang tubuh Ranti berharap wanita yang sudah ia anggap sebagai Ibu kedua itu mau membuka mata. "Tidak, Bun. Ini gak lucu!" teriak Hafsah. Biru menarik tubuh Hafsah dan memberi kesempatan para tenaga medis untuk memeriksa keadaan wanita paruh baya di atas ranjang itu. "Buka mata Bunda. Bunda berjanji mau lihat aku menikah dengan Pak Biru. Bangun, Bunda Ranti. Bangun!" Hafsah berteriak tanpa perduli apakah akan ada yang terganggu dengan suaranya. "Haf, tenang ....""Tidak, Mas. Bunda udah gak napas, aku tidak merasakan hangat napasnya. Bunda ... Bunda bohong padaku! Bunda pembohong!" Suara Hafsah terdengar pilu. "Bunda masih hidup kan, Sus? Aku yang bodoh ini pasti salah mengira ....""Innalilahi wa inna ilaihi raji'un ...."Dua orang suster mengucap kalimat istirja membuat dunia Hafsah yang baru saja berwarna kembali kelabu. Tidak lama, seora

  • TERNYATA SUAMIKU PETANI KAYA RAYA   Kepergian Ranti

    ***pov RantiHatiku terenyuh melihat Hafsah datang bersama calon suaminya. Ya, meskipun Hafsah belum mengatakan tentang lamaran yang dia terima, tapi aku yakin Hafsah sudah memantapkan diri untuk memulai kehidupan yang baru dengan pria bernama Biru itu. Aku lega, setidaknya setelah luka yang aku tanam di hatinya, gadis cantik itu pada akhirnya bisa bangkit lagi. Tidak mudah memang melupakan Azka, pesona anak dan Bapak itu memang teramat kuat, bahkan sampai detik ini Hafsah tidak tau jika nama Mas Haikal masih menjadi penghuni di hatiku. Bohong jika aku tidak bahagia dengan kehadiran Hafsah. Gadis cantik yang dulu sering tidur dalam pangkuanku itu ternyata masih menghormati aku sebagai Ibu asuhnya. Meskipun tidak bisa dipungkiri jika aku adalah dalang dari pisahnya dia dengan kedua orang tuanya. Aku bersyukur karena Hafsah tidak lagi mempermasalahkan itu. Aku bahagia. Terharu dengan ketulusan Hafsah padaku.Tolong tunggu sebentar, Bah, aku sudah berjanji akan menemaninya sampai ia m

  • TERNYATA SUAMIKU PETANI KAYA RAYA   Kabar Pernikahan

    ***Dokter memeriksa keadaan Ranti yang sudah mulai membaik. Tidak ada penyakit serius, hanya saja wanita yang hidup sebatang kara itu diharuskan istirahat total karena tubuhnya yang kehilangan banyak cairan. "Setelah infusnya habis, pasien sudah boleh pulang.""Terima kasih, Dokter."Hafsah menghela napas lega, setidaknya Ranti tidak harus menginap lebih lama di Rumah Sakit. Dokter yang baru saja memeriksa Ranti keluar dari ruangan. Biru meminta ruangan VIP untuk Bunda dari calon istrinya. Hanya sehari semalam, namun Hafsah tahu seberapa besar tarif biaya di Rumah Sakit Unair. Cukup mahal memang. Ranti mengusap pipi Hafsah seperti seorang Ibu yang sudah lama tidak bertemu dengan putrinya. Kini Ranti mengerti bagaimana perasaan Bu Rania ketika Hafsah ia culik, dulu. Tidak salah jika banyak orang mengatakan jika Bu Rania hampir gila, karena sehancur itu memang kehilangan orang yang dicintai. "Dia siapa?" tanya Ranti sambil menunjuk Biru yang masih terlelap di atas sofa. "Mas Biru,

  • TERNYATA SUAMIKU PETANI KAYA RAYA   Makam

    ***Biru segera berlari karena teriakan Hafsah dari dalam makam. Bukan hanya itu, pengemudi yang semula dijanjikan akan dibayar sesuai kemauannya pun ikut turun dan melihat seorang wanita paruh baya tergeletak di atas tanah."Mas, Bunda ...." Hafsah menangis histeris. Wajah Ranti sangat pucat, tubuhnya yang semula mengeluarkan keringat dingin kini berubah panas. Dia demam. "Biar aku gendong, tolong buka pintu mobilnya," pintu Biru yang dibalas anggukan kepala oleh Hafsah. Belum sempat Hafsah berlari, pengemudi Gr*b lebih dulu melaksanakan perintah Biru untuk membuka pintu mobil dan bersiap duduk di belakang kemudi. Biru setengah berlari sembari membopong tubuh Ranti yang tidak terasa berat sama sekali. Ranti kehilangan banyak berat badannya, apalagi sejak Hafsah memutuskan pindah ke Jakarta, tubuhnya kian mengurus. Hafsah menangis, namun kali ini tidak bersuara, dia khawatir semakin membuat Biru panik apalagi ketika melihat prianya itu sedikit ngos-ngosan untuk menuju mobil yang te

DMCA.com Protection Status