Share

Keraguan Hafsah

***

"Tapi aku mencintai Safina, Bu."

Delia melengos. Wanita yang mengenakan gamis berwarna kunyit itu kecewa dengan keputusan Azka yang semakin ambigu.

"Ternyata sikap tegas Ayah tidak menurun padamu, Azka."

Azka menunduk dalam ketika mendengar nada bicara Delia yang ketus.

"Ketika kamu memutuskan untuk menikahi Hafsah, maka lupakan Safina," ucap Delia lagi. "Tapi jika hatimu lebih condong pada Safina, batalkan rencana pernikahanmu secepatnya. Jangan menyakiti Hafsah lebih dalam lagi!"

"Ngomong-ngomong, seperti apa ciri-ciri Bunda Ranti, Az?" cecar Delia.

Azka menatap wajah Ibunya lamat-lamat, "Cantik. Tinggi, kulitnya putih. Tapi, Bu ... aku merasa seperti Bunda Ranti terlalu mendominasi. Bahkan beliau tidak perduli dengan apa yang Bu Rania ucapkan. Dan anehnya, Hafsah terlihat sangat menghormati Bunda Ranti daripada Ibunya sendiri. Apa hal seperti itu wajar, Bu?"

Keringat Delia mulai bercucuran. Sejak Azka mengatakan Bundanya Hafsah adalah wanita yang cantik, tinggi dan putih, pik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status