Share

Annisa Zahra

***

"Bisakah saya tebus obatnya sebagian, Mbak? Insya Allah besok pagi saya tebus sisanya," ucap perempuan berkerudung maroon pada petugas apotek di Rumah Sakit.

"Mohon maaf, Kakak, obatnya tidak bisa ditebus terpisah."

"Saya mohon, Mbak ... saya berjanji besok saya lunasi semua biaya obatnya. Saya ... saya hanya ada uang 300 ribu, tolonglah, Mbak ...."

"Maaf ya, Kak. Silahkan minggir, antrean selanjutnya sudah menunggu."

Perempuan cantik bertubuh tinggi semampai itu mundur sambil menggigit bibir bawahnya gusar.

Air mata yang menggenang bersiap tumpah. Namun ia sadar, menangis di depan banyak orang hanya akan membuatnya malu.

Di sebuah taman dekat kamar mandi umum, perempuan itu duduk sambil menutup wajah menggunakan kerudungnya yang lebar. Bahunya bergetar. Siapapun yang melihat pasti tahu jika perempuan itu sedang menangis.

"Maafkan saya ...."

Kang Dirman mendekat ketika menyadari bahwa perempuan yang ada di kursi taman itu adalah perempuan yang tadi berada di ruangan Fatima.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Chori asih
part terngakak q suka q suka.........
goodnovel comment avatar
Fatma Ika
semoga ceweknya kang dirman cewek baik2
goodnovel comment avatar
Leniar
kang firman, uhuy
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status