Share

Part 102 Melahirkan

TERIMA KASIH MEMINTAKU BEKERJA, MAS

Part 102 (Melahirkan)

Mas Ismail mengejar. Aku berusaha lari secepatnya namun sulit karena air ketuban bercampur darah semakin deras mengalir. Yang paling dihindari sudah berada tak jauh di belakang. Percuma lari. Ya Tuhan ..., aku harus bagaimana?

“Akh!” Terus berusaha berjalan semampuku meskipun air ketuban ini terus mengalir. Perut mulas dan ....

“Sarah! Tolong jangan lari,” sahut mas Ismail.

“Sarah!”

“Tunggu, Sarah!”

Ia sudah berada di belakangku. Dekat karena suaranya terdengar jelas. Aku masih dengan posisi membelakanginya dan terus berjalan tanpa peduli panggilannya.

“Sarah, ini air apa? Loh, kok berdarah?”

Aku berhenti. Rasanya sudah tak kuat. Air ketuban membasahi jejak langkah. Sakit ....

“Sarah, ini kenapa ada air berdarah?”

Aku membalikkan badan. Kini, bisa melihat wajahnya dengan jelas. Untuk beberapa saat kami saling beradu pandang.

“Sarah,” panggilnya dengan tatapan yang ..., akh! Aku tak ingin melihatnya tapi tak bisa menghindar.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status