Ini Uangku, Mas!
"Kenapa belikan anak Hp? Kamu mau sok jadi orang kaya?"
"Ini buat sekolah anak, Mas. Lagian belajar di rumah harus pakai Hp," jelasku.
"Aaalah! Lagakmu aja yang memanjakan anak!" ucap suami masih melotot.
"Lagian aku beli Hp dengan uangku, Mas! Gajimu mana cukup membelikannya."
Gara-gara belikan anak kami ponsel, suami berucap sewot. Ini pasti karena hasutan ipar dan ibu mertua. Padahal, ini juga untuk kebutuhan sekolah anak kami. Kenapa mereka jadi sewot aku beli sesuatu dengan uangku?
Masalah rumah tangga semakin berlarut, lagi-lagi ulah adik ipar yang numpang hidup. Dia bukan janda, tetapi uang nafkah dari suaminya buat beli perhiasan emas agar dipandang kaya para tetangga. Namun, kok untuk mengisi perutnya seolah kewajiban siamiku? Sabar dan diam bukan solusinya, sekarang ini yang dibutuhkan tindakan.