Share

Terbongkar

Aku terbelalak, mataku mengerjap berkali-kali mencari alasan.

"Katakan, Winda. Jam tangan siapa ini?!" sentaknya.

Aku menggaruk tengkuk yang tak gatal, "E—em, i-itu jam tangan milik—Firman." ucapku tergagap.

Mas Hendra berjalan mendekat dengan tatapan tajam dan sulit ku artikan. Dia terus menatapku lekat. Kemudian terdengar suara tawa dari mulutnya, "Hahahaha, kenapa kau tegang seperti itu, sayang?"

"Tentu saja, aku tau ini jam tangan milik Firman. Tapi..... Kenapa bisa ada di kamar kita?" sambungnya.

Napasku memburu, mataku bergerak liar mencari alasan.

"Ke—kemarin Firman kemari, dia bilang ingin meminjam charger milikmu. Jadi... Aku menyuruhnya untuk mengambil sendiri, dan mungkin saja, jam tangannya terlepas." katakut, aku masih harap-harap cemas memandang Mas Hendra yang tampak sedang berpikir.

"Oh begitu rupanya. Yasudah nanti biar aku kembalikan."

"Tidak perlu, Mas."

"Kenapa tidak perlu?"

"E—em, maksudku. Biar aku saja yang mengembalikan jam tangan itu. Kau mandi saja. Sini," ka
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status