Share

Merasa kosong

Aku segera bangun dan turun dari ranjang.

"Akhh..." pekikku saat merasakan organ intimku yang terasa perih. Sekuat tenaga aku melangkahkan kaki. Rasanya tidak sabar ingin melihat kondisi Firman.

Dengan langkah tertatih aku keluar dari kamar. Aku segera berjalan menuju teras. Disana, aku bisa melihat Firman yang tengah berdebat dengan Mas Hendra.

"Mbak Winda!" panggil Firman, dia tersenyum melihatku yang berdiam di ambang pintu. Mas Hendra langsung menoleh. Kemudian berjalan dengan cepat menghampiriku.

"Masuk ke dalam!" sentak suamiku itu.

"Tidak, Mas. Aku ingin bertemu dengan Firman." Aku menatap ke arah Firman yang sedang memandangku. Dengan wajah yang penuh luka itu dia berjalan mendekat.

"Stop, Jangan mendekat!" ujar Mas Hendra.

Firman yang semula hendak menghampiri kami langsung berhenti di tempat.

"Kak, ceraikan Mbak Winda. Biarkan dia bersamaku." lirihnya. Aku menatap Firman dalam, begitupun sebaliknya.

"Winda milikku. Dia masih sah sebagai istriku. Dan kau—" tunjuk Mas Hendra k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status