Share

Mencoba kabur

"Hentikan, Jangan sakiti Winda!" suara bariton seorang pria datang, kemudian memeluk tu buhkku.

Mereka semua mundur ke belakang, aku menoleh ke arah pria yang kini berusaha untuk melindungiku dari cemoohan mereka yang terus menghinaku.

"Jangan sakiti, Winda. Dia istriku, aku memaafkannya." ujar suamiku.

Aku menoleh ke arahnya, menatapnya lekat. Apa yang sedang dia perankan disini suami yang tersakiti? Cih! Bukankah dia juga pernah menghianatiku. Kenapa seolah-olah aku yang salah. Ini sangat tidak adil.

"Ayo, sayang. Kita pulang."

Mas Hendra berusaha membantuku untuk berdiri. Kemudian menuntunku untuk kembali ke rumah. Aku menoleh ke arah Mbak Santi dan para tetanggaku yang lain. Tatapan mereka terlihat tidak bersahabat.

"Dasar ipar tak tau diri."

"Wanita mand*l yang tak tau di untung,"

Samar-samar aku masih bisa mendengar umpatan demi umpatan dari mereka. Aku memilih untuk mengabaikannya.

Setiba di dalam rumah Mas Hendra mendudukanku di sofa. Kemudian dia ikut duduk di sebelahku.

"Ken
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status