Share

Silahturahmi Bibir

Sepertinya Ana terlalu berpikir berlebihan. Ia kira Daren tadinya akan menyusul Keenan yang mereka akan berakhir dengan perkelahian. Tapi kenyataannya laki-laki itu kembali lagi tidak lama kemudian dengan wajah yang malah terlihat bahagia, tidak ada bekas luka atau lebam seperti dugaannya.

Ada dua kantong kertas yang ada di kedua tangan Daren. Satu kantong berisi camilan-camilan manis, satunya lagi berisi dua box yang berukuran lumayan besar. Laki-laki itu mengangkat bingkisan itu dengan wajah yang berseri. Mau tidak mau Ana pun ikut tertular oleh atmosfer yang dipancarkan oleh Daren.

Ana melihat beberapa camilan yang dipegangnya lalu beralih menatap Daren. “Lo mau bikin gue diabetes, Ren?”

“An, please...,” ucapnya nelangsa.

Ana tertawa menanggapinya lalu pandangannya beralih pada box yang baru dikeluarkan oleh Daren. Perempuan itu pun membukanya, dan sebuah boneka gurita lucu langsung tertangkap oleh penglihatannya.

“Kalau lo sebel, lo bisa bejek-bejek itu boneka. Lucu kan dia? Gue y
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status