Share

Ingin ke Mars

“Kenapa ke sini An, bukan ke rumah lo?”

Ana menghentikan niatnya melepas sabuk pengaman. “Ini rumah teman gue, Cika. Gue mau menginap saja di sini, Ren. Ribet aja kalau nanti ditanya-tanya mama dengan penampilan gue yang seperti ini,” terangnya.

Daren mendekat lalu membantu Ana melepas sabuk pengamannya. “Atau lo sebenarnya memang gak mau dikira dekat sama gue?”

Ana baru bisa bernapas dengan normal saat Daren sudah menyelesaikan aksi ala dramanya. “Iya juga. Salah satu alasannya emang itu.”

“Jujur banget,” ujar Daren sembari memainkan pipi bagian dalamnya dengan lidah.

Ana tertawa. “Makasih, ya. Gue pinjam dulu pakaian lo. Gue kembalikan kalau sudah gue cuci.”

Daren mengangguk. “An?”

“Apa?”

“Gue tetap boleh nemuin lo, kan?”

Ana pura-pura berpikir dan mengangguk setelahnya.

“Makasih ya, An,” ujar Daren merasa bersyukur, sebab dengan perbuatannya tadi, Ana masih tetap mau menemui dirinya.

Setelah Ana benar-benar ke luar dari mobil Daren, laki-laki itu pun lalu tersenyum dan melambaikan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status