Share

Kenangan Kelabu

“Apaan sih, Mas!!” seru Arum.

Ia buru-buru mengurai pelukan Danu dan berjalan lebih dulu menuruni anak tangga. Danu hanya mengulum senyum sambil memperhatikan Arum. Sekilas ia melihat wajah Arum merona merah karena malu.

Tak lama Arum dan Danu sudah berkumpul di ruang tengah. Ada klien yang harus mereka temui. Selanjutnya sudah terlihat interaksi formal di antara mereka. Cukup lama mereka membahas banyak hal kali ini. Bahkan Danu terpaksa meminta Firman memesan makan siang untuk mereka semua.

Pukul empat sore, meeting itu berakhir. Klien mereka sudah pulang, tinggal Danu, Arum, Firman beserta tim yang lain.

“Jadi gimana kesiapan timmu, Firman?” tanya Danu.

“Semuanya sudah tahu apa yang harus dikerjakan, Pak. Saya rasa sudah bisa langsung dieksekusi.”

Danu manggut-manggut mendengarkan jawaban Firman. Ia sangat bersyukur memiliki anak buah yang mempunyai kapabilitas baik sehingga tidak perlu susah menjelaska

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status