Share

Bab 39 : Badut Itu ....

"Mama!"

Aku dan Kak Ita sontak menoleh mendengar suara itu. Bagus dan Caca berlari menuruni tangga dengan langkah tergesa. Masing-masing dari mereka menitikkan air mata. Memeluk Kak Ita dengan penuh haru.

Rindu sekali tampaknya hingga membuatku juga hampir menangis.

"Mama, kenapa lama sekali baru pulang?" ucap Bagus sembari menyeka air matanya yang mengalir. Kak Ita menghapus air mata bocah itu dengan Ibu jari. Bibirnya rapat tak mampu berkata. Aku tahu itu sangat berat.

"Maafkan Mama Bagus."

"Caca rindu Mama." Bocah perempuan berusia tiga tahun itu memeluk Kak Ita erat seolah tak ingin melepaskan lagi.

Kak Ita memeluk keduanya dengan sayang masih dengan tangisan. Tatapannya kini bertemu denganku. Aku tersenyum simpul, menyadarkannya.

Kalau ia tak mau ikut denganku tadi entah berapa lama Bagus dan Caca akan menahan kerinduan mereka kembali. Karena belum tentu aku akan menemukan Kak Ita lagi.

***

"Kak Ita sudah ketemu?" tanya Mas Haris dengan mata membulat tak percaya. Aku mengangguk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status