Share

Bab 32 : Pekerjaan Mas Haris

"Ayo Mbak!" ajak Ghea tiba-tiba bangkit dari duduknya membuat aku mendongak, menatapnya bingung.

"Mau ke mana?"

"Ck .... " Ghea memutar matanya, menyilangkan tangan di depan dada. "Kan, tadi Ghea bilang mau ngantar Mbak ke tempat Pak Haris, masa Mbak lupa?"

"Sekarang?"

Ghea mengangguk, tersenyum lebar. "Ayo! Ghea baru saja dapat informasi kalau rapat Pak Haris telah selesai."

"Informasi? Tapu Mbak gak lihat kamu ditelpon atau menelpon seseorang."

"Gak perlu pakai telpon Mbak, Ghea udah pasang earphone yang terhubung dengan Jalu sedari tadi sebenarnya." Ghea menunjuk kedua telinganya. Jadi, ayo, sekarang kita pergi!"

"Tapi Ghea, aku ...."

"Ah, gak pakai tapi-tapi. Udah ayo, Mbak!" Ghea menarik tanganku cepat, membuatku duduk di boncengan dan kami melesat pergi begitu saja dengan motor besarnya.

Motor Ghea membawa kami pergi menuju gedung tinggi yang tadi ditunjuknya.

Adiwangsa Grup.

Seumur hidup aku tak pernah masuk ke dalam gedung-gedung besar berisi karyawan yang bekerja seperti ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status