Share

Suamiku Ternyata Bukan Suamiku
Suamiku Ternyata Bukan Suamiku
Author: Miarosa

Bab 1. Mencari Suami

Author: Miarosa
last update Last Updated: 2023-03-19 12:38:26

"Bagaimana kalau Kak Juliana ke Miami saja? Bukankah keluarga Joseph ada di sana?"

Juliana terdiam. Dia benar-benar tidak tahu perusahaan tempat Joseph bekerja dan ke mana Joseph melakukan perjalanan dinas. Jadi, dia tidak tahu harus menghubungi siapa ketika beberapa hari lalu, polisi mengabarkan bahwa helikopter yang ditumpangi suaminya jatuh dan pria itu tak dapat ditemukan.

Juliana sampai pingsan dan kehilangan nafsu makan. Tawa dan kelucuan anak didik di TK tempatnya mengajar bahkan tak mampu menghilangkan beban pikirannya, seperti biasa.

Mendengar perkataan sang adik, Juliana mendapat secercah harapan. Sayangnya, dia memiliki kekhawatiran bila melakukan saran sang adik.

"Tapi, bagaimana kalau mereka tidak menerima kedatangan kita? Aku dan Joseph menikah tanpa kehadiran keluarganya," tanya Juliana setengah ragu.

Meski Juliana tidak bisa hanya diam dan menunggu kabar yang entah kapan akan dia terima, tetapi dia takut keluarga Joseph tidak menerimanya.

Reina, sang adik terdiam.

"Tunjukkan akta pernikahanmu dan Joseph pada mereka!" ucap Diego, sang ayah tiba-tiba.

Juliana dan Reina pun langsung menoleh pada ayah mereka. Keduanya seperti tersadar akan hal itu.

"Benar juga. Kenapa sampai lupa? Kakak tinggal tunjukan akta nikah, jadi kalau mereka bertanya siapa Kakak, bukti ini akan membuat mereka menerima Kakak."

Juliana seketika mengangguk. Bukti itu bisa menguatkannya. Meski masih merasa takut, wanita itu menghela napas panjang dan membuat keputusan. "Baiklah. Aku akan pergi ke sana."

Reina terlihat senang mendengar sang kakak kembali terlihat "hidup".

"Tapi, ayah tidak mengizinkan kalau kau pergi sendiri," ujar Diego.

Wajah Juliana seketika muram. "Aku harus pergi ke sana, Ayah. Mungkin, keluarga Joseph tahu keberadaan suamiku," timpal Juliana dengan wajah memohon.

"Tapi, sangat berisiko kalau kamu pergi sendiri," terang Diego khawatir.

Diego tahu kalau Juliana sangat mengkhawatirkan Joseph, tetapi dia juga mengkhawatirkan keselamatan putrinya itu. Dalam keadaan panik dan gelisah, tidak memungkinkan untuk Juliana pergi sendiri.

"Aku akan menemani Kakak!" seru Reina tiba-tiba dengan semangat.

Diego menyipitkan mata, memastikan. "Apa kamu yakin?"

Jarak Miami dari tempat mereka tinggal cukup jauh. Diego khawatir kalau kedua putrinya harus berpergian jauh dalam keadaan berduka seperti ini.

"Ayah tenang saja. Aku akan menjaga Kakak dengan baik. Kami juga akan pulang dengan selamat, aku janji!" seru Reina, semangat.

Diego diam sejenak mempertimbangkan keputusan apa yang harus dirinya ambil.

***

"Jangan lupa berdoa dan berhati-hatilah!" ucap Diego saat mengantarkan kedua putrinya ke bandara.

Setelah Diego mengizinkan, Juliana dan adik memang langsung memesan tiket pesawat untuk penerbangan secepatnya.

Juliana pun memeluk ayahnya sebagai tanda pamit begitu juga dengan Reina.

"Ayah baik-baik di sini. Doakan aku agar bisa menemukan Joseph," ucap Juliana dengan penuh harap.

Diego tersenyum lembut sembari mengelus kepala anaknya dengan sayang. "Tentu, Juliana. Ayah akan selalu berdoa untuk itu, lalu jangan lupa sampaikan salamku pada mertuamu."

Mendengar kata mertua, jantung Juliana tiba-tiba saja berdetak dengan sangat kencang. Dia langsung gugup jika berkaitan dengan mertua.

Juliana memang belum pernah bertemu dengan keluarga Joseph. Kata pria itu, orang tuanya ada di Afrika, jadi tidak bisa datang saat pernikahan mereka. Bahkan, Joseph hanya mengundang kerabatnya saja di acara resepsi pernikahan.

Ini benar-benar pertama kalinya dia akan bertemu dengan kedua mertuanya.

Suara panggilan pada penumpang pesawat menyadarkan Juliana dari lamunan. Dia dan Reina pun langsung pamit pada Diego. Juliana berharap, dia akan mendapatkan kabar baik tentang Joseph di Miami.

Selama berada di pesawat, Juliana tidak bisa duduk tenang. Hatinya diselimuti oleh kegelishan. Reina kembali berusaha menenangkan. Ia menggenggam tangan kakaknya.

"Semuanya akan baik-baik saja."

***

Setelah melakukan perjalanan selama kurang lebih tiga jam, Juliana dan Reina pun sampai di Miami.

Reina berdecak kagum melihat pemandangan di luar bandara. Mereka pun langsung mencari hotel untuk beristirahat. Akan banyak kegiatan yang menguras tenaga mereka, jadi beristirahat sejenak adalah pilihan yang tepat.

Sesampainya di hotel, mereka hanya menyimpan koper tanpa membereskannya terlebih dahulu. Keduanya memilih untuk makan siang sebelum menemui keluarga Joseph.

"Kakak benar tahu alamat rumah orang tua Joseph, kan?" tanya Reina di sela-sela makan siangnya.

Juliana langsung mengangguk sebelum menjawab pertanyaan Reina.

"Joseph pernah menceritakan tentang keluarganya dan memberikan alamat rumah orang tuanya sebelum pergi dinas. Aku memang tidak benar-benar yakin. Akan tetapi tidak ada salahnya untuk dicoba."

Reina mengangguk setuju. Lagipula ini adalah idenya sendiri, jadi Reina harus optimis agar bisa menemukan informasi tentang Kakak iparnya itu.

"Aku harap Joseph ada di rumahnya atau tidak dia dirawat di salah satu rumah sakit yang ada di sini," ungkap Juliana membuat Reina langsung menghentikan suapannya.

Reina bisa melihat kesedihan dan luka di mata kakaknya itu. Akan tetapi, seberapa besar dia mencoba membuat Juliana tegar tetap saja kakaknya itu bersedih.

"Tenanglah, Kak. Aku tahu Kakak sedih, kami pun begitu. Masih ada jalan dan masih ada harapan untuk menemukan Joseph, jadi Kakak jangan menyerah?"

Juliana tersenyum kaku menanggapi perkataan adiknya. Memang benar apa yang disampaikan oleh Reina, tapi tetap saja kesedihan dan kekutan masih melingkupi hatinya. Pembicaraan itu selesai bersamaan dengan selesainya acara makan siang mereka.

Setelah itu mereka pun tak membuang waktu lama langsung saja menuju alamat di mana orang tua Joseph tinggal.

Saat sampai di alamat yang dituju, keduanya terdiam dengan tatapan tak percaya. Mereka mematung beberapa meter dari rumah yang ada di alamat itu.

Ada dua hal yang membuat mereka terkejut sampai tak bisa berkutik. Pertama, karena rumah yang dimiliki oleh orang tua Joseph begitu besar bak istana. Reina sampai berdecak berkali-kali mengagumi kemegahan mansion itu, lalu yang kedua adalah banyaknya wartawan yang berdiri di depan gerbang rumah megah itu. Jelas saja Juliana dan Reina kebingungan melihat pemandangan itu.

"Kak, apa kamu yakin ini alamatnya?" tanya Reina meragu.

Jualiana kembali mencocokkan alamat yang tertera di gerbang mansion itu dengan alamat yang dirinya punya yang diberikan oleh Joseph sebelum pergi. Ternyata itu memang rumah mertuanya.

"Ini benar, Reina. Aku tidak salah. Coba kamu cek," ujar Juliana sembari menyodorkan sebuah alamat.

Reina kembali mengeceknya dan ternyata memang sama. Dia terperangah tak percaya.

"Memang benar, Kak, tapi kenapa ada wartawan di sana?" tanya Reina bingung. Sama halnya dengan yang dipikirkan Juliana.

Juliana diam sesaat, dia berusaha mengingat sesuatu yang mungkin saja berkaitan dengan keluarga Joseph, tetapi hasilnya nihil. Juliana tak tahu apapun tentang keluarga suaminya sendiri dan itu membuat Juliana merasa sedih.

"Kak, jangan-jangan Joseph itu bukan orang sembarangan," cetus Reina tiba-tiba. Kedua kakak adik itu saling pandang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Cherry Blossom
Wuiiiih, mantap!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 2. Bohong?

    "Permisi, Pak. Saya ingin masuk," ujar Juliana nekat mendekat ke mansion itu. Reina yang melihatnya pun hanya bisa terperangah tak percaya. Sebelumnya dia dan sang Kakak bingung harus berbuat apa. Reina menyarankan agar mereka pulang saja dan mencari informasi lain, karena begitu banyak petugas keamanan dan wartawan di sana. Namun siapa sangka? Tiba-tiba saja Juliana mendekat dan nekat menerobos kerumunan itu. "Maaf, Nona. Anda tidak bisa masuk ke dalam. Siapa pun tidak diizinkan masuk ke dalam," timpal salah satu petugas keamanan memasang badan yang mengira Juliana adalah wartawan. Reina berusaha menarik kakaknya untuk menjauh. Bukan apa-apa dia takut kalau Juliana diseret ke kantor polisi, karena sudah berani menerobos penjagaan di mansion ini. Hanya saja pemikiran Juliana tidak seperti itu, karena dia merasa ada banyak misteri yang disembunyikan suaminya terutama tentang keluarganya. Jika benar mansion itu adalah tempat tinggal kedua orang tua Joseph, maka ini adalah kesempat

    Last Updated : 2023-03-19
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 3. Ibu Mertua

    Juliana tertegun. Lagi-lagi, Joseph berbohong padanya. Juliana semakin yakin kalau dirinya tidak tahu apa-apa tentang Joseph. Dia merasa tidak berguna."Tidak ada, Nyonya. Saya pikir Nyonya ada di sana." Juliana hanya menjawab sekenanya."Tidak. Saya dan keluarga tinggal di sini sudah lama. Kami tidak tinggal di Afrika dan juga tidak berniat tinggal di sana," timpal Ariana dengan senyumannya.Juliana hanya bisa tersenyum kaku. Keterangan Ariana cukup membuatnya tak berkutik.Sementara itu, Ariana tampak tidak memikirkan pertanyaan Juliana terbukti saat wanita paruh baya itu kembali mengganti topik pembicaraan."Saya sangat sedih mendengar kabar kecelakaan yang dialami Joseph. Kami juga sedang berusaha mencari keberadaan Joseph, tapi untuk sekarang, tidak ada kabar apa pun tentang anak itu."Juliana terlihat sedih. Akhirnya hanya ada informasi kosong tentang keberadaan suaminya. Juliana merasa sedih, kesal, dan khawatir. Dia tidak bisa tenang sebelum mendapat kabar tentang Joseph.Dia t

    Last Updated : 2023-03-19
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 4. Informasi Baru

    Juliana kaget mendengar pertanyaan Ariana. Dia pikir, ibu tiri Joseph itu tidak tertarik dengan perjalanan kisah cinta mereka, tetapi ternyata di luar dugaan. "Aku bertemu dengan Joseph di Italia. Dia menolongku saat aku hampir tenggelam di kanal. Pertemuan itu mengalir begitu saja sampai akhirnya kami bisa menikah seperti ini," terang Juliana dengan wajah berseri. Dia tampak sedang mengenang masa-masa itu. Ariana melihat ekspresi yang berbeda dari Juliana. Padahal sedari datang, wanita itu tampak murung dan sedih, tetapi saat ditanya tentang perjalanan cinta mereka, Juliana kontan berubah."Manis sekali. Sepertinya, Joseph memperlakukanmu dengan sangat baik, ya?" tanya Ariana lagi yang langsung diangguki oleh Juliana."Dia pria baik dan sopan. Mungkin itulah alasanku tertarik padanya," ungkap Juliana kembali mengenang.Ariana menghela napas panjang. "Ya, Joseph memang sedang ada di Italia untuk perjalanan bisnis sebelum kecelakaan ini terjadi."Wajah Juliana yang sebelumnya berse

    Last Updated : 2023-03-19
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 5. Kilasan masa lalu

    "Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari Tuan Joseph, Nyonya. Kami akan segera menghubungi Anda atau Nyonya Ariana, jika ada kabar tentang Tuan Joseph."Ucapan diplomatis itu membuat Juliana terdiam. Itu tandanya, pihak kepolisian juga tidak tahu dan tak berani berasumsi.Setelah polisi itu pergi, tangis Juliana pecah. Dia bahkan hampir terduduk di tanah kalau saja Reina dan Ariana tidak menahannya."Sabar, Kak. Jangan seperti ini! Kamu harus kuat. Ingat kita masih punya harapan. Bisa saja Joseph diselamatkan oleh orang lain," ucap Reina berusaha menenangkan Juliana.Ariana yang sedari tadi berdiri pun merasa sedih melihat menantunya yang terpuruk seperti ini. Sungguh dia bisa melihat ketulusan dan rasa sayang Juliana pada anak tirinya. Wanita paruh baya itu pun langsung memeluk Juliana. Dia mengusap punggung menantunya agar bisa tenang."Ibu tahu apa yang kamu rasakan saat ini, tetapi ingatlah kalau kamu harus tegar. Kita berdoa saja semoga Joseph selamat."Mendengar perk

    Last Updated : 2023-03-19
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 6. Pertengkaran

    Ariana tidak langsung menjawab. Dia berpikir sejenak, karena di sini ada Juliana dan Reina. Namun, Lena kembali memohon. Dia sangat ingin menginap karena merindukan tempat ini."Baiklah, Lena. Menginaplah satu hari di sini, kalau itu bisa membuat suasana hatimu membaik," ujar Ariana pada akhirnya setuju.Bagaimanapun, Ariana masih menganggap Lena sebagai anak sendiri. Itu karena Lena sudah cukup lama menjalin hubungan dengan Joseph.Dulu, Ariana kira Lena akan menjadi menantunya. Akan tetapi, keputusan Lena yang memilih pergi ke Eropa membuat harapan Ariana hanya menjadi asa kosong. Sekarang semua sudah berlalu. Ariana tidak bisa ikut campur dalam kehidupan Joseph. Apa pun yang terbaik untuk anak tirinya itu, Ariana akan mendukungnya."Kalau begitu aku tinggal. Masih ada pekerjaan."Lena pun mengangguk dan membiarkan Ariana pergi. Sementara dirinya pun langsung masuk ke mansion megah yang penuh kenangan itu.Lena menyusuri setiap sudut mansion ini. Dia seolah melihat bayangan dan ki

    Last Updated : 2023-04-04
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 7. Cemburu

    Reina belum puas menghabiskan waktu di pantai. Kedatangan Lena yang tiba-tiba membuat Reina kesal dan khawatir. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau Juliana tahu tentang kedatangan Lena. Pasti akan sakit dan sedih, tetapi bagaimanapun Reina harus menceritakan semuanya sebelum Lena dan Juliana bertemu. Tentu saja mau tidak mau mereka pasti bertemu. Saat sampai di kamar tamu, Reina mendapati Juliana sudah bangun. Dia pun langsung menghampiri sang Kakak dengan wajah cemas. "Gawat, Kak! Ini gawat," ucap Reina dengan wajah gusar. Juliana mengernyitkan dahi, heran akan tingkah adiknya itu. Datang-datang sudah bersikap aneh. "Apanya yang gawat? Apa kamu bertemu pria tampan di sini?" tanya Juliana sedikit jahil. Dia gemas karena adiknya selalu heboh sendiri. "Kakak! Aku serius. Aku itu baru saja bertemu dengan mantan kekasih Joseph." Seketika pergerakan Juliana terhenti. Dia menatap wajah adiknya dengan kebingungan. "Maksudmu apa?" tanya Juliana masih belum paham dengan u

    Last Updated : 2023-04-04
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 8. Siapa dia?

    Suara denting alat makan beradu di ruang makan yang luas dan mewah. Lena dan Ariana tampak lebih luwes dibandingkan dengan Juliana dan Reina, jadi tidak canggung lagi berbeda dengan Juliana dan Reina. Melihat cara dua orang asing itu makan, Lena tersenyum miring. Seolah mengejek mereka yang tidak terbiasa dengan ini semua. Reina yang melihat gelagat Lena pun kesal. Dia ingin membalas perlakuan Lena, tapi tak bisa karena situasi dan kondisi. Lena tidak mempedulikan tatapan Reina yang kesal padanya. Dia malah lebih tertarik pada masa lalu wanita bernama Juliana itu, karena Lena masih tidak percaya, jika mantan kekasihnya memilih pasangan yang jauh dari kriteria seorang Joseph. "Juliana, dari nama asal kamu? Aku juga sangat penasaran bagaimana kalian bisa bertemu sampai menikah dengan Joseph?" tanya Lena tiba-tiba di sela makan. Semua orang yang ada di meja makan kaget dengan pertanyaan itu, namun Lena yang hanya seorang mantan kekasih malah mempertanyakan hal sensitif seperti ini. R

    Last Updated : 2023-04-05
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 9. Terancam

    "Sudahlah, Kak. Mungkin Kakak salah lihat. Sebaiknya kita kembali berkeliling. Aku ingin tahu setiap sudut tempat di sini mungkin saja ada hal menarik yang kita temukan," ujar Reina sembari menarik tangan kakaknya. Akan tetapi, Juliana menahan Reina. "Tapi aku yakin dia adalah pria itu, Reina," timpal Juliana tetap pada pendiriannya. Reina menghela napas pelan. "Baiklah, anggap saja begitu. Lalu, sekarang apa? Bagaimana kalau nanti kita tanyakan saja pada Nyonya Ariana. Siapa pria itu? Sudahlah, ayo!" ajak Reina menarik lengan Juliana. Juliana pun akhirnya menurut, dia mengikuti langkah adiknya. Dari kejauhan, Ariana melihat Reina dan Juliana yang sedang berjalan-jalan. Dia pun menghampiri dua wanita itu dan mengajak mereka untuk berkenalan dengan pelayan yang ada di sana. "Ayolah, Sayang. Aku akan memperkenalkan kamu pada pelayan di sini dan kalau bisa ingat-ingat nama dan wajah mereka," kata Ariana yang membuat tubuh Juliana langsung menegang. Dia sampai meneguk saliva dengan s

    Last Updated : 2023-04-06

Latest chapter

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 98. Villa

    Darah Joseph mendidih. Matanya berkilat marah saat jemarinya meremas surat itu. "Lena brengsek!" Juliana meraih surat itu dari tangannya, membacanya dengan mata yang membelalak marah. "Apa dia sudah gila?! Dia ingin melarikan diri dengan Clarie!" Ariana menggigit bibirnya, tubuhnya bergetar menahan isak tangis. "Joseph, kita harus menemukannya! Aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Clarie! Dia pasti ketakutan!" Joseph mengepalkan tangannya. Hatinya berdenyut sakit membayangkan Clarie yang mungkin sedang menangis dalam perjalanan entah ke mana. Lena mungkin ibunya, tapi dia juga orang yang egois. Ia tidak peduli bagaimana perasaan Clarie. Yang ia pedulikan hanya dirinya sendiri. "Kita harus berpikir," kata Joseph, berusaha menenangkan dirinya. "Ke mana Lena akan pergi?" Juliana berpikir cepat. "Dia pasti butuh tempat bersembunyi. Mungkin ke rumah kerabatnya?" Joseph menggeleng. "Dia tidak punya banyak keluarga di sini. Satu-satunya kemungkinan adalah tempat yang memil

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 97. Surat

    Suasana hening dan nyaman yang menyelimuti Joseph dan Juliana pecah begitu saja saat suara getaran ponsel memenuhi ruangan.Joseph melirik layar ponselnya. Keningnya berkerut. Kenapa ibunya menelepon malam-malam begini? Ada sesuatu yang terasa aneh. Perasaan tidak enak langsung menjalar ke seluruh tubuhnya. Dengan jantung berdegup lebih cepat, ia menjawab panggilan itu."Ibu?"Di ujung sana, suara Ariana terdengar terputus-putus, napasnya tersengal seakan ia habis berlari."Joseph!" Ada kepanikan dalam suaranya. "Clarie! Clarie dibawa pergi oleh Lena!"Pikirannya membeku. Hanya satu kata yang bisa keluar dari mulutnya."Apa?"Juliana yang duduk di sebelahnya langsung menoleh, wajahnya berubah khawatir melihat ekspresi Joseph yang mendadak tegang."Aku baru saja akan mengantarkan susu untuk Clarie," suara Ariana gemetar, hampir menangis. "Lena dan Clarie tidak ada! Aku sudah mengecek rekaman CCTV! Lena membawa Clarie pergi dengan tergesa-gesa!"Jantung Joseph seolah diperas. Sebuah kem

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 96. Kabur

    Juliana buru-buru membuka pintu dan langsung terkejut melihat keadaannya.Pakaian pria itu berantakan, kemejanya tidak terkancing dengan rapi, rambutnya acak-acakan, dan matanya merah, entah karena marah, sedih. "Joseph?" Juliana mengerutkan kening, suaranya dipenuhi kekhawatiran. "Apa yang terjadi?" Joseph menatapnya dalam diam selama beberapa detik sebelum tiba-tiba melangkah masuk, hampir membuat Juliana terhuyung ke belakang. "Joseph, kau kenapa?" Pria itu menggeleng pelan. "Aku hanya minum sedikit." Juliana bisa mencium bau alkohol yang kuat darinya. Joseph berjalan ke ruang tamu dan langsung menjatuhkan diri di sofa. Kepalanya menunduk, kedua tangannya meremas rambutnya dengan frustasi. Juliana menutup pintu dan mengikutinya. "Joseph, ada apa?" Butuh waktu beberapa saat sebelum Joseph akhirnya berbicara. "Lena berbohong padaku," suaranya serak, nyaris berbisik. Juliana mengernyit. "Apa maksudmu?" Joseph mengangkat kepalanya, dan untuk pertama kalinya, Juliana melihat t

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 95. Cinta?

    Lena menatap punggung Joseph yang menjauh, rasa panik menyelimuti seluruh tubuhnya."Joseph!" ia berteriak, berlari dan menarik lengan pria itu sebelum ia benar-benar meninggalkan rumah. "Tolong, dengarkan aku dulu!"Joseph berhenti, tetapi tidak menoleh. Otot-otot rahangnya menegang, tangan yang digenggam Lena terasa kaku, seolah hanya menunggu detik berikutnya untuk menepisnya.Lena mencengkeramnya lebih erat, air matanya jatuh tanpa henti. "Aku tahu aku salah, aku tahu aku telah menipumu, tapi aku melakukan semua ini karena aku mencintaimu!"Joseph menarik napas tajam sebelum akhirnya menoleh. Matanya yang dulu penuh kasih kini hanya memancarkan kebencian yang membakar."Cinta?" katanya dengan suara rendah, tetapi menusuk. "Jangan bicara tentang cinta padaku, Lena. Cinta bukan kebohongan. Cinta bukan manipulasi. Cinta bukan penghancuran."Lena menggeleng cepat, kepanikannya semakin memuncak. "Aku tidak ingin kehilanganmu! Aku takut kalau aku mengatakan yang sebenarnya, kau tidak ak

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 94. Kebenaran terungkap

    Suasana di ruang tamu terasa tegang. Lena duduk dengan gelisah di sofa, sementara Ariana berdiri di depannya dengan tangan terlipat di dada, ekspresinya dipenuhi amarah."Jadi selama ini kau sudah membohongi Joseph dan aku?" Ariana membuka suara dengan nada tajam, matanya menatap Lena penuh kemarahan.Lena menggigit bibirnya, tangannya mengepal erat di atas pahanya. "Ariana, dengarkan aku dulu.""Tidak! Aku sudah cukup mendengarkan kebohonganmu, Lena!" Ariana memotong dengan suara bergetar. "Kau bilang Clarie adalah anak Joseph, kau membuat kami semua percaya selama ini! Bagaimana bisa kau melakukan ini?!"Lena menunduk, berusaha mengendalikan emosinya. "Aku tidak punya pilihan."Ariana mendengus marah. "Tidak punya pilihan? Kau bercanda?! Kau punya banyak pilihan, Lena! Tapi kau memilih untuk menipu Joseph dan membiarkannya berpikir bahwa Clarie adalah anaknya!"Lena mengangkat kepalanya, air mata menggenang di matanya. "Ariana, tolong Aku memohon padamu. Jangan beritahu Joseph!"Ari

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 93. Aku akan menunggumu

    Kafe yang mereka sepakati untuk bertemu berada di sudut kota, jauh dari pusat keramaian. Interiornya hangat dengan lampu temaram dan aroma kopi yang menguar di udara. Joseph tiba lebih dulu. Duduk di sudut ruangan dekat jendela besar, ia menyesap kopinya sambil menunggu Juliana datang.Pikirannya dipenuhi banyak hal tentang keputusan yang baru saja ia buat, tentang percakapannya dengan Lena dan tentang reaksi Juliana yang sebentar lagi akan ia hadapi.Beberapa menit kemudian, suara lonceng pintu berbunyi saat seseorang masuk. Juliana.Joseph menegakkan tubuhnya. Ia memperhatikan bagaimana wanita itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling kafe sebelum akhirnya menemukan sosoknya.Juliana berjalan mendekat, langkahnya mantap, tetapi ada sedikit ketegangan di matanya. Ia mengenakan mantel krem di atas gaun hitamnya, dengan rambut yang tergerai rapi.“Joseph,” sapanya pelan setelah ia duduk di kursi di hadapannya.Joseph menatapnya dalam. "Juliana."Pelayan datang untuk mencatat pesanan,

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 92. Rahasia Lena

    Di salah satu hotel mewah milik keluarganya, Joseph melangkah melewati lobi dengan langkah tegas dan penuh wibawa. Lantai marmer berkilau memantulkan sinar lampu kristal yang tergantung megah di langit-langit, menciptakan atmosfer elegan yang memancarkan kelas tinggi. Aroma bunga segar dari rangkaian anggrek putih yang menghiasi meja resepsionis bercampur dengan wangi khas parfum mahal yang dipakai para tamu.Hotel berbintang lima ini adalah salah satu aset paling berharga keluarganya dan hari ini ia memutuskan untuk mengecek langsung bagaimana operasionalnya."Selamat siang, Tuan Joseph!" sapa seorang manajer hotel, pria berusia sekitar 40-an dengan setelan rapi dan sikap profesional. Namanya George, orang kepercayaannya dalam mengelola hotel ini."Pagi, George! Bagaimana situasi hotel?" tanya Joseph, matanya menyapu sekeliling, memperhatikan setiap detail.Lobi tampak sibuk namun tetap tertata. Seorang bellboy mendorong troli koper berisi barang-barang tamu yang baru datang, sementa

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 91. Kata-kata yang tulus

    Setelah menutup telepon dari Reina, Juliana menatap langit malam yang gelap dari jendela apartemennya. Suara lalu lintas terdengar samar dari kejauhan, tetapi pikirannya terlalu kacau untuk benar-benar memperhatikannya. Reina benar. Joseph telah menyakitinya di masa lalu. Luka itu masih ada, meskipun waktu telah berlalu. Namun, melihat bagaimana Joseph berusaha untuk mengenal anak-anak mereka membuat pertahanannya perlahan runtuh. Ia berbalik dan berjalan ke ruang tamu, duduk di sofa sambil menggenggam ponselnya. Jarinya melayang di atas layar, ragu untuk mengirim pesan kepada Joseph. Juliana: Terima kasih sudah menemui Alya dan Malcom hari ini. Ia menatap pesan itu selama beberapa detik sebelum akhirnya menekan tombol kirim. Tak butuh waktu lama sebelum ponselnya bergetar. Joseph: Aku yang seharusnya berterima kasih. Mereka luar biasa. Aku beruntung bisa menjadi ayah mereka. Juliana menelan ludah, jantungnya berdebar lebih cepat. Ada sesuatu dalam kata-kata Joseph yang terasa b

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 90. Kesempatan kedua

    Juliana duduk di ruang tamunya, menatap ponselnya dengan perasaan campur aduk. Layar ponselnya masih menyala, menampilkan pesan terbaru dari Joseph.Joseph: Terima kasih sudah mengizinkanku bertemu mereka. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.Juliana menutup matanya, menghela napas panjang. Ia bisa merasakan ketulusan dalam pesan itu.Namun, ia masih takut.Takut berharap. Takut kecewa lagi. Takut membiarkan masa lalu kembali menyakitinya. Suara langkah kaki kecil terdengar mendekat."Mommy?"Juliana membuka matanya dan mendapati Alya berdiri di dekatnya, menatapnya dengan mata besarnya yang jernih."Ada apa, Sayang?" tanyanya lembut, berusaha menyembunyikan kegundahan hatinya.Alya tersenyum kecil, menaiki sofa dan duduk di sampingnya. "Aku suka Joseph."Juliana terdiam.Gadis kecil itu mengayunkan kakinya pelan di tepi sofa. "Dia baik. Dia membawakan kami buku cerita."Juliana tersenyum tipis. "Benarkah?"Alya mengangguk penuh semangat. "Dia juga bilang dia akan selalu ada u

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status