Share

Suamiku Ternyata Bukan Suamiku
Suamiku Ternyata Bukan Suamiku
Penulis: Miarosa

Bab 1. Mencari Suami

Penulis: Miarosa
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-19 12:38:26

"Bagaimana kalau Kak Juliana ke Miami saja? Bukankah keluarga Joseph ada di sana?"

Juliana terdiam. Dia benar-benar tidak tahu perusahaan tempat Joseph bekerja dan ke mana Joseph melakukan perjalanan dinas. Jadi, dia tidak tahu harus menghubungi siapa ketika beberapa hari lalu, polisi mengabarkan bahwa helikopter yang ditumpangi suaminya jatuh dan pria itu tak dapat ditemukan.

Juliana sampai pingsan dan kehilangan nafsu makan. Tawa dan kelucuan anak didik di TK tempatnya mengajar bahkan tak mampu menghilangkan beban pikirannya, seperti biasa.

Mendengar perkataan sang adik, Juliana mendapat secercah harapan. Sayangnya, dia memiliki kekhawatiran bila melakukan saran sang adik.

"Tapi, bagaimana kalau mereka tidak menerima kedatangan kita? Aku dan Joseph menikah tanpa kehadiran keluarganya," tanya Juliana setengah ragu.

Meski Juliana tidak bisa hanya diam dan menunggu kabar yang entah kapan akan dia terima, tetapi dia takut keluarga Joseph tidak menerimanya.

Reina, sang adik terdiam.

"Tunjukkan akta pernikahanmu dan Joseph pada mereka!" ucap Diego, sang ayah tiba-tiba.

Juliana dan Reina pun langsung menoleh pada ayah mereka. Keduanya seperti tersadar akan hal itu.

"Benar juga. Kenapa sampai lupa? Kakak tinggal tunjukan akta nikah, jadi kalau mereka bertanya siapa Kakak, bukti ini akan membuat mereka menerima Kakak."

Juliana seketika mengangguk. Bukti itu bisa menguatkannya. Meski masih merasa takut, wanita itu menghela napas panjang dan membuat keputusan. "Baiklah. Aku akan pergi ke sana."

Reina terlihat senang mendengar sang kakak kembali terlihat "hidup".

"Tapi, ayah tidak mengizinkan kalau kau pergi sendiri," ujar Diego.

Wajah Juliana seketika muram. "Aku harus pergi ke sana, Ayah. Mungkin, keluarga Joseph tahu keberadaan suamiku," timpal Juliana dengan wajah memohon.

"Tapi, sangat berisiko kalau kamu pergi sendiri," terang Diego khawatir.

Diego tahu kalau Juliana sangat mengkhawatirkan Joseph, tetapi dia juga mengkhawatirkan keselamatan putrinya itu. Dalam keadaan panik dan gelisah, tidak memungkinkan untuk Juliana pergi sendiri.

"Aku akan menemani Kakak!" seru Reina tiba-tiba dengan semangat.

Diego menyipitkan mata, memastikan. "Apa kamu yakin?"

Jarak Miami dari tempat mereka tinggal cukup jauh. Diego khawatir kalau kedua putrinya harus berpergian jauh dalam keadaan berduka seperti ini.

"Ayah tenang saja. Aku akan menjaga Kakak dengan baik. Kami juga akan pulang dengan selamat, aku janji!" seru Reina, semangat.

Diego diam sejenak mempertimbangkan keputusan apa yang harus dirinya ambil.

***

"Jangan lupa berdoa dan berhati-hatilah!" ucap Diego saat mengantarkan kedua putrinya ke bandara.

Setelah Diego mengizinkan, Juliana dan adik memang langsung memesan tiket pesawat untuk penerbangan secepatnya.

Juliana pun memeluk ayahnya sebagai tanda pamit begitu juga dengan Reina.

"Ayah baik-baik di sini. Doakan aku agar bisa menemukan Joseph," ucap Juliana dengan penuh harap.

Diego tersenyum lembut sembari mengelus kepala anaknya dengan sayang. "Tentu, Juliana. Ayah akan selalu berdoa untuk itu, lalu jangan lupa sampaikan salamku pada mertuamu."

Mendengar kata mertua, jantung Juliana tiba-tiba saja berdetak dengan sangat kencang. Dia langsung gugup jika berkaitan dengan mertua.

Juliana memang belum pernah bertemu dengan keluarga Joseph. Kata pria itu, orang tuanya ada di Afrika, jadi tidak bisa datang saat pernikahan mereka. Bahkan, Joseph hanya mengundang kerabatnya saja di acara resepsi pernikahan.

Ini benar-benar pertama kalinya dia akan bertemu dengan kedua mertuanya.

Suara panggilan pada penumpang pesawat menyadarkan Juliana dari lamunan. Dia dan Reina pun langsung pamit pada Diego. Juliana berharap, dia akan mendapatkan kabar baik tentang Joseph di Miami.

Selama berada di pesawat, Juliana tidak bisa duduk tenang. Hatinya diselimuti oleh kegelishan. Reina kembali berusaha menenangkan. Ia menggenggam tangan kakaknya.

"Semuanya akan baik-baik saja."

***

Setelah melakukan perjalanan selama kurang lebih tiga jam, Juliana dan Reina pun sampai di Miami.

Reina berdecak kagum melihat pemandangan di luar bandara. Mereka pun langsung mencari hotel untuk beristirahat. Akan banyak kegiatan yang menguras tenaga mereka, jadi beristirahat sejenak adalah pilihan yang tepat.

Sesampainya di hotel, mereka hanya menyimpan koper tanpa membereskannya terlebih dahulu. Keduanya memilih untuk makan siang sebelum menemui keluarga Joseph.

"Kakak benar tahu alamat rumah orang tua Joseph, kan?" tanya Reina di sela-sela makan siangnya.

Juliana langsung mengangguk sebelum menjawab pertanyaan Reina.

"Joseph pernah menceritakan tentang keluarganya dan memberikan alamat rumah orang tuanya sebelum pergi dinas. Aku memang tidak benar-benar yakin. Akan tetapi tidak ada salahnya untuk dicoba."

Reina mengangguk setuju. Lagipula ini adalah idenya sendiri, jadi Reina harus optimis agar bisa menemukan informasi tentang Kakak iparnya itu.

"Aku harap Joseph ada di rumahnya atau tidak dia dirawat di salah satu rumah sakit yang ada di sini," ungkap Juliana membuat Reina langsung menghentikan suapannya.

Reina bisa melihat kesedihan dan luka di mata kakaknya itu. Akan tetapi, seberapa besar dia mencoba membuat Juliana tegar tetap saja kakaknya itu bersedih.

"Tenanglah, Kak. Aku tahu Kakak sedih, kami pun begitu. Masih ada jalan dan masih ada harapan untuk menemukan Joseph, jadi Kakak jangan menyerah?"

Juliana tersenyum kaku menanggapi perkataan adiknya. Memang benar apa yang disampaikan oleh Reina, tapi tetap saja kesedihan dan kekutan masih melingkupi hatinya. Pembicaraan itu selesai bersamaan dengan selesainya acara makan siang mereka.

Setelah itu mereka pun tak membuang waktu lama langsung saja menuju alamat di mana orang tua Joseph tinggal.

Saat sampai di alamat yang dituju, keduanya terdiam dengan tatapan tak percaya. Mereka mematung beberapa meter dari rumah yang ada di alamat itu.

Ada dua hal yang membuat mereka terkejut sampai tak bisa berkutik. Pertama, karena rumah yang dimiliki oleh orang tua Joseph begitu besar bak istana. Reina sampai berdecak berkali-kali mengagumi kemegahan mansion itu, lalu yang kedua adalah banyaknya wartawan yang berdiri di depan gerbang rumah megah itu. Jelas saja Juliana dan Reina kebingungan melihat pemandangan itu.

"Kak, apa kamu yakin ini alamatnya?" tanya Reina meragu.

Jualiana kembali mencocokkan alamat yang tertera di gerbang mansion itu dengan alamat yang dirinya punya yang diberikan oleh Joseph sebelum pergi. Ternyata itu memang rumah mertuanya.

"Ini benar, Reina. Aku tidak salah. Coba kamu cek," ujar Juliana sembari menyodorkan sebuah alamat.

Reina kembali mengeceknya dan ternyata memang sama. Dia terperangah tak percaya.

"Memang benar, Kak, tapi kenapa ada wartawan di sana?" tanya Reina bingung. Sama halnya dengan yang dipikirkan Juliana.

Juliana diam sesaat, dia berusaha mengingat sesuatu yang mungkin saja berkaitan dengan keluarga Joseph, tetapi hasilnya nihil. Juliana tak tahu apapun tentang keluarga suaminya sendiri dan itu membuat Juliana merasa sedih.

"Kak, jangan-jangan Joseph itu bukan orang sembarangan," cetus Reina tiba-tiba. Kedua kakak adik itu saling pandang.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Cherry Blossom
Wuiiiih, mantap!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 2. Bohong?

    "Permisi, Pak. Saya ingin masuk," ujar Juliana nekat mendekat ke mansion itu. Reina yang melihatnya pun hanya bisa terperangah tak percaya. Sebelumnya dia dan sang Kakak bingung harus berbuat apa. Reina menyarankan agar mereka pulang saja dan mencari informasi lain, karena begitu banyak petugas keamanan dan wartawan di sana. Namun siapa sangka? Tiba-tiba saja Juliana mendekat dan nekat menerobos kerumunan itu. "Maaf, Nona. Anda tidak bisa masuk ke dalam. Siapa pun tidak diizinkan masuk ke dalam," timpal salah satu petugas keamanan memasang badan yang mengira Juliana adalah wartawan. Reina berusaha menarik kakaknya untuk menjauh. Bukan apa-apa dia takut kalau Juliana diseret ke kantor polisi, karena sudah berani menerobos penjagaan di mansion ini. Hanya saja pemikiran Juliana tidak seperti itu, karena dia merasa ada banyak misteri yang disembunyikan suaminya terutama tentang keluarganya. Jika benar mansion itu adalah tempat tinggal kedua orang tua Joseph, maka ini adalah kesempat

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-19
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 3. Ibu Mertua

    Juliana tertegun. Lagi-lagi, Joseph berbohong padanya. Juliana semakin yakin kalau dirinya tidak tahu apa-apa tentang Joseph. Dia merasa tidak berguna."Tidak ada, Nyonya. Saya pikir Nyonya ada di sana." Juliana hanya menjawab sekenanya."Tidak. Saya dan keluarga tinggal di sini sudah lama. Kami tidak tinggal di Afrika dan juga tidak berniat tinggal di sana," timpal Ariana dengan senyumannya.Juliana hanya bisa tersenyum kaku. Keterangan Ariana cukup membuatnya tak berkutik.Sementara itu, Ariana tampak tidak memikirkan pertanyaan Juliana terbukti saat wanita paruh baya itu kembali mengganti topik pembicaraan."Saya sangat sedih mendengar kabar kecelakaan yang dialami Joseph. Kami juga sedang berusaha mencari keberadaan Joseph, tapi untuk sekarang, tidak ada kabar apa pun tentang anak itu."Juliana terlihat sedih. Akhirnya hanya ada informasi kosong tentang keberadaan suaminya. Juliana merasa sedih, kesal, dan khawatir. Dia tidak bisa tenang sebelum mendapat kabar tentang Joseph.Dia t

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-19
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 4. Informasi Baru

    Juliana kaget mendengar pertanyaan Ariana. Dia pikir, ibu tiri Joseph itu tidak tertarik dengan perjalanan kisah cinta mereka, tetapi ternyata di luar dugaan. "Aku bertemu dengan Joseph di Italia. Dia menolongku saat aku hampir tenggelam di kanal. Pertemuan itu mengalir begitu saja sampai akhirnya kami bisa menikah seperti ini," terang Juliana dengan wajah berseri. Dia tampak sedang mengenang masa-masa itu. Ariana melihat ekspresi yang berbeda dari Juliana. Padahal sedari datang, wanita itu tampak murung dan sedih, tetapi saat ditanya tentang perjalanan cinta mereka, Juliana kontan berubah."Manis sekali. Sepertinya, Joseph memperlakukanmu dengan sangat baik, ya?" tanya Ariana lagi yang langsung diangguki oleh Juliana."Dia pria baik dan sopan. Mungkin itulah alasanku tertarik padanya," ungkap Juliana kembali mengenang.Ariana menghela napas panjang. "Ya, Joseph memang sedang ada di Italia untuk perjalanan bisnis sebelum kecelakaan ini terjadi."Wajah Juliana yang sebelumnya berse

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-19
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 5. Kilasan masa lalu

    "Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari Tuan Joseph, Nyonya. Kami akan segera menghubungi Anda atau Nyonya Ariana, jika ada kabar tentang Tuan Joseph."Ucapan diplomatis itu membuat Juliana terdiam. Itu tandanya, pihak kepolisian juga tidak tahu dan tak berani berasumsi.Setelah polisi itu pergi, tangis Juliana pecah. Dia bahkan hampir terduduk di tanah kalau saja Reina dan Ariana tidak menahannya."Sabar, Kak. Jangan seperti ini! Kamu harus kuat. Ingat kita masih punya harapan. Bisa saja Joseph diselamatkan oleh orang lain," ucap Reina berusaha menenangkan Juliana.Ariana yang sedari tadi berdiri pun merasa sedih melihat menantunya yang terpuruk seperti ini. Sungguh dia bisa melihat ketulusan dan rasa sayang Juliana pada anak tirinya. Wanita paruh baya itu pun langsung memeluk Juliana. Dia mengusap punggung menantunya agar bisa tenang."Ibu tahu apa yang kamu rasakan saat ini, tetapi ingatlah kalau kamu harus tegar. Kita berdoa saja semoga Joseph selamat."Mendengar perk

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-19
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 6. Pertengkaran

    Ariana tidak langsung menjawab. Dia berpikir sejenak, karena di sini ada Juliana dan Reina. Namun, Lena kembali memohon. Dia sangat ingin menginap karena merindukan tempat ini."Baiklah, Lena. Menginaplah satu hari di sini, kalau itu bisa membuat suasana hatimu membaik," ujar Ariana pada akhirnya setuju.Bagaimanapun, Ariana masih menganggap Lena sebagai anak sendiri. Itu karena Lena sudah cukup lama menjalin hubungan dengan Joseph.Dulu, Ariana kira Lena akan menjadi menantunya. Akan tetapi, keputusan Lena yang memilih pergi ke Eropa membuat harapan Ariana hanya menjadi asa kosong. Sekarang semua sudah berlalu. Ariana tidak bisa ikut campur dalam kehidupan Joseph. Apa pun yang terbaik untuk anak tirinya itu, Ariana akan mendukungnya."Kalau begitu aku tinggal. Masih ada pekerjaan."Lena pun mengangguk dan membiarkan Ariana pergi. Sementara dirinya pun langsung masuk ke mansion megah yang penuh kenangan itu.Lena menyusuri setiap sudut mansion ini. Dia seolah melihat bayangan dan ki

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-04
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 7. Cemburu

    Reina belum puas menghabiskan waktu di pantai. Kedatangan Lena yang tiba-tiba membuat Reina kesal dan khawatir. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau Juliana tahu tentang kedatangan Lena. Pasti akan sakit dan sedih, tetapi bagaimanapun Reina harus menceritakan semuanya sebelum Lena dan Juliana bertemu. Tentu saja mau tidak mau mereka pasti bertemu. Saat sampai di kamar tamu, Reina mendapati Juliana sudah bangun. Dia pun langsung menghampiri sang Kakak dengan wajah cemas. "Gawat, Kak! Ini gawat," ucap Reina dengan wajah gusar. Juliana mengernyitkan dahi, heran akan tingkah adiknya itu. Datang-datang sudah bersikap aneh. "Apanya yang gawat? Apa kamu bertemu pria tampan di sini?" tanya Juliana sedikit jahil. Dia gemas karena adiknya selalu heboh sendiri. "Kakak! Aku serius. Aku itu baru saja bertemu dengan mantan kekasih Joseph." Seketika pergerakan Juliana terhenti. Dia menatap wajah adiknya dengan kebingungan. "Maksudmu apa?" tanya Juliana masih belum paham dengan u

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-04
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 8. Siapa dia?

    Suara denting alat makan beradu di ruang makan yang luas dan mewah. Lena dan Ariana tampak lebih luwes dibandingkan dengan Juliana dan Reina, jadi tidak canggung lagi berbeda dengan Juliana dan Reina. Melihat cara dua orang asing itu makan, Lena tersenyum miring. Seolah mengejek mereka yang tidak terbiasa dengan ini semua. Reina yang melihat gelagat Lena pun kesal. Dia ingin membalas perlakuan Lena, tapi tak bisa karena situasi dan kondisi. Lena tidak mempedulikan tatapan Reina yang kesal padanya. Dia malah lebih tertarik pada masa lalu wanita bernama Juliana itu, karena Lena masih tidak percaya, jika mantan kekasihnya memilih pasangan yang jauh dari kriteria seorang Joseph. "Juliana, dari nama asal kamu? Aku juga sangat penasaran bagaimana kalian bisa bertemu sampai menikah dengan Joseph?" tanya Lena tiba-tiba di sela makan. Semua orang yang ada di meja makan kaget dengan pertanyaan itu, namun Lena yang hanya seorang mantan kekasih malah mempertanyakan hal sensitif seperti ini. R

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-05
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 9. Terancam

    "Sudahlah, Kak. Mungkin Kakak salah lihat. Sebaiknya kita kembali berkeliling. Aku ingin tahu setiap sudut tempat di sini mungkin saja ada hal menarik yang kita temukan," ujar Reina sembari menarik tangan kakaknya. Akan tetapi, Juliana menahan Reina. "Tapi aku yakin dia adalah pria itu, Reina," timpal Juliana tetap pada pendiriannya. Reina menghela napas pelan. "Baiklah, anggap saja begitu. Lalu, sekarang apa? Bagaimana kalau nanti kita tanyakan saja pada Nyonya Ariana. Siapa pria itu? Sudahlah, ayo!" ajak Reina menarik lengan Juliana. Juliana pun akhirnya menurut, dia mengikuti langkah adiknya. Dari kejauhan, Ariana melihat Reina dan Juliana yang sedang berjalan-jalan. Dia pun menghampiri dua wanita itu dan mengajak mereka untuk berkenalan dengan pelayan yang ada di sana. "Ayolah, Sayang. Aku akan memperkenalkan kamu pada pelayan di sini dan kalau bisa ingat-ingat nama dan wajah mereka," kata Ariana yang membuat tubuh Juliana langsung menegang. Dia sampai meneguk saliva dengan s

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-06

Bab terbaru

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 73. Clarie

    Lima tahun telah berlalu sejak Juliana melahirkan bayi kembarnya. Dia mengajar di sekolah baru di Miami. Ya, dia dipindah tugaskan ke sekolah lain. Sebenarnya Juliana tidak ingin kembali ke Miami, tapi dia tidak punya pilihan lain selain menerima keputusan pihak sekolah. Sekarang ia menyambut murid-muridnya. Satu per satu memasuki kelas. Ibu-ibu mereka mengantar hingga pintu, lalu melambaikan tangan. Anak-anak nampak ceria. Mereka duduk tenang, menunggu guru memulai pelajaran. "Pagi Bu guru!" sapa seorang anak perempuan bernama Clarie. Juliana tersenyum. "Pagi, Clarie!" Diusapnya rambut gadis kecil itu yang menggunakan jepit rambut berbentuk pita berwarna pink. Setelah semua anak-anak masuk kelas. Juliana berdiri di hadapan mereka, memulai pelajaran. Kali ini belajar menggambar. Dia memperhatikan satu per satu muridnya menggambar. Juliana nampak tertarik dengan hasil menggambar Clarie yang cukup bagus. Sejak melihat Clarie untuk pertama kalinya di tahun ajaran baru, entah kenapa J

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 72. Detak jarum jam

    "Kakak sudah bangun?" tanya Reina begitu melihat Juliana membukakan mata. Juliana menatap Reina dan Jennifer silih berganti. Dia baru sadar berada di rumah sakit. "Dimana anak-anakku?" Juliana nampak panik. "Tenanglah! Bayimu baik-baik saja. Sekarang ada di ruang bayi. Mungkin sebentar lagi perawat akan mengantarnya ke sini," ucap Jennifer. Juliana meringis kesakitan ketika akan membenarkan posisi berbaringnya. "Jangan banyak gerak dulu! Kakak baru melahirkan," ujar Reina. "Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja." Jennifer dan Reina membantunya agar Juliana bisa berbaring lebih nyaman lagi. "Terima kasih sudah mau datang." Juliana berkata pada Jennifer. Jennifer membalasnya dengan senyuman. "Tentu saja aku datang mana mungkin aku melewatkan kelahiran anak kembar bosku." "Joseph tidak tahu kan soal ini?" "Jangan khawatir! Pak Joseph tidak tahu." Juliana nampak lega. Dia sendiri yang menghubungi Jennifer kalau dia akan segera melahirkan, karena Juliana sudah berjanji untuk member

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   71. Penasihat Cinta

    Setelah giliran Joseph mencoba pakaiannya, dia menunggu Lena yang sedang bicara dengan pemilik butik. Lelaki itu menatap Lena dari kejauhan. Rambutnya bergerak mengiringi gerakan kepalanya saat berbicara. Joseph menghela napas berkali-kali. Ini adalah kesalahannya pikir Joseph. Andai saja waktu itu, dia tidak melampiaskan kesedihannya dengan meminum alkohol dan benar-benar mabuk, dia tidak akan bersama Lena di kamar hotel. Sialnya Joseph tidak ingat apa-apa. Saat Ariana tahu tentang kehamilan Lena, wanita itu terus mendesaknya supaya dia segera menikah dengan Lena. Dua bulan sejak Juliana pergi dari rumah, para wartawan mulai mengendus tentang hubungan mereka berdua dan Joseph tidak bisa menghindar lagi saat banyak gosip bahwa dia dan Juliana tidak tinggal bersama lagi. Joseph mendengus kesal dengan semua berita itu. Dia heran apa mereka tidak mempunyai berita lagi selain mencampuri urusan kehidupan orang lain. Dia masih mengingat dengan jelas bagaimana orang-orang yang mengenalnya

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 70. Gaun pengantin

    Jennifer masuk ke ruangan Joseph membawakan secangkir kopi hitam. Dilihatnya pria itu sedang membereskan mejanya dan memakai jasnya. "Apa Anda akan pergi sekarang, Pak?" "Iya. Lena sudah menungguku di butik. Gaun pengantinnya sudah selesai." "Lalu bagaimana dengan kopinya, Pak?" Joseph berdecak. "Kopi itu untukmu saja." "Tapi saya tidak suka kopi hitam." "Buang saja!" "Tapi Pak, kopi ini sangat mahal. Saya tidak mau membuangnya." Joseph memandang kesal pada sekretarisnya. "Kenapa kamu sempat-sempatnya mempermasalahkan secangkir kopi saat ini? Kamu tahu kan sedang terburu-buru." "Saya tahu. Saya akan menyimpannya di meja. Terserah Anda mau meminumnya atau tidak setelah Anda kembali lagi ke kantor. Jangan suruh saya yang membuangnya!" "Astaga Jennifer!" Jospeh mengambil cangkir dari tangan Jennifer dan langsung meminumnya sampai habis. "Sekarang aku mau pergi." "Tunggu, Pak!""Ada apa lagi?" Joseph berbalik dengan mimik kesal. "Saya bukannya mau mencampuri urusan pribadi A

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 69. Berita mengejutkan

    "Apa maksudmu?" "Ah tidak apa-apa, Pak. Lupakan saja!" Jennifer buru-buru pergi sebelum Joseph kembali bertanya, sedangkan pria itu masih penasaran apa maksud perkataan sekretarisnya yang tiba-tiba terlihat misterius. "Seharusnya tadi aku tidak berkata seperti itu," gumam Jennifer setelah berada di luar ruangan Joseph, lalu duduk di kursi sambil menyusun dokumen di meja. Berkali-kali Jennifer menghela napas dan berpikir andai saja bosnya tahu kalau Juliana sedang mengandung anaknya, entah apa reaksinya. Iya, Jennifer secara tidak sengaja mendengar pembicaraan Ariana dan Lena sebelum dia pulang kemarin sore. "Jadi Juliana hamil? Apa Tante yakin?" Lena nampak syok. "Yakin. Tidak salah lagi." "Kalau itu memang benar, anak siapa yang dikandung Juliana?" "Entahlah. Aku tidak tahu, tapi kemungkinan besar itu anak Joseph." Lena memejamkan matanya. "Apa Joseph tahu?" "Dia tidak tahu." "Joseph tidak boleh tahu hal ini. Kalau dia tahu, dia tidak akan jadi mengusir Juliana dari sini."

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 68. Kopi hitam

    "Juliana, Reina," seru Diego terkejut. "Halo Ayah!" sapa Reina dengan senyuman yang dipaksakan. "Kenapa kalian bisa ada di sini? Kenapa kalian tidak memberitahuku kalau kalian akan datang? Di mana Joseph?" Diego mengedarkan pandangan ke belakang Juliana dan tidak menemukan Joseph. "Joseph tidak ikut bersama kami," jawab Juliana. "Ayah, boleh kami masuk?" Reina bertanya. "Ya tentu saja." Diego memberi jalan pada kedua putrinya dengan menyingkir ke samping, lalu menutup pintu. Mereka memdorong koper dan menghempaskan diri di sofa. Diego yang masih penasaran dengan kepulangan kedua putrinya duduk di hadapan mereka menuntut penjelasan. "Apa yang terjadi?" Juliana dan Reina saling pandang dan keadaan ini tidak disukai oleh mereka berdua dimana mereka harus memberitahu Diego tentang apa yang terjadi. Reina baru saja membuka mulut, tapi Juliana sudah lebih dulu berkata. "Kami diusir dari kediaman Joseph." Mata Diego melebar. "Diusir bagaimana?" "Begini Ayah. Ada beberapa hal yang

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 67. Gamang

    Juliana tercekat, tidak percaya pada pendengarannya. "Apa maksud Ibu?" tanya Juliana yang mungkin saja dia salah dengar. "Kamu sedang hamil, Juliana." Reina memandangi Kakaknya tidak percaya. "Kenapa Kakak tidak bilang padaku kalau Kakak sedang hamil?" "Aku tidak tahu kalau sedang hamil." Juliana kembali menegaskan "Masa Kakak tidak tahu kalau sedang hamil," ujar Reina tak percaya. "Tapi itu benar. Akhir-akhir ini Kakak memang selalu merasa pusing dan tidak enak badan, tapi Kakak tak mengira kalau sedang hamil." Ariana menghela napas panjang melihat perdebatan kedua kakak adik itu. "Kalian berdua hentikan dan jangan berdebat lagi!" Mereka berdua terdiam. "Aku tidak tahu anak siapa yang sedang kamu kandung itu? Joseph atau Bradley?" Jika memang dia benar-benar hamil tentu saja Juliana yakin anak yang dikandungnya adalah anak Joseph, karena sejak dia tinggal di mansion, dia tidak pernah tidur lagi dengan Bradley. "Ibu tahu dari mana aku hamil, bahkan aku sendiri tidak tahu?"

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 66. Ketertarikan yang terpendam

    "Pergilah! Dan jangan kembali lagi." Juliana memperhatikan wajah Joseph. Dia bisa menangkap ada sesuatu pada diri Joseph yang jauh berbeda saat dia pertama kali berjumpa dengannya. Tidak ada lagi kesan hangat yang selalu membuat perasaannya nyaman. Juliana menghela napas panjang. "Jika itu maumu, baiklah. Selamat tinggal!" Joseph memandangi kepergian Juliana. Jantungnya berdetak lebih cepat dan dia menarik napas dalam-dalam, berusaha menguasai resah yang menjalari setiap pembuluh darahnya. Semakin menatapnya, Joseph merasakan kegetiran hatinya. Dia berusaha mengebalkan diri dari ketertarikan yang terpendam pada wanita itu. Matanya mulai memanas tersengat air mata. Tak lama setelah kepergian Juliana, Jennifer masuk. Dia tidak tahu kalau sekretarisnya itu masih belum pulang. "Saya mau mengambil berkas yang ketinggalan." Joseph melihat ada satu tumpuk berkas di atas mejanya. Dia menyerahkannya pada Jennifer. "Lain kali jangan lupa lagi!" "Maaf Pak!" Sosok Jennifer masih saja b

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 65. Terakhir kalinya

    Juliana masuk ke kamarnya dengan terburu-buru. Di sana Reina telah menunggunya. Begitu pintu kamar dibuka, Juliana masuk dan Reina menghampirinya. Mata Juliana memerah seperti habis menangis. "Apa yang terjadi?" Juliana tidak menjawab pertanyaan adiknya. Dia mengambil koper dan meletakkannya di atas tempat tidur, lalu membuka lemari dan mengambil semua pakaiannya. Dia memasukkan semua pakaiannya secara sembarang ke dalam koper tanpa dilipat dulu. "Apa Kakak akan pergi?" Juliana menghentikan kegiatannya dan menatap adiknya. "Seharusnya kamu jangan diam saja. Bereskan semua pakaian dan barangmu. Kita akan pergi dari sini sekarang juga." "Apa harus sekarang?" "Ya. Tentu saja. Kita tidak diperbolehkan tinggal di sini lebih lama lagi." "Itu artinya mereka sudah mengusir kita." Reina memasang wajah cemberutnya dan berdecak kesal. Sebenarnya dia sayang harus meninggalkan mansion ini. "Kita masih beruntung tidak dimasukan ke penjara," imbuh Juliana. "Kita harus mensyukuri itu, tapi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status