Share

Bab 7. Cemburu

Author: Miarosa
last update Last Updated: 2023-04-04 18:20:10

Reina belum puas menghabiskan waktu di pantai. Kedatangan Lena yang tiba-tiba membuat Reina kesal dan khawatir. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau Juliana tahu tentang kedatangan Lena. Pasti akan sakit dan sedih, tetapi bagaimanapun Reina harus menceritakan semuanya sebelum Lena dan Juliana bertemu. Tentu saja mau tidak mau mereka pasti bertemu.

Saat sampai di kamar tamu, Reina mendapati Juliana sudah bangun. Dia pun langsung menghampiri sang Kakak dengan wajah cemas.

"Gawat, Kak! Ini gawat," ucap Reina dengan wajah gusar.

Juliana mengernyitkan dahi, heran akan tingkah adiknya itu. Datang-datang sudah bersikap aneh.

"Apanya yang gawat? Apa kamu bertemu pria tampan di sini?" tanya Juliana sedikit jahil. Dia gemas karena adiknya selalu heboh sendiri.

"Kakak! Aku serius. Aku itu baru saja bertemu dengan mantan kekasih Joseph."

Seketika pergerakan Juliana terhenti. Dia menatap wajah adiknya dengan kebingungan.

"Maksudmu apa?" tanya Juliana masih belum paham dengan ucapan adiknya mungkin karena baru bangun tidur.

Reina berdecak pelan, lalu menceritakan pertemuannya dengan Lena. Sisa kantuk Juliana langsung menguap dengan kekagetan yang menyergap wanita itu. Juliana hanya diam, mencoba mencerna semua informasi yang diberikan oleh Reina.

"Aku baru saja bertemu dengannya tadi di pantai dan dia membuatku kesal. Namanya Lena. Kakak harus hati-hati dengannya. Aku rasa dia masih menaruh hati pada Joseph," cerocos Reina mengungkapkan kekesalannya.

Suara Reina seolah menjauh, di telinga Juliana hanya berdengung kata mantan yang membuat hatinya langsung merenyut sakit.

"Kalau dia mantan memangnya kenapa? Harusnya dia tahu diri untuk tidak singgah di rumah mantannya yang sudah beristri," lanjut Reina masih tampak kesal.

Juliana masih terdiam hanya memilih membisu dan mendengarkan ocehan Reina.

Melihat kakaknya hanya diam dan berwajah sendu karena mendengar kabar kedatangan Lena, Reina menjadi tak tega. Reina pun berinisitif untuk mengajak kakaknya jalan-jalan di sekitar mansion. Juliana menuruti ajakan adiknya. Mereka keluar kamar untuk jalan-jalan di sekitar mansion.

Udara sore hari sangat menyejukkan dan bisa membuat perasaan Juliana sedikit membaik. Dengan begitu mungkin pikiran Juliana bisa rileks. Namun sepertinya usaha Reina harus kandas di tengah jalan, karena saat mereka sedang asyik menikmati pemandangan taman tidak sengaja mereka bertemu dengan Lena. Mantan kekasih Joseph itu tiba-tiba saja mendekati Reina dan Juliana. Lena dan Juliana saling tatap, lalu mantan kekasih Joseph itu menelisik penampilan Juliana dari ujung rambut sampai ujung kaki.

Sementara itu, Juliana hanya bisa diam dengan hati yang mulai gamang dan bisa menebak kalau wanita itu adalah Lena. Sesuai perkataan Reina, mantan kekasih Joseph itu cantik dan anggun. Hingga ada ketakutan yang menyelusup di relung hati Juliana, jika Joseph bisa saja kembali jatuh cinta pada Lena.

Cemburu? Sudah jelas. Siapa yang tidak cemburu saat mantan pacar suami datang ke rumah mertuanya? Itu menyakitkan bagi Juliana. Namun, Juliana tidak bisa berbuat apa-apa. Dia sadar diri dimana dirinya berada saat ini. Juliana harus tetap menjaga sikap, apalagi dia dan mertuanya baru saling kenal.

Jangan karena cemburu, Juliana malah mengacaukan segalanya. Dia tidak berharap seperti itu.

"Aku, Lena. Mantan kekasih Joseph."

Lena sengaja menekan kembali kalimat terakhir dengan tatapan sinis. Dia juga tidak segan kembali mengamati penampilan Juliana yang menurutnya tidak lebih baik darinya.

"Juliana," ucap Juliana menerima uluran tangan dari Lena.

Melihat gelagat Lena yang besar kepala, Reina pun ikut dalam pembicaraan mereka.

"Dia kakakku, Juliana. Istri sah Tuan Joseph."

Tak mau kalah, Reina pun ikut menekan kalimat terakhir membuat Lena mendelik pada Reina.

"Aku tahu. Kamu tidak perlu menjelaskan lagi!" seru Lena kesal.

Reina tersenyum puas. Dia senang melihat wajah Lena yang memerah.

"Oh, baguslah. Kalau begitu jangan sampai kamu merebut Joseph dari Kakakku!" seru Reina tidak tanggung-tanggung.

"Apa?!" Lena tampak kesal mendengar perkataan Reina.

Sementara itu, Juliana berusaha menghentikan adiknya. Dia tidak mau ada keributan yang disebabkan oleh dirinya.

"Sssttt! Sudah jangan bicara seperti itu. Ingat kita ini tamu, Reina," ucap Juliana mengingatkan.

"Biarkan saja. Wanita yang seperti itu harus dikasih pelajaran, Kak."

"Reina."

Juliana memanggil nama adiknya dengan nada tertahan dan wajah tak suka membuat Reina langsung mendengus.

"Baiklah, Kak," timpal Reina sekenanya.

Reina pikir, Lena tidak akan berbicara macam-macam lagi, tetapi ternyata tidak demikian, karena selanjutnya Lena terus menelisik penampilan Juliana. Dia bahkan berpikir kalau Joseph tidak mungkin menikahi wanita seperti Juliana.

Itu karena Juliana jauh dari tipe ideal seorang Joseph. Sampai tiba-tiba Lena punya pemikiran kalau Joseph hanya menjadikan Juliana sebagai pelarian darinya.

Lena jadi merasa kasihan pada Juliana, tapi juga merasa puas, karena itu artinya Joseph belum bisa melupakannya. Saat sedang saling menelisik, tiba-tiba Ariana datang dan Juliana bisa bernapas lega.

Dipandang dengan tatapan remeh oleh Lena membuat Juliana tidak nyaman juga malu. Dia sadar diri, kalau dirinya tidak sebanding dengan Joseph, tetapi itu pun karena Juliana tidak tahu jika Joseph adalah orang kaya.

"Hai, Sayang. Kalian sudah berkenalan, kan?" tanya Ariana saat sampai di antara Juliana dan Lena.

Juliana tersenyum ramah sembari mengangguk, sementara Lena hanya mengedikkan bahu tanda tak acuh.

"Syukurlah kalau kalian sudah saling berkenalan. Dia ini menantuku, Lena."

Ariana dengan bangga memperkenalkan Juliana sebagai menantu Ariana membuat Lena tidak senang. Dia bahkan tidak tahu kabar pernikahan Joseph dengan wanita itu. Lena merasa tidak dihargai lagi.

"Aku kaget kalau Joseph sudah menikah. Aku kira dia masih lajang," ujar Lena dengan wajah sedih. Mendengar itu, wajah Ariana langsung berubah. Dia melirik pada Juliana dengan perasaan tak enak hati. Begitu Pula dengan Juliana, wanita itu sampai menundukkan kepala karena malu mendengar perkataan Lena, seolah dirinya orang yang tidak diharapkan.

Keadaan mulai berubah membuat Ariana memilih mencari cara lain agar tidak terjadi hal buruk antara Juliana dan Lena.

"Oh iya, hari sudah senja. Sebaiknya kita ke dalam. Nanti kita makan malam bersama, ya?"

Ariana langsung mengajak Juliana masuk membuat Lena kesal sementara Reina tersenyum puas.

"Saya berharap, kalian berdua bisa berhubungan baik."

***

Sementara itu di tempat lain di salah satu rumah pertanian milik seorang warga terbaring seorang pria tak sadarkan diri penuh luka.

"Kita harus memberitahu polisi soal pria ini," kata seorang wanita paruh baya yang berdiri di samping seorang pria yang merupakan suaminya. "Ini kartu identitasnya. Aku menemukannya di dalam dompetnya.

Pria itu kemudian menelepon panggilan darurat dan setelah teleponnya di jawab, pria itu berkata," Aku menemukan korban kecelakaan helikopter. Namanya, Joseph Allerand Reign."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 8. Siapa dia?

    Suara denting alat makan beradu di ruang makan yang luas dan mewah. Lena dan Ariana tampak lebih luwes dibandingkan dengan Juliana dan Reina, jadi tidak canggung lagi berbeda dengan Juliana dan Reina. Melihat cara dua orang asing itu makan, Lena tersenyum miring. Seolah mengejek mereka yang tidak terbiasa dengan ini semua. Reina yang melihat gelagat Lena pun kesal. Dia ingin membalas perlakuan Lena, tapi tak bisa karena situasi dan kondisi. Lena tidak mempedulikan tatapan Reina yang kesal padanya. Dia malah lebih tertarik pada masa lalu wanita bernama Juliana itu, karena Lena masih tidak percaya, jika mantan kekasihnya memilih pasangan yang jauh dari kriteria seorang Joseph. "Juliana, dari nama asal kamu? Aku juga sangat penasaran bagaimana kalian bisa bertemu sampai menikah dengan Joseph?" tanya Lena tiba-tiba di sela makan. Semua orang yang ada di meja makan kaget dengan pertanyaan itu, namun Lena yang hanya seorang mantan kekasih malah mempertanyakan hal sensitif seperti ini. R

    Last Updated : 2023-04-05
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 9. Terancam

    "Sudahlah, Kak. Mungkin Kakak salah lihat. Sebaiknya kita kembali berkeliling. Aku ingin tahu setiap sudut tempat di sini mungkin saja ada hal menarik yang kita temukan," ujar Reina sembari menarik tangan kakaknya. Akan tetapi, Juliana menahan Reina. "Tapi aku yakin dia adalah pria itu, Reina," timpal Juliana tetap pada pendiriannya. Reina menghela napas pelan. "Baiklah, anggap saja begitu. Lalu, sekarang apa? Bagaimana kalau nanti kita tanyakan saja pada Nyonya Ariana. Siapa pria itu? Sudahlah, ayo!" ajak Reina menarik lengan Juliana. Juliana pun akhirnya menurut, dia mengikuti langkah adiknya. Dari kejauhan, Ariana melihat Reina dan Juliana yang sedang berjalan-jalan. Dia pun menghampiri dua wanita itu dan mengajak mereka untuk berkenalan dengan pelayan yang ada di sana. "Ayolah, Sayang. Aku akan memperkenalkan kamu pada pelayan di sini dan kalau bisa ingat-ingat nama dan wajah mereka," kata Ariana yang membuat tubuh Juliana langsung menegang. Dia sampai meneguk saliva dengan s

    Last Updated : 2023-04-06
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 10. Rasa curiga

    Menurut informasi di internet, keluarga Reign adalah pengusaha ternama. Dari mulai pertambangan emas, minyak, banker, properti, hotel, dan ritel. Selain itu Joseph ada hubungannya dengan anggota keluarga kerajaan Monaco. Ibu kandungnya Joseph bernama Sofie adalah adik sepupu Raja Monaco yang menikah dengan ayahnya Joseph, yaitu Richardo Reign. Juliana dan Reina langsung syok membaca informasi di sana. Kedua saling pandang sejenak, lalu kembali membaca artikel itu. "Kak, ternyata suamimu itu konglomerat dan keponakan Raja Monaco!" seru Reina antusias dan masih kaget mendapati fakta ini. "Tapi sayang tidak ada foto keluarga Reign." Sementara itu, Juliana mematung di tempat. Dia lebih dari sekedar kaget. Saat ini, perasaan Juliana tak karuan. Entah apakah dia harus senang atau sedih mendapati suaminya bukan orang biasa hanya saja Juliana merasa sangat kecil dibandingkan Joseph yang bersinar di strata paling atas. Rasa rendah dirinya kembali hadir tentang dirinya yang tidak pantas se

    Last Updated : 2023-04-07
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 11. Kabar baik

    Keesokan harinya, Juliana sudah bersiap untuk pergi sarapan, sementara Reina masih berbaring dan enggan bangkit. "Kenapa masih rebahan? Sebentar lagi waktunya sarapan, ayo bersiap!" ajak Juliana sembari duduk di sebelah Reina yang malah membelakangi Juliana. Melihat gelagat Reina, Juliana sepertinya mengerti kalau adiknya masih kesal karena kejadian semalam. "Kamu marah sama Kakak karena kejadian semalam?" tanya Juliana berusaha berbicara baik-baik. Reina menggelengkan kepala. "Tidak, Kak. Aku sama sekali tidak marah sama Kakak. Aku hanya malas kalau harus semeja dengan Lena. Dia masih membuatku kesal," terang Reina menjelaskan. Juliana menghela napas pelan ternyata memang masih masalah semalam, mencoba mengerti perasaan Reina dan akan berusaha membujuk adiknya agar mau sarapan. "Kakak mengerti kalau kamu masih kesal pada Lena, tapi kamu harus tetap sarapan, Reina. Jangan sampai sakit karena masalah Lena." "Kakak!" seru Reina mencebik. "Aku tidak akan sakit karena Lena. Lagian,

    Last Updated : 2023-04-08
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 12. Kejutan tak terduga

    "Reina!" seru Juliana, tiba-tiba saja berteriak dari luar kamar. Juliana membuka pintu kamar dan masuk. "Ada apa, Kak?" tanya Reina penasaran. "Joseph sudah ditemukan dan dia selamat," seru Juliana kegirangan. Air mata Juliana kembali berderai dan Reina pun memeluk kakaknya dengan erat. "Benarkah kabar itu?" tanya Reina sekali lagi. Dia amat senang, tapi juga masih tidak percaya mendengar kabar itu. Juliana mengurai pelukan dan menceritakan semua yang dikatakan Ariana. "Walaupun begitu, aku tidak bisa menemuinya, Reina." Kesedihan amat kentara di wajah wanita itu. Ia benar-benar ingin bertemu dengan suaminya. Juliana ingin memastikan kalau suaminya memang baik-baik saja. Dengan begitu, Juliana bisa tenang. "Kenapa, Kak?" "Kata polisi keadaan Joseph masih belum stabil, jadi dia belum boleh dijenguk oleh siapa pun," ungkap Juliana, raut kesedihan masih kentara di wajah itu. "Tidak apa-apa, Kak. Setidaknya Joseph sudah ditemukan. Kakak yang sabar saja. Kalau sudah waktunya, Kaka

    Last Updated : 2023-04-09
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 13. Rencana jahat

    Juliana langsung memeluk sosok Joseph itu dengan erat. Dia merapalkan syukur berkali-kali, karena ternyata yang di depannya itu benar suaminya. Sementara itu, Reina yang ada di belakang Juliana pun syok melihat kedatangan Joseph. Dia sampai tak bergerak karena terlalu kaget. "Tapi Joseph, kenapa kamu ada di sini?" tanya Juliana setelah mengurai pelukan. Joseph memindai situasi dengan mengamati sekitar, lalu dengan cepat, dia menutup pintu kamar. Baik Juliana maupun Reina bingung melihat gelagat Joseph yang aneh. Akan tetapi, keduanya memilih diam. Situasi dan kondisi saat ini benar-benar membuat mereka tak berkutik. Setelah memastikan pintu kamar tertutup rapat, Joseph meminta Juliana dan Reina duduk. "Joseph, kenapa kamu ada di sini? Bukankah harusnya kamu ada di rumah sakit?" tanya Juliana sekali lagi yang masih bingung dan penasaran. Begitupun dengan Reina. Dia merasa mimpi melihat sosok kakak iparnya itu. Reina merasa ada yang tidak beres, karena baginya semua ini tidak masuk

    Last Updated : 2023-04-10
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 14. Sosok pria bermata hijau

    Sepeninggalnya Bradley, Juliana hanya bisa menangis dengan perasaan hancur. Ia sudah ditipu dan dikhianati oleh orang yang dicintainya, sementara perasaan Juliana pada sosok Joseph palsu itu begitu tulus. Dia memang marah, tapi rasa cintanya membuat Juliana terdiam tak berdaya. Melihat sang Kakak yang terpuruk, Reina tak tega. Reina pikir, suami Juliana itu orang yang baik, jadi dia sempat tidak percaya dengan pengakuan Bradley, tetapi ternyata fakta menghantam kepercayaan Reina dan Juliana sekaligus. "Kak yang sabar, ya. Aku tahu ini pasti berat, tapi Kakak harus kuat. Ingat, Ayah menunggu kita di rumah." Reina bingung, bagaimana menenangkan kakaknya. Sampai akhirnya kata-kata itu yang keluar dari mulut Reina. Dia tahu ucapan saja tidak akan membuat perasaan Juliana kembali membaik seutuhnya. "Ini sangat menyakitkan, Reina. Rasanya aku seperti sengaja dijerumuskan ke jurang yang sangat dalam dan gelap." Reina mengusap punggung sang Kakak. Dia sungguh tidak tahu harus berkata apa

    Last Updated : 2023-04-11
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 15. Dia istriku?

    Jantung Juliana berdetak dengan kencang. Mereka berdua sungguh-sungguh dibuat syok, karena pria yang sedang menatap mereka itu sama persis dengan pria yang ada di foto yang di simpan di salah satu ruangan kediaman keluarga Reign. Pria dengan manik mata berwarna hijau. Kedua Kakak beradik itu saling pandang lagi. Mereka bingung bercampur kaget. Akan tetapi, keduanya tidak bisa mengatakan apapun selain melihat pria yang ada di sana dengan perasaan campur aduk. Di sisi lain, Ariana menautkan kedua alisnya melihat Juliana dan Reina yang hanya diam di ambang pintu. Padahal seharusnya Juliana langsung menghambur ke pelukan Joseph dan berekspresi senang. Namun, pada kenyataannya Juliana malah mematung seperti sedang melihat hantu yang hidup kembali. "Juliana, Sayang. Ayo ke sini! Jangan di situ terus," ucap Ariana dengan tangan yang terulur memberi isyarat pada Juliana untuk mendekat. Kerongkongan Juliana tiba-tiba terasa kering sampai sulit untuk meneguk saliva. Kalau saja itu adalah s

    Last Updated : 2023-04-12

Latest chapter

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Ban 106. Epilog. TAMAT.

    Setahun telah berlalu sejak kepergian Lena, tetapi kenangannya masih melekat di hati mereka, tersimpan dalam setiap sudut rumah dan dalam setiap langkah kecil Clarie. Meskipun duka itu tidak benar-benar hilang, waktu telah mengajarkan mereka bahwa cinta dan kebahagiaan bisa kembali ditemukan, bahkan setelah kehilangan yang menyakitkan.Joseph dan Juliana tidak terburu-buru. Mereka membangun kembali hubungan mereka dengan penuh kesabaran, memberi ruang bagi luka-luka lama untuk benar-benar pulih. Tidak ada janji yang diucapkan dengan tergesa-gesa, tidak ada keputusan yang diambil tanpa pertimbangan. Mereka memilih untuk saling mengenal kembali bukan sebagai dua orang yang memiliki masa lalu yang pahit, tetapi sebagai dua hati yang akhirnya mengerti betapa berartinya satu sama lain.Clarie tumbuh menjadi gadis kecil yang ceria, meskipun masih sering menatap ke luar jendela, seolah menunggu ibunya kembali. Namun, dalam pelukan hangat Joseph dan Juliana, ia menemukan tempat yang aman, tem

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 105. Pengorbanan terakhir

    Mobil Joseph melaju kencang menuju lokasi. Lena, Ariana, dan Juliana duduk dengan tegang di dalam mobil, perasaan mereka bercampur antara cemas, marah, dan takut. Begitu mereka tiba, pemandangan di depan mereka membuat jantung mereka berdegup lebih kencang.Sebuah rumah tua berdiri di pinggiran kota, tampak gelap dan sepi. Catnya sudah mengelupas, jendelanya tertutup rapat, dan pagar kayunya sudah lapuk dimakan usia. Rumah itu tampak seperti sudah lama tidak dihuni, tetapi semua orang tahu bahwa di sanalah Damian bersembunyi bersama Clarie.Di sekitar rumah, polisi sudah bersiap dengan senjata terangkat, mengenakan rompi anti-peluru. Lampu-lampu kendaraan polisi menyala, menerangi malam yang mencekam.Seorang petugas mendekati Joseph dan berbicara dengan suara rendah."Kami sudah mengepung rumah ini dari semua sisi. Tim kami sudah memastikan bahwa tidak ada jalan keluar bagi Damian. Kami hanya menunggu perintah untuk masuk."Joseph mengepalkan tangannya. "Lakukan!"Kapten polisi menga

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 104. Pertaruhan terakhir

    Suasana di dalam mobil terasa berat. Lena duduk di kursi penumpang, jemarinya mencengkeram erat ponselnya, matanya kosong menatap jalanan malam yang sepi.Di belakang kemudi, Joseph mengendarai mobil dengan rahang mengatup. Napasnya berat, tangannya mencengkeram setir seolah itu satu-satunya hal yang bisa menjaga amarahnya tetap terkendali.Ariana dan Juliana duduk di kursi belakang, sama tegangnya. Semua orang tahu bahwa mereka sedang berpacu dengan waktu.Saat itulah ponsel Lena berdering. Nada deringnya memecah keheningan, membuat semua orang tersentak. Lena langsung meraih ponsel, melihat nama di layar.Damian.Darah Lena berdesir. Ia menekan tombol jawab dan langsung menempelkan ponsel ke telinganya."Damian! Di mana Clarie?!" serunya panik.Suara tawa rendah terdengar dari seberang sana, mengirimkan getaran tak nyaman ke dalam tulang belakang Lena."Tenanglah, Sayang," kata Damian dengan nada mengejek. "Clarie baik-baik saja. Untuk saat ini."Tangan Lena mengepal, matanya berkil

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 103. Siapa yang akan menang dalam permainan

    Suasana di dalam mobil terasa berat. Lena duduk di kursi penumpang, jemarinya mencengkeram erat ponselnya, matanya kosong menatap jalanan malam yang sepi. Di belakang kemudi, Joseph mengendarai mobil dengan rahang mengatup. Napasnya berat, tangannya mencengkeram setir seolah itu satu-satunya hal yang bisa menjaga amarahnya tetap terkendali. Ariana dan Juliana duduk di kursi belakang, sama tegangnya. Semua orang tahu bahwa mereka sedang berpacu dengan waktu. Saat itulah ponsel Lena berdering. Nada deringnya memecah keheningan, membuat semua orang tersentak. Lena langsung meraih ponsel, melihat nama di layar. Damian. Darah Lena berdesir. Ia menekan tombol jawab dan langsung menempelkan ponsel ke telinganya. "Damian! Di mana Clarie?!" serunya panik. Suara tawa rendah terdengar dari seberang sana, mengirimkan getaran tak nyaman ke dalam tulang belakang Lena. "Tenanglah, Sayang!" kata Damian dengan nada mengejek. "Clarie baik-baik saja untuk saat ini." Tangan Lena mengepal, matan

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 102. Mencari petunjuk

    Telepon dari Juliana masih menggema di kepala Joseph saat ia menekan pedal gas lebih dalam. Mobilnya melaju dengan kecepatan gila, membelah jalanan kota yang mulai diselimuti gelapnya malam. Tangannya mencengkeram setir erat, rahangnya mengatup keras menahan gejolak emosi yang siap meledak.Clarie diculik.Pikiran itu terus menggerogoti benaknya.Putrinya, gadis kecil yang begitu ia cintai, kini berada di tangan seseorang yang entah siapa dan dengan niat apa.Siapa pun yang berani menyentuh Clarie tidak akan dibiarkan hidup dengan tenang.Joseph hampir tidak bisa berpikir jernih. Bayangan Clarie menangis, ketakutan, mungkin memanggil namanya dalam keputusasaan, membuat dadanya seperti terbakar.Sial!Tangannya gemetar saat ia menekan panggilan ke Lena. Nada sambung berbunyi. Sekali. Dua kali.“Halo?”Suara Lena terdengar malas, seolah tidak ingin berbicara dengannya.Joseph tidak peduli.“Clarie diculik.”Hening.“Apa?” Suara Lena nyaris tidak terdengar, penuh keterkejutan dan ketidak

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 101. Berita darurat?

    Keesokan paginya, mentari bersinar terang, menerangi halaman sekolah Clarie dengan cahaya hangat. Anak-anak berlarian riang, beberapa duduk di bangku taman, dan yang lain bercengkerama dengan teman-teman mereka. Suasana tampak begitu biasa, begitu normal tidak ada yang menyangka bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi hari itu.Di sudut area parkir, seorang pria berdiri dengan kacamata hitam dan topi yang menutupi sebagian besar wajahnya. Damian.Matanya tajam mengamati gerak-gerik Clarie dari kejauhan. Gadis kecil itu tampak ceria, berbincang dengan teman-temannya sebelum masuk ke dalam kelas."Jadi, dia anakku," gumam Damian pelan, nyaris tanpa emosi.Tapi di balik kata-katanya yang datar, ada ambisi besar dalam hatinya. Ia tak peduli siapa yang membesarkan Clarie selama ini. Yang jelas, ia adalah ayah biologisnya, dan itu berarti Clarie seharusnya menjadi miliknya.Damian mengencangkan jaketnya, menyembunyikan kegelisahan yang mulai menguar. Ini bukan sekadar soal ingin mendapatkan C

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 100. Kesempatan kedua

    Suaranya nyaris tak terdengar, tetapi beratnya emosi yang tersimpan dalam kalimat itu menusuk ke dalam hatinya sendiri.Clarie tidak merespons. Ia tetap tertidur, damai, tidak menyadari gejolak yang sedang berkecamuk di hati pria yang baru saja mengikrarkan janjinya.Joseph menelan ludah, lalu membungkuk, mengecup kening Clarie dengan penuh kelembutan, meninggalkan jejak cinta dan perlindungan yang tak terucapkan. Baru setelah itu, dengan berat hati, ia berdiri dan berjalan keluar kamar.Saat menutup pintu, ia menarik napas panjang. Mungkin, untuk malam ini, Clarie bisa tidur dengan tenang. Tapi untuknya? Ia tahu, malam ini akan menjadi malam panjang yang dipenuhi pikiran yang tak kunjung reda.**Sementara itu, di ruang tamu, Ariana dan Juliana duduk di sofa, masih terbungkus dalam kebisuan yang agak canggung.Ariana menatap Juliana dengan ragu, sebelum akhirnya menghela napas panjang dan berkata, "Juliana, aku ingin meminta maaf padamu."Juliana mengangkat alisnya, sedikit terkejut.

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 99. Kamu tetap putriku

    Joseph mengusap punggung Clarie lembut, mencoba menyalurkan kehangatan yang bisa meredakan kepanikannya. Ia menunduk, mengecup puncak kepala anak itu. "Kau tidak apa-apa, Sayang?" bisiknya. Clarie mengangguk kecil, tapi matanya masih basah oleh air mata. Juliana menatap mereka dengan ekspresi penuh kelegaan bercampur kesedihan. Ariana berjalan mendekati Lena, menatapnya dengan sorot mata yang sulit diartikan. "Lena...," suaranya pelan tetapi penuh emosi. "Apa yang kau pikirkan? Kau benar-benar ingin melarikan Clarie dari kami semua?" Lena tidak menjawab. Ia berdiri di sudut ruangan dengan bahu menegang, wajahnya yang biasanya penuh percaya diri kini dipenuhi kelelahan. "Aku tidak tahu...," gumamnya akhirnya. Suaranya bergetar. "Aku hanya tidak ingin kehilangan dia." Joseph menatap Lena dengan mata tajam. "Kau tidak akan kehilangan Clarie. Aku juga tidak akan mengambilnya darimu hanya saja caramu salah." Lena mendongak, ekspresinya berubah. Ada kemarahan di sana, tetapi juga

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 98. Villa

    Darah Joseph mendidih. Matanya berkilat marah saat jemarinya meremas surat itu. "Lena brengsek!" Juliana meraih surat itu dari tangannya, membacanya dengan mata yang membelalak marah. "Apa dia sudah gila?! Dia ingin melarikan diri dengan Clarie!" Ariana menggigit bibirnya, tubuhnya bergetar menahan isak tangis. "Joseph, kita harus menemukannya! Aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Clarie! Dia pasti ketakutan!" Joseph mengepalkan tangannya. Hatinya berdenyut sakit membayangkan Clarie yang mungkin sedang menangis dalam perjalanan entah ke mana. Lena mungkin ibunya, tapi dia juga orang yang egois. Ia tidak peduli bagaimana perasaan Clarie. Yang ia pedulikan hanya dirinya sendiri. "Kita harus berpikir," kata Joseph, berusaha menenangkan dirinya. "Ke mana Lena akan pergi?" Juliana berpikir cepat. "Dia pasti butuh tempat bersembunyi. Mungkin ke rumah kerabatnya?" Joseph menggeleng. "Dia tidak punya banyak keluarga di sini. Satu-satunya kemungkinan adalah tempat yang memil

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status