Mantan Terindah

Mantan Terindah

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-16
Oleh:  LarasatiameeraTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
6 Peringkat. 6 Ulasan-ulasan
105Bab
11.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

"Kehilangan kamu merupakan pukulan terberat dalam hidupku." Apa yang kamu lakukan jika mantan pacarmu tiba-tiba muncul di hadapanmu? Seseorang yang sudah meninggalkanmu tanpa alasan yang jelas dan sudah membuatmu menderita selama dua belas tahun lamanya. Ketika kamu mulai bisa melupakan rasa sakit di hatimu karena dia, orang itu justru muncul lagi setelah sekian lama. Belinda Anastasya atau Bella---aktris yang terkenal dengan peran antagonisnya---serta wanita yang dikenal sering gonta-ganti pasangan alias playgirl. Memiliki wajah yang cantik merupakan anugerah untuknya, sehingga banyak pria dari kalangan artis yang menyukainya. Bella begitu mudahnya mendapatkan pasangan serta begitu mudah mencampakannya. Bella merasa seolah takdir mempermainkan hidupnya dengan bertemu kembali dengan Rayhan Raditya---seorang CEO muda sebuah rumah produksi ternama---SG Entertainment. Bertemu kembali dengan pria yang paling dia benci dalam hidupnya merupakan sebuah bumerang untuk hidup Bella yang sudah terbiasa tanpa dia. Apalagi pada akhirnya Bella harus menerima takdir bahwa dirinya dan Rayhan terikat sebuah kontrak 'menyebalkan' yang tak bisa untuk dihindari. Sebuah pertanyaan yang sudah dikubur dalam-dalam selama dua belas tahun, kini muncul lagi di benak Bella dan membuatnya penasaran. Apa sebenarnya alasan Rayhan dulu pergi meninggalkannya? cover by tiadesign_

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab. 1 Bertemu Masa Lalu

Rayhan dan Mike ada dalam satu mobil yang dikendarai oleh sopir pribadi Mike. Keduanya dalam perjalanan menuju ke rumah. Di sepanjang perjalanan, Mike tidak ada henti-hentinya menerima telepon dari semua pacar-pacarnya silih berganti.

Sementara Rayhan terlihat sibuk menatap ke luar jendela mengamati gedung-gedung tinggi yang mereka lewati sepanjang perjalanan. Di kejauhan dia juga melihat puncak Monas yang terlihat kecil karena jauhnya jarak pandang.

Rayhan tersenyum tipis. Akhirnya aku bisa pulang ke Indonesia setelah sekian lama.

"Iya, iya, nanti aku hubungi lagi. Sekarang aku lagi banyak kerjaan, nih. Aku selesein kerjaan aku dulu baru setelah itu kita ngobrol lagi. Oke? Daaa ...." Mike akhirnya melepas baterai ponselnya sambil ngedumel sendirian. "Dasar cewek. Kalau ada maunya aja, nggak bisa dikasih janji. Maunya yang cepet-cepet aja. Heran gue?"

"Emang tahun ini ada berapa cewek yang kamu pacarin?" tanya Rayhan. Rupanya topik tentang Mike dan pacarnya berhasil mengalihkan perhatian Rayhan dari gedung-gedung tinggi yang sejak tadi menjadi pusat perhatiannya.

"Ada banyak. Aku aja sampe lupa siapa aja nama mereka," jawab Mike tanpa rasa bersalah. "Hari ini juga, aku terpaksa batalin janji sama Nindy cuma buat jemput kamu ke bandara."

Rayhan tertawa geli melihat tingkah kakak sepupunya yang memang tidak berubah sama sekali dari dulu. "Umur udah 30 tahun, masih aja doyan gonta-ganti pacar."

"Ini namanya seleksi, Ray." Mike membela dirinya.

"Ya, ya."

"Oh iya, belakangan ini kenapa kamu nggak jawab telepon aku? Kamu juga nggak bales chat, nggak bales email, nggak online, dan lain-lain?" Mike menyerbu Rayhan dengan berbagai pertanyaan. "Emangnya ke mana aja kamu? Apa yang kamu lakukan di New York? Semua cewek aja nggak ada yang nggak angkat telepon dari aku, nah kamu pacar juga bukan tapi sok-sok nyuekin aku?"

"Aku sibuk. Soalnya kan aku harus nyelesein tugas-tugas aku di perusahaan sebelum aku balik ke sini. Ya maklum aja," ujar Rayhan sok sibuk.

Mike mendengkus. "Dasar. Tapi dari yang aku denger dari om Vicko, kamu dapet kerjaan baru di Jakarta, ya? Perusahaan yang mana? Perusahaan apa?"

"Emang kapan kamu ngobrol sama bokap?"

"Kemarin. Emang kamu pikir siapa yang nyuruh aku buat jemput kamu kalau bukan om Vicko?"

Rayhan melipat kedua tangannya di belakang kepala dan bersandar di kursi mobil yang empuk. "Iya. Aku dapat rekomendasi langsung dari owner perusahaan di Jakarta, buat gantiin posisi dia jadi CEO. Dan ternyata si owner ini---pak Carlo---dia juga punya perusahaan lain di Amerika. Dia milih buat pindah ke sana dan fokus ngurus perusahaan yang di New York."

Mike hanya mengangguk-angguk dan berperan sebagai pendengar.

"Mulanya aku sih, ragu-ragu apalagi harus balik ke Jakarta dan ngurus perusahaan itu. Kerjaan aku di New York udah klop banget dan aku ngerasa cocok. Sayang kalau aku harus tinggalin gitu aja. Tapi setelah aku lihat berkas-berkas perusahaannya pak Carlo, kayaknya nggak ada ruginya buat aku."

"Jadi intinya, kamu balik ke Jakarta setelah seabad lamanya di New York, karena kerjaan baru kamu yang bagus apa karena ada alasan lain?" Mike mengajukan pertanyaan yang lebih tepatnya sedang menyelidiki.

Rayhan menatap Mike bingung. Bukan bingung mau menjawab apa, tapi bingung kenapa pria playboy itu bisa mengajukan pertanyaan seperti itu padanya? Tentunya dia tidak pernah berharap akan mendapat pertanyaan serupa, apalagi dari Mike---orang yang tahu dirinya luar dalam.

"Maksud kamu, kamu berharap aku jawab kalau alasan aku balik ke Indonesia karena aku kangen sama kamu? Jangan ngimpi."

Mike tertawa sangat keras. Rayhan memang tipe-tipe orang yang paling bisa mengalihkan topik pembicaraan. "Astaga, Ray, Ray. Sensi amat? Terharu banget aku dengernya."

"Sarap," maki Rayhan. "Ya udah pasti aku balik ke sini karena kerjaan. Emangnya ada alasan yang lain?"

"Ya, siapa tahu aja, Ray. Soalnya aku heran aja, kamu rela ninggalin Sony Pictures yang udah membesarkan nama kamu buat pindah ke Jakarta. Kali aja, ada alasan yang khusus. Mau nemuin mantan pacar mungkin."

Rayhan malas menanggapi. "Nggak ada yang kayak gitu," jawabnya jutek.

"Jadi sekarang kamu kerja di mana? Apa nama perusahaan tempat kamu kerja di Jakarta?" tanya Mike kembali ke topik awal mereka karena Rayhan sepertinya tak mau membahas mengenai masalah pribadinya.

Rayhan menoleh ke arah Mike. "SG Entertainment."

Mike melotot. "SG Entertainment? Perusahaan perfilman yang terkenal itu?"

Rayhan mengangguk.

"Wah ... jadi kamu bakalan jadi CEO artis-artis juga di sini? Kamu bisa dong, nanti kenalin aku sama artis-artis cewek yang seksi-seksi?"

"Kalaupun emang ada banyak artis seksi di perusahaan aku, aku nggak bakalan ngijinin mereka buat kenal apalagi ketemu sama kamu."

"Kenapa?"

"Pasti itu bakalan bikin rugi perusahaan aku doang. Soalnya kalau para artis muda dan cantik pacaran sama kamu, pasti bakalan patah hati karena pacaran sama playboy, dan itu akan berakibat buruk pada pekerjaan mereka."

Mike sebal. Sifat menyebalkan Rayhan masih tetap mendarah daging. "Lagaknya. Udah kayak bos besar, aja."

Rayhan hanya tersenyum penuh makna. Dia tahu Mike tidak sungguh-sungguh akan berpacaran dengan artis.

***

Bella sedang jalan-jalan santai sendirian sambil berbicara dengan seseorang di telepon. Terlihat sekali dia sedang merasa kesal hari ini, maka dari itu dia putuskan untuk jalan-jalan di luar.

"Siapa lagi kalo bukan gara-gara si Nirina itu? Dia udah bikin mood aku anjlok hari ini. Lagi-lagi dia nyari masalah sama aku di lokasi syuting. Gimana nggak kesel coba aku?"

Bella terus berjalan sambil berbicara dengan asistennya. Langkah santainya tanpa sengaja sampai di sebuah taman dengan banyak pepohonan serta sepasang ayunan di tengah-tengah taman tersebut. Bella sepertinya sangat mengenali tempat itu dan juga terlihat kaget karena tiba-tiba dia bisa berada di tempat itu. Dia mengamati sekeliling.

"Lho? Ini kan taman belakang sekolah?"

"Taman belakang sekolah?" Si lawan bicara tampak kebingungan dengan gumaman Bella barusan.

"Hah? Oh, udah dulu ya, Mel. Aku masih ada urusan." Bella segera memutuskan sambungan teleponnya.

Di kejauhan tampak sebuah bagunan bertingkat dan ada beberapa murid SMA keluar-masuk bangunan yang memang adalah gedung sekolah itu. Tidak salah lagi, sekolah itu juga dulunya tempat Bella menimba ilmu saat masih remaja. Dan taman ini sangat akrab dengan Bella selama dia bersekolah di SMA.

"Kok aku bisa sampe ke sini, ya?" Bella bingung sendiri. Dia menoleh ke belakang dan ternyata dia sudah berjalan cukup jauh dari tempat parkir mobilnya. "Karena udah ke sini, mendingan aku lihat-lihat aja, deh."

Bella berjalan-jalan di taman tersebut, lebih jauh dan lebih jauh lagi. Tepatnya ke sebuah tempat yang dipenuhi pepohonan dan terkesan agak tersembunyi. Di sana dia melihat sebuah pohon besar yang sepertinya menyimpan banyak kenangan untuk Bella. Terlihat jelas bagaimana ekspresi wajah Bella ketika melihat pohon besar berdaun lebat itu.

"Ternyata udah lama banget aku nggak ke sini."

Tatapan mata Bella tiba-tiba tertuju ke satu objek. Yaitu dia melihat seorang pria berdiri di dekat pohon itu dengan posisi membelakanginya, dia juga sedang mengamati pohon berdaun lebat tersebut.

"Siapa sih, tuh? Kok ada orang di sini?"

Bella penasaran dan perlahan melangkahkan kakinya untuk lebih mendekat ke pria itu. Dia bermaksud mendekat diam-diam, tapi tanpa sengaja kakinya menginjak ranting pohon dan menimbulkan bunyi 'krosak'. Bella menghentikan langkahnya dengan muka tegang.

Pria itu sudah pasti mendengarnya, dengan rasa penuh penasaran dia perlahan memutar tubuhnya. Dan terlihatlah wajah Rayhan.

Hati Bella mendadak mencelos, tentu dia kaget melihat Rayhan. Kedua kakinya mendadak terasa lemas seolah tak mampu begitu berdiri.

Hal yang sama juga terjadi pada Rayhan. Ekspresi pria itu tampak menunjukkan keterkejutan melihat kehadiran Bella di sana.

Keduanya berdiri mematung di tempat masing-masing dan saling berpandangan lama. Mereka sama-sama tidak percaya bisa bertemu di tempat itu, dan kelihatannya memang penah terjadi sesuatu di antara mereka berdua.

"Cowok itu ...." gumam Bella.

Rayhan memandang Bella dengan ekspresi wajah sama persis seperti Bella memandangnya.

Jantung Bella berdegup kencang, kedua tangannya gemetar melihat sosok Rayhan di depan matanya. Seseorang yang tak pernah berharap akan ditemuinya, tiba-tiba hadir di depan matanya. Setelah sekian lama ....

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Indri saputra
ceritanya baguusss bgt deh ......
2024-05-17 06:47:23
1
user avatar
Yuyuningtias
so sweetttt...
2024-01-01 03:52:18
2
user avatar
Nilam Ros
senam jantung jedag-jedung ni thor
2023-10-15 10:47:01
1
user avatar
Maria Denata
bentar lagi tamat dong. udah ga sabar nih kak hehe
2023-10-15 10:20:58
2
user avatar
Naina Rara
kisah cinta bella sama Rayhan menentuh banget. 12 tahun pisah loh tapi perasaan mereka nggak pernah berubah. aku paling suka sama cerita yang begini. saling setia meskipun nggak tahu akan bersatu atau enggak. tapi mudah-mudahan aja happy ending ya Thor.
2023-09-11 21:56:20
3
user avatar
Nabila Dara
suka banget sama ceritanya. up juga tiap hari hihihi semangat terus nextnya Thor
2023-09-05 17:57:33
5
105 Bab
Bab. 1 Bertemu Masa Lalu
Rayhan dan Mike ada dalam satu mobil yang dikendarai oleh sopir pribadi Mike. Keduanya dalam perjalanan menuju ke rumah. Di sepanjang perjalanan, Mike tidak ada henti-hentinya menerima telepon dari semua pacar-pacarnya silih berganti.Sementara Rayhan terlihat sibuk menatap ke luar jendela mengamati gedung-gedung tinggi yang mereka lewati sepanjang perjalanan. Di kejauhan dia juga melihat puncak Monas yang terlihat kecil karena jauhnya jarak pandang. Rayhan tersenyum tipis. Akhirnya aku bisa pulang ke Indonesia setelah sekian lama. "Iya, iya, nanti aku hubungi lagi. Sekarang aku lagi banyak kerjaan, nih. Aku selesein kerjaan aku dulu baru setelah itu kita ngobrol lagi. Oke? Daaa ...." Mike akhirnya melepas baterai ponselnya sambil ngedumel sendirian. "Dasar cewek. Kalau ada maunya aja, nggak bisa dikasih janji. Maunya yang cepet-cepet aja. Heran gue?" "Emang tahun ini ada berapa cewek yang kamu pacarin?" tanya Rayhan. Rupanya topik tentang Mike dan pacarnya berhasil mengalihkan perh
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-26
Baca selengkapnya
Bab. 2 Kenangan Masa Lalu
Bella pulang ke rumahnya dan berlari melewati Evellyn yang sedang santai di ruang keluarga. Dia berlari ke atas menuju kamarnya tanpa menyapa mamanya. "Bella, kamu sudah pulang? Kamu kenapa?" Evellyn heran sekaligus cemas melihat kelakuan putrinya. Bella tidak menggubris panggilan Evellyn dan tetap berlari ke atas, lalu masuk ke kamarnya. Menutup pintu dan bersandar di pintu seperti orang panik yang berusaha lari menghindari sesuatu. Dia berusaha mengontrol napasnya yang terengah-engah, keringat membasahi wajahnya. Di bawah Evellyn masih kebingungan sendiri. "Itu anak kenapa, sih? Ah, palingan juga baru putus lagi sama cowoknya." Bella terduduk lemas di tempat tidurnya dan memikirkan sesuatu. Masih berusaha menenangkan dirinya setelah bertemu Rayhan. "Nggak mungkin cowok itu ada di sini. Kenapa dia ada di sini? Kenapa dia harus muncul lagi?" Mundur ke beberapa jam yang lalu saat Bella bertemu dengan Rayhan di dekat pohon besar berdaun lebat yang terletak di taman belakang SMA. Mer
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-27
Baca selengkapnya
Bab. 3 Tabrakan Jodoh
Bella dan Melissa berbelanja di sebuah mal berdua. Melissa sebagai asisten membantu Bella memilihkan kostum yang cocok untuk acara yang akan dihadiri Bella nanti malam. Sehubungan dengan film terbarunya yang box office, Bella mendapat kehormaan untuk hadir sebaga bintang tamu di salah satu acara talk show di televisi. Tentunya dengan semua pendukung film tersebut. Melissa sibuk memilihkan baju untuk Bella, sedangkan Bella malah melamun. Sepertinya pertemuannya dengan Rayhan beberapa saat lalu telah benar-benar membuat pikirannya kacau sepanjang hari. "Kenapa tadi kita nggak ke butik langganan aja sih, Bel? Tumben banget kamu ngajak belanja di luar?" tanya Melissa sambil memilah-milah beberapa baju yang sekiranya cocok dengan Bella."Lagi pengen keluar aja," jawab Bella asal tanpa berpikir. Melissa mengambil sebuah gaun cantik berwarna biru muda kesukaan Bella. "Gimana kalau ntar malem kamu pake aja yang ini, Bel?" tanya Melissa sembari menempelkannya di badan Bella dan mengamatinya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-29
Baca selengkapnya
Bab. 4 Awal Masalah
Melissa terlihat panik. "Bel, gimana nih? Orangnya marah, tuh." "Kamu keluar aja, dan bilang sama dia kita bakalan ganti kerugiannya," kata Bella menghindari untuk bertemu dengan Rayhan. "Hah, kok aku, sih? Kan yang nabrak kamu?" Melissa jelas tidak mau karena yang salah kan Bella. Lebih tepatnya dia takut. "Kamu kan asisten aku, Mel. Udah sana, sana. Kamu urus aja deh, terserah kamu gimana caranya. Pokoknya aku setuju-setuju aja." Dengan terpaksa Melissa keluar dari mobilnya dan menemui Rayhan. Bella diam-diam mengintip dari spion mobil. Dan memang benar Rayhan yang dilihatnya. Rayhan menunjuk-nunjuk cat mobilnya yang lecet dan kelihatannya Melissa mengatakan sesuatu. Pada saat itu si tukang parkir juga datang karena mungkin mendengar keributan. Tapi Melissa berhasil mendiamkannya dengan memberinya uang yang pastinya lebih banyak daripada uang parkir biasa. Tidak lama kemudian, Melissa kembali ke mobil dan menemui Bella. "Gimana? Apa kata orang itu?" tanya Bella nggak sabar. "S
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-29
Baca selengkapnya
Bab. 5 Uang Ganti Rugi
Rayhan berjalan bersama sekretarisnya---pak Glen---pria yang berumur jauh lebih tua dari Rayhan. Saat ini mereka berada di koridor sebuah hotel, baru saja mengadakan pertemuan dengan klien penting di restoran hotel tersebut. Pak Glen terlihat memegang sebuah map berwarna abu-abu dan mereka membicarakan mengenai perjanjian kerja sama dengan klien yang tadi barjalan lancar. "Sebelumnya, maaf kalau saya tidak sopan, Pak," kata pak Glen penuh hormat. "Kalau menurut saya, Anda ini semakin lama semakin mirip dengan pak Carlo." Rayhan hanya tersenyum. "Apa? Yang benar?" Pak Glen mengangguk. "Iya, Pak. Cerdas, cekatan dalam mengambil keputusan, dan selalu berhasil dalam menjalin kerjasama dengan klien." Rayhan merasa kepalanya kini besar sekali. "Pak Glen, Anda mau membuat saya besar kepala? Setelah kekenyangan ditraktir makan tadi, sekarang Anda juga mau membuat kepala saya besar?" Ketika mereka sampai di depan, Rayhan tiba-tiba menghentikan langkahnya. Membuat pak Glen yang jalan sediki
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-29
Baca selengkapnya
Bab. 6 Gosip Baru
Di luar, Bella yang menunggu di dalam taksi melihat Rayhan keluar kafe dan masuk ke mobilnya. Dia sedikit membungkukkan badannya khawatir Rayhan akan mengetahui keberadaannya. Setelah yakin mobil Rayhan berjalan meninggalkan lokasi kafe, Bella menegakkan badannya dengan lega. Mengira semua masalah suda terselesaikan. Lalu Melissa masuk ke dalam taksi."Gimana? Semuanya udah beres, kan?" tanya Bella dengan wajah berseri-seri. "Sekarang aku bisa lega."Melissa memasang wajah bad mood lalu memberikan amplop berisi uang pada Bella.Bella bingung. "Apaan nih?" Dia memeriksanya dan kaget melihat uangnya. "Kenapa ini masih ada sama kamu? Bukannya harusnya kamu kasih ke cowok itu?""Iya, tadinya aku udah kasih ke tuh cowok. Aku udah sampein apa yang tadi kamu bilang ke aku.""Terus ... kenapa masih ada di kamu?""Dia nggak mau terima uangnya."Bella membelalak. "Apa?! Nggak mau?""Dia bilang nggak bakal mau terima uang dari kamu kalau bukan kamu sendiri yang datang terus kasihin uang ke dia."
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-21
Baca selengkapnya
Bab. 7 Si Penguntit
Daniel tersenyum diam-diam. "Kamu kenapa sih, kayak gini aja ribet banget? Ya udahlah biarin aja. Namanya juga wartawan, suka melebih-lebihkan berita. Kamu nggak perlu cemas. Nanti juga ilang sendiri beritanya." "Tapi Dan, kamu tahu kan image apa yang melekat di aku selama ini?" "Playgirl?" Daniel menjawab. "Iya." "Emangnya kenapa kalau aku pacaran sama playgirl?" Daniel terlihat tidak keberatan sama sekali. "Aku nggak keberatan, kok." Bella terdiam---lebih tepatnya sedang memikirkan sesuatu. "Aku pikir kamu bakalan seneng dengan gosip ini, tapi nggak tahunya kamu malah kelabakan kayak gini? Aku sedih nih, sekarang," ujar Daniel sedikit bergurau. "Dan, aku udah punya pacar." Bella berusaha memberi pengertian ke Daniel yang justru terkesan santai saja."Aku tahu kamu udah punya pacar," kata Daniel masih dengan nada tenang. "Lagipula itu cuma gosip nggak berdasar, Bel. Udahlah tenang aja. Tapi kalo kamu masih khawatir aja, aku akan klarifikasi ke media.""Beneran?""Iya. Udah, ten
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-22
Baca selengkapnya
Bab. 8 Bertemu Naura
Bella berada di lokasi syuting, dan kali ini dia sedang beradegan mesra dengan Daniel. Di drama ini mereka berperan sebagai sepasang kekasih dan pastinya harus mesra. Adegan kemesraan mereka sangat tidak disukai oleh Nirina yang melihat mereka dari samping sutradara yang sedang sibuk memperhatikan gambar di monitornya. "CUT!!!" teriak sutradara. "Cukup bagus!"Bella dan Daniel berjalan menepi dan duduk di belakang sutradara untuk istirahat. Daniel menyodorkan sebotol air mineral pada Bella. Dari belakang, terlihat Melissa mengurungkan niatnya untuk mendekati Bella dan memberinya minuman setelah keduluan Daniel. Dia juga tidak mau mengganggu mereka, lalu memutuskan untuk kembali ke belakang. "Makasih." Bella menerimanya dan langsung meneguknya. Nirina datang dan memberikan sekaleng jus pada Daniel. "Dan, ini minum buat kamu," kata Nirina dengan penuh sayang. Daniel sedikit kaget karena Nirina tiba-tiba menghampirinya. "Oh, iya. Makasih ya, Na." Daniel menerima minuman itu.Nirina te
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-23
Baca selengkapnya
Bab. 9 Janji Bertemu
Mike berjalan santai keluar Deva Market---salah satu supermarket terbesar di Jakarta---yang merupakan perusahaan yang dia pimpin. Dia berjalan dengan gaya sok cool dan sok keren. Mengabaikan tatapan satpam yang berjaga di sebelah pintu masuk---yang tentu saja dia sudah hafal betul dengan sifat bosnya tersebut. Ketika itu ada telepon masuk di ponselnya."Halo, mamaku yang cantik. Ada apa?" tanya Mike narsis."MICHAEL!!!!" Sofia---mama Mike malah berteriak di ujung telepon sana.Membuat Mike menjauhkan ponsel dari telinganya. "Aduh, Mama. Ada apa sih? Kenapa teriak-teriak?""Kamu ini bener-bener mau bikin Mama cepet mati, ya?!"Mike kaget. "Mama kenapa, sih? Ya enggaklah, masa aku mau Mama cepet mati. Mama ini ngomong apa?" Mike hanya menanggapi santai kemarahan sang mama yang jika sekarang ini ada di sana pasti sudah melayangkan sendal ke arahnya.Mike menuju mobilnya dan masuk ke dalam mobilnya, bersiap untuk pergi."Mama dengar dari sekretaris kamu, katanya hari ini kamu membuat masal
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-23
Baca selengkapnya
Bab. 10 Rumah Sakit
Rayhan membuka matanya perlahan. Samar-samar dia melihat langit-langit putih polos, dia memejamkan matanya lagi lalu membukanya lagi. Kali ini dia bisa melihat dengan jelas langit-langit sebuah ruangan yang putih polos. Dia menoleh dan sedikit mendongakkan kepalanya, melihat kantong infus tergantung di atasnya, kemudian sadar kalau lengan kanannya dipasangi selang infus. Rayhan melihat pakaiannya, dia mengenakan baju rumah sakit. Setelah mengamati semuanya, dia baru sadar kalau dia ada di rumah sakit sekarang ini. "Aku di rumah sakit?" kata Rayhan pelan, seraya tangan kirinya yang tidak diinfus meraba kepalanya yang sekarang sudah tidak sakit lagi. "Kenapa aku bisa ada di sini?" Rayhan sama sekali tidak ingat apa yang terjadi karena dia pingsan. Dia juga tidak tahu siapa yang membawanya ke rumah sakit. Tapi mengingat tentang kantor, Rayhan jadi teringat sesuatu yang penting dan tanpa sengaja terlupakan. Rayhan terduduk dengan kaget. "Bella? Aku kan harusnya ketemu sama Bella sekaran
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-24
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status