Home / Romansa / Mantan Terindah / Bab. 10 Rumah Sakit

Share

Bab. 10 Rumah Sakit

last update Last Updated: 2023-08-24 09:14:29
Rayhan membuka matanya perlahan. Samar-samar dia melihat langit-langit putih polos, dia memejamkan matanya lagi lalu membukanya lagi. Kali ini dia bisa melihat dengan jelas langit-langit sebuah ruangan yang putih polos. Dia menoleh dan sedikit mendongakkan kepalanya, melihat kantong infus tergantung di atasnya, kemudian sadar kalau lengan kanannya dipasangi selang infus. Rayhan melihat pakaiannya, dia mengenakan baju rumah sakit. Setelah mengamati semuanya, dia baru sadar kalau dia ada di rumah sakit sekarang ini.

"Aku di rumah sakit?" kata Rayhan pelan, seraya tangan kirinya yang tidak diinfus meraba kepalanya yang sekarang sudah tidak sakit lagi. "Kenapa aku bisa ada di sini?"

Rayhan sama sekali tidak ingat apa yang terjadi karena dia pingsan. Dia juga tidak tahu siapa yang membawanya ke rumah sakit. Tapi mengingat tentang kantor, Rayhan jadi teringat sesuatu yang penting dan tanpa sengaja terlupakan.

Rayhan terduduk dengan kaget. "Bella? Aku kan harusnya ketemu sama Bella sekaran
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Mantan Terindah   Bab. 11 Ajakan Daniel

    Pukul delapan pagi, Rayhan mengadakan rapat di kantornya. Hampir semua karyawan berkumpul---termasuk para sutradara dan penulis naskah. Beberapa kepala bagian dan manajer keuangan memberikan laporannya pada Rayhan. Setelah semuanya mendapat tanggapan dari Rayhan dan selesai, kini giliran Pak Wilson yang mengajukan laporannya. Pak Wilson biarpun kelihatannya sangat tidak suka, dia terpaksa menyerahkan beberapa berkas ke depan Rayhan sembari berkata, "Drama Love Is Rain baru-baru ini mengalami rating yang buruk, Pak. Padahal sebelumnya drama ini tidak pernah keluar dari sepuluh besar acara paling populer di televisi." Rayhan mengamati satu per satu berkas yang diberikan Pak Wilson padanya. "Drama ini sudah sampai pada 115 episode, dan sudah tiga kali mengalami perpanjangan sebelumnya. Saya sudah membicarakan dengan Pak Gio---yang bertanggungjawab atas naskah ini, dan kami pikir, para penonton sudah mulai jenuh dengan jalan ceritanya, dan kami menyarankan bagaimana kalau kita sedikit m

    Last Updated : 2023-08-24
  • Mantan Terindah   Bab. 12 Golf

    "Kamu pasti terkejut kan?" Daniel berkata dengan sangat yakin. Bella memang terkejut tapi bukan terkejut karena melihat lapangan seluas dan setenang ini, melainkan terkejut karena hal lain. "Pemandangan di sini emang bagus banget. Cocok buat orang-orang yang lagi suntuk atau banyak pikiran. Pergi ke tempat ini bisa bikin kita lebih tenang." Daniel menghirup udara segar dengan penuh perasaan. Bella masih terdiam, memandang jauh ke lapangan yang luas itu. "Kamu bisa main golf?" tanya Daniel. Bella kaget. "Eh, eng-enggak. Nggak bisa." Daniel tersenyum, sepertinya itu jawaban yang sesuai dengan harapannya. "Nggak apa-apa. Aku bakal ngajarin kamu gimana caranya? Oh iya, aku lupa minumannya. Bentar, ya?" Daniel meletakkan dua tongkat golf dan bola di atas rerumputan hijau lalu berbalik mengambil minuman. Bella tetap memandangi lapangan itu. Ingatannya 12 tahun lalu mendadak muncul tanpa permisi.Rayhan memberikan sebuah tongkat golf pada Bella dengan senyuman cerahnya, secerah matahar

    Last Updated : 2023-08-25
  • Mantan Terindah   Bab. 13 Jangan Memaafkan Dia

    "Hei, Rayhan, Rayhan!" Mike memanggil Rayhan yang berlari menuruni anak tangga rumahnya.Rayhan berbalik dengan wajah tidak sabar. "Ada apa? Aku lagi buru-buru, nanti aja." Sebelum Mike sempat menjawab, Rayhan sudah berbalik lagi dan melesat pergi."HEI!!" Mike berteriak tapi Rayhan sudah pergi. "Kenapa sih, tuh anak? Buru-buru mau ke mana, sih? Ini kan masih pagi?" Sofia muncul dari dapur dengan membawa segelas limun. "Itu namanya orang pekerja keras. Pagi-pagi sudah berangkat ke kantor. Nggak kayak kamu. Malas-malasan terus sepanjang hari." "Yee ... Mama. Bukannya muji anak sendiri, malah muji anak orang lain?" Mike kesal lalu memasukkan roti tawar ke mulutnya dan mengunyahnya cepat-cepat. "Buat apa Mama muji anak yang malas-malasan? Mendingan Mama muji anak orang lain yang emang patut buat dipuji. Lagian Rayhan itu bukan orang lain, dia keponakan Mama---adik kamu juga."Mike mencibir. "Si Rayhan hari ini nggak ke kantor. Lihat aja dandanannya tadi. Pasti janjian sama cewek, tuh.

    Last Updated : 2023-08-25
  • Mantan Terindah   Bab. 14 Perhatian Naura

    Rayhan sedang merapatkan mengenai penambahakn produksi FTV mereka. Dia mempercayakan mengenai pemilihan aktor dan aktrisnya kepada Pak Benny, dan tentang pemilihan cerita atau sutradara dia mempercayakan kepada Pak Wilson---yang nanti tentunya juga harus atas persetujuan Rayhan sebelum pembuatan film dimulai. "Pak Wilson, saya harap Anda bekerja keras untuk pemilihan aktor dan aktris dalam FTV kali ini. Jangan pernah kecewakan saya," kata Rayhan pada Pak Wilson. Pak Wilson mendengkus kesal. 'Tanpa disuruhpun aku kan selalu bekerja keras selama ini. Bahkan sebelum dia datang ke sini, Pak Carlo selalu mempercayai aku. Apa dia pikir aku nggak bisa melakukannya kali ini?'"Kenapa?" Rayhan merasakan tatapan tak menyenangkan dari mata Pak Wilson mengarah padanya. "Apa Anda tidak bersedia?" "Eh?" Pak Wilson sedikit tergeragap. "Iya, tentu saja saya bersedia. Selama ini saya selalu melakukan tugas itu dengan sangat baik. Dulu Pak Carlo selalu mempercayai saya sepenuhnya mengenai hal ini."

    Last Updated : 2023-08-26
  • Mantan Terindah   Bab. 15 Dinner

    Mike sedang duduk di belakang meja kerjanya dengan bosan. Dia bukannya bekerja dan mengecek keadaan supermarketnya, tapi malah sibuk buka-buka I*******m dan chatting-an dengan para gadis. Kegembiraan Mike berakhir sudah ketika mamanya tiba-tiba masuk tanpa ketuk pintu dan langsung menggebrak meja Mike--- membuat Mike kaget dan hampir jungkir balik jatuh dari kursi. "Bushet, deh! Mama!" seru Mike protes. "Mama apa-apaan, sih? Bikin jantungan aja?" "Kamu benar-benar menguji kesabaran Mama ya, Mike? Apa-apaan ini?" Sofia melemparkan map ke meja Mike dengan kasar. Mike lalu memeriska map itu dan ternyata itu adalah laporan keuangan bulan ini. Mike nyengir ke arah mamanya. "Mama dapet dari mana ini? Pasti dari sekretaris aku, ya?" "Kamu ini benar-benar mau membuat bangkrut Deva, ya?! Kamu seneng kalau Mama ini kena serangan jantung gara-gara ulah kamu ini?!" Sofia marah-marah. "Pokoknya Mama nggak mau tahu, kamu harus merubah sikap kamu itu! Kerja yang bener, atau kalau nggak Mama akan

    Last Updated : 2023-08-26
  • Mantan Terindah   Bab. 16 Dinner part 2

    Bella buru-buru membantah. "Oh, enggak kok. Aku kan baru ketemu sama dia tadi. Mana mungkin aku udah kenal dia?" Daniel dan Naura masih terlihat curiga. Naura saja yang sudah lama mengenal Rayhan, tidak pernah tahu tentang pria itu yang tidak suka ikan, bagaimana Bella bisa tahu? Pada intinya, Rayhan bukan tipe orang yang bisa seterbuka itu bahkan dengan orang terdekat pun. "Anu ... aku lihat di piringnya sama sekali nggak ada ikan. Aku pikir dia nggak suka ikan, eh ternyata bener." Bella mencari-cari alasan dan berharap mereka semua percaya. Sedangkan Rayhan masih belum mengalihkan pandangannya dari Bella, meskipun Bella berusaha menghindari bertemu mata dengannya. "Jadi selain nggak suka telur rebus, kamu juga nggak suka ikan, Ray?" tanya Naura baru tahu. "Eum ... ya." "Aku malah nggak pernah tahu. Waktu di New York, kamu nggak pernah ngajak aku makan ikan, ternyata itu karena kamu nggak suka ikan, ya?" kata Naura dengan sedikit tertawa. "Aku pikir cuma aku satu-satunya orang y

    Last Updated : 2023-08-27
  • Mantan Terindah   Bab. 17 Laki-Laki di Masa Lalu

    Bella dan Melissa makan siang berdua di sebuah kafe yang khusus menjual menu bakso. Bella menceritakan tentang hubungannya dengan Ferly yang sudah putus. "Jadi kamu udah putus sama Ferly?" tanya Melissa. Bella mengangguk pelan. "Ya." "Emang dari dulu aku nggak pernah setuju kalau kadu pacaran sama Ferly. Dia itu bukan cowok yang baik buat kamu, Bel. Kamu tuh ngebutuhin cowok yang pengertian plus baik kayak Daniel. Dan emang cuma si Daniel yang cocok sama kamu. Udahlah, kadu pacaran aja sama Daniel. Aku jamin kamu nggak bakalan nyesel nantinya." Melissa terlihat semakin gencar untuk menjodohkan Bella dengan Daniel. Bella menghela napas. "Itu nggak mungkin." "Kenapa?" "Aku kan dulu udah pernah bilang, kalau aku lebih menghargai temen daripada pacar. Temen itu bakalan tetep ada sampai kapanpun, dan yang namanya temen nggak bakalan bisa putus. Nggak kayak pacar." Bella menyedot minumannya dengan sedotan. Melissa menatap curiga ke Bella. Bella sama sekali tidak menyadari diperhatika

    Last Updated : 2023-08-27
  • Mantan Terindah   Bab. 18 Permintaan Mike

    Rayhan baru pulang kerja setelah sore hari. Dia memasuki kamarnya dan melonggarkan dasinya---serta melempar tasnya ke sembarang tempat. Dia dudukkan bokongnya di pinggiran tempat tidur sambil pikirannya terus tertuju ke tempat lain. Pria itu terus kepikiran tentang pertemuan-pertemuan dengan Bella belakangan ini. Lalu yang terakhir, dia melihat ada seorang pria di samping Bella---Daniel. Hal itu sangat mengganggunya. Walaupun dia tahu ada banyak pria di hidup Bella, tetap saja dia merasa terganggu dengan Daniel. Mungkinkah pria itu yang akhirnya bisa menggantikan posisinya di hati Bella?Ingatan Rayhan kembali ke saat setelah acara makan malam bersama Bella dan Daniel. Rayhan mengantar Naura pulang ke rumahnya. "Kamu mau mampir dulu?" tanya Naura. "Papa pasti seneng banget ketemu sama kamu. Sejak di Jakarta, kalian belum pernah ketemu, kan?" "Nggak. Lain kali aja. Lagian ini udah malam. Papa kamu pasti butui istirahat juga," jawab Rayhan beralasan. "Oh ya udah. Aku masuk dulu, ya?"

    Last Updated : 2023-08-28

Latest chapter

  • Mantan Terindah   Bab. 105 I Love You

    Mike sedang sibuk dengan ponselnya---membaca berita di internet dalam keadaan tenang. Tiba-tiba ada keributan datang dan mengganggu ketenangannya. Empat anak kecil---dua perempuan dan dua laki-laki yang semuanya masih kecil-kecil berlari menghampirinya. "PAPA!!!!" Mike kaget dan buru-buru meletakkan ponselnya dan menyambut kedatangan mereka. "Ada apa? Kenapa ribut-ribut?" tanya Mike. "Kalian nggak sekolah?" "Aku belum sekolah, Pa," kata salah satu anak perempuannya yang masih kecil. "Aku masih tiga tahun." "Maksud Papa, kakak-kakak kamu itu." Mike menunjuk ketiga anaknya yang lainnya. "Kenapa kalian nggak sekolah?" "Ini kan hari Minggu, Pa," kata salah satu anak laki-lakinya. "Papa aja santai-santai di rumah, nggak kerja." "Apa?" Mike bengong. "Masa Papa nggak tahu kalau hari ini hari Minggu? Ih, ternyata Papa kita payah." Mike langsung kesal. "Hei, biar payah gini, aku ini papa kalian, tahu. Kalau Papa nggak ada, nggak mungkin kalian bakalan ada." Mike mengatakan hal-hal yan

  • Mantan Terindah   Bab. 104 Undangan Pernikahan

    Sepuluh Tahun Kemudian .... Bella sedang menjalani syuting film terbarunya di sebuah taman bermain. Dia berdialog panjang sekali, sampai-sampai harus mengulang sampai tiga kali karena salah terus. Dan di take ke tiga-nya .... "Kamu nggak tahu kenapa aku melakukan ini?" kata Bella dalam dialognya bersama seorang pria yang menjadi lawan mainnya. "Sudah 15 tahun aku menunggu kamu, tapi apa? Kamu hanya memberikan janji-janji tapi nggak pernah menepatinya. Kalau kamu terus seperti ini, mendingan kita---" "MAMA!!!!" Dialog Bella lagi-lagi terputus, kali ini bukan karena Bella lupa dialognya, melainkan ada yang memanggilnya di luar syuting. Dua anak laki-laki memakai seragam SD dan seorang anak perempuan memakai seragam TK berlari ke arahnya dan memasuki lokasi syuting. Mereka bertiga mendekati Bella. "CUT! CUT! CUT!!" teriak sutradara. "Aduh, ada apa lagi sih, itu?!" Sutradara mulai frustrasg "Mama, ayo pulang!" rengek salah seorang anak laki-lakinya yang kembar. "Iya, Mama!" si kemb

  • Mantan Terindah   Bab. 103 Kamu Milikku

    Daniel melihat ke foto yang dirobek Naura, lalu tersenyum kecil. "Nyerah?" Naura terdiam, memandangi fotonya yang sudah terpisah dengan foto Rayhan. "Menurut kamu?" "Aku juga udah berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan apa yang aku mau. Tapi memang, ada hal-hal yang seharusnya memang bukan menjadi milik kita. Sekeras apapun usaha kita untuk ngejar dia, kalau emang dia bukan milik kita, pasti akan tetep ninggalin kita." Naura masih diam, memandangi foto Rayhan. "Gimana kalau aku nyaranin, mendingan kamu mulai lupain dia?" tanya Daniel. "Emang itu yang mau aku lakuin sekarang," jawab Naura. "Aku udah cukup bahagia Rayhan sekarang sembuh. Aku juga bahagia, kalau Rayhan bahagia." Daniel menoleh, memandangi Naura dengan tatapan aneh. Sebuah pemikiran pun terlintas di benaknya. "Ra?" "Iya, kenapa?" "Kamu mau ikut aku ke Sidney?" tanya Daniel tiba-tiba. Naura memandang Daniel---bingung. "Sidney?" "Aku bakal bantu kamu buat bisa ngelupain Rayhan sepenuhnya," ujar Daniel. "Untuk m

  • Mantan Terindah   Bab. 102 Semua yang Hidup Pasti Mati

    Satu tahun kemudian .... Bella berlari-lari sambil membawa sepatu hak tingginya. Dia berlari di atas rerumputan hijau yang subur, dan berkali-kali dia menginjak tanah becek karena sepertinya habis hujan deras tadi malam. Tentu saja dia sangat kesusahan berlari apalagi dengan mengenakan sepatu hak tinggi, makanya dia memutuskan untuk telanjang kaki saja.Setelah lari-lari dan menghadapi beberapa rintangan, seperti tanah becek, genangan air, dan lain-lain, Bella sampai juga di tempat tujuan. Sebuah pohon besar yang sudah tidak asing lagi untuknya. Napasnya terengah-engah dan hampir saja dia tidak bisa bernapas karena terlalu lelah."Terlambat dua menit, lima puluh tiga detik," kata seseorang.Bella berteriak kesal. "HEI!"Seseorang berdiri membelakangi Bella sambil menatap pohon besar tua di depan matanya yang daunnya tampak lebat dan hijau subur. Rayhan memutar tubuhnya dan tersenyum jahil padanya. "Aku kan udah bilang, aku nggak punya banyak waktu. Aku suruh kamu dateng dalam waktu l

  • Mantan Terindah   Bab. 101 Kamu Boleh Pergi

    FlashbackRayhan dan Vicko menghabiskan akhir pekannya dengan pergi memancing sesuai rencana. Tempat yang mereka pilih untuk acara memancing adalah sebuah sungai besar yang terletak di tepi hutan. Air sungai yang jernih serta dikelilingi banyak bebatuan, menjadikan tempat itu sangat nyaman untuk bersantai sambil memancing. "Udaranya seger ya, Pa?" Rayhan yang duduk di atas bebatuan sambil memegang kail pancingnya, berkata pada sang papa yang juga melakukan hal yang sama di sebelahnya. "Iya, kebetulan cuaca agak mendung jadi nggak panas. Mudah-mudahan aja nggak hujan." Vicko menengadah ke langit dan melihat gumpalan awan abu-abu yang tersebar di langit sejak pagi tadi. "Sebenernya ya, Pa. Dari pada mancing, aku lebih suka nyemplung aja ke sungai terus berenang." Rayhan berkata sembari tertawa. "Aku udah lupa kapan terakhir kali mandi di sungai." "Waktu kamu kelas 1 SD dan Papa bawa kamu pulang sambil dijewer kupingnya." Vicko menjawab sekaligus mengingatkan. Jawaban Vicko sukses m

  • Mantan Terindah   Bab. 100 Kembalikan Senyuman Anak Saya

    Sambungan flashback"Aku janji nggak akan lupa sama pelajaran sekolah kok, Ma." Bella memberikan pembelaan. "Sekolah tetep jadi yang utama buat aku. Lagian, kita pacarannya nggak akan macem-macem, kok."Rayhan mengangguk lagi, mengiyakan ucapan Bella. "Betul, Mama---emm maksud saya Tante. Kita berdua nggak akan ngelakuin hal-hal yang aneh, kok.""Saya sudah menyuruh kamu diam, ya." Evellyn melotot ke arah Rayhan. "Kenapa kamu main nyerobot saja dari tadi? Diam."Rayhan menutup mulutnya rapat-rapat dan kembali menganggukkan kepalanya.Evellyn kembali menatap ke arah putrinya. "Bella, kamu nggak pacaran aja nilai kamu sudah jelek. Kamu bahkan menempati urutan ke tiga terendah di kelas kamu. Apalagi sekarang kamu sok-sok an pacaran segala? Mau jadi apa kamu nanti? Sebenarnya kamu ke sekolah buat belajar apa buat pacaran, sih?""Aku janji bakal rajin belajar kalau Mama ngijinin aku sama Rayhan pacaran, Ma." Bella tetap bersikeras. "Kamu pikir Mama percaya? Pokoknya Mama nggak setuju kali

  • Mantan Terindah   Bab. 99 Hanya Kamu

    Bella kembali ke lantai dasar dan sampai di lapangan basket sekolah. Dulu, tempat itu selalu ramai tiap kali jam istirahat karena ada banyak murid laki-laki yang bermain basket di sana dan para murid perempuan menjadi penonton.Di sisi yang lain, dulu pernah ada sebuah panggung hiburan di sana saat pentas seni sekolah. Di panggung itu dulu Bella dan Rayhan berduet menyanyikan lagu sampai tragedi Rayhan lupa lirik dan semua teman-temannya melempari mereka dengan segala macam benda yang ada termasuk sepatu.Pengalaman yang tak akan pernah terlupakan oleh Bella."Bella!"Bella menoleh lagi mendengar namanya disebut. Lalu dia seolah berada di masa belasan tahun yang lalu, saat hujan turun ketika pelajaran olahraga.Rayhan remaja membawakan payung berwarna kuning dan menghampiri Bella remaja yang sedang asik menikmati hujan pertama di lapangan, sementara semua teman-temannya berteduh."Kamu ngapain hujan-hujanan?" tanya Rayhan remaja sambil memayungi Bella remaja yang seragam olahraganya s

  • Mantan Terindah   Bab. 98 SMA Kenangan

    Hari ini tiba-tiba Bella ingin mengunjungi SMA tempatnya dulu bersekolah. Setelah berkali-kali hanya lewat dan lebih sering mengunjungi taman belakangnya yang merupakan tempat kencan favoritnya bersama Rayhan, kali ini Bella menyempatkan mendatangi sekolah lamanya dan menyapa beberapa guru yang dulu pernah mengajarnya di kelas. SMA Pelangi---papan nama itu masih tetap terpampang dengan jelas di atas pintu gerbang. Bella sengaja datang di saat jam pelajaran berlangsung karena dia ingin berjalan-jalan di sekolah tanpa ada keramaian. Ketika melangkahkan kakinya memasuki halaman sekolah, Bella langsung bernostalgia tentang masa-masa SMA nya dulu. Seolah dia melihat dirinya sendiri yang memakai seragam SMA sedang berlarian bersama teman-temannya---dengan tawa candanya. Senyuman Bella mengembang saat dia mulai teringat masa remajanya dulu. Dia melanjutkan langkahnya menuju serambi sekolah. Suasana sangat sepi seperti yang dia harapkan dikarenakan proses belajar mengajar masih berlangsung

  • Mantan Terindah   Bab. 97 Happy Birthday

    Bella memarkir mobilnya di tepi jalan dengan lampu sein sebelah kiri menyala. Di dalam ada Daniel yang duduk di sebelahnya. Suara kendaraan berlalu lalang menjadi latar belakang."Sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu, Bel." Daniel membuka percakapan mereka. "Aku minta maaf karena udah minta kamu buat ketemu sama mama aku. Aku juga nggak tahu ternyata mamaku kayak gitu. Aku pikir dia minta mau ketemu kamu buat tujuan yang baik. Nggak tahunya ...." Daniel benar-benar menyesalkan semuanya."Nggak apa-apa. Aku ngerti, kok." Bella berusaha memahami perasaan Daniel, walaupun dia merasa sedikit tersinggung dengan ucapan Catherine tempo hari. "Aku juga minta maaf mewakili mama aku, Bel. Aku janji, aku bakal kasih pengertian lagi ke mama. Aku nggak akan nyerah biar mama aku bisa terima kamu.""Dan." Bella berusaha menjelaskan. "Aku yang harus minta maaf ke kamu. Mungkin selama ini aku terkesan ngasih harapan palsu ke kamu."Daniel seolah tahu apa yang akan dikatakan Bella selanjutnya, tamp

DMCA.com Protection Status