Share

Bab 15. Dia istriku?

Penulis: Miarosa
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-12 20:22:47

Jantung Juliana berdetak dengan kencang. Mereka berdua sungguh-sungguh dibuat syok, karena pria yang sedang menatap mereka itu sama persis dengan pria yang ada di foto yang di simpan di salah satu ruangan kediaman keluarga Reign. Pria dengan manik mata berwarna hijau.

Kedua Kakak beradik itu saling pandang lagi. Mereka bingung bercampur kaget. Akan tetapi, keduanya tidak bisa mengatakan apapun selain melihat pria yang ada di sana dengan perasaan campur aduk.

Di sisi lain, Ariana menautkan kedua alisnya melihat Juliana dan Reina yang hanya diam di ambang pintu. Padahal seharusnya Juliana langsung menghambur ke pelukan Joseph dan berekspresi senang. Namun, pada kenyataannya Juliana malah mematung seperti sedang melihat hantu yang hidup kembali.

"Juliana, Sayang. Ayo ke sini! Jangan di situ terus," ucap Ariana dengan tangan yang terulur memberi isyarat pada Juliana untuk mendekat.

Kerongkongan Juliana tiba-tiba terasa kering sampai sulit untuk meneguk saliva. Kalau saja itu adalah s
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 16. Pion

    Reina dan Juliana ada di luar ruangan. Kebetulan saat ini waktunya makan siang, jadi Reina sengaja mencari alasan untuk keluar mengajak kakaknya. Padahal sebenarnya itu alasan Reina untuk menjauh agar berbicara leluasa dengan Juliana. "Kak, sebaiknya kita cari makan dulu!" ajak Reina sembari menarik lengan kakaknya. Juliana tidak merespon apapun dan memilih untuk ikuti kemauan adiknya, karena saat ini pikiran wanita itu sedang kacau. Reina mengajak Juliana ke kantin rumah sakit kalau harus pergi jauh untuk mencari makan ditakutkan Ariana mencari mereka. Reina mengajak Juliana untuk duduk di kursi paling ujung. Ini disengaja agar pembicaraan mereka tidak terdengar oleh siapa pun. Reina berinisiatif untuk memesan makanan, sementara Juliana sudah duduk dengan wajah lesu. Sungguh saat ini dia ingin berteriak, mengeluarkan semua keluh kesahnya yang menggumpal di dada. "Kak?" Juliana terperanjat mendengar namanya dipanggil. Ternyata adiknya sudah duduk di pinggir dengan wajah penasara

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-13
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 17. Suami palsu

    Suara pintu terbuka membuat Joseph dan Ariana menoleh. Sebelumnya mereka sedang mengobrol, tapi langsung terhenti saat melihat Juliana datang, sedangkan Bradley meninggalkan mereka begitu saja di depan pintu dan pergi entah kemana. "Maaf, apakah aku mengganggu?" tanya Juliana tak enak hati.Ariana langsung menerbitkan senyum dan menyuruh Juliana untuk mendekat. "Kamu dari mana, Sayang?" tanya Ariana saat Juliana sudah di hadapan Ariana dan Joseph. "Maaf, Bu. Tadi Reina lapar, jadi aku temani dia makan." Ariana tersenyum simpul. "Ya sudah, Ibu tinggal kalian dulu, ya. Ibu juga mau makan siang." Ariana beralasan belum makan siang, jadi Juliana bisa menemani Joseph. Sepeninggalnya Ariana, suasana tiba-tiba saja terasa canggung. Juliana memandang Joseph walaupun sesaat. Dia mengakui bahwa Joseph memang pria tampan seperti para pangeran putri-putri Disney. Joseph pun merasa aneh berhadapan dengan Juliana. Dia mengamati wanita itu dengan seksama. Entahlah dia merasa aneh saja karena

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-14
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 18. Pindah kamar?

    Juliana terlihat bergegas memasuki mansion. Dia baru saja pulang dari rumah sakit. Hati wanita itu dirundung kekalutan. Sedari keluar dari rumah sakit, Juliana tak tenang. Dia yakin, Lena sudah menaruh curiga padanya. "Astaga!" Juliana terperanjat mendapati Reina tiba-tiba saja muncul di balik pintu. Dia baru saja membuka pintu kamar dan sudah ada Reina yang berdiri menjulang di sana. "Ya ampun, Kakak. Kenapa tiba-tiba muncul?" ucap Reina terlihat kaget sembari memegangi dadanya yang berdegup kencang. "Aku juga kaget, Reina. Aku pikir kamu tidak ada di kamar," cetus Juliana sembari masuk ke kamar. Reina memang memilih pulang duluan dari rumah sakit, karena dia merasa tidak nyaman jika harus terus di rumah sakit. Setelah pintu ditutup rapat, Juliana duduk di atas tempat tidur. Wajahnya terlihat stres dan Reina melihat itu dengan sangat jelas. "Ada apa, Kak? Apakah terjadi sesuatu pada Joseph?" tanya Reina khawatir. Wajah Juliana pucat dan frustrasi. Juliana menggelengkan kepala

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-15
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 19. Rasa bimbang

    "Se-sepertinya tidak bisa, Bu," ucap Juliana membuat Ariana menautkan kedua alisnya. Dia bingung mendengar jawaban Juliana. "Kenapa tidak bisa? Hal yang wajar, kan, kalau suami istri ada dalam satu kamar?" Juliana tersenyum kaku mendengar pertanyaan dari Ariana. Kalau saja Ariana tahu dirinya bukan istri asli Joseph mungkin tidak akan ada perintah seperti itu. Ariana akan mengusirnya atau bahkan menyeretnya ke dalam penjara. Sekarang posisi Juliana terhimpit. Tidak ada yang membantunya termasuk Bradley, si dalang dari sandiwara ini. Reina merasa kasihan pada kakaknya pasti Juliana sangat tertekan, karena harus mencari alasan atas jawaban sang Tuan rumah. Akan tetapi, dia tidak bisa ikut campur, karena tidak mau membuat Juliana dalam kesulitan. "Em, itu karena ...." Juliana menggantungkan ucapannya sembari melirik pada Bradley yang ada di hadapannya. Pria itu tengah menatap tajam pada Juliana seolah mengintimidasi agar Juliana jangan sampai salah bicara. Di saat seperti inilah se

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-16
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 20. Menjemput suami?

    Tiga hari kemudian, Juliana dan Ariana pergi ke rumah sakit untuk menjemput Joseph. Reina sengaja tidak ikut, karena beberapa alasan. Selama dalam perjalanan ke rumah sakit, Ariana terus bercerita tentang betapa senangnya, karena Joseph bisa pulang ke rumah. Juliana tak banyak bicara kecuali sesekali tersenyum dan hanya sekedar menanggapi Ariana. Itu karena, saat ini pikirannya bercabang. Dia merasa akan menghadapi ujian besar yang membuat jantungnya berdetak kencang. Nyalinya seolah diuji dengan sandiwara yang sedang dia jalani. Setiap hari, Juliana dibayangi ketakutan. Dia merasa harus siap menghadapi kemungkinan buruk yang terjadi setiap harinya. Sekarang saja, rasanya berat sekali, karena harus menjemput Joseph. Dia selalu merasa bersalah jika bertatap muka dengannya. "Juliana?" Juliana terperanjat saat mendengar Ariana memanggilnya dengan cukup keras. Wanita itu langsung menoleh dan mendapati Ariana sedang memandanginya dengan tatapan khawatir. "Kenapa kamu diam saja?" tan

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-17
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 21. Sandiwara

    Matanya yang hijau dan dalam terlihat intim, membuat getaran menjalari tulang punggung Juliana dan muncul perasaan tersekat yang tidak memudar untuk waktu yang lama. Juliana memusatkan perhatian kepada selimut Joseph, berharap pria itu tidak melihat rona merah yang menjalari wajahnya. "Sepertinya kamu kehilangan ketenangan dirimu," ucap Joseph. "I-itu karena kamu tiba-tiba menciumku." Joseph tersenyum simpul hanya menatap Juliana. Juliana berdiri dan memaksa dirinya melanjutkan. "Sebaiknya aku pergi. Aku tidak ingin mengganggu istirahatmu." Juliana waswas mengamati pria itu dari bulu matanya dan cepat-cepat pergi dari kamar Joseph. Di luar kamar, Juliana merasa sangat lega sampai lututnya gemetar. Perlahan-lahan dia menyentuh bibirnya. Jejak hangat bibir Joseph masih terasa. Juliana pun segera pergi dari sana tidak ingin memikirkan apa yang barusan saja terjadi. *** Rambut panjang yang terurai sangat indah dipandang. Dari sisi, wanita itu terlihat cantik dan menarik. Penampilan

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-19
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 22. Racun

    Keesokan paginya, Joseph termenung menatap satu per satu foto dirinya dan Juliana. Dia tersenyum melihat betapa bahagia dirinya saat sedang bersama Juliana di foto itu. Dia terus melihat foto yang diberikan Bradley padanya. Dia teringat dengan perkataan Bradley tentang perasaan Juliana saat ini. Mungkin saja memang benar, Juliana sakit hati karena Joseph tidak mengenalinya, jadi dia mencari cara agar semua ingatan tentang istrinya itu kembali. Dia kemudian menyusun foto-foto itu di hadapannya. Joseph mengambil setiap foto dan berusaha keras mengingat waktu dan tempat saat foto itu diambil. Dari sekian banyak foto, tidak ada satupun yang Joseph ingat. Pria itu merasa sedih. Dia kembali menatap semua foto itu dan berusaha keras untuk kembali mengingatnya, tetapi tidak ada satupun kenangan tentang Juliana yang menempel di benak Joseph. "Akh!" Joseph meringis kesakitan sembari memegangi kepalanya yang berdenyut hebat, karena terlalu memaksakan diri untuk mengingat tentang Juliana, kepal

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-19
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 23. Sekretaris

    Juliana tampak mondar-mandir di kamarnya, setelah Ariana memintanya menemui Joseph pada saat sarapan pagi. "Aku penat. Apalagi setelah berhadapan dengan Bradley. Rasanya emosiku ingin meledak, jadi aku butuh menyegarkan otak dan hatiku. Kakak mau ikut ke pantai?" Kalau saja posisinya sedang tidak terimpit, tanpa berpikir panjang Juliana pasti akan ikut. "Aku tidak bisa, Reina." Reina menghembuskan napas kasar sembari memandangi Juliana datar. "Kalau begitu, Kakak harus berperan menjadi istri yang baik. Datang sana temui Joseph, beres, kan? Aku pergi dulu." Juliana lagi-lagi mendengus kasar. Kata-kata Reina terdengar sarkastis. Dia berusaha membujuk Reina agar tidak pergi, tapi sayangnya wanita itu malah pergi begitu saja. Dia bingung apakah harus ke kamar Joseph atau tidak, karena kalau ke sana dirinya akan merasa canggung sendiri, tetapi kalau tidak menghampiri Joseph, semua orang yang ada di rumah ini akan menaruh curiga padanya. Ia terus berpikir dan menimbang apa yang seharus

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-22

Bab terbaru

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 98. Villa

    Darah Joseph mendidih. Matanya berkilat marah saat jemarinya meremas surat itu. "Lena brengsek!" Juliana meraih surat itu dari tangannya, membacanya dengan mata yang membelalak marah. "Apa dia sudah gila?! Dia ingin melarikan diri dengan Clarie!" Ariana menggigit bibirnya, tubuhnya bergetar menahan isak tangis. "Joseph, kita harus menemukannya! Aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Clarie! Dia pasti ketakutan!" Joseph mengepalkan tangannya. Hatinya berdenyut sakit membayangkan Clarie yang mungkin sedang menangis dalam perjalanan entah ke mana. Lena mungkin ibunya, tapi dia juga orang yang egois. Ia tidak peduli bagaimana perasaan Clarie. Yang ia pedulikan hanya dirinya sendiri. "Kita harus berpikir," kata Joseph, berusaha menenangkan dirinya. "Ke mana Lena akan pergi?" Juliana berpikir cepat. "Dia pasti butuh tempat bersembunyi. Mungkin ke rumah kerabatnya?" Joseph menggeleng. "Dia tidak punya banyak keluarga di sini. Satu-satunya kemungkinan adalah tempat yang memil

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 97. Surat

    Suasana hening dan nyaman yang menyelimuti Joseph dan Juliana pecah begitu saja saat suara getaran ponsel memenuhi ruangan.Joseph melirik layar ponselnya. Keningnya berkerut. Kenapa ibunya menelepon malam-malam begini? Ada sesuatu yang terasa aneh. Perasaan tidak enak langsung menjalar ke seluruh tubuhnya. Dengan jantung berdegup lebih cepat, ia menjawab panggilan itu."Ibu?"Di ujung sana, suara Ariana terdengar terputus-putus, napasnya tersengal seakan ia habis berlari."Joseph!" Ada kepanikan dalam suaranya. "Clarie! Clarie dibawa pergi oleh Lena!"Pikirannya membeku. Hanya satu kata yang bisa keluar dari mulutnya."Apa?"Juliana yang duduk di sebelahnya langsung menoleh, wajahnya berubah khawatir melihat ekspresi Joseph yang mendadak tegang."Aku baru saja akan mengantarkan susu untuk Clarie," suara Ariana gemetar, hampir menangis. "Lena dan Clarie tidak ada! Aku sudah mengecek rekaman CCTV! Lena membawa Clarie pergi dengan tergesa-gesa!"Jantung Joseph seolah diperas. Sebuah kem

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 96. Kabur

    Juliana buru-buru membuka pintu dan langsung terkejut melihat keadaannya.Pakaian pria itu berantakan, kemejanya tidak terkancing dengan rapi, rambutnya acak-acakan, dan matanya merah, entah karena marah, sedih. "Joseph?" Juliana mengerutkan kening, suaranya dipenuhi kekhawatiran. "Apa yang terjadi?" Joseph menatapnya dalam diam selama beberapa detik sebelum tiba-tiba melangkah masuk, hampir membuat Juliana terhuyung ke belakang. "Joseph, kau kenapa?" Pria itu menggeleng pelan. "Aku hanya minum sedikit." Juliana bisa mencium bau alkohol yang kuat darinya. Joseph berjalan ke ruang tamu dan langsung menjatuhkan diri di sofa. Kepalanya menunduk, kedua tangannya meremas rambutnya dengan frustasi. Juliana menutup pintu dan mengikutinya. "Joseph, ada apa?" Butuh waktu beberapa saat sebelum Joseph akhirnya berbicara. "Lena berbohong padaku," suaranya serak, nyaris berbisik. Juliana mengernyit. "Apa maksudmu?" Joseph mengangkat kepalanya, dan untuk pertama kalinya, Juliana melihat t

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 95. Cinta?

    Lena menatap punggung Joseph yang menjauh, rasa panik menyelimuti seluruh tubuhnya."Joseph!" ia berteriak, berlari dan menarik lengan pria itu sebelum ia benar-benar meninggalkan rumah. "Tolong, dengarkan aku dulu!"Joseph berhenti, tetapi tidak menoleh. Otot-otot rahangnya menegang, tangan yang digenggam Lena terasa kaku, seolah hanya menunggu detik berikutnya untuk menepisnya.Lena mencengkeramnya lebih erat, air matanya jatuh tanpa henti. "Aku tahu aku salah, aku tahu aku telah menipumu, tapi aku melakukan semua ini karena aku mencintaimu!"Joseph menarik napas tajam sebelum akhirnya menoleh. Matanya yang dulu penuh kasih kini hanya memancarkan kebencian yang membakar."Cinta?" katanya dengan suara rendah, tetapi menusuk. "Jangan bicara tentang cinta padaku, Lena. Cinta bukan kebohongan. Cinta bukan manipulasi. Cinta bukan penghancuran."Lena menggeleng cepat, kepanikannya semakin memuncak. "Aku tidak ingin kehilanganmu! Aku takut kalau aku mengatakan yang sebenarnya, kau tidak ak

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 94. Kebenaran terungkap

    Suasana di ruang tamu terasa tegang. Lena duduk dengan gelisah di sofa, sementara Ariana berdiri di depannya dengan tangan terlipat di dada, ekspresinya dipenuhi amarah."Jadi selama ini kau sudah membohongi Joseph dan aku?" Ariana membuka suara dengan nada tajam, matanya menatap Lena penuh kemarahan.Lena menggigit bibirnya, tangannya mengepal erat di atas pahanya. "Ariana, dengarkan aku dulu.""Tidak! Aku sudah cukup mendengarkan kebohonganmu, Lena!" Ariana memotong dengan suara bergetar. "Kau bilang Clarie adalah anak Joseph, kau membuat kami semua percaya selama ini! Bagaimana bisa kau melakukan ini?!"Lena menunduk, berusaha mengendalikan emosinya. "Aku tidak punya pilihan."Ariana mendengus marah. "Tidak punya pilihan? Kau bercanda?! Kau punya banyak pilihan, Lena! Tapi kau memilih untuk menipu Joseph dan membiarkannya berpikir bahwa Clarie adalah anaknya!"Lena mengangkat kepalanya, air mata menggenang di matanya. "Ariana, tolong Aku memohon padamu. Jangan beritahu Joseph!"Ari

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 93. Aku akan menunggumu

    Kafe yang mereka sepakati untuk bertemu berada di sudut kota, jauh dari pusat keramaian. Interiornya hangat dengan lampu temaram dan aroma kopi yang menguar di udara. Joseph tiba lebih dulu. Duduk di sudut ruangan dekat jendela besar, ia menyesap kopinya sambil menunggu Juliana datang.Pikirannya dipenuhi banyak hal tentang keputusan yang baru saja ia buat, tentang percakapannya dengan Lena dan tentang reaksi Juliana yang sebentar lagi akan ia hadapi.Beberapa menit kemudian, suara lonceng pintu berbunyi saat seseorang masuk. Juliana.Joseph menegakkan tubuhnya. Ia memperhatikan bagaimana wanita itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling kafe sebelum akhirnya menemukan sosoknya.Juliana berjalan mendekat, langkahnya mantap, tetapi ada sedikit ketegangan di matanya. Ia mengenakan mantel krem di atas gaun hitamnya, dengan rambut yang tergerai rapi.“Joseph,” sapanya pelan setelah ia duduk di kursi di hadapannya.Joseph menatapnya dalam. "Juliana."Pelayan datang untuk mencatat pesanan,

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 92. Rahasia Lena

    Di salah satu hotel mewah milik keluarganya, Joseph melangkah melewati lobi dengan langkah tegas dan penuh wibawa. Lantai marmer berkilau memantulkan sinar lampu kristal yang tergantung megah di langit-langit, menciptakan atmosfer elegan yang memancarkan kelas tinggi. Aroma bunga segar dari rangkaian anggrek putih yang menghiasi meja resepsionis bercampur dengan wangi khas parfum mahal yang dipakai para tamu.Hotel berbintang lima ini adalah salah satu aset paling berharga keluarganya dan hari ini ia memutuskan untuk mengecek langsung bagaimana operasionalnya."Selamat siang, Tuan Joseph!" sapa seorang manajer hotel, pria berusia sekitar 40-an dengan setelan rapi dan sikap profesional. Namanya George, orang kepercayaannya dalam mengelola hotel ini."Pagi, George! Bagaimana situasi hotel?" tanya Joseph, matanya menyapu sekeliling, memperhatikan setiap detail.Lobi tampak sibuk namun tetap tertata. Seorang bellboy mendorong troli koper berisi barang-barang tamu yang baru datang, sementa

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 91. Kata-kata yang tulus

    Setelah menutup telepon dari Reina, Juliana menatap langit malam yang gelap dari jendela apartemennya. Suara lalu lintas terdengar samar dari kejauhan, tetapi pikirannya terlalu kacau untuk benar-benar memperhatikannya. Reina benar. Joseph telah menyakitinya di masa lalu. Luka itu masih ada, meskipun waktu telah berlalu. Namun, melihat bagaimana Joseph berusaha untuk mengenal anak-anak mereka membuat pertahanannya perlahan runtuh. Ia berbalik dan berjalan ke ruang tamu, duduk di sofa sambil menggenggam ponselnya. Jarinya melayang di atas layar, ragu untuk mengirim pesan kepada Joseph. Juliana: Terima kasih sudah menemui Alya dan Malcom hari ini. Ia menatap pesan itu selama beberapa detik sebelum akhirnya menekan tombol kirim. Tak butuh waktu lama sebelum ponselnya bergetar. Joseph: Aku yang seharusnya berterima kasih. Mereka luar biasa. Aku beruntung bisa menjadi ayah mereka. Juliana menelan ludah, jantungnya berdebar lebih cepat. Ada sesuatu dalam kata-kata Joseph yang terasa b

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 90. Kesempatan kedua

    Juliana duduk di ruang tamunya, menatap ponselnya dengan perasaan campur aduk. Layar ponselnya masih menyala, menampilkan pesan terbaru dari Joseph.Joseph: Terima kasih sudah mengizinkanku bertemu mereka. Aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.Juliana menutup matanya, menghela napas panjang. Ia bisa merasakan ketulusan dalam pesan itu.Namun, ia masih takut.Takut berharap. Takut kecewa lagi. Takut membiarkan masa lalu kembali menyakitinya. Suara langkah kaki kecil terdengar mendekat."Mommy?"Juliana membuka matanya dan mendapati Alya berdiri di dekatnya, menatapnya dengan mata besarnya yang jernih."Ada apa, Sayang?" tanyanya lembut, berusaha menyembunyikan kegundahan hatinya.Alya tersenyum kecil, menaiki sofa dan duduk di sampingnya. "Aku suka Joseph."Juliana terdiam.Gadis kecil itu mengayunkan kakinya pelan di tepi sofa. "Dia baik. Dia membawakan kami buku cerita."Juliana tersenyum tipis. "Benarkah?"Alya mengangguk penuh semangat. "Dia juga bilang dia akan selalu ada u

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status