Beranda / Romansa / Suamiku Ternyata Bukan Suamiku / Bab 5. Kilasan masa lalu

Share

Bab 5. Kilasan masa lalu

Penulis: Miarosa
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-19 12:49:13

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari Tuan Joseph, Nyonya. Kami akan segera menghubungi Anda atau Nyonya Ariana, jika ada kabar tentang Tuan Joseph."

Ucapan diplomatis itu membuat Juliana terdiam. Itu tandanya, pihak kepolisian juga tidak tahu dan tak berani berasumsi.

Setelah polisi itu pergi, tangis Juliana pecah. Dia bahkan hampir terduduk di tanah kalau saja Reina dan Ariana tidak menahannya.

"Sabar, Kak. Jangan seperti ini! Kamu harus kuat. Ingat kita masih punya harapan. Bisa saja Joseph diselamatkan oleh orang lain," ucap Reina berusaha menenangkan Juliana.

Ariana yang sedari tadi berdiri pun merasa sedih melihat menantunya yang terpuruk seperti ini. Sungguh dia bisa melihat ketulusan dan rasa sayang Juliana pada anak tirinya. Wanita paruh baya itu pun langsung memeluk Juliana. Dia mengusap punggung menantunya agar bisa tenang.

"Ibu tahu apa yang kamu rasakan saat ini, tetapi ingatlah kalau kamu harus tegar. Kita berdoa saja semoga Joseph selamat."

Mendengar perkataan Reina dan Ariana, tangisan Juliana sedikit berkurang menyisakan isakan juga sesenggukan.

"Terima kasih, Bu. Maaf, aku malah seperti ini," ujar Juliana merasa tak enak hati. Rasa sedihnya tidak bisa dibendung lagi sampai akhirnya Juliana menangis seperti ini.

Ariana tersenyum sembari mengelus kepala menantunya. "Tidak apa-apa, Sayang. Ini hal yang wajar. Sebaiknya kamu tenangkan diri dulu," cetus Ariana yang langsung diangguki oleh Juliana.

Juliana pun pamit untuk istirahat diantar oleh Reina. Hari ini begitu melelahkan untuk semua orang. Mereka lagi-lagi hanya berharap semoga Joseph segera ditemukan.

***

Terdengar napas teratur dari Juliana, artinya wanita itu sudah terlelap. Reina yang melihatnya pun bisa bernapas lega. Setidaknya Juliana bisa beristirahat sejenak menghadapi masalah ini.

Kesempatan itu digunakan oleh Reina untuk menghubungi Diego. Tidak butuh lama sampai pria paruh baya itu menerima telepon dari Reina.

Awalnya mereka saling bertukar kabar. Diego sangat mengkhawatirkan keadaan kedua putrinya, terutama Juliana.

"Ayah harus tenang. Jangan terlalu mengkhawatirkan Kakak. Aku akan menjaga Kakak dengan baik," ujar Reina berusaha menenangkan ayahnya.

Reina tidak mungkin jujur tentang Juliana yang terpuruk, karena mendapat kabar dari polisi. Sekarang sebaiknya Diego tahu yang baik-baiknya dulu. Kalau Joseph sudah ditemukan barulah Reina akan menceritakan semuanya.

"Apa kamu serius, Reina?" Sang Ayah tampaknya tidak percaya begitu saja. Mungkin karena belum ada kejelasan tentang keluarga Joseph.

"Aku lebih dari serius, Ayah. Lagipula Kakak sangat diterima sebagai menantu di rumah megah ini. Ibunya Joseph begitu baik pada kami, jadi apalagi yang Ayah khawatirkan?" tanya Reina dengan nada semangat.

"Syukurlah, Ayah jadi tenang mendengarnya, lalu bagaimana dengan perkembangan kabar Joseph?" tanya Diego ikut penasaran dan khawatir.

Pria paruh baya itu berharap kalau usaha Juliana untuk mendapatkan informasi tentang Joseph bisa membuahkan hasil. Melihat anak sulungnya terpuruk dan rela pergi mencari Joseph membuat hati Diego sedih. Dia tidak tega dengan keadaan Juliana. Diego juga menyesal tidak bisa membantu apa-apa.

"Polisi sudah menemukan puing-puing helikopter itu, Ayah, tapi Joseph tidak ada di tempat kejadian."

"Ya Tuhan."

Diego kaget mendengar kabar itu, tapi Reina menenangkan ayahnya dan berkata semua akan membaik, karena polisi masih berusaha mencari Joseph. Mendengar pernyataan anaknya, Diego bisa bernapas lega. Setidaknya kedua anaknya baik-baik saja di sana. Setelah tidak ada yang dibicarakan lagi, Reina pun memutus panggilan dengan Diego.

***

Sementara itu di tempat lain, Lena yang mendengar berita kecelakaan Joseph pun langsung bergegas ke kediaman Ariana. Dia baru saja datang dari Eropa, tapi malah mendapatkan kabar buruk seperti ini. Dia harus tahu bagaimana keadaan Joseph sekarang.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Ariana bingung.

Ariana sungguh tidak percaya kalau mantan kekasih anak tirinya itu tiba-tiba saja datang ke rumah menanyakan kabar anaknya yang belum ditemukan.

"Apakah benar Joseph mengalami kecelakaan dan belum ditemukan?" tanya Lena dengan wajah penasaran bercampur khawatir.

Ariana tidak langsung menjawab melainkan menatap Lena dengan menyelidik. Sungguh dia tidak menyangka dengan kedatangan Lena. Harusnya wanita itu tidak datang ke sini, karena bertanya tentang Joseph setelah memutuskan secara sepihak.

"Nyonya Ariana?" tanya Lena membuat Ariana tersadar dari lamunannya.

"Iya, Joseph memang kecelakaan dan sampai sekarang belum ditemukan," jawab Ariana membuat Lena syok sampai dia menutup mulutnya dengan kedua tangan.

Ini adalah kabar yang membuat Lena kaget berkali-kali lipat. Padahal dia berharap Joseph baik-baik saja. Kepulangannya dari Eropa pun tidak lain untuk bertemu Joseph dan meminta maaf atas keputusannya yang meninggalkan pria itu hanya untuk sebuah pekerjaan, namun yang terjadi malah membuat Lena merasa sangat menyesal. Ekspresi sedih begitu kentara di wajah Lena. Melihat itu Ariana pun merasa kalau Lena masih menyimpan perasaan pada anak tirinya.

Hanya saja Ariana tetap tidak setuju dengan keputusan yang diambil Lena, karena malah memutuskan Joseph. Jikalau urusan pekerjaan harusnya mereka membicarakan semua itu secara baik-baik bukan malah mengambil keputusan secara sepihak. Itu yang Ariana pikirkan, namun semua sudah terjadi, karena keputusan Lena, Joseph pun mengalami patah hati.

"Apakah Joseph bisa ditemukan?" tanya Lena malah semakin penasaran dan khawatir.

"Aku harap juga begitu, tapi polisi sedang mengupayakannya."

Sebenarnya Ariana merasa tak enak hati kalau menceritakan tentang Joseph pada Lena mengingat Joseph sudah beristri, akan tetapi melihat gelagat Lena yang masih peduli pada Joseph membuat Ariana tidak tega kalau memperlakukan wanita itu dengan buruk, jadi Ariana berusaha bersikap biasa saja dan memberikan informasi seadanya pada Lena.

"Aku benar-benar kaget mendengar kabar ini. Kupikir Joseph baik-baik saja, tapi ternyata ...." Lena tidak melanjutkan perkataannya dan menahan diri, karena masih syok dengan berita ini.

"Aku juga kaget. Masih tidak percaya kalau Joseph mengalami kejadian nahas ini, tapi Lena kenapa kamu sudah kembali? Bukankah kamu di Eropa?" tanya Ariana menyelidik.

Lena kaget mendengar pertanyaan Ariana. Dia malu mengingat dirinyalah yang memutuskan hubungan secara sepihak dengan Joseph.

"Oh, itu. Kebetulan pekerjaanku sudah selesai dan ingin menemui Joseph, tapi malah seperti ini," jawab Lena dengan wajah murung.

Ariana tidak tahu harus bereaksi seperti apa, karena kedatangan Lena terlalu mendadak.

"Bolehkan aku menginap satu hari di sini?" tanya Lena dengan wajah sendu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 6. Pertengkaran

    Ariana tidak langsung menjawab. Dia berpikir sejenak, karena di sini ada Juliana dan Reina. Namun, Lena kembali memohon. Dia sangat ingin menginap karena merindukan tempat ini."Baiklah, Lena. Menginaplah satu hari di sini, kalau itu bisa membuat suasana hatimu membaik," ujar Ariana pada akhirnya setuju.Bagaimanapun, Ariana masih menganggap Lena sebagai anak sendiri. Itu karena Lena sudah cukup lama menjalin hubungan dengan Joseph.Dulu, Ariana kira Lena akan menjadi menantunya. Akan tetapi, keputusan Lena yang memilih pergi ke Eropa membuat harapan Ariana hanya menjadi asa kosong. Sekarang semua sudah berlalu. Ariana tidak bisa ikut campur dalam kehidupan Joseph. Apa pun yang terbaik untuk anak tirinya itu, Ariana akan mendukungnya."Kalau begitu aku tinggal. Masih ada pekerjaan."Lena pun mengangguk dan membiarkan Ariana pergi. Sementara dirinya pun langsung masuk ke mansion megah yang penuh kenangan itu.Lena menyusuri setiap sudut mansion ini. Dia seolah melihat bayangan dan ki

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-04
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 7. Cemburu

    Reina belum puas menghabiskan waktu di pantai. Kedatangan Lena yang tiba-tiba membuat Reina kesal dan khawatir. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau Juliana tahu tentang kedatangan Lena. Pasti akan sakit dan sedih, tetapi bagaimanapun Reina harus menceritakan semuanya sebelum Lena dan Juliana bertemu. Tentu saja mau tidak mau mereka pasti bertemu. Saat sampai di kamar tamu, Reina mendapati Juliana sudah bangun. Dia pun langsung menghampiri sang Kakak dengan wajah cemas. "Gawat, Kak! Ini gawat," ucap Reina dengan wajah gusar. Juliana mengernyitkan dahi, heran akan tingkah adiknya itu. Datang-datang sudah bersikap aneh. "Apanya yang gawat? Apa kamu bertemu pria tampan di sini?" tanya Juliana sedikit jahil. Dia gemas karena adiknya selalu heboh sendiri. "Kakak! Aku serius. Aku itu baru saja bertemu dengan mantan kekasih Joseph." Seketika pergerakan Juliana terhenti. Dia menatap wajah adiknya dengan kebingungan. "Maksudmu apa?" tanya Juliana masih belum paham dengan u

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-04
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 8. Siapa dia?

    Suara denting alat makan beradu di ruang makan yang luas dan mewah. Lena dan Ariana tampak lebih luwes dibandingkan dengan Juliana dan Reina, jadi tidak canggung lagi berbeda dengan Juliana dan Reina. Melihat cara dua orang asing itu makan, Lena tersenyum miring. Seolah mengejek mereka yang tidak terbiasa dengan ini semua. Reina yang melihat gelagat Lena pun kesal. Dia ingin membalas perlakuan Lena, tapi tak bisa karena situasi dan kondisi. Lena tidak mempedulikan tatapan Reina yang kesal padanya. Dia malah lebih tertarik pada masa lalu wanita bernama Juliana itu, karena Lena masih tidak percaya, jika mantan kekasihnya memilih pasangan yang jauh dari kriteria seorang Joseph. "Juliana, dari nama asal kamu? Aku juga sangat penasaran bagaimana kalian bisa bertemu sampai menikah dengan Joseph?" tanya Lena tiba-tiba di sela makan. Semua orang yang ada di meja makan kaget dengan pertanyaan itu, namun Lena yang hanya seorang mantan kekasih malah mempertanyakan hal sensitif seperti ini. R

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-05
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 9. Terancam

    "Sudahlah, Kak. Mungkin Kakak salah lihat. Sebaiknya kita kembali berkeliling. Aku ingin tahu setiap sudut tempat di sini mungkin saja ada hal menarik yang kita temukan," ujar Reina sembari menarik tangan kakaknya. Akan tetapi, Juliana menahan Reina. "Tapi aku yakin dia adalah pria itu, Reina," timpal Juliana tetap pada pendiriannya. Reina menghela napas pelan. "Baiklah, anggap saja begitu. Lalu, sekarang apa? Bagaimana kalau nanti kita tanyakan saja pada Nyonya Ariana. Siapa pria itu? Sudahlah, ayo!" ajak Reina menarik lengan Juliana. Juliana pun akhirnya menurut, dia mengikuti langkah adiknya. Dari kejauhan, Ariana melihat Reina dan Juliana yang sedang berjalan-jalan. Dia pun menghampiri dua wanita itu dan mengajak mereka untuk berkenalan dengan pelayan yang ada di sana. "Ayolah, Sayang. Aku akan memperkenalkan kamu pada pelayan di sini dan kalau bisa ingat-ingat nama dan wajah mereka," kata Ariana yang membuat tubuh Juliana langsung menegang. Dia sampai meneguk saliva dengan s

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-06
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 10. Rasa curiga

    Menurut informasi di internet, keluarga Reign adalah pengusaha ternama. Dari mulai pertambangan emas, minyak, banker, properti, hotel, dan ritel. Selain itu Joseph ada hubungannya dengan anggota keluarga kerajaan Monaco. Ibu kandungnya Joseph bernama Sofie adalah adik sepupu Raja Monaco yang menikah dengan ayahnya Joseph, yaitu Richardo Reign. Juliana dan Reina langsung syok membaca informasi di sana. Kedua saling pandang sejenak, lalu kembali membaca artikel itu. "Kak, ternyata suamimu itu konglomerat dan keponakan Raja Monaco!" seru Reina antusias dan masih kaget mendapati fakta ini. "Tapi sayang tidak ada foto keluarga Reign." Sementara itu, Juliana mematung di tempat. Dia lebih dari sekedar kaget. Saat ini, perasaan Juliana tak karuan. Entah apakah dia harus senang atau sedih mendapati suaminya bukan orang biasa hanya saja Juliana merasa sangat kecil dibandingkan Joseph yang bersinar di strata paling atas. Rasa rendah dirinya kembali hadir tentang dirinya yang tidak pantas se

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-07
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 11. Kabar baik

    Keesokan harinya, Juliana sudah bersiap untuk pergi sarapan, sementara Reina masih berbaring dan enggan bangkit. "Kenapa masih rebahan? Sebentar lagi waktunya sarapan, ayo bersiap!" ajak Juliana sembari duduk di sebelah Reina yang malah membelakangi Juliana. Melihat gelagat Reina, Juliana sepertinya mengerti kalau adiknya masih kesal karena kejadian semalam. "Kamu marah sama Kakak karena kejadian semalam?" tanya Juliana berusaha berbicara baik-baik. Reina menggelengkan kepala. "Tidak, Kak. Aku sama sekali tidak marah sama Kakak. Aku hanya malas kalau harus semeja dengan Lena. Dia masih membuatku kesal," terang Reina menjelaskan. Juliana menghela napas pelan ternyata memang masih masalah semalam, mencoba mengerti perasaan Reina dan akan berusaha membujuk adiknya agar mau sarapan. "Kakak mengerti kalau kamu masih kesal pada Lena, tapi kamu harus tetap sarapan, Reina. Jangan sampai sakit karena masalah Lena." "Kakak!" seru Reina mencebik. "Aku tidak akan sakit karena Lena. Lagian,

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-08
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 12. Kejutan tak terduga

    "Reina!" seru Juliana, tiba-tiba saja berteriak dari luar kamar. Juliana membuka pintu kamar dan masuk. "Ada apa, Kak?" tanya Reina penasaran. "Joseph sudah ditemukan dan dia selamat," seru Juliana kegirangan. Air mata Juliana kembali berderai dan Reina pun memeluk kakaknya dengan erat. "Benarkah kabar itu?" tanya Reina sekali lagi. Dia amat senang, tapi juga masih tidak percaya mendengar kabar itu. Juliana mengurai pelukan dan menceritakan semua yang dikatakan Ariana. "Walaupun begitu, aku tidak bisa menemuinya, Reina." Kesedihan amat kentara di wajah wanita itu. Ia benar-benar ingin bertemu dengan suaminya. Juliana ingin memastikan kalau suaminya memang baik-baik saja. Dengan begitu, Juliana bisa tenang. "Kenapa, Kak?" "Kata polisi keadaan Joseph masih belum stabil, jadi dia belum boleh dijenguk oleh siapa pun," ungkap Juliana, raut kesedihan masih kentara di wajah itu. "Tidak apa-apa, Kak. Setidaknya Joseph sudah ditemukan. Kakak yang sabar saja. Kalau sudah waktunya, Kaka

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-09
  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 13. Rencana jahat

    Juliana langsung memeluk sosok Joseph itu dengan erat. Dia merapalkan syukur berkali-kali, karena ternyata yang di depannya itu benar suaminya. Sementara itu, Reina yang ada di belakang Juliana pun syok melihat kedatangan Joseph. Dia sampai tak bergerak karena terlalu kaget. "Tapi Joseph, kenapa kamu ada di sini?" tanya Juliana setelah mengurai pelukan. Joseph memindai situasi dengan mengamati sekitar, lalu dengan cepat, dia menutup pintu kamar. Baik Juliana maupun Reina bingung melihat gelagat Joseph yang aneh. Akan tetapi, keduanya memilih diam. Situasi dan kondisi saat ini benar-benar membuat mereka tak berkutik. Setelah memastikan pintu kamar tertutup rapat, Joseph meminta Juliana dan Reina duduk. "Joseph, kenapa kamu ada di sini? Bukankah harusnya kamu ada di rumah sakit?" tanya Juliana sekali lagi yang masih bingung dan penasaran. Begitupun dengan Reina. Dia merasa mimpi melihat sosok kakak iparnya itu. Reina merasa ada yang tidak beres, karena baginya semua ini tidak masuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-10

Bab terbaru

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 101. Berita darurat?

    Keesokan paginya, mentari bersinar terang, menerangi halaman sekolah Clarie dengan cahaya hangat. Anak-anak berlarian riang, beberapa duduk di bangku taman, dan yang lain bercengkerama dengan teman-teman mereka. Suasana tampak begitu biasa, begitu normal tidak ada yang menyangka bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi hari itu.Di sudut area parkir, seorang pria berdiri dengan kacamata hitam dan topi yang menutupi sebagian besar wajahnya. Damian.Matanya tajam mengamati gerak-gerik Clarie dari kejauhan. Gadis kecil itu tampak ceria, berbincang dengan teman-temannya sebelum masuk ke dalam kelas."Jadi, dia anakku," gumam Damian pelan, nyaris tanpa emosi.Tapi di balik kata-katanya yang datar, ada ambisi besar dalam hatinya. Ia tak peduli siapa yang membesarkan Clarie selama ini. Yang jelas, ia adalah ayah biologisnya, dan itu berarti Clarie seharusnya menjadi miliknya.Damian mengencangkan jaketnya, menyembunyikan kegelisahan yang mulai menguar. Ini bukan sekadar soal ingin mendapatkan C

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 100. Kesempatan kedua

    Suaranya nyaris tak terdengar, tetapi beratnya emosi yang tersimpan dalam kalimat itu menusuk ke dalam hatinya sendiri.Clarie tidak merespons. Ia tetap tertidur, damai, tidak menyadari gejolak yang sedang berkecamuk di hati pria yang baru saja mengikrarkan janjinya.Joseph menelan ludah, lalu membungkuk, mengecup kening Clarie dengan penuh kelembutan, meninggalkan jejak cinta dan perlindungan yang tak terucapkan. Baru setelah itu, dengan berat hati, ia berdiri dan berjalan keluar kamar.Saat menutup pintu, ia menarik napas panjang. Mungkin, untuk malam ini, Clarie bisa tidur dengan tenang. Tapi untuknya? Ia tahu, malam ini akan menjadi malam panjang yang dipenuhi pikiran yang tak kunjung reda.**Sementara itu, di ruang tamu, Ariana dan Juliana duduk di sofa, masih terbungkus dalam kebisuan yang agak canggung.Ariana menatap Juliana dengan ragu, sebelum akhirnya menghela napas panjang dan berkata, "Juliana, aku ingin meminta maaf padamu."Juliana mengangkat alisnya, sedikit terkejut.

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 99. Kamu tetap putriku

    Joseph mengusap punggung Clarie lembut, mencoba menyalurkan kehangatan yang bisa meredakan kepanikannya. Ia menunduk, mengecup puncak kepala anak itu. "Kau tidak apa-apa, Sayang?" bisiknya. Clarie mengangguk kecil, tapi matanya masih basah oleh air mata. Juliana menatap mereka dengan ekspresi penuh kelegaan bercampur kesedihan. Ariana berjalan mendekati Lena, menatapnya dengan sorot mata yang sulit diartikan. "Lena...," suaranya pelan tetapi penuh emosi. "Apa yang kau pikirkan? Kau benar-benar ingin melarikan Clarie dari kami semua?" Lena tidak menjawab. Ia berdiri di sudut ruangan dengan bahu menegang, wajahnya yang biasanya penuh percaya diri kini dipenuhi kelelahan. "Aku tidak tahu...," gumamnya akhirnya. Suaranya bergetar. "Aku hanya tidak ingin kehilangan dia." Joseph menatap Lena dengan mata tajam. "Kau tidak akan kehilangan Clarie. Aku juga tidak akan mengambilnya darimu hanya saja caramu salah." Lena mendongak, ekspresinya berubah. Ada kemarahan di sana, tetapi juga

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 98. Villa

    Darah Joseph mendidih. Matanya berkilat marah saat jemarinya meremas surat itu. "Lena brengsek!" Juliana meraih surat itu dari tangannya, membacanya dengan mata yang membelalak marah. "Apa dia sudah gila?! Dia ingin melarikan diri dengan Clarie!" Ariana menggigit bibirnya, tubuhnya bergetar menahan isak tangis. "Joseph, kita harus menemukannya! Aku tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Clarie! Dia pasti ketakutan!" Joseph mengepalkan tangannya. Hatinya berdenyut sakit membayangkan Clarie yang mungkin sedang menangis dalam perjalanan entah ke mana. Lena mungkin ibunya, tapi dia juga orang yang egois. Ia tidak peduli bagaimana perasaan Clarie. Yang ia pedulikan hanya dirinya sendiri. "Kita harus berpikir," kata Joseph, berusaha menenangkan dirinya. "Ke mana Lena akan pergi?" Juliana berpikir cepat. "Dia pasti butuh tempat bersembunyi. Mungkin ke rumah kerabatnya?" Joseph menggeleng. "Dia tidak punya banyak keluarga di sini. Satu-satunya kemungkinan adalah tempat yang memil

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 97. Surat

    Suasana hening dan nyaman yang menyelimuti Joseph dan Juliana pecah begitu saja saat suara getaran ponsel memenuhi ruangan.Joseph melirik layar ponselnya. Keningnya berkerut. Kenapa ibunya menelepon malam-malam begini? Ada sesuatu yang terasa aneh. Perasaan tidak enak langsung menjalar ke seluruh tubuhnya. Dengan jantung berdegup lebih cepat, ia menjawab panggilan itu."Ibu?"Di ujung sana, suara Ariana terdengar terputus-putus, napasnya tersengal seakan ia habis berlari."Joseph!" Ada kepanikan dalam suaranya. "Clarie! Clarie dibawa pergi oleh Lena!"Pikirannya membeku. Hanya satu kata yang bisa keluar dari mulutnya."Apa?"Juliana yang duduk di sebelahnya langsung menoleh, wajahnya berubah khawatir melihat ekspresi Joseph yang mendadak tegang."Aku baru saja akan mengantarkan susu untuk Clarie," suara Ariana gemetar, hampir menangis. "Lena dan Clarie tidak ada! Aku sudah mengecek rekaman CCTV! Lena membawa Clarie pergi dengan tergesa-gesa!"Jantung Joseph seolah diperas. Sebuah kem

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 96. Kabur

    Juliana buru-buru membuka pintu dan langsung terkejut melihat keadaannya.Pakaian pria itu berantakan, kemejanya tidak terkancing dengan rapi, rambutnya acak-acakan, dan matanya merah, entah karena marah, sedih. "Joseph?" Juliana mengerutkan kening, suaranya dipenuhi kekhawatiran. "Apa yang terjadi?" Joseph menatapnya dalam diam selama beberapa detik sebelum tiba-tiba melangkah masuk, hampir membuat Juliana terhuyung ke belakang. "Joseph, kau kenapa?" Pria itu menggeleng pelan. "Aku hanya minum sedikit." Juliana bisa mencium bau alkohol yang kuat darinya. Joseph berjalan ke ruang tamu dan langsung menjatuhkan diri di sofa. Kepalanya menunduk, kedua tangannya meremas rambutnya dengan frustasi. Juliana menutup pintu dan mengikutinya. "Joseph, ada apa?" Butuh waktu beberapa saat sebelum Joseph akhirnya berbicara. "Lena berbohong padaku," suaranya serak, nyaris berbisik. Juliana mengernyit. "Apa maksudmu?" Joseph mengangkat kepalanya, dan untuk pertama kalinya, Juliana melihat t

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 95. Cinta?

    Lena menatap punggung Joseph yang menjauh, rasa panik menyelimuti seluruh tubuhnya."Joseph!" ia berteriak, berlari dan menarik lengan pria itu sebelum ia benar-benar meninggalkan rumah. "Tolong, dengarkan aku dulu!"Joseph berhenti, tetapi tidak menoleh. Otot-otot rahangnya menegang, tangan yang digenggam Lena terasa kaku, seolah hanya menunggu detik berikutnya untuk menepisnya.Lena mencengkeramnya lebih erat, air matanya jatuh tanpa henti. "Aku tahu aku salah, aku tahu aku telah menipumu, tapi aku melakukan semua ini karena aku mencintaimu!"Joseph menarik napas tajam sebelum akhirnya menoleh. Matanya yang dulu penuh kasih kini hanya memancarkan kebencian yang membakar."Cinta?" katanya dengan suara rendah, tetapi menusuk. "Jangan bicara tentang cinta padaku, Lena. Cinta bukan kebohongan. Cinta bukan manipulasi. Cinta bukan penghancuran."Lena menggeleng cepat, kepanikannya semakin memuncak. "Aku tidak ingin kehilanganmu! Aku takut kalau aku mengatakan yang sebenarnya, kau tidak ak

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 94. Kebenaran terungkap

    Suasana di ruang tamu terasa tegang. Lena duduk dengan gelisah di sofa, sementara Ariana berdiri di depannya dengan tangan terlipat di dada, ekspresinya dipenuhi amarah."Jadi selama ini kau sudah membohongi Joseph dan aku?" Ariana membuka suara dengan nada tajam, matanya menatap Lena penuh kemarahan.Lena menggigit bibirnya, tangannya mengepal erat di atas pahanya. "Ariana, dengarkan aku dulu.""Tidak! Aku sudah cukup mendengarkan kebohonganmu, Lena!" Ariana memotong dengan suara bergetar. "Kau bilang Clarie adalah anak Joseph, kau membuat kami semua percaya selama ini! Bagaimana bisa kau melakukan ini?!"Lena menunduk, berusaha mengendalikan emosinya. "Aku tidak punya pilihan."Ariana mendengus marah. "Tidak punya pilihan? Kau bercanda?! Kau punya banyak pilihan, Lena! Tapi kau memilih untuk menipu Joseph dan membiarkannya berpikir bahwa Clarie adalah anaknya!"Lena mengangkat kepalanya, air mata menggenang di matanya. "Ariana, tolong Aku memohon padamu. Jangan beritahu Joseph!"Ari

  • Suamiku Ternyata Bukan Suamiku   Bab 93. Aku akan menunggumu

    Kafe yang mereka sepakati untuk bertemu berada di sudut kota, jauh dari pusat keramaian. Interiornya hangat dengan lampu temaram dan aroma kopi yang menguar di udara. Joseph tiba lebih dulu. Duduk di sudut ruangan dekat jendela besar, ia menyesap kopinya sambil menunggu Juliana datang.Pikirannya dipenuhi banyak hal tentang keputusan yang baru saja ia buat, tentang percakapannya dengan Lena dan tentang reaksi Juliana yang sebentar lagi akan ia hadapi.Beberapa menit kemudian, suara lonceng pintu berbunyi saat seseorang masuk. Juliana.Joseph menegakkan tubuhnya. Ia memperhatikan bagaimana wanita itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling kafe sebelum akhirnya menemukan sosoknya.Juliana berjalan mendekat, langkahnya mantap, tetapi ada sedikit ketegangan di matanya. Ia mengenakan mantel krem di atas gaun hitamnya, dengan rambut yang tergerai rapi.“Joseph,” sapanya pelan setelah ia duduk di kursi di hadapannya.Joseph menatapnya dalam. "Juliana."Pelayan datang untuk mencatat pesanan,

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status