Share

Dilamar

Deheman dari orang yang lewat menyadarkan kami. Dengan tersipu malu aku menyembunyikan wajah, Mas Kevin segera membantuku berdiri.

"Kamu nggak apa-apa, Amira?" tanyanya begitu kami sudah posisi normal.

"Nggak Mas, maaf ya aku kurang hati-hati," jawabku dengan memperhatikan sekeliling. Untung saja tidak berapa ramai di taman ini, malu sekali andai banyak yang melihat.

"Seperti biasa kamu sering jatuh, tapi tenang aja mulai sekarang Mas yang akan memegangmu."

Aku mengangguk tersenyum mana kala tangannya dengan lembut tetap menggenggam tanganku. Kami pun melanjutkan langkah masuk ke dalam restoran.

Sebelum tiba di meja tempat berkumpul kedua calon besan, semua mata memandang tak berkedip. Tatapan mereka turun ke tangan kami dan tersenyum-senyum.

"Wah, sepertinya ada kabar baik nih!" seru Rasmi girang. Mas Kevin melepaskan tangannya lalu kami duduk di tempat semula.

"Gimana Vin, sukses?" tanya Om Burhan memancing.

"Kalungnya bagus banget, Nduk!" celetuk ibu sebelum Mas kevin sempa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status