Ketika mendengar suara tidak asing itu, Jacob spontan mengangkat kepalanya, lalu tampak Sienna sudah berdiri di hadapannya.Kali ini, Jacob baru melirik nomor yang tertera di atas kartu anjing itu. Pantas saja nomor itu kelihatan agak familier.Saat Snow menyadari keberadaan Sienna, dia pun langsung berdiri dengan semangat tinggi dan menggoyangkan ekornya dengan kuat.Amplop di tangan Sienna terlihat sangat kentara. Dia tidak enak hati untuk menyerahkan amplop itu kepada Jacob, dia pun terpaksa memberikannya kepada Sony.“Terima kasih, Snow lari dari rumah. Maaf ya sudah merepotkan kalian.”Sony ragu sejenak, lalu menerima amplop dengan tenang.Sienna mengambil tali dari tangan Sony. Dia pun menyadari ada tulisan “Hermes” di atas tali itu. Bahkan, tali anjing juga dibeli merek Hermes. Sepertinya uang satu juta itu juga tidak cukup.Pada saat ini, Sienna mengeluarkan ponselnya. “Berapa harga tali anjing ini? Biar aku transfer.”Sambil berbicara, Sienna sambil mengoceh dalam hati, ‘Meman
Begitu Sienna memasuki rumah, tampak seorang wanita berumur 28 tahun sedang duduk di sofa. Dia sedang menonton siaran televisi sambil menyilangkan kakinya. Sementara itu, bibinya Sienna, Berta, sedang memasak di dapur.Wanita yang duduk di sofa menyadari kedatangan Sienna. Dia langsung menurunkan apel yang sedang dimakannya.“Eh, ada kedatangan tamu dari kota. Rumah kami agak kotor, terserah kamu mau duduk di mana.”Terlihat rasa canggung di wajah Robert dan Berta. Hanya saja, mereka juga tidak berkata apa-apa.Berta menarik Sienna, mengamati tubuhnya, lalu bertanya dengan khawatir, “Kamu semakin kurus saja. Apa ayahmu cuma perhatian sama wanita itu? Dia telah mengabaikanmu, ya?”“Sudah pasti seperti itu. Ibunya sudah mati. Lelaki itu memang nggak punya hati. Kalau ketemu wanita yang lebih cantik, mana mungkin dia akan ingat dengan mantan istrinya lagi.”Orang yang berbicara itu adalah wanita yang berumur 28 tahun itu. Dia adalah kakak ipar dari Sienna, menantu dari keluarga kecil ini.
Ini pertama kalinya Robbin melihat mobil seperti ini. Dia pun memamerkannya, “Sienna, coba kamu lihat mobil ini. Dengar-dengar harganya mencapai puluhan miliar. Malam ini kita telah kedatangan bos besar. Penanggung jawab bahkan turun tangan sendiri untuk menjamunya.”“Bos itu yang mengatakan kalau dinding di dalam sana agak kosong. Jadi, aku pun teringat sama kamu. Bos itu sangatlah pemilih. Apalagi dia mengendarai mobil mewah seperti ini, sepertinya dia bukanlah orang yang gampang untuk dihadapi. Tapi, kamu tidak usah merasa tertekan.”Dapat terdengar rasa iri dari setiap kata yang diucapkan Robbin. Sienna pun tersenyum. “Kalau begitu, aku masuk dulu, ya. Paman, hati-hati di jalan.”Resor ini tergolong tempat penginapan terbagus di Kabupaten Armana. Konon katanya, penginapan ini dibangun dengan standar hotel bintang lima. Namun, resor ini tidak terbuka untuk umum, hanya khusus menjamu pebisnis yang datang untuk menginvestasi Kabupaten Armana saja.Ini adalah pertama kalinya Sienna men
Jacob tidak membalasnya. Hanya saja, hatinya terasa sangat penat. Semalam gara-gara anjing Sienna, Jacob dimarahi pengguna jalan. Hari ini, ketika jalan malam, pakaiannya malah dikotori Sienna dengan cat warna di tangannya.Dalam sesaat, Jacob merasa sepertinya dia berutang pada Sienna di kehidupan lampau. Sienna menatap wajah dingin si lelaki dalam beberapa waktu. Pada akhirnya, dia baru menyadari bahwa dirinya tidak sedang berhalusinasi.Sienna tahu dia telah membuat masalah baru. Dia hanya bisa berusaha untuk menebusnya saja. “Apa Pak Jacob ada pakaian ganti? Nanti aku akan cuci pakaianmu.”Jacob menatap piringan cat warna di tangan si wanita, lalu membalikkan tubuhnya untuk berjalan pergi.Sienna masih berdiri di tempat. Dia sendiri juga merasa sebal. Kenapa dia selalu ketemu dengan lelaki ini!Menyadari Sienna tidak mengikuti langkahnya, Jacob pun bersuara, “Bukankah kamu ingin mencuci pakaianku? Gara-gara kamu, pakaianku jadi kotor. Sudah seharusnya kamu bertanggung jawab.”Sienn
Suasana di dalam kamar menjadi hening dalam sesaat. Bahkan, tangan Jacob yang sedang menekan keningnya pun terkaku. Dia spontan mengangkat kepalanya untuk melihat Sienna.Selesai berbicara, Sienna juga merasa tidaklah bagus untuk berdua dengan lelaki di dalam kamar. Dia tersenyum sejenak, lalu berkata, “Aku hanya asal bicara saja.”Jacob menatap Sienna. Dia sungguh penasaran apakah dia juga begitu inisiatif terhadap lelaki lain atau tidak. Apa suami Sienna tahu perbuatannya ini?Alhasil, Jacob menunduk, lalu berkata dengan tidak sungkan, “Keluar.”Sienna mengira Jacob tidak suka berhubungan dengan lawan jenis. Mungkin dia hanya akan mengizinkan Elena untuk menyentuhnya.“Aku nggak bermaksud lain. Pak Jacob, kalau begitu, kamu istirahat dulu.”Sienna memang tidak bermaksud lain. Dia hanya melihat Jacob sedang sakit kepala akibat minum kebanyakan alkohol. Jadi, dia pun ingin membantunya untuk meninggalkan kesan bagus di benaknya.Hingga saat ini, Jacob masih belum membalas pesannya dan j
Gambaran malam itu kembali terbayang di benak Jacob. Jacob masih ingat dengan lekuk di belakang punggung, pinggang, bokong, bahkan kaki wanita itu. Tidak dipungkiri, tubuh Sienna tergolong seksi.Saat ini Sienna sedang membelakanginya sambil membungkuk untuk memadukan cat warna. Gerakan ini juga mengingatkan Jacob akan gambaran Jacob memeluk pinggangnya ketika bersetubuh di malam itu. Bulu mata Jacob bergetar dan tenggorokannya seketika terasa kering.Suasana mulai terasa hangat. Sienna memegang kuas mulai melukis. Hanya saja, dia merasakan hawa panas di tubuhnya.Tak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat. Hawa panas kembali terasa di belakang punggungnya membuat Sienna tertegun di tempat. Namun, Jacob hanya melewati sisi Sienna, memiringkan tubuhnya untuk mengambil kuas yang satu lagi.Dada Jacob dan punggung Sienna tak sengaja bersentuhan dalam hitungan beberapa detik. Sienna tertegun di tempat tidak berani bergerak sama sekali. Tiba-tiba tampak Jacob meng
Sienna tidur hingga siang hari. Ketika bangun, kepalanya terasa sangat amat sakit. Saat ini, ponselnya tak berhenti bergetar. Dia segera mengangkatnya, lalu terdengar suara tergesa-gesa dari Berta, “Sienna, kenapa kamu baru angkat sekarang? Apa telah terjadi apa-apa sama kamu? Aku bahkan suruh pamanmu untuk pergi mencarimu.”Sienna melihat notifikasi panggilan tak dijawab, ternyata Berta telah meneleponnya sebanyak lima kali. Pantas saja, Berta begitu khawatir.“Aku baik-baik saja. Semalam aku bergadang, jadi aku baru saja bangun tidur.”Berta menghela napas lega. “Apa hari ini kamu sempat pergi memberi penghormatan kepada ibumu?”“Emm, aku sudah bangun. Aku akan segera ke sana.”“Kamu tidak perlu mempersiapkan apa-apa lagi. Semuanya sudah dipersiapkan pamanmu. Aku suruh dia menunggumu di depan resor. Nanti kamu suruh dia untuk mengantarmu.”Sienna mengakhiri panggilan. Lima menit kemudian, dia pun pergi menemui Robert.Robert berjalan menghampirinya. “Kata bibimu, semalam kamu bergada
Ketika mendengar suara ini, kening Jacob langsung berkerut. Dia mengangkat kepalanya, memalingkan kepalanya, lalu tampak Sienna yang sedang tersenyum.Pemandangan di Kabupaten Armana sangatlah indah. Saat ini, Sienna menunjukkan setengah wajahnya. Dapat terlihat cahaya kilau di dalam kedua matanya.Melihat gambaran ini, Jacob memegang dokumennya dengan semakin erat lagi. Kenapa dia selalu bertemu dengan Sienna?Sienna malah tidak merasa ada yang aneh. Dia kembali mengetuk jendela mobil. “Pak Jacob, boleh nggak?”Jacob menurunkan kepalanya, lalu membalas dengan suara ringan, “Naiklah.”Sienna membuka pintu mobil, segera memasuki mobil.Cahaya matahari di luar sana sangatlah terik, apalagi sekarang sedang siang. Ketika membuka pintu, tercium aroma matahari dan juga aroma wangi tubuh Sienna.Robert yang berdiri di belakang melihat Sienna telah memasuki mobil. Dia pun merasa tenang, lalu bergegas masuk ke dalam mobil.Baru saja mobil melaju sekitar tiga kilometer, tampak mobil BMW di depa
Deshton benar-benar merasa tidak puas.Setelah mengalihkan pandangannya dari Jacob ke Sienna selama beberapa detik, Deshton tersenyum dingin. "Kalau aku nggak mau mencabut jarum-jarum di tubuhnya, dia hanya akan menjadi orang cacat seumur hidupnya. Kecuali kamu bisa menemukan orang-orang dari markas penelitian. Tapi, semua orang yang ada di sana adalah monster, apa mereka mau membantumu?"Jacob tidak mengatakan apa-apa, hanya menggendong Sienna dan berjalan ke depan terlebih dahulu.Deshton yang ditekan oleh dua orang tiba-tiba berteriak, "Jacob!"Jacob langsung menghentikan langkahnya karena ingin tahu apa lagi yang akan dikatakan orang ini.Deshton malah hanya menundukkan kepala dan bergumam, "Kenapa? Kenapa semua keuntungan harus jatuh di tanganmu?"Jacob mengernyitkan alis karena sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan orang ini."Kalian bawa dia dan ikuti aku," perintah Jacob."Baik," jawab orang-orang dari Keluarga Wibowo, lalu mereka semua segera bergegas menuju tempat Ris
Situasi malam ini benar-benar terlalu kacau. Sienna tidak bisa menebak tujuan Deshton, tetapi dia tahu Deshton sudah memasang bom di banyak tempat saat mendengar suara ledakan keras di sekitarnya.Sienna bertanya-tanya Deshton sebenarnya sudah mendapat seberapa banyak ingatan Desmond karena bom ini jelas bukan dibeli dari seseorang, melainkan dibuat Deshton sendiri. Desmond adalah seorang genius dalam hal seperti ini, sehingga membuat bom adalah hal yang sangat mudah baginya.Sienna mengernyitkan alis saat mencium bau darah dan mendengar jeritan yang menyeramkan dari suara ledakan itu. Cara Deshton ini benar-benar tidak memberi jalan keluar bagi siapa pun, bahkan Keluarga Sayid juga. Dia menarik napas dalam-dalam, tetapi udara yang dipenuhi dengan bau belerang membuatnya merasa tidak nyaman.Deshton memeluk Sienna dengan satu tangan, sedangkan tangan yang satunya lagi merobek sepotong kain untuk membalut betisnya yang terluka."Deshton, kamu sebenarnya ingin membawaku ke mana?" tanya S
Orang-orang dari Timothy dan Keluarga Sayid sudah mengelilingi di depan pintu. Namun, Reyman tidak menunjukkan diri di sana. Jika dia menunjukkan diri pada saat seperti ini, berarti dia melawan Timothy secara terang-terangan. Dengan begitu, Timothy bisa langsung menghadapinya.Namun, orang-orang dari Keluarga Sayid yang berada di sana adalah orang-orang yang bekerja secara tersembunyi. Meskipun nanti Timothy akan menyelidiki masalah ini, Reyman bisa berdalih orang-orang itu sudah disuap Deshton. Selama dia tidak menunjukkan diri, dia bisa melepaskan diri dari masalah ini dengan mudah.Melihat orang-orang dari Keluarga Sayid yang berdiri di belakang Deshton, Timothy tersenyum dingin. "Apa yang sedang kalian lakukan?"Sudah ada satu orang yang tergeletak di samping Timothy karena terkena tembakan tadi. Situasi malam ini di pulau bagian dalam sudah dipastikan tidak akan damai.Tanpa ragu-ragu sedikit pun, Deshton langsung melambaikan tangannya. "Jangan biarkan satu pun lolos, bunuh semuan
Merasa ada seseorang yang menyentuhnya, Sienna mengernyitkan alis karena marah. Namun, dia tidak bisa bergerak karena Deshton menusukkan jarum entah di tubuhnya bagian mana. Dia bisa merasakan dunia luar dengan jelas, tetapi sama sekali tidak bisa bergerak.Timothy membungkuk dan berkata, "Nona Sienna, apa kamu sudah tahu kamu akan menikah dengan Deshton?"Tatapan Sienna terlihat sangat terkejut. Apakah Deshton sudah gila? Dia sudah hamil pun Deshton ini masih ingin menikahinya? Selain itu, siapa orang ini dan dari mana orang ini mendengar berita ini?Sienna berusaha keras untuk mengedipkan matanya dua kali karena ingin berbicara, tetapi dia tidak bisa mengatakan apa pun.Melihat kondisi Sienna, Timothy mengernyitkan alis. Dia bukan genius dalam bidang ilmu medis, sehingga dia tidak tahu apa yang telah terjadi pada Sienna. "Apa kamu ingin menikah dengannya? Kalau nggak mau, kedipkan matamu."Sienna langsung mengedipkan mata berkali-kali dan wajahnya memerah karena marah. Namun, dia mem
Jacob awalnya tidak berniat menghubungi dunia luar. Bagaimanapun, mengatur semua ini sangat berisiko.Namun, setelah melihat Timothy membantunya merahasiakan identitas, Jacob langsung berubah pikiran. Kini, orang-orangnya telah memasuki pulau. Kelak, semua akan lebih mudah untuk Jacob.Kedua orang yang duduk di meja sama sekali tidak makan. Mereka hanya duduk sekitar 30 menit sebelum dibawa pembantu ke kamar untuk beristirahat.Reyman dan Galang ingin berbicara dengan Timothy, tetapi Timothy menolak dengan mengatakan dirinya lelah.Ketika melewati kamar Sienna, Jacob memandang ke dalam. Tirai tertutup rapat. Tidak ada yang terlihat lagi kali ini.Tidak lama setelah Jacob masuk ke kamar, terdengar kebisingan di luar. Suasana sepertinya menjadi sangat meriah.Tidak berselang lama, seseorang mengetuk pintu kamarnya. Jacob membuka pintu, lalu melihat seorang pembantu yang membawa beberapa permen."Tuan, hari ini ada acara bahagia. Tuan Reyman mentraktir kalian semua makan permen.""Acara a
Reyman menyuruh bawahannya untuk mengganti para pembantu itu. Sementara itu, Deshton masih berdiri di tempatnya sambil memandang ke arah Jacob pergi dengan tatapan yang dipenuhi niat membunuh.Di ruang makan, hanya ada Jacob dan Timothy. Timothy tidak berbicara, juga tidak makan.Jacob juga sama. Dia hanya bersandar di kursi sambil menatap Timothy. Suasana sungguh menegangkan.Beberapa saat kemudian, Timothy mengetuk meja makan dengan jarinya dan bertanya, "Kamu punya dendam dengan K?""Bisa dibilang begitu.""Kali ini yang masuk ke pulau ada dua kelompok. Yang satu punya K, yang satu lagi tiba 10 menit lalu. Mereka seharusnya adalah orang-orangmu, 'kan?"Jacob tidak berbicara, tetapi tatapannya terlihat sangat tajam.Timothy terkekeh-kekeh. "Sepuluh menit lalu, aku juga membantumu terhindar dari masalah. Jacob, kamu cerdas sekali."Sebelumnya, Jacob juga menyelidiki orang di balik Pulau Sangkar. Hanya saja, dia tidak mendapat informasi yang berguna karena orang ini terlalu pintar bers
Kira-kira apa yang akan dilakukan Sienna jika Jacob mati? Timothy tidak pernah memikirkan orang lain. Yang selalu ada di benaknya adalah cara untuk membuat ayah angkatnya puas.Namun, dia tidak bisa melupakan adegan saat Sienna memungut tulang dari tumpukan abu. Pemandangan itu terus muncul di benaknya."Tetua. Tetua?" Seseorang memanggil. Timothy lantas mendongak dan melihat Reyman berdiri di depannya."Tetua, aku sudah menyuruh orang menyiapkan makan siang untuk kalian. Silakan dinikmati. Aku nggak akan mengganggu waktu kalian."Timothy bangkit. Ketika berjalan melewati Deshton, langkah kakinya berhenti untuk sesaat. Idiot ini tidak terlihat bodoh lagi, bahkan tatapannya terlihat sangat tajam. Ini baru wujudnya yang asli.Deshton tentu melihat Timothy berhenti sejenak. Dia memicingkan mata dan mengamati. Setelah berpikir sejenak, dia merasa dirinya tahu siapa pria bertopeng ini. Ternyata dia orangnya.Deshton tersenyum dingin, hanya berdiri di tempatnya. Dari sudut matanya, dia bisa
Suasana di aula tiba-tiba menjadi menegangkan. Semua orang menatap pria berjubah hitam itu.Reyman memegang pistol dengan kedua mata dipenuhi antusiasme, seolah-olah dia akan langsung menembak setelah melihat wajah pria berjubah hitam itu.Di situasi genting, tiba-tiba ada yang masuk untuk melapor kepada Reyman, "Pak, Tetua datang."Saat berikutnya, seseorang berjalan masuk. Orang ini memakai topeng, tetapi bisa dilihat bahwa dia masih muda.Di belakang Timothy adalah belasan pengawal. Semuanya mengikuti Timothy memasuki aula.Reyman segera bangkit. "Tetua, kenapa tiba-tiba datang hari ini?"Timothy menatap Galang, lalu menatap pria berjubah hitam itu. Dengan alis berkerut, dia bertanya, "Apa yang kalian lakukan?"Reyman segera menjelaskan, "Kebetulan sekali kamu datang. Karena kamu mengenal Mister Jubah, sebaiknya kamu yang memeriksa apakah orang ini memang Mister Jubah atau bukan."Dengan begitu, Reyman bisa terhindar dari masalah. Jika pria berjubah ini memang bukan Jacob, Reyman ha
Di aula, Galang dan Reyman duduk bersama. Kemarin Galang gagal membujuk Reyman. Meskipun sangat marah, dia tetap datang lagi.Keluarga di pulau bagian dalam memang mempunyai hubungan bisnis, tetapi selalu berwaspada terhadap satu sama lain. Bagaimanapun, sumber daya di sini tidak terlalu banyak. Jika ingin stabil, salah satu pasti harus menderita kerugian.Keempat keluarga ini sama-sama ingin mendapat keuntungan yang lebih banyak. Perselisihan selalu ada.Hubungan Keluarga Wibowo dengan dua keluarga lainnya kurang baik. Mereka pernah berselisih. Keluarga Wibowo hanya akur dengan Keluarga Sayid.Ini karena Reyman tidak ingin menyinggung siapa pun. Bahkan, kadang dia lebih memilih diri sendiri rugi daripada bermusuhan dengan orang lain.Makanya, Galang mengira Reyman bisa dibujuk dengan mudah. Siapa sangka, Reyman malah menolaknya dengan lembut semalam.Bagi Galang, kedatangan keduanya ini sangat menurunkan harga dirinya. Hanya saja, dia tidak tahu kapan sekelompok orang itu akan membuat