Baru saja Sony hendak mengusir anjing itu, anjing yang gemuk itu menggonggong kepada pengguna jalan di sebelah. Pengguna jalan itu adalah sepasang suami istri. Sepertinya mereka adalah pekerja di sekitar gedung sini.Mereka berdua sedang menggandeng anak mereka di tengah. Saat ini, anak kecil itu pun langsung menangis keras lantaran merasa kaget dengan suara gonggong itu.Si wanita menarik anaknya ke belakang, lalu menatap Jacob dengan kesal.“Ada apa dengan kalian? Kenapa kalian nggak ikat tali? Nggak berpendidikan banget, sih! Gimana kalau anjingmu menggigit anakku? Apa kamu nggak tahu tingkat kematian penyakit rabies itu sangat tinggi? Kalau kalian mau memelihara anjing, bisa nggak lebih bertanggung jawab?”Si suami menyadari wibawa dari diri Jacob dan juga mobil mewah di belakangnya. Dia segera menarik istrinya. “Jaga bicaramu.”Orang seperti dia tidak seharusnya disinggung mereka.Si wanita bersikap sekasar itu juga demi putri mereka. Jadi, pada saat ini, mana mungkin dia peduli d
Ketika mendengar suara tidak asing itu, Jacob spontan mengangkat kepalanya, lalu tampak Sienna sudah berdiri di hadapannya.Kali ini, Jacob baru melirik nomor yang tertera di atas kartu anjing itu. Pantas saja nomor itu kelihatan agak familier.Saat Snow menyadari keberadaan Sienna, dia pun langsung berdiri dengan semangat tinggi dan menggoyangkan ekornya dengan kuat.Amplop di tangan Sienna terlihat sangat kentara. Dia tidak enak hati untuk menyerahkan amplop itu kepada Jacob, dia pun terpaksa memberikannya kepada Sony.“Terima kasih, Snow lari dari rumah. Maaf ya sudah merepotkan kalian.”Sony ragu sejenak, lalu menerima amplop dengan tenang.Sienna mengambil tali dari tangan Sony. Dia pun menyadari ada tulisan “Hermes” di atas tali itu. Bahkan, tali anjing juga dibeli merek Hermes. Sepertinya uang satu juta itu juga tidak cukup.Pada saat ini, Sienna mengeluarkan ponselnya. “Berapa harga tali anjing ini? Biar aku transfer.”Sambil berbicara, Sienna sambil mengoceh dalam hati, ‘Meman
Begitu Sienna memasuki rumah, tampak seorang wanita berumur 28 tahun sedang duduk di sofa. Dia sedang menonton siaran televisi sambil menyilangkan kakinya. Sementara itu, bibinya Sienna, Berta, sedang memasak di dapur.Wanita yang duduk di sofa menyadari kedatangan Sienna. Dia langsung menurunkan apel yang sedang dimakannya.“Eh, ada kedatangan tamu dari kota. Rumah kami agak kotor, terserah kamu mau duduk di mana.”Terlihat rasa canggung di wajah Robert dan Berta. Hanya saja, mereka juga tidak berkata apa-apa.Berta menarik Sienna, mengamati tubuhnya, lalu bertanya dengan khawatir, “Kamu semakin kurus saja. Apa ayahmu cuma perhatian sama wanita itu? Dia telah mengabaikanmu, ya?”“Sudah pasti seperti itu. Ibunya sudah mati. Lelaki itu memang nggak punya hati. Kalau ketemu wanita yang lebih cantik, mana mungkin dia akan ingat dengan mantan istrinya lagi.”Orang yang berbicara itu adalah wanita yang berumur 28 tahun itu. Dia adalah kakak ipar dari Sienna, menantu dari keluarga kecil ini.
Ini pertama kalinya Robbin melihat mobil seperti ini. Dia pun memamerkannya, “Sienna, coba kamu lihat mobil ini. Dengar-dengar harganya mencapai puluhan miliar. Malam ini kita telah kedatangan bos besar. Penanggung jawab bahkan turun tangan sendiri untuk menjamunya.”“Bos itu yang mengatakan kalau dinding di dalam sana agak kosong. Jadi, aku pun teringat sama kamu. Bos itu sangatlah pemilih. Apalagi dia mengendarai mobil mewah seperti ini, sepertinya dia bukanlah orang yang gampang untuk dihadapi. Tapi, kamu tidak usah merasa tertekan.”Dapat terdengar rasa iri dari setiap kata yang diucapkan Robbin. Sienna pun tersenyum. “Kalau begitu, aku masuk dulu, ya. Paman, hati-hati di jalan.”Resor ini tergolong tempat penginapan terbagus di Kabupaten Armana. Konon katanya, penginapan ini dibangun dengan standar hotel bintang lima. Namun, resor ini tidak terbuka untuk umum, hanya khusus menjamu pebisnis yang datang untuk menginvestasi Kabupaten Armana saja.Ini adalah pertama kalinya Sienna men
Jacob tidak membalasnya. Hanya saja, hatinya terasa sangat penat. Semalam gara-gara anjing Sienna, Jacob dimarahi pengguna jalan. Hari ini, ketika jalan malam, pakaiannya malah dikotori Sienna dengan cat warna di tangannya.Dalam sesaat, Jacob merasa sepertinya dia berutang pada Sienna di kehidupan lampau. Sienna menatap wajah dingin si lelaki dalam beberapa waktu. Pada akhirnya, dia baru menyadari bahwa dirinya tidak sedang berhalusinasi.Sienna tahu dia telah membuat masalah baru. Dia hanya bisa berusaha untuk menebusnya saja. “Apa Pak Jacob ada pakaian ganti? Nanti aku akan cuci pakaianmu.”Jacob menatap piringan cat warna di tangan si wanita, lalu membalikkan tubuhnya untuk berjalan pergi.Sienna masih berdiri di tempat. Dia sendiri juga merasa sebal. Kenapa dia selalu ketemu dengan lelaki ini!Menyadari Sienna tidak mengikuti langkahnya, Jacob pun bersuara, “Bukankah kamu ingin mencuci pakaianku? Gara-gara kamu, pakaianku jadi kotor. Sudah seharusnya kamu bertanggung jawab.”Sienn
Suasana di dalam kamar menjadi hening dalam sesaat. Bahkan, tangan Jacob yang sedang menekan keningnya pun terkaku. Dia spontan mengangkat kepalanya untuk melihat Sienna.Selesai berbicara, Sienna juga merasa tidaklah bagus untuk berdua dengan lelaki di dalam kamar. Dia tersenyum sejenak, lalu berkata, “Aku hanya asal bicara saja.”Jacob menatap Sienna. Dia sungguh penasaran apakah dia juga begitu inisiatif terhadap lelaki lain atau tidak. Apa suami Sienna tahu perbuatannya ini?Alhasil, Jacob menunduk, lalu berkata dengan tidak sungkan, “Keluar.”Sienna mengira Jacob tidak suka berhubungan dengan lawan jenis. Mungkin dia hanya akan mengizinkan Elena untuk menyentuhnya.“Aku nggak bermaksud lain. Pak Jacob, kalau begitu, kamu istirahat dulu.”Sienna memang tidak bermaksud lain. Dia hanya melihat Jacob sedang sakit kepala akibat minum kebanyakan alkohol. Jadi, dia pun ingin membantunya untuk meninggalkan kesan bagus di benaknya.Hingga saat ini, Jacob masih belum membalas pesannya dan j
Gambaran malam itu kembali terbayang di benak Jacob. Jacob masih ingat dengan lekuk di belakang punggung, pinggang, bokong, bahkan kaki wanita itu. Tidak dipungkiri, tubuh Sienna tergolong seksi.Saat ini Sienna sedang membelakanginya sambil membungkuk untuk memadukan cat warna. Gerakan ini juga mengingatkan Jacob akan gambaran Jacob memeluk pinggangnya ketika bersetubuh di malam itu. Bulu mata Jacob bergetar dan tenggorokannya seketika terasa kering.Suasana mulai terasa hangat. Sienna memegang kuas mulai melukis. Hanya saja, dia merasakan hawa panas di tubuhnya.Tak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat. Hawa panas kembali terasa di belakang punggungnya membuat Sienna tertegun di tempat. Namun, Jacob hanya melewati sisi Sienna, memiringkan tubuhnya untuk mengambil kuas yang satu lagi.Dada Jacob dan punggung Sienna tak sengaja bersentuhan dalam hitungan beberapa detik. Sienna tertegun di tempat tidak berani bergerak sama sekali. Tiba-tiba tampak Jacob meng
Sienna tidur hingga siang hari. Ketika bangun, kepalanya terasa sangat amat sakit. Saat ini, ponselnya tak berhenti bergetar. Dia segera mengangkatnya, lalu terdengar suara tergesa-gesa dari Berta, “Sienna, kenapa kamu baru angkat sekarang? Apa telah terjadi apa-apa sama kamu? Aku bahkan suruh pamanmu untuk pergi mencarimu.”Sienna melihat notifikasi panggilan tak dijawab, ternyata Berta telah meneleponnya sebanyak lima kali. Pantas saja, Berta begitu khawatir.“Aku baik-baik saja. Semalam aku bergadang, jadi aku baru saja bangun tidur.”Berta menghela napas lega. “Apa hari ini kamu sempat pergi memberi penghormatan kepada ibumu?”“Emm, aku sudah bangun. Aku akan segera ke sana.”“Kamu tidak perlu mempersiapkan apa-apa lagi. Semuanya sudah dipersiapkan pamanmu. Aku suruh dia menunggumu di depan resor. Nanti kamu suruh dia untuk mengantarmu.”Sienna mengakhiri panggilan. Lima menit kemudian, dia pun pergi menemui Robert.Robert berjalan menghampirinya. “Kata bibimu, semalam kamu bergada
Orlando mengangkat kepala dan menatap Sienna terlebih dahulu, lalu mengalihkan pandangannya pada Jacob. Dia langsung menyipitkan matanya dan berdiri karena terkejut. Perubahan ekspresinya terlalu jelas sampai semua orang berpikir dia mungkin sudah melihat hantu.Pada saat itu, Irena juga mengangkat kepalanya dengan ekspresi yang tidak percaya juga. Namun, mereka berdua adalah orang yang sangat berpengaruh saat masih muda, sehingga mereka bisa mengendalikan emosi mereka dengan cepat.Orlando adalah orang pertama yang berbicara. "Jadi, kamu ini Sienna ya?"Sienna juga tidak menunjukkan sikapnya yang tegas karena dia tidak dipersulit. Dia mendekat dengan ramah dan menundukkan kepalanya. "Kakek, Nenek."Keluarga Shankar memiliki tata krama yang sangat baik. Meskipun anggota keluarga lainnya tidak setuju saham keluarga jatuh ke tangan Sienna, mereka semua tetap diam karena kedua tetua masih belum membuat keputusan. Bahkan Marko pun tidak berani bertindak ceroboh pada saat seperti ini. Aura
"Aku akan pergi bersamamu," kata Sienna.Begitu Sienna selesai berbicara, Jero dan Jacob langsung memegang pergelangan tangan Sienna secara bersamaan."Nggak boleh," kata Jero. Dia adalah anggota Keluarga Shankar, sehingga dia sangat memahami situasi di keluarga itu.Sekarang Omar sudah tumbang dan saham keluarga dipindahkan pada seseorang yang dianggap orang-orang di keluarga Shankar sebagai orang luar, Sienna pasti akan dikritik dengan keras jika malam ini ikut ke sana. Niat buruk mereka tidak kalah dari Marko, hanya saja Marko ini yang keterlaluan sampai membuat keributan ke sini.Jero menarik napas dalam-dalam. "Sebaiknya kamu dan Jacob pulang dulu. Jangan terlibat dalam masalah Keluarga Shankar dulu. Kakek dan Nenek adalah orang yang bijaksana.""Selama bertahun-tahun ini, Ayah mencarimu secara diam-diam. Bahkan aku pun baru tahu beberapa waktu yang lalu, Kakek dan Nenek pasti nggak tahu hal ini. Jadi, meskipun kamu nggak bersalah, kamu akan dianggap bersalah karena dua lembar sur
Marko mengernyitkan alis. Melihat penampilan wanita itu cukup cantik, dia langsung tertarik. "Apa ini kekasih barumu? Jero, lebih baik suruh dia pergi, Keluarga Shankar bukan tempat untuknya bersikap semena-mena."Sienna tahu situasi di Keluarga Shankar tidak damai, tetapi dia tidak menyangka Marko bisa ternyata begitu menjijikkan. Dia langsung mengeluarkan dua lembar surat pengalihan saham dan berkata dengan ekspresi dingin, "Aku adalah presdir baru Keluarga Shankar. Aku kembalikan kata-kata itu padamu, ini bukan tempat untukmu bersikap semena-mena."Marko yang tadinya masih tersenyum, ekspresinya langsung menjadi sangat dingin setelah melihat kedua dokumen itu. Dadanya juga mulai berdebar-debar. "Arlo, Jero, bagus sekali! Kalian malah memberikan seluruh saham Keluarga Shankar pada orang luar. Kalian benar-benar pantas mati. Lihat saja bagaimana kakek dan nenekmu akan menghukum kalian. Kalian tunggu saja.""Jero, kamu benar-benar makin keterlaluan, berani-beraninya kamu menipu kakakmu
Kekeruhan di mata Omar perlahan-lahan menghilang, tetapi dia tetap tidak bisa berbicara. Setelah air matanya menetes lagi, dia perlahan-lahan menutup matanya.Melihat pemandangan itu, Sienna berkata dengan nada yang jauh lebih tegas, "Aku akan menemukan penawar untuknya, jadi sebaiknya Tuan Jero tetap tinggal di sini saja. Sekarang Arlo nggak ada di sini, Keluarga Shankar membutuhkanmu. Yang lainnya juga pasti mengincar harta milik Keluarga Shankar."Jero membuka mulutnya karena situasinya memang seperti yang dikatakan Sienna, apalagi anggota Keluarga Shankar juga bukan hanya mereka saja.Saat Jero hendak mengatakan sesuatu, terdengar keributan dari lantai bawah dan seorang pelayan bergegas datang melapor, "Tuan Jero, mereka sudah datang."Saat terlihat perasaan jijik dari tatapan Jero, pintu tiba-tiba didorong dengan kasar. Pria yang masuk itu terlihat mirip dengan Omar, tetapi tidak memiliki aura yang kuat seperti Omar. Dia adalah adik sepupu Omar, Marko.Keluarga Shankar terkenal de
Setelah menutup telepon, Arlo segera memberi tahu Jero semua yang dikatakan Lily.Jero langsung marah sampai ingin membawa senjata, lalu pergi mencari Lily dan menembak Lily sampai pelurunya habis.Namun, Arlo memijat keningnya dan berkata, "Entah Jacob tahu organisasi misterius yang dia bilang. Jero, coba kamu tanya Jacob."Saat ini, Arlo takut untuk bertemu dengan Sienna dan juga Jacob. Dia hanya ingin mencari sebuah tempat untuk bersembunyi, tetapi dia merasa bertanggung jawab dengan ayahnya yang koma. Sebagai putra sulung, dia harus memikul beban ini.Namun, hati Arlo merasa agak bingung. Setelah melihat foto itu ruangan ayahnya saat itu, dia selalu gelisah karena merasa wanita di foto itu berbeda dengan Yuna. Jika benar-benar berbeda, berarti wanita itu adalah Luna. Ditambah lagi, Omar kadang-kadang mengigau memanggil Luna, sehingga dia bertanya-tanya apakah Omar sebenarnya mencintai Luna dan tidak pernah mencintai ibunya.Hati Arlo merasa pahit. Sebagai anak dari Yuna, dia merasa
Namun, para pengawal itu sama sekali tidak peduli dengan perkataan Lily. Telapak tangannya pun sudah memerah karena terus memukul-mukul jeruji besi kandang itu."Jangan! Berani-beraninya kalian! Kak Arlo, cepat selamatkan aku!" teriak Lily. Namun, tidak peduli seberapa keras pun dia berteriak, tetap tidak terlihat sosok Arlo di atas kapal itu.Melihat kandangnya benar-benar akan ditenggelamkan ke dasar sungai, Lily akhirnya berteriak dengan keras, "Katakan pada Arlo. Kalau dia membunuhku, jangan harap Omar bisa bangun lagi seumur hidupnya. Dia bukan pingsan karena terlalu emosi, tapi karena racunku. Siapa suruh Arlo membawaku menemuinya. Hehe.""Aku memang sengaja meracuni Omar agar dia mati. Sayangnya, Jero menghalangiku. Meskipun aku hanya sempat memberinya setetes, itu sudah cukup untuk membuat Omar koma seumur hidupnya."Mendengar perkataan itu, ekspresi para pengawal itu langsung berubah karena pengeras suara di ponsel mereka tetap aktif. Oleh karena itu, Arlo bisa mendengar apa y
Pipi Lily memerah karena gembira. Apakah yang dimaksud Arlo adalah saham Keluarga Shankar? Apakah Arlo ingin memberikan beberapa saham Keluarga Shankar padanya? Jika memiliki saham keluarga, kelak dia tidak perlu khawatir apakah anggota Keluarga Shankar lainnya akan menerimanya atau tidak lagi."Lily, aku ganti baju sebentar, biar pengawal yang membawamu ke sana dulu," kata Arlo."Baik. Kak, cepat menyusul ya," jawab Lily.Setelah itu, Lily perlahan-lahan dituntun menuju halaman belakang. Namun, dia sama sekali tidak tahu dia akan dibawa ke mana, hanya merasa dia menaiki sebuah kapal dan duduk di kursi yang nyaman. Tak lama kemudian, dia langsung merasa agak gelisah karena merasakan ada sesuatu yang mengikat kakinya ke kursi."Kenapa kalian mengikat kakiku?" tanya Lily."Nona Lily, ini adalah rantai kaki, hadiah yang bernilai puluhan miliar. Tuan yang memintaku menyiapkan ini, tapi sekarang kamu masih belum boleh melihatnya," jawab orang itu.Lily langsung merasa lega dan tersenyum. "A
Jero juga menatap Sienna. "Kalau kamu nggak puas dengan hasil ini, kamu masih bisa memanfaatkan kekuasaan Keluarga Shankar untuk mengusirnya dari Armania. Mengirimnya ke Afrikan atau ke mana pun agar dia menderita."Sienna berdiri di tempat dan tidak mampu mengatakan sepatah kata pun. Dia tidak menyangka Jero akan begitu kejam terhadap Arlo. Bukan hanya mengusir Arlo keluarga dari Keluarga Shankar, Jero juga memutuskan semua jalan karier Arlo. Yang berarti Arlo tidak akan bisa mendapatkan pekerjaan yang layak lagi jika kelak Arlo ingin bekerja untuk membiayai dirinya sendiri.Mulut Sienna terbuka, tetapi dia juga tidak tahu harus mengatakan apa. Saat ini, Jero mulai memiliki sikap seorang putra keluarga kaya. Dia pun menggenggam lengan baju Jacob dan menghela napas. "Jacob, ayo kita pergi."Jacob menganggukkan kepala, lalu keduanya berpelukan dan turun ke bawah bersama-sama.Saat ini, hanya tersisa Jero berdiri sendirian di sisi koridor yang begitu luas. Saat teringat dengan suara tawa
Sienna merasa seperti mimpi melihat kedua dokumen itu. Dia bahkan mundur dan tanpa sadar menoleh melirik Jacob.Kalimat Jero yang selanjutnya pun mencengangkan Sienna. "Kalau Ayah tahu dia bakal jadi kakek sebentar lagi, dia pasti bakal senang sekali. Anggap saja ini hadiah untuk cucunya. Kalau kamu masih menolak, kami nggak tahu harus gimana lagi."Saat berikutnya, terdengar suara Sienna. "Maaf, hadiah ini terlalu mahal."Jero menyunggingkan bibir, menyerahkan kedua dokumen itu ke tangan Sienna. "Kamu pegang saja. Kamu boleh tanda tangan kapan saja. Sekarang kamu pemimpin Keluarga Shankar. Kami bakal menuruti perkataanmu."Semalam Sienna masih memberi tahu Jacob bahwa dia tidak ingin melihat Arlo lagi. Siapa sangka, malah terjadi hal seperti ini.Sienna teringat bagaimana Arlo membuatnya menjadi bisu, menamparnya, dan mencekiknya. Dia tidak akan pernah memaafkan Arlo untuk selamanya.Jadi, Sienna meletakkan kedua dokumen itu di samping, lalu berujar dengan lirih, "Jacob, kita pulang s