Home / Romansa / Suamiku, Sayangilah Aku! / Bab 77 Lekuk Tubuh Seksi

Share

Bab 77 Lekuk Tubuh Seksi

Author: Joe
Gambaran malam itu kembali terbayang di benak Jacob. Jacob masih ingat dengan lekuk di belakang punggung, pinggang, bokong, bahkan kaki wanita itu. Tidak dipungkiri, tubuh Sienna tergolong seksi.

Saat ini Sienna sedang membelakanginya sambil membungkuk untuk memadukan cat warna. Gerakan ini juga mengingatkan Jacob akan gambaran Jacob memeluk pinggangnya ketika bersetubuh di malam itu. Bulu mata Jacob bergetar dan tenggorokannya seketika terasa kering.

Suasana mulai terasa hangat. Sienna memegang kuas mulai melukis. Hanya saja, dia merasakan hawa panas di tubuhnya.

Tak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat. Hawa panas kembali terasa di belakang punggungnya membuat Sienna tertegun di tempat. Namun, Jacob hanya melewati sisi Sienna, memiringkan tubuhnya untuk mengambil kuas yang satu lagi.

Dada Jacob dan punggung Sienna tak sengaja bersentuhan dalam hitungan beberapa detik. Sienna tertegun di tempat tidak berani bergerak sama sekali. Tiba-tiba tampak Jacob meng
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 78 Meminta Tumpangan

    Sienna tidur hingga siang hari. Ketika bangun, kepalanya terasa sangat amat sakit. Saat ini, ponselnya tak berhenti bergetar. Dia segera mengangkatnya, lalu terdengar suara tergesa-gesa dari Berta, “Sienna, kenapa kamu baru angkat sekarang? Apa telah terjadi apa-apa sama kamu? Aku bahkan suruh pamanmu untuk pergi mencarimu.”Sienna melihat notifikasi panggilan tak dijawab, ternyata Berta telah meneleponnya sebanyak lima kali. Pantas saja, Berta begitu khawatir.“Aku baik-baik saja. Semalam aku bergadang, jadi aku baru saja bangun tidur.”Berta menghela napas lega. “Apa hari ini kamu sempat pergi memberi penghormatan kepada ibumu?”“Emm, aku sudah bangun. Aku akan segera ke sana.”“Kamu tidak perlu mempersiapkan apa-apa lagi. Semuanya sudah dipersiapkan pamanmu. Aku suruh dia menunggumu di depan resor. Nanti kamu suruh dia untuk mengantarmu.”Sienna mengakhiri panggilan. Lima menit kemudian, dia pun pergi menemui Robert.Robert berjalan menghampirinya. “Kata bibimu, semalam kamu bergada

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 79 Membantu Paman Robert

    Ketika mendengar suara ini, kening Jacob langsung berkerut. Dia mengangkat kepalanya, memalingkan kepalanya, lalu tampak Sienna yang sedang tersenyum.Pemandangan di Kabupaten Armana sangatlah indah. Saat ini, Sienna menunjukkan setengah wajahnya. Dapat terlihat cahaya kilau di dalam kedua matanya.Melihat gambaran ini, Jacob memegang dokumennya dengan semakin erat lagi. Kenapa dia selalu bertemu dengan Sienna?Sienna malah tidak merasa ada yang aneh. Dia kembali mengetuk jendela mobil. “Pak Jacob, boleh nggak?”Jacob menurunkan kepalanya, lalu membalas dengan suara ringan, “Naiklah.”Sienna membuka pintu mobil, segera memasuki mobil.Cahaya matahari di luar sana sangatlah terik, apalagi sekarang sedang siang. Ketika membuka pintu, tercium aroma matahari dan juga aroma wangi tubuh Sienna.Robert yang berdiri di belakang melihat Sienna telah memasuki mobil. Dia pun merasa tenang, lalu bergegas masuk ke dalam mobil.Baru saja mobil melaju sekitar tiga kilometer, tampak mobil BMW di depa

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 80 Fakta di Depan Mata

    Juliana mengerutkan keningnya. Sepertinya memang tidak ada pilihan lain lagi.Robbin sungguh tidak sanggup melihatnya. Dia pun membujuk, “Robert, kamu sudah tua. Kamu mesti jalan dua jam baru bisa sampai ke rumahmu. Bukankah teman Juliana ada sepeda motor. Biarkan Juliana naik sepeda motor saja.”Begitu ucapan selesai dilontarkan, Juliana pun langsung membantahnya, “Aku nggak ingin naik sepeda motor, apalagi matahari siang hari ini terik banget, kasihan kulitku. Temanku itu juga nggak suka dempet-dempetan sama orang tua. Jadi, dia sudah pulang. Kondisi tubuh ayahku sangatlah bugar. Anggap saja dia lagi olahraga. Paman Robbin, ayo jalan.”Emosi Robbin hampir meluap. Namun, berhubung Robert sudah menuruni mobil, dia juga tidak bisa berkata lain lagi.Setelah menuruni mobil, Robert berjalan kaki di bawah pancaran terik sinar matahari. Beberapa saat kemudian, kepalanya terasa kliyengan. Hanya saja, dia tidak enak hati untuk meminta tumpangan lagi. Jadi, dia memaksakan diri untuk melanjutka

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 81 Dijadikan Alat Transaksi

    Suara Juliana sangatlah besar. Sepertinya dia masih tidak ingin mengakhiri masalah ini. Saat ini, langkah kaki Jacob pun berhenti ketika mendengar ucapan Juliana. Dapat terlihat ekspresi meremehkan dari tatapannya.Jacob teringat dengan ucapan Sienna dulu. Dia pernah mengatakan bahwa hubungannya dengan sang suami sangatlah bagus. Ternyata rumah tangganya tidaklah bahagia.Seandainya rumah tangga Sienna tidaklah bahagia, bukankah dia bisa memilih untuk bercerai? Namun, Sienna tidak melakukannya, apa itu berarti dia sangat mencintai lelaki itu?Sienna menatap Juliana dengan ekspresi kesal. Dia langsung mengeluarkan ponsel untuk menghubungi Robert. Ketika menyadari panggilan tidak diangkat, Sienna spontan merasa panik.Hari ini suhu di luar sana mencapai 36 derajat. Apalagi Robert berjalan sendiri, meski dia pingsan akibat kepanasan, juga tidak ada yang mengetahuinya.“Juliana, ikut aku untuk mencari Paman.”Juliana memalingkan wajahnya. “Nggak, ah! Kecuali kamu kasih aku 200 juta!”Sienn

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 82 Memberi Kehangatan

    Robert sedang dalam kondisi head stroke. Sienna tidak mungkin perhitungan dengan orang sakit. Jadi, dia terpaksa mengangguk. “Paman, aku mengerti.”Setelah itu, Robert pun tersenyum merasa sangat bersalah terhadap Sienna.“Nanti kamu bawa pulang sosis buatan bibimu. Dia juga sudah buat asinan. Seingatku, sewaktu kamu masih sekolah, kamu suka sekali dengan asinan buatan bibimu.”“Emm.” Sienna tidak berbicara lagi. Dia fokus mengendarai mobilnya mengantar pamannya ke rumah sakit.Di saat perjalanan, Berta sempat menelepon bertanya kenapa mereka berdua belum pulang-pulang.“Paman terkena sengatan panas. Aku antar Paman ke rumah sakit. Sepertinya kita pulangnya malaman.”Mendengar kabar itu, Berta sungguh panik. “Di rumah sakit mana? Aku akan segera ke sana.”Setelah memberi tahu lokasi, Sienna pun mengakhiri panggilan. Kemudian, ada yang meneleponnya.“Halo, apa benar dengan Nona Sienna? Apartemenmu sudah berhasil dijual. Hanya saja, kamu perlu menandatangani surat jual beli. Kira-kira ka

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 83 Mengikatnya dengan Erat

    Hati Jacob spontan menjadi luluh. Dia mengalihkan pandangannya, lalu berkata, “Masuklah.”Sienna takut Jacob akan berubah pikiran. Dia pun segera masuk ke dalam kamar Jacob. Di dalam kamar terdapat selembar meja. Di atasnya terdapat laptop dalam keadaan terbuka dan juga terdapat tumpukan dokumen.Sepertinya Jacob sedang sangat sibuk. Meski dia sedang dinas, dia juga membawa banyak dokumen untuk diselesaikannya.Kali ini Sienna baru tahu Jacob bisa dipilih untuk menjadi pewaris, mungkin bukan hanya karena bakatnya saja, juga karena keuletannya. Tidak semua orang berbakat sanggup menangani pekerjaan ini dan menanggung tanggung jawab ini.Sienna juga sadar diri tidak duduk di dekat laptop. Jacob berjalan ke depan meja, membuka dokumen, lalu mulai membacanya.Jacob yang sedang bekerja terlihat sangat dingin. Seluruh tubuhnya memancarkan aura membuat orang-orang tidak berani mendekatinya.Sienna menatap bayangan punggung Jacob yang tegap itu. Entah kenapa Sienna ingin sekali melukisnya. Lek

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 84 Jacob Akan Semakin Membencinya

    Belum sempat Sienna menyelesaikan omongannya, Sony berjalan masuk ke ruangan, lalu berkata dengan hormat, “Pak, ada panggilan dari Keluarga Winata, katanya ingin makan bersamamu.”Jacob langsung menunjukkan senyuman sinis. Makan?Sepertinya mereka telah mendengar kabar kepulangan Kakek Darwo. Apa mereka mengira mereka bisa mengikat Jacob?Semakin dipikir-pikir, Jacob semakin membenci seluruh anggota Keluarga Winata.“Tolak saja.”Sony mengangguk dengan hormat. Namun, dia kepikiran sesuatu, lalu lanjut bertanya, “Pak Harris dan putrinya sungguh berharap bisa bertemu denganmu. Katanya, mereka bahkan sudah memasak masakan andalan keluarga mereka.”Sebagai tokoh utama, Sienna sedang duduk di samping Jacob. Ketika mendengar ucapan ini, sendok di tangannya digenggam semakin erat lagi. Dia merasa seakan-akan ayahnya sudah tidak sabaran ingin mendorong putrinya keluar dari keluarganya, demi mendapat kesan bagus di diri Jacob.Terlintas kekecewaan di dalam tatapan Sienna. Sayangnya, rencana aya

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 85 Hampir Menjadi Malapetaka

    Berta juga merasa agak canggung, begitu pula dengan Robert yang berada di samping.Sienna tidak lagi meladeninya. “Paman, Bibi, aku pulang dulu, ya.”Berta dan Robert mengantarnya ke depan rumah. Pada saat ini, Sienna berpikir sejenak, lalu tak tahan kuasa untuk bertanya, “Paman, bukankah ada bos besar yang ingin mengembangkan kawasan pariwisata di Kabupaten Armana? Seandainya mereka benar-benar ingin menggusur tempat tinggal kalian, apa yang akan kalian lakukan dengan uang ganti rugi itu?”Harga rumah di kabupaten sangatlah murah. Dengan harga dua miliar, mereka pun bisa membeli rumah yang sangat luas dengan isi empat kamar tidur.Ketika mengungkit masalah ini, Robert terlihat sangat antusias.“Utang kakak sepupumu masih tersisa 200-an juta. Aku akan melunasi sisa utang kepada lintah darat, lalu membeli rumah yang agak bagus. Sienna, kenapa kamu tiba-tiba menanyakan masalah ini? Apa kamu mendapat bocoran informasi?”Robert masih ingat bahwa Sienna pernah duduk semobil dengan Jacob.“E

Latest chapter

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1607 Niat Jahat Muncul

    Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1606 Lubuk Hati Terdalam

    Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1605 Penghinaan Besar

    Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1604 Amarah Meledak

    Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1603 Ceria

    Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1602 Menggantikan Posisi

    Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1601 Membenci Diri Sendiri

    Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1600 Dia Dicampakkan

    Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1599 Mencari Masalah

    Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status