Jacob menginjak pedal gas hingga kandas. Dia bahkan tidak sempat berpikir mengapa dirinya dirinya begitu panik dan cemas.Jacob hanya menghabiskan 40 menit untuk menempuh perjalanan selama 1 jam. Namun, ketika mobil melewati jarak tertentu, dia tiba-tiba mendengar suara di belakangnya.Ternyata, ada sebuah batu besar yang berguling dan menghalangi jalan pulang. Meskipun begitu, Jacob tidak berhenti dan terus berkemudi ke Sandfish.Jarak pandang menjadi semakin rendah. Bisa dikatakan, Jacob mempertaruhkan nyawanya untuk terus berkemudi ke bungalo. Saat berikutnya, dia langsung melihat mobil yang berhenti di luar bungalo.Jacob segera membuka pintu mobil, lalu menghampiri mobil Sienna dan mengetuk jendelanya. Terlihat Sienna yang bersandar di atas setir dan tampak ketakutan.Sienna sendirian di tengah badai pasir, bahkan jendelanya terus mengeluarkan suara karena dihantam oleh kerikil. Saat ini, suara itu pun menjadi semakin keras."Penny!" seru Jacob yang mengetuk jendela lagi. Sienna s
Saat ini, Jacob berdiri di belakang Sienna sembari memandang ke luar jendela. Dadanya yang kekar pun menempel di punggung Sienna.Sienna seolah-olah bisa merasakan detak jantungnya. Sebenarnya ketika mengeringkan rambut Jacob semalam dan pria ini memeluknya, Sienna bisa merasakan bahwa pria ini sedang sedih.Mungkin karena wanita berhati lembut, Sienna pun merasakan hal yang sama, seperti kesedihan saat selalu ditinggalkan.Namun, mana mungkin Jacob merasakan hal seperti itu? Dia adalah pria berkelas yang sangat unggul. Asalkan melambaikan tangannya, para wanita akan datang kepadanya.Jadi, Sienna menyingkirkan perasaan tersebut. Lagi pula, Jacob kembali terlihat tangguh sesudahnya, seolah-olah kelemahannya itu hanya ilusi.Jacob melangkah mundur, lalu menelepon salah satu penanggung jawab itu. Dia memberi tahu mereka bahwa dia berada di bungalo dan kondisinya baik-baik saja. Jadi, mereka tidak perlu cemas dan hanya perlu menunggu staf Grup Yuwono datang.Mendengar ini, orang-orang di
Di sisi Sienna, badai masih terus berlanjut. Dia duduk di kursi dan merasa mengantuk.Jacob memeriksa luka di lutut Sienna dan terlihat lukanya sudah pulih dengan baik. "Kita terpaksa menginap di sini malam ini. Jalanannya longsor dan kita tidak bisa kembali untuk saat ini. Asalkan badai berhenti dan petugas pemeriksaan jalan di kota memulihkan jalanannya, kita baru bisa kembali."Sebuah batu besar menghalangi di tengah, pasti tidak akan bisa didorong sendirian. Sienna merasa bingung mengapa Jacob bisa mengetahui adanya longsor, tetapi dia tidak bertanya apa pun sama sekali. Saat keduanya tidak berbicara, suasana di ruangan itu menjadi sangat aneh, terutama saat mereka berlindung di cuaca seperti ini.Jacob memiliki misofobia dan tidak terbiasa dengan pakaian di tubuhnya yang berdebu. Dalam satu menit, Sienna melihat Jacob sudah mengernyitkan alisnya beberapa kali. Dia buru-buru pergi ke kamar mandi. Meski kamar mandi di sana memang sempit, untungnya air panas masih bisa digunakan."Tu
Sienna mengambil kemeja Jacob dan pergi mandi. Saat keluar, dia mengeringkan rambutnya yang basah dengan pengering rambut, lalu merapikannya sendiri dan baru berani duduk di tempat tidur. Dia melirik ke jam, ternyata sudah pukul sepuluh malam dan langit di luar sudah gelap sepenuhnya.Badai pasir terus menghantam ke jendela, tetapi di dalam ruangan terasa hangat. Kamar ini tidak memiliki AC, mungkin karena pengaruh badai pasir, malam harinya terasa sejuk. Saat dia bersin, Jacob langsung memeluknya dari belakang dan dada Jacob menempel di punggungnya."Dingin?" Di kamar itu tidak memiliki selimut, tetapi untungnya, tempat tidurnya empuk. "Sedikit."Jacob meletakkan dagunya di atas kepala Sienna dan memeluk tubuh Sienna. Mendengar jantungnya sendiri berdebar-debar, Sienna merasa tidak nyaman dengan perasaan itu dan membuatnya ketakutan. Namun, dia memang merasa lebih hangat karena pelukan Jacob. Sebenarnya, saat itu cuacanya tidak dingin. Namunkarena perubahan cuaca yang mendadak, tubuhn
Sienna khawatir karena hidup Harris sisa tiga bulan lagi. Dia ingin menemukan anak yang dilahirkan Leslie waktu itu dalam waktu tiga bulan ini, tetapi hal itu sangat sulit. Dia tidak tidur semalaman.Keesokan harinya, badai pasir sudah berhenti dan beberapa penanggung jawab dari Kabupaten Armana juga sudah datang. "Tuan Jacob, untungnya kamu baik-baik saja. Kamu sudah mengagetkan kami semalam, kamu ...."Awalnya, penanggung jawab itu ingin bertanya mengapa Jacob mengemudi sendirian dan meninggalkan vila. Namun saat melihat tatapan Jacob yang memperingatkannya, pria itu langsung terdiam. Sekelompok orang itu pulang ke kota dengan mobil dan Sienna tetap duduk bersama dengan Jacob. Dia bisa merasakan dengan jelas, tatapan Robert padanya menjadi lebih rumit. Dari tatapan itu, Robert terlihat kecewa dan hatinya terasa sakit.Saat baru tiba di pintu gerbang asrama dan Sienna baru turun dari mobil, terdengar suara Juliana yang memarahinya dari kejauhan. Juliana mendekat dan mengangkat tangan
Sienna sama sekali tidak tahu kejadian di Keluarga Luando. Saat ini, dia sedang bergegas kembali ke ibu kota. Jacob masih harus tinggal di sana untuk membahas pengembangan pantai, sehingga dia sendirian yang pulang terlebih dahulu. Dia mengkhawatirkan apakah Kompleks Mawaria dimasuki pencuri juga atau tidak.Setelah mengendarai mobil selama beberapa jam, Sienna tiba di Kompleks Mawaria. Snow masih tidur di dalam rumah dan beberapa hari ini ada orang yang khusus datang untuk memberinya makan. Setelah memeriksa keadaan dalam rumah sebentar dan memastikan tidak ada tanda-tanda orang lain yang masuk, dia baru merasa lega. Sienna langsung menghubungkan kamera pengawas dengan internet di pintu masuk dan ruangan lainnya di dalam rumah agar dia bisa memeriksa situasi di rumah kapan pun.Rumah di Kompleks Mawaria ini memang tidak memiliki barang berharga, kecuali beberapa hadiah ulang tahun yang dia terima sebelumnya. Dia juga tidak tahu apa ada sesuatu di laptop kosong itu.Setelah mengernyitk
Sienna langsung mengajukan gugatan kepada Raina dan bukti yang disertakan adalah lukisan yang diberikan gurunya.Raina tidak pernah dipermalukan seperti ini seumur hidupnya. Namun jika Raina tidak pergi, berarti dia tidak menghormati hukum. Saking marahnya, seluruh tubuh Raina gemetar dan melihat pengacara yang membawa surat panggilan dari pengadilan itu. "Apa lagi yang dia katakan?"Raina sendiri yang menyewa pengacara itu. Dia sama sekali tidak menyangka Sienna akan menggunakan trik ini. Pengacara itu juga tidak menyangka ada orang yang akan menggugat nenek suaminya dan hal itu bahkan terjadi di keluarga seperti Keluarga Yuwono. Wanita yang menikah ke keluarga kaya seperti ini biasanya akan memperlakukan keluarga suaminya dengan sangat hormat. Namun, malah masih ada orang yang begitu keras kepala.Kabar itu sudah menyebar di lingkaran elite di ibu kota, bahkan ada beberapa orang yang datang ke rumah Keluarga Yuwono untuk melihat situasinya setelah mendengar kabar ini. Orang pertama m
"Kakek, aku ada urusan di Kabupaten Armana."Tatapan Darwo langsung menjadi tajam. "Ada urusan apa yang membuatmu terus-terusan pergi ke sana? Sepertinya kamu pasti sudah kenal seorang wanita di sana, 'kan?"Hati Jacob merasa cemas. Dia khawatir jika Darwo benar-benar menyelidiki dan menemukan sesuatu tentang Penny nanti, mungkin Penny akan diusir. Sikap Darwo jauh lebih kejam dibanding dengannya."Sore ini aku pulang," kata Jacob dengan nada tenang. Setelah menutup telepon, Jacob merasa gelisah. Dia mengirim pesan singkat kepada Sienna.[ Apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan? ]Sienna mengerucutkan bibirnya saat menerima pesan singkat dari Jacob di nomor pribadinya.[ Melindungi hakku yang sah. ]Jacob merasa lucu. Haknya yang sah? Hak sah apa yang dimiliki Sienna?[ Cabut gugatan. ][ Alasannya? ]Membaca balasan Sienna yang santai, Jacob langsung marah. Namun, entah mengapa, nada bicara Sienna tidak sesuai dengan wajah yang dia ingat. Dia berpikir apakah wanita itu salah makan ob
Namun, Jacob sudah pergi ke Afrikan. Sienna juga tidak berdaya. Dia menarik napas dalam-dalam, akhirnya dia hanya mengirim pesan singkat kepada Jacob.[ Hati-hati. ]Jacob membalas pesan Sienna.[ Nana, jangan khawatir. Aku akan segera kembali. Aku baru sampai, jadi aku belum memahami kondisi di sini. Aku takut ada yang melacak keberadaanku, makanya terkadang ponselku dimatikan. ][ Kalau kamu tidak bisa menghubungiku, jangan cemas. Aku akan melaporkan perkembangan situasi di sini 3 hari sekali. ]Jacob masih takut Sienna marah, jadi dia mengirim pesan kepada Sienna lagi.[ Oke? ]Jacob sudah telanjur pergi ke Afrikan. Sienna tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tentu saja Sienna tahu Jacob bertindak cepat karena kondisi Omar sudah sekarat.Ditambah dengan kondisi Luna, mereka harus segera menyelidiki markas penelitian. Sienna membalas pesan Jacob.[ Oke. ]Melihat pesan Sienna yang singkat, Jacob tahu Sienna pasti marah. Hatinya terasa sakit. Jacob jarang mengirim emotikon saat mengobrol.
Sekarang Ed sudah menerima pesan dari markas penelitian. Jadi, dia dan Hans harus pergi ke sana. Hans tetap mengikuti Ed, bahkan dia tidak bisa mempunyai pemikiran sendiri. Hans akan melakukan apa pun yang diperintahkan Ed.Saat mereka berdua naik ke pesawat, Hans bertanya, "Apa kali ini kita akan membuat Jacob nggak bisa kembali selamanya?""Iya. Kita mau buat dia mati tragis," sahut Ed. Jacob pasti mati jika berani pergi ke Afrikan pada masa-masa seperti ini.....Setiap hari, media internasional terus memberitakan tentang wabah penyakit di Afrikan. Semua negara segera menyuruh penduduk mereka untuk kembali dari Kango saat wabah penyakit masih bisa dikendalikan. Jika wabah penyakit sudah menyebar ke tempat lain, dunia akan dilanda bencana.Jacob yang baru sampai di Kango langsung pergi ke hotel. Jacob dan 00 tinggal di hotel yang sama, 00 terus mengikuti Jacob ke mana pun dia pergi.Saat tengah malam, sekelompok orang juga menginap di hotel ini. Mereka semua adalah anak buah Jacob.J
Hans dan Ed berbeda. Hans tumbuh besar di markas penelitian. Dia merupakan subjek penelitian.Sebelum menginjak usia 5 tahun, Hans hanya dikelilingi alat-alat. Dia melihat orang-orang yang memakai jas putih dari kaca. Hans mengira orang-orang itu adalah orang tuanya.Kala itu, Hans tidak memahami apa pun. Dia juga tidak pernah melihat langit dan tumbuh-tumbuhan. Ketika Hans diutus untuk mencari Ed, itu adalah pertama kalinya Hans keluar.Sejak kecil, mereka sudah disuntikkan hormon. Jadi, mereka memiliki kecerdasan di atas rata-rata meski baru berusia 5 tahun.Rasa simpati Ed timbul saat melihat ekspresi Hans yang terkejut dan rasa penasaran Hans terhadap dunia. Namun, saat itu Ed tidak langsung setuju untuk kembali ke markas penelitian. Ed berkata, "Aku mau tahu pendapat Bibi Luna."Ed tinggal di organisasi selama beberapa tahun. Dia menganggap Luna seperti ibunya. Sewaktu Ed mempertimbangkan untuk memberi tahu Luna tentang Hans, dia mendengar percakapan Luna dengan tetua pertama."Ke
Luna memandang ke arah kota di Armania, tetapi jarak kota itu dari tempat ini sangat jauh. Terjadi ledakan di kota itu, tepatnya di tempat tinggal Fredie.Saat alat di sekeliling merespons, Fredie sudah naik ke helikopter bersama K. Mereka pergi ke markas pusat.Jero dan Andro duduk di dalam mobil yang berjarak 700 meter dari tempat itu. Mereka melihat pergerakan titik merah di laptop. Ini adalah alamat IP di daerah sekitar sini yang berhasil dibobol dalam waktu singkat. Seharusnya semua ini adalah anggota Bloodkillers.Bloodkillers pernah muncul di Armania. Bahkan, beberapa orang pernah mendengar tentang organisasi ini. Bloodkillers tidak misterius seperti markas penelitian. Jadi, tidak sulit menemukan lokasi K dari jaringan informasi Bakti dan Andro.Bagaimanapun, K muncul di luar Pulau Sangkar. Dia sendiri yang mengungkap keberadaannya. Andro dan lainnya hanya perlu menyuruh orang mulai mengawasi pergerakan K begitu dia muncul di luar Pulau Sangkar.Namun, K sangat licik. Dia tidak
Mainan kayu kecil itu diambil oleh seseorang, tetapi orang itu bukan anak buah Kevin. Orang-orang di dalam ruangan satu per satu meninggalkan tempat itu dan sekarang hanya ada Fredie yang berdiri di samping tempat tidur Kevin. Tidak ada yang tahu sejak kapan Fredie datang ke sana.Fredie mengambil mainan kayu kecil di tangan Kevin dan tersenyum. "Guru, selamat jalan."Mata Kevin membelalak dan mencoba untuk bangun. Namun, tubuhnya sudah tidak mampu bertahan lagi, hanya bisa mengenali suara Fredie yang merupakan murid yang dibimbingnya bersama dengan Peter. Selama bertahun-tahun ini, mereka fokus untuk mencari Luna sampai melupakan keberadaan murid ini.Fredie mengulurkan jarinya untuk menekan sakelar mainan itu, lalu memasukkan serangganya kembali dan menekan sakelarnya lagi. Dia tersenyum dan ekspresinya tetap lembut. "Guru, Tetua Kevin, aku datang mengucapkan selamat tinggal padamu."Kevin merasa ada yang tidak beres dengan nada suara Fredie. Dia ingin menggerakkan kepalanya, tetapi
Kevin tidak mengatakan apa-apa, hanya menyimpan capung bambu itu dengan baik. Dia memeriksa napas di hidung Peter, tetapi tidak ada napas lagi. Setelah itu, dia baru menerima kenyataan bahwa Peter benar-benar sudah meninggal. "Tetua Peter ...."Saat Peter dibawa pergi, Kevin awalnya mengira Fredie yang memerintahkan penangkapan itu. Fredie juga termasuk murid mereka dan dahulu belajar bersama Luna di bawah bimbingan mereka. Namun, Luna jauh lebih berbakat daripada Fredie. Luna termasuk genius terbaik dalam ilmu hipnotis dan seni, sehingga belum genap berusia 18 tahun pun sudah dipilih menjadi Wanita Suci BK.Peter dan Kevin tidak menikah ataupun memiliki putri, sehingga mereka memperlakukan Luna seperti putri mereka sendiri. Sejak Luna menghilang, mereka terus mencari Luna. Namun, mereka tidak pernah menerima kabar tentang Luna.Kevin tidak tahu harus berbuat apa, sehingga dia menyuruh orang-orangnya mempersiapkan pemakaman untuk Peter.Fredie juga menerima kabar Peter sudah meninggal.
Fredie meletakkan gelas anggur di tangannya dan turun ke lantai bawah.Tinggi badan Kevin hanya sekitar 175 cm saja dan agak gemuk. Saat melihat Fredie yang turun, ekspresinya langsung terlihat khawatir. "Fredie, dari mana kamu mendapatkan stempel ubur-ubur itu? Kamu sudah bertemu dengan Luna ya?"Usia Peter dan Kevin sudah termasuk cukup tua di dalam organisasi itu dan mereka juga yang sudah membesarkan Luna. Mereka juga yang sudah mengajarkan ilmu hipnotis pada Luna, hanya saja kemampuan Luna jauh lebih unggul daripada mereka.Kevin datang menemui Fredie karena Fredie jarang ikut campur dengan urusan organisasi meskipun Fredie memiliki pengaruh yang besar. Justru K yang masih bocah itu yang selama ini sering mengarahkan anggota organisasi lainnya.Setelah Luna menghilang, K yang masih sangat muda ini sudah tahu bagaimana caranya memengaruhi hati orang lain. Meskipun tidak memiliki stempel ubur-ubur, selama bertahun-tahun ini semua orang kecuali Peter dan Kevin mendengarkan perkataann
"Tuan Jero, ada ratusan ribu kabel listrik di sini, kami ingin mencoba untuk memutuskan satu per satu. Tapi ...," lapor tim konstruksi di Pulau Sangkar."Ada apa?" tanya Jero."Kemungkinannya satu banding ratusan ribu. Kalau salah memotong kabelnya, Nyonya Luna akan tersetrum," jawab orang itu lagi.Mendengar laporan itu, Jero marah sampai dadanya bergetar dan berpikir orang yang merancang semua ini benar-benar licik. Sepertinya rencana untuk memutuskan kabel ini tidak akan berhasil, mereka harus mempelajari struktur ruangan bawah tanah ini.Jero menarik napas dalam-dalam dan amarah pun membuat tenggorokannya terasa perih. "Aku akan mengirim lebih banyak orang ke sana, kalian segera cari cara untuk memecahkan hal ini.""Baik," jawab orang itu.Di sisi lain. Seperti yang dikatakan oleh tim konstruksi, Fredie yang berada di balik kamera itu memang sedang mengamati semuanya. Dia memegang segelas anggur merah dan tersaji steik yang ditata dengan sangat rapi di depannya.Setiap kali akan ma
Malam itu, Sienna mulai merasakan sakit di perutnya, Jero pun segera memanggilkan dokter untuk memeriksanya. Saat terbangun lagi, wajahnya terlihat jauh lebih pucat dari sebelumnya. Pantas saja dia merasa kemunculan 00 itu terlalu mendadak, ternyata Jacob sudah menyembunyikan sesuatu darinya sejak lama.Sienna menarik napas dalam-dalam dan menatap Jero yang duduk di samping tempat tidurnya. "Kak Jero, apa benar pihak internasional itu masih belum menemukan lokasi markas penelitian itu?"Jero mengernyitkan alis dan menggelengkan kepalanya.Sienna tidak berbicara lagi. Jika bahkan pihak internasional pun belum menemukan markas penelitian, dari mana Jacob mendapatkan informasi itu? Sekarang Jacob bahkan sudah terbang ke Afrikan, sepertinya Jacob sangat yakin orang-orang dari markas penelitian ada di sana.Saat memijat keningnya yang terasa sakit, Sienna tiba-tiba teringat dengan kejadian di arena pertarungan bawah tanah. Saat itu, ada seorang pria yang mengatakan tentang dua subjek percob