Sienna khawatir karena hidup Harris sisa tiga bulan lagi. Dia ingin menemukan anak yang dilahirkan Leslie waktu itu dalam waktu tiga bulan ini, tetapi hal itu sangat sulit. Dia tidak tidur semalaman.Keesokan harinya, badai pasir sudah berhenti dan beberapa penanggung jawab dari Kabupaten Armana juga sudah datang. "Tuan Jacob, untungnya kamu baik-baik saja. Kamu sudah mengagetkan kami semalam, kamu ...."Awalnya, penanggung jawab itu ingin bertanya mengapa Jacob mengemudi sendirian dan meninggalkan vila. Namun saat melihat tatapan Jacob yang memperingatkannya, pria itu langsung terdiam. Sekelompok orang itu pulang ke kota dengan mobil dan Sienna tetap duduk bersama dengan Jacob. Dia bisa merasakan dengan jelas, tatapan Robert padanya menjadi lebih rumit. Dari tatapan itu, Robert terlihat kecewa dan hatinya terasa sakit.Saat baru tiba di pintu gerbang asrama dan Sienna baru turun dari mobil, terdengar suara Juliana yang memarahinya dari kejauhan. Juliana mendekat dan mengangkat tangan
Sienna sama sekali tidak tahu kejadian di Keluarga Luando. Saat ini, dia sedang bergegas kembali ke ibu kota. Jacob masih harus tinggal di sana untuk membahas pengembangan pantai, sehingga dia sendirian yang pulang terlebih dahulu. Dia mengkhawatirkan apakah Kompleks Mawaria dimasuki pencuri juga atau tidak.Setelah mengendarai mobil selama beberapa jam, Sienna tiba di Kompleks Mawaria. Snow masih tidur di dalam rumah dan beberapa hari ini ada orang yang khusus datang untuk memberinya makan. Setelah memeriksa keadaan dalam rumah sebentar dan memastikan tidak ada tanda-tanda orang lain yang masuk, dia baru merasa lega. Sienna langsung menghubungkan kamera pengawas dengan internet di pintu masuk dan ruangan lainnya di dalam rumah agar dia bisa memeriksa situasi di rumah kapan pun.Rumah di Kompleks Mawaria ini memang tidak memiliki barang berharga, kecuali beberapa hadiah ulang tahun yang dia terima sebelumnya. Dia juga tidak tahu apa ada sesuatu di laptop kosong itu.Setelah mengernyitk
Sienna langsung mengajukan gugatan kepada Raina dan bukti yang disertakan adalah lukisan yang diberikan gurunya.Raina tidak pernah dipermalukan seperti ini seumur hidupnya. Namun jika Raina tidak pergi, berarti dia tidak menghormati hukum. Saking marahnya, seluruh tubuh Raina gemetar dan melihat pengacara yang membawa surat panggilan dari pengadilan itu. "Apa lagi yang dia katakan?"Raina sendiri yang menyewa pengacara itu. Dia sama sekali tidak menyangka Sienna akan menggunakan trik ini. Pengacara itu juga tidak menyangka ada orang yang akan menggugat nenek suaminya dan hal itu bahkan terjadi di keluarga seperti Keluarga Yuwono. Wanita yang menikah ke keluarga kaya seperti ini biasanya akan memperlakukan keluarga suaminya dengan sangat hormat. Namun, malah masih ada orang yang begitu keras kepala.Kabar itu sudah menyebar di lingkaran elite di ibu kota, bahkan ada beberapa orang yang datang ke rumah Keluarga Yuwono untuk melihat situasinya setelah mendengar kabar ini. Orang pertama m
"Kakek, aku ada urusan di Kabupaten Armana."Tatapan Darwo langsung menjadi tajam. "Ada urusan apa yang membuatmu terus-terusan pergi ke sana? Sepertinya kamu pasti sudah kenal seorang wanita di sana, 'kan?"Hati Jacob merasa cemas. Dia khawatir jika Darwo benar-benar menyelidiki dan menemukan sesuatu tentang Penny nanti, mungkin Penny akan diusir. Sikap Darwo jauh lebih kejam dibanding dengannya."Sore ini aku pulang," kata Jacob dengan nada tenang. Setelah menutup telepon, Jacob merasa gelisah. Dia mengirim pesan singkat kepada Sienna.[ Apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan? ]Sienna mengerucutkan bibirnya saat menerima pesan singkat dari Jacob di nomor pribadinya.[ Melindungi hakku yang sah. ]Jacob merasa lucu. Haknya yang sah? Hak sah apa yang dimiliki Sienna?[ Cabut gugatan. ][ Alasannya? ]Membaca balasan Sienna yang santai, Jacob langsung marah. Namun, entah mengapa, nada bicara Sienna tidak sesuai dengan wajah yang dia ingat. Dia berpikir apakah wanita itu salah makan ob
Situasi di Kabupaten Armana menjadi kacau. Juliana tahu anaknya tidak mungkin selamat saat melihat perutnya sudah berdarah, sehingga dia baru berencana menjebak Jacob. Saat ditabrak hingga terbang beberapa meter, Juliana sebenarnya hanya luka ringan. Namun, dia masih hamil, sehingga dia langsung memegang perutnya dengan darah di sekitar kakinya."Anakku! Tuan Jacob, kamu harus ganti rugi anakku, aku akan bergantung padamu seumur hidup! Kalau tidak, beri aku 60 miliar untuk merahasiakannya!"Selama ini, Jacob belum pernah melihat wanita yang begitu tidak tahu malu. Dia langsung kembali ke asrama dan menyuruh penanggung jawab sana untuk menyelesaikan masalah ini.Memang banyak penduduk yang tak bermoral di daerah pegunungan yang miskin. Namun, penanggung jawab di Kabupaten Armana juga tidak tahan melihat orang seperti Juliana. Sekarang, Jacob adalah tamu terhormat di seluruh Kabupaten Armana. Jika dia marah dan menghentikan pengembangannya, banyak orang yang kehidupannya akan hancur. Beb
Di dalam hatinya, Mike memiliki rencananya sendiri yaitu tidak boleh membocorkan identitas Sienna. Sebelumnya, dia sudah melakukan hal yang bodoh. Kali ini dia tidak boleh terus menjadi orang bodoh yang panik dan membiarkan Jacob mendapatkan wanita cantik. Bukankah Jacob menyukai Elena? Kalau begitu, Jacob terus bersama Elena saja, Penny tidak cocok dengan Keluarga Yuwono.Mike jelas sudah mempersiapkan semuanya. Dia membawa Sienna ke sebuah ruangan rias pribadi. Dengan sentuhan ajaib ahli rias, wajah Sienna dibuat memiliki banyak jerawat dan mengenakan topi yang tebal. Bahkan pakaiannya juga kombinasi antara warna coklat dan hijau, membuat penampilannya terlihat kampungan. Sienna melihat penampilannya sejenak melalui cermin, dia bahkan diberi kacamata berbingkai hitam. Selain terlihat mulut dan jerawat-jerawatnya itu, poninya menutupi wajahnya hingga semuanya tak terlihat jelas.Mike yang berdiri di belakang Sienna, merasa menarik. "Bahkan kalau ayahmu berdiri di depan, dia juga nggak
Wajah Elena menjadi pucat dan tatapannya terlihat tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Dia awalnya berpikir Sienna adalah orang yang lemah, tidak disangka Sienna sangat pandai berbicara. Dia bahkan tidak bisa membantah Sienna sedikit pun. Semua orang di sekitarnya juga mulai membicarakannya."Sudah kubilang tindakan Elena ini memang seperti pelakor.""Masih berani pamer kalung di depan istri sah, nggak tahu malu.""Keluarga Prawira juga nggak termasuk keluarga elite, apa yang dia banggakan?"Tubuh Elena gemetar dan menatap Sienna dengan penuh kebencian. Dia berpikir berani-beraninya si jelek itu merendahkan dia seperti ini. Dia terus memaki Sienna wanita jalang dan sialan di dalam hatinya. Dia sudah ingin sekali menampar Sienna, tetapi dia harus menahannya.Pada saat kritis, Raina akhirnya membela Elena. "Sudahlah, malam ini kita datang ke sini untuk menilai lukisan, untuk apa membahas hal yang tidak penting ini."Sienna tersenyum dan melihat ke arah ahli penilai. Ahli penilai ya
Namun detik berikutnya, Rowen meletakkan dua buah lukisan, lalu menggulung kembali lukisan yang telah sobek itu. "Siapa yang merobek lukisan ini? Padahal aku melukisnya sebulan lebih, dasar nggak punya selera!" Dia menatap Sienna dengan alis berkerut."Siapa yang merobek lukisan ini?"Sienna menunjuk ke arah Raina. Seketika, wajah Raina langsung menjadi pucat. "Master Rowen, maksudmu, lukisan ini asli?"Rowen mengernyit sambil berkata, "Aku yang lukis sendiri lukisan ini, masa bisa palsu? Nyonya Raina, kamu harus bayar ganti rugi kalau sudah merobek lukisan orang. Bahkan ada yang menawarkan 600 miliar di pelelangan sebelumnya, aku tetap saja nggak rela menjualnya."Rowen tampak agak kesal saat menggulung lukisannya. "Tak kusangka kamu nggak punya selera! Nggak heran kalau dia mau menggugatmu. Kamu menganggap lukisan palsu sebagai barang berharga, lukisan asli sebagai sampah. Suatu saat kamu akan menyesal!"Raina tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Sementara itu, Elena telah terpak
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg