Wajah Elena menjadi pucat dan tatapannya terlihat tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Dia awalnya berpikir Sienna adalah orang yang lemah, tidak disangka Sienna sangat pandai berbicara. Dia bahkan tidak bisa membantah Sienna sedikit pun. Semua orang di sekitarnya juga mulai membicarakannya."Sudah kubilang tindakan Elena ini memang seperti pelakor.""Masih berani pamer kalung di depan istri sah, nggak tahu malu.""Keluarga Prawira juga nggak termasuk keluarga elite, apa yang dia banggakan?"Tubuh Elena gemetar dan menatap Sienna dengan penuh kebencian. Dia berpikir berani-beraninya si jelek itu merendahkan dia seperti ini. Dia terus memaki Sienna wanita jalang dan sialan di dalam hatinya. Dia sudah ingin sekali menampar Sienna, tetapi dia harus menahannya.Pada saat kritis, Raina akhirnya membela Elena. "Sudahlah, malam ini kita datang ke sini untuk menilai lukisan, untuk apa membahas hal yang tidak penting ini."Sienna tersenyum dan melihat ke arah ahli penilai. Ahli penilai ya
Namun detik berikutnya, Rowen meletakkan dua buah lukisan, lalu menggulung kembali lukisan yang telah sobek itu. "Siapa yang merobek lukisan ini? Padahal aku melukisnya sebulan lebih, dasar nggak punya selera!" Dia menatap Sienna dengan alis berkerut."Siapa yang merobek lukisan ini?"Sienna menunjuk ke arah Raina. Seketika, wajah Raina langsung menjadi pucat. "Master Rowen, maksudmu, lukisan ini asli?"Rowen mengernyit sambil berkata, "Aku yang lukis sendiri lukisan ini, masa bisa palsu? Nyonya Raina, kamu harus bayar ganti rugi kalau sudah merobek lukisan orang. Bahkan ada yang menawarkan 600 miliar di pelelangan sebelumnya, aku tetap saja nggak rela menjualnya."Rowen tampak agak kesal saat menggulung lukisannya. "Tak kusangka kamu nggak punya selera! Nggak heran kalau dia mau menggugatmu. Kamu menganggap lukisan palsu sebagai barang berharga, lukisan asli sebagai sampah. Suatu saat kamu akan menyesal!"Raina tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Sementara itu, Elena telah terpak
Setelah Jacob mengurangi kekuatannya, Sienna langsung merasa bahwa semua oksigen telah menghilang. Dia tidak dapat mengeluarkan sepatah kata pun, bahkan keringat juga telah bercucuran dari dahinya.Jacob sangat membencinya hingga tidak ingin tahu seperti apa parasnya. Wanita ini tiba-tiba memakai poni tebal dan kacamata, serta berpakaian dengan cara yang sangat kampungan. Semua tindakan aneh ini hanya dianggap Jacob sebagai provokasi yang disengaja.Saat ini, Jacob bertanya, "Apa ini menyenangkan?" Urat di pergelangan tangan pria itu terlihat sangat jelas. Hal ini menunjukkan bahwa dia telah mengerahkan banyak tenaga.Sienna yang dicekik merasa bahwa dirinya akan kehilangan nyawa pada momen ini. Dia menatap kedua tangan Jacob yang indah. Beberapa hari lalu, sepasang tangan ini masih memeluk pinggangnya. Mulut Jacob yang kejam juga masih merajalela di tubuhnya. Saat ini, Sienna terus memukul tangannya karena merasa sudah hampir mati lemas."Sienna, aku dengar Harris lagi sakit. Kalau ka
Ini adalah kali pertama Sienna melihat Jacob yang begitu marah. Dia tampak menunduk dan diam-diam mengikuti di belakang Mike. Ketika mereka sampai di tempat yang lebih terang, Mike baru samar-samar melihat jejak cekikan di lehernya.Mike yang merasa agak tidak nyaman pun bertanya, "Apakah kamu dicekik Jacob?"Setelah masuk ke dalam mobil, Sienna merasa bahwa tenggorokannya benar-benar sakit. Dia bahkan kesakitan ketika berbicara. Setelah sekian lama, Sienna baru menjawab, "Iya.""Padahal kamu adalah istrinya. Dia benar-benar sangat kejam," ucap Mike.Sienna hanya tersenyum pahit. Barusan, dia masih berdebat dengan begitu banyak orang, tetapi dia tidak tahu harus berkata apa lagi sekarang. Dia bahkan merasa sedikit kecewa."Penny, jangan salahkan aku yang nggak mengingatkanmu. Biasanya, Jacob selalu tampak begitu angkuh dan sulit untuk dijangkau, tapi dia memang bertemperamen buruk. Nggak ada orang yang berani mengusiknya di ibu kota. Apa kamu tahu alasannya?" tanya Mike.Sienna tidak b
Setelah Sienna kembali ke Kompleks Mawaria, Rowen meneleponnya dan memarahi Jacob habis-habisan. "Bajingan sialan itu! Aku ingin sekali mencabik-cabiknya! Menyebalkan, kamu menikah dengannya, tapi dia malah merasa dirugikan dan berselingkuh di luar. Terus, bisa-bisanya mereka berbicara seenaknya pada muridku!" Sienna merasa sedikit bersalah. Awalnya, Rowen hanya datang ke ibu kota selama sehari dan itu pun karena dia punya urusan mendadak. Alhasil, demi Sienna, Rowen yang tidak suka menunjukkan diri terpaksa menampakkan diri di depan orang lain. Usai Rowen memarahi Jacob, Sienna segera meminta maaf. "Guru, maaf." Rowen merasa sangat marah dan menimpali, "Apa yang kamu pikirkan? Kamu mau terus merahasiakan hal ini?" "Aku nggak tahu," jawabku dengan tidak berdaya. Rowen menarik napas dalam-dalam di ujung telepon, lalu bertanya, "Ada apa dengan tenggorokanmu? Kok jadi serak? Kamu lagi menangis?" Sienna terbatuk dua kali. Dia tidak tahan dengan rasa sakit dan langsung meminum obat ya
Saat Jacob masuk, semua orang langsung terdiam. Wiandro memberi Jacob segelas anggur, lalu berkata seraya tersenyum, "Malam ini kamu datang terlambat sehingga melewatkan tontonan yang paling seru. Jacob, istrimu memang menarik."Jacob baru selesai membereskan masalah di Keluarga Yuwono. Sekarang, Raina masuk rumah sakit dan Keluarga Prawira terus mengeluh. Sienna membuat kehidupan semua orang menjadi kacau.Wiandro menepuk bahu Jacob dan berkomentar, "Tampangnya memang agak jelek, tapi dia pandai bicara. Kamu sangat beruntung bisa menikahinya."Hari ini, Jacob sedang banyak masalah. Dia menunduk, lalu bertanya dengan dingin, "Aku akan memberimu keberuntungan ini. Mau, tidak?"Wiandro tidak bisa berkata-kata. Bagaimanapun, dia suka dengan wanita cantik. Jacob meminum anggur, lalu bersandar di sofa dan membuka kancing kemejanya. Ekspresinya sangat dingin.Wiandro menghibur, "Aduh, kita jangan bicarakan dia lagi. Jadi, bagaimana kamu mengurus masalah Elena? Aku rasa ke depannya orang-oran
CV yang dipegang oleh Sienna sekarang adalah milik wanita bernama Wanda Susilo. Dia baru saja bergabung dengan perusahaan pada awal tahun ini. Setelah merasa yakin, Sienna pun memanggilnya ke kantor. Tahun ini, Wanda berusia 21 tahun. Wanita ini memiliki paras yang cantik. Setelah memperhatikannya dengan saksama, Sienna pun bertanya, "Apa kamu bisa menjadi asisten presdir?"Wanda terkejut ketika mendengar pertanyaan itu, tetapi dia akhirnya mengangguk. Wanda telah mendengar gaya kepemimpinan presdir baru yang sangat berbeda. Ini adalah kesempatannya untuk naik jabatan.Sienna segera memerintahkan, "Kalau begitu, pergilah ke Departemen Personalia untuk mengurus prosedur mutasi. Setelah itu, datang ke lantai atas nanti siang. Aku akan meminta orang untuk menyiapkan tempat kerjamu." Wanda hanya mengangguk dan tidak berkomentar apa pun. Dia sangat puas dengan keputusan Sienna.Sementara itu, mata Elena telah membengkak karena terus menangis. Kemarin, dia benar-benar telah dipermalukan. Beg
Suasana di kantor Sienna menjadi hening dan terasa aneh. Dia tidak berbicara apa pun, begitu pula dengan Wanda. Setelah sekian lama, Sienna baru bangkit dan berkata kepada asistennya, "Terima kasih sudah melaporkan ini. Kamu boleh pulang dulu."Wanda tertegun sejenak, lalu mengangguk. Begitu Sienna meninggalkan perusahaan, dia langsung pergi ke vila Keluarga Winata. Dia tidak mungkin meminta maaf kepada Elena. Saat ini, orang-orang di dewan direksi tidak berada di pihaknya. Meskipun tidak berpeluang untuk menang karena hanya berjuang sendirian, Sienna tetap tidak akan membiarkan orang-orang ini mendapatkan keuntungan.Sienna berjalan ke kamar Harris. Setelah berpikir sejenak, dia pun mengetuk pintu perlahan. Suara batuk ayahnya terdengar dari dalam kamar. Wanita itu sontak merasa bersalah. Dia pernah berjanji untuk memajukan perusahaan. Namun, kini karena tindakannya yang gegabah, perusahaan malah menjadi incaran orang lain."Masuk," ucap Harris dengan terengah-engah.Sienna pun masuk,