CV yang dipegang oleh Sienna sekarang adalah milik wanita bernama Wanda Susilo. Dia baru saja bergabung dengan perusahaan pada awal tahun ini. Setelah merasa yakin, Sienna pun memanggilnya ke kantor. Tahun ini, Wanda berusia 21 tahun. Wanita ini memiliki paras yang cantik. Setelah memperhatikannya dengan saksama, Sienna pun bertanya, "Apa kamu bisa menjadi asisten presdir?"Wanda terkejut ketika mendengar pertanyaan itu, tetapi dia akhirnya mengangguk. Wanda telah mendengar gaya kepemimpinan presdir baru yang sangat berbeda. Ini adalah kesempatannya untuk naik jabatan.Sienna segera memerintahkan, "Kalau begitu, pergilah ke Departemen Personalia untuk mengurus prosedur mutasi. Setelah itu, datang ke lantai atas nanti siang. Aku akan meminta orang untuk menyiapkan tempat kerjamu." Wanda hanya mengangguk dan tidak berkomentar apa pun. Dia sangat puas dengan keputusan Sienna.Sementara itu, mata Elena telah membengkak karena terus menangis. Kemarin, dia benar-benar telah dipermalukan. Beg
Suasana di kantor Sienna menjadi hening dan terasa aneh. Dia tidak berbicara apa pun, begitu pula dengan Wanda. Setelah sekian lama, Sienna baru bangkit dan berkata kepada asistennya, "Terima kasih sudah melaporkan ini. Kamu boleh pulang dulu."Wanda tertegun sejenak, lalu mengangguk. Begitu Sienna meninggalkan perusahaan, dia langsung pergi ke vila Keluarga Winata. Dia tidak mungkin meminta maaf kepada Elena. Saat ini, orang-orang di dewan direksi tidak berada di pihaknya. Meskipun tidak berpeluang untuk menang karena hanya berjuang sendirian, Sienna tetap tidak akan membiarkan orang-orang ini mendapatkan keuntungan.Sienna berjalan ke kamar Harris. Setelah berpikir sejenak, dia pun mengetuk pintu perlahan. Suara batuk ayahnya terdengar dari dalam kamar. Wanita itu sontak merasa bersalah. Dia pernah berjanji untuk memajukan perusahaan. Namun, kini karena tindakannya yang gegabah, perusahaan malah menjadi incaran orang lain."Masuk," ucap Harris dengan terengah-engah.Sienna pun masuk,
Mike tersenyum pada Sienna dan berkata dengan pelan, "Aku cuma bercanda, aku bersedia membantu, kok."Sienna duduk kembali saat mulutnya dimasukkan sepotong daging. Kemudian, dia mengunyah daging tersebut dengan pelan. Mike sedikit mengagumi Sienna yang masih bisa bersikap tenang di bawah tekanan dari Jacob. Bahkan, Elena yang berdiri di sisi Jacob pun merasa tertekan dan memanggil dengan ketakutan, "Jacob?"Ujung jari Jacob menegang, lalu perlahan kembali ke kondisi semula. Ternyata, Sienna adalah wanita seperti itu. Yang diucapkan Wiandro memang benar. Sienna yang tidak mementingkan moralitas pasti bisa bermain dengan orang lain kalau bisa bermain dengan dirinya. Saat ini, Jacob merasa sedikit lega, tetapi juga merasa sedikit enggan. Sienna tidak menyukai Jacob. Jika tidak, dia tidak akan mencium Mike. Jacob kembali teringat dengan permainan jujur atau tantangan sebelumnya. Sepertinya, Sienna memang mau mencium Mike dari awal. Jacob tidak berbicara dan hanya melirik Sienna dengan
Jacob tiba-tiba merasa marah dan menarik Sienna masuk ke dalam mobil. Punggung Sienna masih terluka karena ditekan oleh Jacob ke pohon semalam, sementara suaranya juga masih sedikit serak. Sekarang, karena ditarik seperti itu lagi, dia sontak merasa sangat kesakitan. Jacob ikut naik ke mobil dan meraih dagu Sienna. Sienna tidak mengelak dan bertanya dengan bingung tanpa mengelak, "Mengapa Tuan Jacob marah?" Setelah melihat wajah Sienna untuk waktu yang lama, Jacob tertawa kecil. "Kamu kira aku sedang cemburu?" Sienna tidak menjawab.Sementara itu, Jacob melepaskan dagu Sienna dan mulai melepaskan pakaian Sienna dengan ujung jarinya. "Sekarang, yang keenam kalinya." Namun, sebelum melepaskan kancing pertama, Jacob mendapati bekas tersembunyi di balik kemeja tipis itu. Dia tidak bisa melihatnya dengan jelas karena cahaya di sekitar sangat redup. Namun, dinilai dari warnanya, bekas itu mirip seperti cupang. Ujung jari Jacob berhenti. Dia langsung meraih pergelangan tangan Sienna dan
Tiga puluh lima persen saham milik Sienna sudah dialihkan ke Wanda dalam semalam. Ini adalah bagian dari rencana Sienna agar Perusahaan Metrola tidak menyadari bahwa Sienna yang menjual saham ini. Jika tidak, mereka pasti akan menyadari adanya konspirasi saat menandatangani kontrak nanti. Sebelum menyusun rencana, Sienna sebenarnya juga sedang bertaruh. Sementara ini, Sienna tidak bisa memikirkan orang lain. Satu-satunya yang bisa diandalkan hanyalah Wanda. Tidak ada gunanya jika Wanda ingin melarikan saham 35% ini karena Wanda masih terikat kontrak dengan Mike. Hanya saja, Wanda tidak memberitahukan siapapun mengenai isi kontrak tersebut. Orang-orang di Bank Megah sudah kalang kabut mengenai 35% saham ini. Ada yang segera memberitahukan hal ini kepada Elena. "Nona Elena, kalau kita bisa mendapatkan 35% saham ini, berarti kita berhasil membeli Perusahaan Hales. Ke depannya, kamu yang akan menguasai Perusahaan Hales dan menjadi presdir yang baru."Sorot mata Elena tampak puas. Sebenar
Saat Wanda membawa pulang kontrak dan cek, Sienna tidak berada di kantor. Dia ada di Kompleks Mawaria. Kala ini, Sienna sedang bermain dengan Snow.Snow yang berbaring di lantai menunjukkan perutnya dan menggoyang ekornya. Wanda meletakkan barang-barang di atas meja dan berucap, "Bu Sienna, ini cek sebesar 4 triliun dan ini kontraknya."Sienna mengangguk. Mulai sekarang, Sienna bukan presdir perusahaan lagi karena Elena memiliki saham sebesar 51 persen. Sekalipun para pemegang saham lain digabung, total sahamnya juga tidak akan melampaui Elena. Saat ini, perusahaan sudah menjadi milik Elena.Sienna melihat jam dinding, sekarang baru pukul 03.00 sore. Setelah pengalihan saham berhasil, Elena pasti langsung pergi ke Grup Winata. Pada saat sama, Perusahaan Metrola sudah mengumumkan kabar bahwa mereka berhasil mengakuisisi Perusahaan Hales. Mereka juga merilis data pemegang saham.Orang-orang dalam lingkaran sosial ibu kota yang memperhatikan perihal ini tahu jelas bahwa ini adalah pertaru
"Jacob, aku sudah mengakuisisi Grup Winata," ucap Elena.Jacob sedang duduk di ruang kantornya. Ekspresinya tetap terlihat datar, dia bertanya, "Secepat itu?"Tebersit keangkuhan pada sorot mata Elena. Dia membalas, "Ya, aku juga nggak nyangka akan secepat ini. Semua ini karena orang-orang Keluarga Winata terlalu lemah. Aku saja nggak nyangka Sienna akan langsung nggak datang, pasti dia menangis di rumah."Jacob menunjukkan senyuman dingin sembari mengetik keyboard. Tiba-tiba, dia memanggil, "Elena."Elena mengira pria ini akan memujinya. Namun, Jacob malah melanjutkan, "Kita sepertinya tidak bisa bersama lagi."Dalam sekejap, wajah Elena yang bangga sontak membeku. Dia mengira pendengarannya bermasalah. "Jacob, kamu lagi bercanda, ya?" tanya Elena.Jacob menengadah menatapnya dengan tatapan tenang. Elena paling tidak tahan dengan sorot mata seperti ini. Ketika mereka berpacaran dulu, Jacob juga tidak pernah berinisiatif menggandengnya atau menciumnya.Tindakan paling intim yang pernah
Elena berjalan keluar dari Grup Yuwono dengan murka. Dia benar-benar curiga, apakah Jacob jatuh cinta pada wanita lain? Akan tetapi, sejak Jacob pulang dari luar negeri, tidak ada wanita lain di sisinya selain Penny.Jacob sendiri sudah melihat betapa kotornya Penny. Di depan umum, wanita ini masih mau mencium Mike, pasti keduanya bermain lebih liar di belakang. Jacob yang begitu terobsesi pada kebersihan tidak mungkin bisa menerimanya.Tebersit kecemburuan pada sorot mata Elena. Tidak peduli wanita itu Penny atau bukan, dia tidak akan melepaskannya begitu saja! Malam ini, dia juga akan membuat Sienna bertekuk lutut padanya!Elena menarik napas dalam-dalam, lalu memeriksa jam dan mendapati sudah hampir pukul 09.00. Dia segera berangkat ke kediaman Keluarga Yuwono. Bagaimanapun, Raina dan Daria telah menunggunya di sana. Mereka ingin sama-sama menyaksikan Sienna berlutut dengan menyedihkan.Sesudah memikirkan ini, emosi dalam hati Elena pun mereda sedikit. Setibanya di sana, tampak Rain