Saat Wanda membawa pulang kontrak dan cek, Sienna tidak berada di kantor. Dia ada di Kompleks Mawaria. Kala ini, Sienna sedang bermain dengan Snow.Snow yang berbaring di lantai menunjukkan perutnya dan menggoyang ekornya. Wanda meletakkan barang-barang di atas meja dan berucap, "Bu Sienna, ini cek sebesar 4 triliun dan ini kontraknya."Sienna mengangguk. Mulai sekarang, Sienna bukan presdir perusahaan lagi karena Elena memiliki saham sebesar 51 persen. Sekalipun para pemegang saham lain digabung, total sahamnya juga tidak akan melampaui Elena. Saat ini, perusahaan sudah menjadi milik Elena.Sienna melihat jam dinding, sekarang baru pukul 03.00 sore. Setelah pengalihan saham berhasil, Elena pasti langsung pergi ke Grup Winata. Pada saat sama, Perusahaan Metrola sudah mengumumkan kabar bahwa mereka berhasil mengakuisisi Perusahaan Hales. Mereka juga merilis data pemegang saham.Orang-orang dalam lingkaran sosial ibu kota yang memperhatikan perihal ini tahu jelas bahwa ini adalah pertaru
"Jacob, aku sudah mengakuisisi Grup Winata," ucap Elena.Jacob sedang duduk di ruang kantornya. Ekspresinya tetap terlihat datar, dia bertanya, "Secepat itu?"Tebersit keangkuhan pada sorot mata Elena. Dia membalas, "Ya, aku juga nggak nyangka akan secepat ini. Semua ini karena orang-orang Keluarga Winata terlalu lemah. Aku saja nggak nyangka Sienna akan langsung nggak datang, pasti dia menangis di rumah."Jacob menunjukkan senyuman dingin sembari mengetik keyboard. Tiba-tiba, dia memanggil, "Elena."Elena mengira pria ini akan memujinya. Namun, Jacob malah melanjutkan, "Kita sepertinya tidak bisa bersama lagi."Dalam sekejap, wajah Elena yang bangga sontak membeku. Dia mengira pendengarannya bermasalah. "Jacob, kamu lagi bercanda, ya?" tanya Elena.Jacob menengadah menatapnya dengan tatapan tenang. Elena paling tidak tahan dengan sorot mata seperti ini. Ketika mereka berpacaran dulu, Jacob juga tidak pernah berinisiatif menggandengnya atau menciumnya.Tindakan paling intim yang pernah
Elena berjalan keluar dari Grup Yuwono dengan murka. Dia benar-benar curiga, apakah Jacob jatuh cinta pada wanita lain? Akan tetapi, sejak Jacob pulang dari luar negeri, tidak ada wanita lain di sisinya selain Penny.Jacob sendiri sudah melihat betapa kotornya Penny. Di depan umum, wanita ini masih mau mencium Mike, pasti keduanya bermain lebih liar di belakang. Jacob yang begitu terobsesi pada kebersihan tidak mungkin bisa menerimanya.Tebersit kecemburuan pada sorot mata Elena. Tidak peduli wanita itu Penny atau bukan, dia tidak akan melepaskannya begitu saja! Malam ini, dia juga akan membuat Sienna bertekuk lutut padanya!Elena menarik napas dalam-dalam, lalu memeriksa jam dan mendapati sudah hampir pukul 09.00. Dia segera berangkat ke kediaman Keluarga Yuwono. Bagaimanapun, Raina dan Daria telah menunggunya di sana. Mereka ingin sama-sama menyaksikan Sienna berlutut dengan menyedihkan.Sesudah memikirkan ini, emosi dalam hati Elena pun mereda sedikit. Setibanya di sana, tampak Rain
"Tuan Mike, karena kontrak ini ditandatangani sebelum perusahaan diakuisisi, apa bisa kita batalkan saja?" tanya Elena. Dia tahu perkataan ini terdengar agak tidak tahu malu, tetapi dia tidak bisa terima jika dirinya langsung berutang triliunan setelah menjabat.Jika dihitung-hitung, Elena telah menghabiskan uang sekitar 2 triliun sejak mengakuisisi Grup Winata. Kini dia belum menghasilkan uang, tetapi sudah harus membayar kompensasi sebanyak itu? Keluarga Prawira tidak mungkin bisa membantunya mengeluarkan uang sebanyak ini.Uang yang bisa dihamburkan oleh Elena pun bisa dibilang sudah habis digunakan. Pertama karena dia membeli lukisan demi memenangkan hati Raina. Alhasil, mereka malah sama-sama malu. Kedua untuk mengakuisisi perusahaan. Elena mengeluarkan uang yang banyak, bahkan beberapa aset keluarganya juga terpakai.Kalau sampai anggota Keluarga Prawira yang lain tahu, mereka pasti akan berdebat sengit. Kemudian, Keluarga Prawira akan menjadi kacau balau, bahkan Elena akan menja
Jacob duduk di sofa dengan satu tangan membuka laptopnya. Belakangan ini, ada sedikit masalah di perusahaan luar negerinya. Dia harus pergi ke sana untuk menanganinya. Dia mungkin harus pergi 2 hari lagi sehingga terpaksa bekerja lembur.Elena sulit untuk mengungkapkan masalah ini kepada Jacob. Bagaimanapun, dia sempat mengatakan bahwa Sienna sangat lemah. Sekarang, malah dia yang meminta bantuan kepada Jacob. Kini, Elena pun curiga bahwa Sienna telah menjebaknya.Jika benar seperti itu, bukankah artinya dirinya terlalu bodoh? Ketika Elena mengirimnya pesan untuk menyombongkan diri, Sienna pasti mentertawakan dirinya. Begitu terpikir akan hal ini, Elena sungguh tidak tahan! Ternyata, dia telah dipermainkan! Benar-benar memalukan!Dalam sekejap, air mata mengalir di wajah Elena. Dia tidak sempat mencari masalah dengan orang lain lagi, hanya ingin segera mengatasi masalah utang ini."Jacob, apa kamu bisa menyuruh Mike membantuku? Asalkan kamu meminta padanya, dia pasti akan setuju. Hal i
"Penny, apa rencanamu selanjutnya?" tanya Mike.Sienna tersenyum, seakan-akan tidak terpengaruh oleh telepon Jacob barusan. Dia menjawab, "Elena memberiku 4 triliun. Aku sudah menggunakan 2 triliun untuk membeli 44% saham lainnya. Sekarang masih tersisa 2 triliun, aku akan membeli kembali 51% saham miliknya."Begitu mendengar jawaban ini, Mike merasa Elena ini benar-benar bodoh. Ada begitu banyak orang di dunia ini, mengapa harus mengusik Sienna?Akibat kebodohannya sendiri, Elena bukan hanya menjadi lelucon orang-orang, tetapi juga membantu Sienna mendapatkan lebih banyak saham perusahaan. Saham ini hanya beralih sebentar, lalu menjadi milik Sienna yang kini hampir memegang 100% saham. Dengan kata lain, dia menjadi satu-satunya bos di perusahaan.Sementara itu, orang-orang yang menjual saham memperoleh uang dari Elena. Sienna yang berada di tengah tidak perlu mengeluarkan sepeser pun. Dia benar-benar untung besar. Bahkan, Mike yang telah membantunya membuat Jacob berutang budi padanya
Wiandro melirik Jacob yang duduk di kursi kerja. Sebelumnya, Jacob berinvestasi pada naskah yang ditulis oleh Wiandro. Grup Yuwono bertekad untuk melebarkan sayapnya ke industri hiburan. Hari ini, Wiandro pun datang untuk menemui sutradara yang diundang oleh Grup Yuwono."Wanitamu ini hebat juga," ujar Wiandro. Jacob sedang bertelepon dengan orang dari perusahaan luar negeri. Dia mengisyaratkan Wiandro untuk duduk dulu.Ketika melihat temannya ini sibuk, Wiandro hanya duduk di sofa samping tanpa berbicara. Akan tetapi, Jacob terus menelepon selama 2 jam. Dia terus menginstruksi staf di sana, lalu alisnya pun berkerut.Saat ini, Sony berjalan masuk. "Tuan, pesawat akan terbang 3 jam lagi."Jacob meletakkan ponselnya, lalu mengangkat tangan dan memijat keningnya sembari menginstruksi, "Suruh para petinggi di sana tunggu aku."Sony mengangguk, lalu merapikan dokumen di samping. Kini, Jacob akhirnya menatap Wiandro seraya bertanya, "Kamu bilang apa tadi?"Wiandro tidak membahas tentang Sie
Sienna meletakkan barang yang dibelinya di samping, lalu mengangkat tangan dan mengelus Snow. Kemudian, dia baru kembali ke Vila Cahwana.Rina seperti tahu Sienna akan kembali malam ini. Dia pun bertanya apakah dirinya perlu menyiapkan makan malam atau tidak.Sebenarnya, Sienna cukup menyukai Vila Cahwana karena lingkungan di sini sangat bagus. Dulu, orang kaya sekalipun belum tentu bisa membelinya. Bisa dilihat betapa Jacob menyukainya, sampai-sampai membeli vila ini untuknya.Sienna menggeleng karena tidak punya mood makan. Sesudah kembali ke kamar, dia membuka kotak yang tersembunyi di lemarinya. Terlihat sebuah buku catatan kosong, sepucuk surat, dan sebuah cincin. Semuanya masih lengkap.Entah mengapa, Sienna memiliki firasat kuat bahwa orang-orang itu mengincar barang ini. Kemudian, Sienna menutup lemari dan menatap test pack yang dibelinya. Dalam sekejap, dia merasa gelisah.Setelah membuat persiapan mental selama 10 menit, Sienna baru memasuki kamar mandi. Penantian ini pun ter