Jacob duduk di sofa dengan satu tangan membuka laptopnya. Belakangan ini, ada sedikit masalah di perusahaan luar negerinya. Dia harus pergi ke sana untuk menanganinya. Dia mungkin harus pergi 2 hari lagi sehingga terpaksa bekerja lembur.Elena sulit untuk mengungkapkan masalah ini kepada Jacob. Bagaimanapun, dia sempat mengatakan bahwa Sienna sangat lemah. Sekarang, malah dia yang meminta bantuan kepada Jacob. Kini, Elena pun curiga bahwa Sienna telah menjebaknya.Jika benar seperti itu, bukankah artinya dirinya terlalu bodoh? Ketika Elena mengirimnya pesan untuk menyombongkan diri, Sienna pasti mentertawakan dirinya. Begitu terpikir akan hal ini, Elena sungguh tidak tahan! Ternyata, dia telah dipermainkan! Benar-benar memalukan!Dalam sekejap, air mata mengalir di wajah Elena. Dia tidak sempat mencari masalah dengan orang lain lagi, hanya ingin segera mengatasi masalah utang ini."Jacob, apa kamu bisa menyuruh Mike membantuku? Asalkan kamu meminta padanya, dia pasti akan setuju. Hal i
"Penny, apa rencanamu selanjutnya?" tanya Mike.Sienna tersenyum, seakan-akan tidak terpengaruh oleh telepon Jacob barusan. Dia menjawab, "Elena memberiku 4 triliun. Aku sudah menggunakan 2 triliun untuk membeli 44% saham lainnya. Sekarang masih tersisa 2 triliun, aku akan membeli kembali 51% saham miliknya."Begitu mendengar jawaban ini, Mike merasa Elena ini benar-benar bodoh. Ada begitu banyak orang di dunia ini, mengapa harus mengusik Sienna?Akibat kebodohannya sendiri, Elena bukan hanya menjadi lelucon orang-orang, tetapi juga membantu Sienna mendapatkan lebih banyak saham perusahaan. Saham ini hanya beralih sebentar, lalu menjadi milik Sienna yang kini hampir memegang 100% saham. Dengan kata lain, dia menjadi satu-satunya bos di perusahaan.Sementara itu, orang-orang yang menjual saham memperoleh uang dari Elena. Sienna yang berada di tengah tidak perlu mengeluarkan sepeser pun. Dia benar-benar untung besar. Bahkan, Mike yang telah membantunya membuat Jacob berutang budi padanya
Wiandro melirik Jacob yang duduk di kursi kerja. Sebelumnya, Jacob berinvestasi pada naskah yang ditulis oleh Wiandro. Grup Yuwono bertekad untuk melebarkan sayapnya ke industri hiburan. Hari ini, Wiandro pun datang untuk menemui sutradara yang diundang oleh Grup Yuwono."Wanitamu ini hebat juga," ujar Wiandro. Jacob sedang bertelepon dengan orang dari perusahaan luar negeri. Dia mengisyaratkan Wiandro untuk duduk dulu.Ketika melihat temannya ini sibuk, Wiandro hanya duduk di sofa samping tanpa berbicara. Akan tetapi, Jacob terus menelepon selama 2 jam. Dia terus menginstruksi staf di sana, lalu alisnya pun berkerut.Saat ini, Sony berjalan masuk. "Tuan, pesawat akan terbang 3 jam lagi."Jacob meletakkan ponselnya, lalu mengangkat tangan dan memijat keningnya sembari menginstruksi, "Suruh para petinggi di sana tunggu aku."Sony mengangguk, lalu merapikan dokumen di samping. Kini, Jacob akhirnya menatap Wiandro seraya bertanya, "Kamu bilang apa tadi?"Wiandro tidak membahas tentang Sie
Sienna meletakkan barang yang dibelinya di samping, lalu mengangkat tangan dan mengelus Snow. Kemudian, dia baru kembali ke Vila Cahwana.Rina seperti tahu Sienna akan kembali malam ini. Dia pun bertanya apakah dirinya perlu menyiapkan makan malam atau tidak.Sebenarnya, Sienna cukup menyukai Vila Cahwana karena lingkungan di sini sangat bagus. Dulu, orang kaya sekalipun belum tentu bisa membelinya. Bisa dilihat betapa Jacob menyukainya, sampai-sampai membeli vila ini untuknya.Sienna menggeleng karena tidak punya mood makan. Sesudah kembali ke kamar, dia membuka kotak yang tersembunyi di lemarinya. Terlihat sebuah buku catatan kosong, sepucuk surat, dan sebuah cincin. Semuanya masih lengkap.Entah mengapa, Sienna memiliki firasat kuat bahwa orang-orang itu mengincar barang ini. Kemudian, Sienna menutup lemari dan menatap test pack yang dibelinya. Dalam sekejap, dia merasa gelisah.Setelah membuat persiapan mental selama 10 menit, Sienna baru memasuki kamar mandi. Penantian ini pun ter
Daria sangat terkejut. Kemudian, dia mengambil ponsel untuk memotret test pack itu. Wanita jalang! Dia telah memperingatkannya untuk jangan berkhayal, tetapi wanita ini malah tidur bersama Jacob!Daria menarik napas dalam-dalam dan segera menelepon Jacob. Alhasil, yang menjawab adalah Sony yang menemani Jacob ke luar negeri. Saat ini, Jacob sedang menghadiri rapat yang akan berlangsung seharian penuh. "Bu Daria, rapat yang Tuan hadiri nggak boleh diganggu. Mungkin akan berakhir dalam 4 jam lagi."Daria enggan menunggu sedetik pun. Dia pun menelepon Elena untuk menggali informasi. "Elena, apa Jacob dan Sienna pernah melakukan hubungan intim?"Ketika mendengar tentang Sienna, Elena yang sedang murung makin emosi. Suaranya menjadi melengking saat menjawab, "Bagaimana mungkin Jacob menidurinya? Jacob bilang dia nggak pernah menidurinya dan pasti akan bercerai."Daria pun paham. Sekarang Sienna hamil, tetapi bukan anak Jacob, melainkan anak pria lain. Jika hal ini tersebar luas, bagaimana d
Sienna merasa pusing, tetapi dia tidak pingsan. Ketika melihat mobilnya berhenti di depan rumah sakit, dia tahu bahwa Daria serius dengan kata-katanya. Daria membawanya ke rumah sakit secara paksa untuk menggugurkan kandungannya!Sienna mencengkeram gagang pintu mobil dengan erat, enggan turun. Namun, dua pengawal itu tidak berbelaskasihan. Mereka melepaskan jari-jarinya secara paksa. Sienna langsung menggigit tangan salah satu pengawal itu, lalu berlari ke luar dengan kekuatan yang entah datang dari mana.Akan tetapi, tubuhnya lemas setelah menghirup bau dari sapu tangan itu. Baru berlari sekitar 100 meter, tubuhnya sudah basah karena keringat. Dibandingkan rasa lelah, sekujur tubuhnya diselimuti rasa takut.Sienna mengeluarkan ponsel dan segera menelepon Jacob. Meski dia sendiri merasa anak ini datang secara tak terduga, apa pun yang terjadi, dia tidak akan menggugurkan anak ini. Seperti apa dirinya di mata orang-orang ini?Sienna berlari kencang sambil menelepon Jacob. Walau akan me
Sienna tahu, jika dia memohon Daria untuk menelepon Darwo, wanita ini pasti tidak akan setuju. Hanya saja, jika menelepon Jacob dan menjelaskan seluk-beluknya, mungkin Jacob menginginkan anak ini, sekalipun harapannya sangat kecil.Daria mengerutkan alisnya dan mengangkat dagu. "Bawa dia masuk. Aku sudah membuat janji untuk operasi."Sienna pun memanggil, "Bu Daria …."Daria berkata dengan dingin, "Sienna, kenapa kamu kira Jacob akan menginginkan anak ini setelah kamu meneleponnya? Memangnya dia pernah bilang dia menyukaimu?"Seketika, Sienna terdiam. Dia juga tidak berdaya untuk membantah. Sekujur tubuhnya lemas, bahkan tidak kuat untuk berdiri.Mereka menggunakan jalur rahasia. Daria memanfaatkan kekuasaan Keluarga Yuwono dan langsung membawa Sienna ke dalam ruang operasi.Daria khawatir Sienna akan melawan, maka dia meminta dokter untuk membius seluruh badan. Dokter itu telah bekerja sama dengan Keluarga Yuwono selama bertahun-tahun. Saat ini, dia tentu menuruti semua perintah Daria
Entah bagaimana cara Sienna pulang ke Vila Cahwana. Begitu terbaring di ranjang, air matanya terus mengalir sehingga membasahi bantal yang digunakannya. Tubuhnya juga sedikit gemetar. Sembari memegang erat seprai, Sienna terus menggigit bibirnya agar tangisannya tidak meledak.Rina datang ke kamarnya, lalu mengetuk pintu sambil berkata, "Nona, aku masak sup untukmu. Minumlah sedikit." Rina tidak tahu apa yang telah terjadi. Dia hanya merasa bahwa kondisi Sienna tidak terlalu baik beberapa hari ini, seolah-olah kurang tidur.Sementara itu, Sienna masih berbaring di ranjang sambil menggertakkan gigi. Begitu mendengar suara Rina, dia buru-buru menenangkan emosinya sebelum berkata, "Bi Rina, aku nggak ingin minum sup."Rina mengira bahwa suasana hati Sienna sedang buruk, jadi dia menghela napas dan berucap, "Aku akan membiarkan sup ini tetap hangat. Kalau ingin meminumnya malam nanti, kamu bisa pergi ke dapur.""Oke," jawab Sienna. Dia hanya merasa tenggorokannya sangat sakit. Setelah berb
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg