Tiga puluh lima persen saham milik Sienna sudah dialihkan ke Wanda dalam semalam. Ini adalah bagian dari rencana Sienna agar Perusahaan Metrola tidak menyadari bahwa Sienna yang menjual saham ini. Jika tidak, mereka pasti akan menyadari adanya konspirasi saat menandatangani kontrak nanti. Sebelum menyusun rencana, Sienna sebenarnya juga sedang bertaruh. Sementara ini, Sienna tidak bisa memikirkan orang lain. Satu-satunya yang bisa diandalkan hanyalah Wanda. Tidak ada gunanya jika Wanda ingin melarikan saham 35% ini karena Wanda masih terikat kontrak dengan Mike. Hanya saja, Wanda tidak memberitahukan siapapun mengenai isi kontrak tersebut. Orang-orang di Bank Megah sudah kalang kabut mengenai 35% saham ini. Ada yang segera memberitahukan hal ini kepada Elena. "Nona Elena, kalau kita bisa mendapatkan 35% saham ini, berarti kita berhasil membeli Perusahaan Hales. Ke depannya, kamu yang akan menguasai Perusahaan Hales dan menjadi presdir yang baru."Sorot mata Elena tampak puas. Sebenar
Saat Wanda membawa pulang kontrak dan cek, Sienna tidak berada di kantor. Dia ada di Kompleks Mawaria. Kala ini, Sienna sedang bermain dengan Snow.Snow yang berbaring di lantai menunjukkan perutnya dan menggoyang ekornya. Wanda meletakkan barang-barang di atas meja dan berucap, "Bu Sienna, ini cek sebesar 4 triliun dan ini kontraknya."Sienna mengangguk. Mulai sekarang, Sienna bukan presdir perusahaan lagi karena Elena memiliki saham sebesar 51 persen. Sekalipun para pemegang saham lain digabung, total sahamnya juga tidak akan melampaui Elena. Saat ini, perusahaan sudah menjadi milik Elena.Sienna melihat jam dinding, sekarang baru pukul 03.00 sore. Setelah pengalihan saham berhasil, Elena pasti langsung pergi ke Grup Winata. Pada saat sama, Perusahaan Metrola sudah mengumumkan kabar bahwa mereka berhasil mengakuisisi Perusahaan Hales. Mereka juga merilis data pemegang saham.Orang-orang dalam lingkaran sosial ibu kota yang memperhatikan perihal ini tahu jelas bahwa ini adalah pertaru
"Jacob, aku sudah mengakuisisi Grup Winata," ucap Elena.Jacob sedang duduk di ruang kantornya. Ekspresinya tetap terlihat datar, dia bertanya, "Secepat itu?"Tebersit keangkuhan pada sorot mata Elena. Dia membalas, "Ya, aku juga nggak nyangka akan secepat ini. Semua ini karena orang-orang Keluarga Winata terlalu lemah. Aku saja nggak nyangka Sienna akan langsung nggak datang, pasti dia menangis di rumah."Jacob menunjukkan senyuman dingin sembari mengetik keyboard. Tiba-tiba, dia memanggil, "Elena."Elena mengira pria ini akan memujinya. Namun, Jacob malah melanjutkan, "Kita sepertinya tidak bisa bersama lagi."Dalam sekejap, wajah Elena yang bangga sontak membeku. Dia mengira pendengarannya bermasalah. "Jacob, kamu lagi bercanda, ya?" tanya Elena.Jacob menengadah menatapnya dengan tatapan tenang. Elena paling tidak tahan dengan sorot mata seperti ini. Ketika mereka berpacaran dulu, Jacob juga tidak pernah berinisiatif menggandengnya atau menciumnya.Tindakan paling intim yang pernah
Elena berjalan keluar dari Grup Yuwono dengan murka. Dia benar-benar curiga, apakah Jacob jatuh cinta pada wanita lain? Akan tetapi, sejak Jacob pulang dari luar negeri, tidak ada wanita lain di sisinya selain Penny.Jacob sendiri sudah melihat betapa kotornya Penny. Di depan umum, wanita ini masih mau mencium Mike, pasti keduanya bermain lebih liar di belakang. Jacob yang begitu terobsesi pada kebersihan tidak mungkin bisa menerimanya.Tebersit kecemburuan pada sorot mata Elena. Tidak peduli wanita itu Penny atau bukan, dia tidak akan melepaskannya begitu saja! Malam ini, dia juga akan membuat Sienna bertekuk lutut padanya!Elena menarik napas dalam-dalam, lalu memeriksa jam dan mendapati sudah hampir pukul 09.00. Dia segera berangkat ke kediaman Keluarga Yuwono. Bagaimanapun, Raina dan Daria telah menunggunya di sana. Mereka ingin sama-sama menyaksikan Sienna berlutut dengan menyedihkan.Sesudah memikirkan ini, emosi dalam hati Elena pun mereda sedikit. Setibanya di sana, tampak Rain
"Tuan Mike, karena kontrak ini ditandatangani sebelum perusahaan diakuisisi, apa bisa kita batalkan saja?" tanya Elena. Dia tahu perkataan ini terdengar agak tidak tahu malu, tetapi dia tidak bisa terima jika dirinya langsung berutang triliunan setelah menjabat.Jika dihitung-hitung, Elena telah menghabiskan uang sekitar 2 triliun sejak mengakuisisi Grup Winata. Kini dia belum menghasilkan uang, tetapi sudah harus membayar kompensasi sebanyak itu? Keluarga Prawira tidak mungkin bisa membantunya mengeluarkan uang sebanyak ini.Uang yang bisa dihamburkan oleh Elena pun bisa dibilang sudah habis digunakan. Pertama karena dia membeli lukisan demi memenangkan hati Raina. Alhasil, mereka malah sama-sama malu. Kedua untuk mengakuisisi perusahaan. Elena mengeluarkan uang yang banyak, bahkan beberapa aset keluarganya juga terpakai.Kalau sampai anggota Keluarga Prawira yang lain tahu, mereka pasti akan berdebat sengit. Kemudian, Keluarga Prawira akan menjadi kacau balau, bahkan Elena akan menja
Jacob duduk di sofa dengan satu tangan membuka laptopnya. Belakangan ini, ada sedikit masalah di perusahaan luar negerinya. Dia harus pergi ke sana untuk menanganinya. Dia mungkin harus pergi 2 hari lagi sehingga terpaksa bekerja lembur.Elena sulit untuk mengungkapkan masalah ini kepada Jacob. Bagaimanapun, dia sempat mengatakan bahwa Sienna sangat lemah. Sekarang, malah dia yang meminta bantuan kepada Jacob. Kini, Elena pun curiga bahwa Sienna telah menjebaknya.Jika benar seperti itu, bukankah artinya dirinya terlalu bodoh? Ketika Elena mengirimnya pesan untuk menyombongkan diri, Sienna pasti mentertawakan dirinya. Begitu terpikir akan hal ini, Elena sungguh tidak tahan! Ternyata, dia telah dipermainkan! Benar-benar memalukan!Dalam sekejap, air mata mengalir di wajah Elena. Dia tidak sempat mencari masalah dengan orang lain lagi, hanya ingin segera mengatasi masalah utang ini."Jacob, apa kamu bisa menyuruh Mike membantuku? Asalkan kamu meminta padanya, dia pasti akan setuju. Hal i
"Penny, apa rencanamu selanjutnya?" tanya Mike.Sienna tersenyum, seakan-akan tidak terpengaruh oleh telepon Jacob barusan. Dia menjawab, "Elena memberiku 4 triliun. Aku sudah menggunakan 2 triliun untuk membeli 44% saham lainnya. Sekarang masih tersisa 2 triliun, aku akan membeli kembali 51% saham miliknya."Begitu mendengar jawaban ini, Mike merasa Elena ini benar-benar bodoh. Ada begitu banyak orang di dunia ini, mengapa harus mengusik Sienna?Akibat kebodohannya sendiri, Elena bukan hanya menjadi lelucon orang-orang, tetapi juga membantu Sienna mendapatkan lebih banyak saham perusahaan. Saham ini hanya beralih sebentar, lalu menjadi milik Sienna yang kini hampir memegang 100% saham. Dengan kata lain, dia menjadi satu-satunya bos di perusahaan.Sementara itu, orang-orang yang menjual saham memperoleh uang dari Elena. Sienna yang berada di tengah tidak perlu mengeluarkan sepeser pun. Dia benar-benar untung besar. Bahkan, Mike yang telah membantunya membuat Jacob berutang budi padanya
Wiandro melirik Jacob yang duduk di kursi kerja. Sebelumnya, Jacob berinvestasi pada naskah yang ditulis oleh Wiandro. Grup Yuwono bertekad untuk melebarkan sayapnya ke industri hiburan. Hari ini, Wiandro pun datang untuk menemui sutradara yang diundang oleh Grup Yuwono."Wanitamu ini hebat juga," ujar Wiandro. Jacob sedang bertelepon dengan orang dari perusahaan luar negeri. Dia mengisyaratkan Wiandro untuk duduk dulu.Ketika melihat temannya ini sibuk, Wiandro hanya duduk di sofa samping tanpa berbicara. Akan tetapi, Jacob terus menelepon selama 2 jam. Dia terus menginstruksi staf di sana, lalu alisnya pun berkerut.Saat ini, Sony berjalan masuk. "Tuan, pesawat akan terbang 3 jam lagi."Jacob meletakkan ponselnya, lalu mengangkat tangan dan memijat keningnya sembari menginstruksi, "Suruh para petinggi di sana tunggu aku."Sony mengangguk, lalu merapikan dokumen di samping. Kini, Jacob akhirnya menatap Wiandro seraya bertanya, "Kamu bilang apa tadi?"Wiandro tidak membahas tentang Sie
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg