Situasi di Kabupaten Armana menjadi kacau. Juliana tahu anaknya tidak mungkin selamat saat melihat perutnya sudah berdarah, sehingga dia baru berencana menjebak Jacob. Saat ditabrak hingga terbang beberapa meter, Juliana sebenarnya hanya luka ringan. Namun, dia masih hamil, sehingga dia langsung memegang perutnya dengan darah di sekitar kakinya."Anakku! Tuan Jacob, kamu harus ganti rugi anakku, aku akan bergantung padamu seumur hidup! Kalau tidak, beri aku 60 miliar untuk merahasiakannya!"Selama ini, Jacob belum pernah melihat wanita yang begitu tidak tahu malu. Dia langsung kembali ke asrama dan menyuruh penanggung jawab sana untuk menyelesaikan masalah ini.Memang banyak penduduk yang tak bermoral di daerah pegunungan yang miskin. Namun, penanggung jawab di Kabupaten Armana juga tidak tahan melihat orang seperti Juliana. Sekarang, Jacob adalah tamu terhormat di seluruh Kabupaten Armana. Jika dia marah dan menghentikan pengembangannya, banyak orang yang kehidupannya akan hancur. Beb
Di dalam hatinya, Mike memiliki rencananya sendiri yaitu tidak boleh membocorkan identitas Sienna. Sebelumnya, dia sudah melakukan hal yang bodoh. Kali ini dia tidak boleh terus menjadi orang bodoh yang panik dan membiarkan Jacob mendapatkan wanita cantik. Bukankah Jacob menyukai Elena? Kalau begitu, Jacob terus bersama Elena saja, Penny tidak cocok dengan Keluarga Yuwono.Mike jelas sudah mempersiapkan semuanya. Dia membawa Sienna ke sebuah ruangan rias pribadi. Dengan sentuhan ajaib ahli rias, wajah Sienna dibuat memiliki banyak jerawat dan mengenakan topi yang tebal. Bahkan pakaiannya juga kombinasi antara warna coklat dan hijau, membuat penampilannya terlihat kampungan. Sienna melihat penampilannya sejenak melalui cermin, dia bahkan diberi kacamata berbingkai hitam. Selain terlihat mulut dan jerawat-jerawatnya itu, poninya menutupi wajahnya hingga semuanya tak terlihat jelas.Mike yang berdiri di belakang Sienna, merasa menarik. "Bahkan kalau ayahmu berdiri di depan, dia juga nggak
Wajah Elena menjadi pucat dan tatapannya terlihat tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Dia awalnya berpikir Sienna adalah orang yang lemah, tidak disangka Sienna sangat pandai berbicara. Dia bahkan tidak bisa membantah Sienna sedikit pun. Semua orang di sekitarnya juga mulai membicarakannya."Sudah kubilang tindakan Elena ini memang seperti pelakor.""Masih berani pamer kalung di depan istri sah, nggak tahu malu.""Keluarga Prawira juga nggak termasuk keluarga elite, apa yang dia banggakan?"Tubuh Elena gemetar dan menatap Sienna dengan penuh kebencian. Dia berpikir berani-beraninya si jelek itu merendahkan dia seperti ini. Dia terus memaki Sienna wanita jalang dan sialan di dalam hatinya. Dia sudah ingin sekali menampar Sienna, tetapi dia harus menahannya.Pada saat kritis, Raina akhirnya membela Elena. "Sudahlah, malam ini kita datang ke sini untuk menilai lukisan, untuk apa membahas hal yang tidak penting ini."Sienna tersenyum dan melihat ke arah ahli penilai. Ahli penilai ya
Namun detik berikutnya, Rowen meletakkan dua buah lukisan, lalu menggulung kembali lukisan yang telah sobek itu. "Siapa yang merobek lukisan ini? Padahal aku melukisnya sebulan lebih, dasar nggak punya selera!" Dia menatap Sienna dengan alis berkerut."Siapa yang merobek lukisan ini?"Sienna menunjuk ke arah Raina. Seketika, wajah Raina langsung menjadi pucat. "Master Rowen, maksudmu, lukisan ini asli?"Rowen mengernyit sambil berkata, "Aku yang lukis sendiri lukisan ini, masa bisa palsu? Nyonya Raina, kamu harus bayar ganti rugi kalau sudah merobek lukisan orang. Bahkan ada yang menawarkan 600 miliar di pelelangan sebelumnya, aku tetap saja nggak rela menjualnya."Rowen tampak agak kesal saat menggulung lukisannya. "Tak kusangka kamu nggak punya selera! Nggak heran kalau dia mau menggugatmu. Kamu menganggap lukisan palsu sebagai barang berharga, lukisan asli sebagai sampah. Suatu saat kamu akan menyesal!"Raina tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Sementara itu, Elena telah terpak
Setelah Jacob mengurangi kekuatannya, Sienna langsung merasa bahwa semua oksigen telah menghilang. Dia tidak dapat mengeluarkan sepatah kata pun, bahkan keringat juga telah bercucuran dari dahinya.Jacob sangat membencinya hingga tidak ingin tahu seperti apa parasnya. Wanita ini tiba-tiba memakai poni tebal dan kacamata, serta berpakaian dengan cara yang sangat kampungan. Semua tindakan aneh ini hanya dianggap Jacob sebagai provokasi yang disengaja.Saat ini, Jacob bertanya, "Apa ini menyenangkan?" Urat di pergelangan tangan pria itu terlihat sangat jelas. Hal ini menunjukkan bahwa dia telah mengerahkan banyak tenaga.Sienna yang dicekik merasa bahwa dirinya akan kehilangan nyawa pada momen ini. Dia menatap kedua tangan Jacob yang indah. Beberapa hari lalu, sepasang tangan ini masih memeluk pinggangnya. Mulut Jacob yang kejam juga masih merajalela di tubuhnya. Saat ini, Sienna terus memukul tangannya karena merasa sudah hampir mati lemas."Sienna, aku dengar Harris lagi sakit. Kalau ka
Ini adalah kali pertama Sienna melihat Jacob yang begitu marah. Dia tampak menunduk dan diam-diam mengikuti di belakang Mike. Ketika mereka sampai di tempat yang lebih terang, Mike baru samar-samar melihat jejak cekikan di lehernya.Mike yang merasa agak tidak nyaman pun bertanya, "Apakah kamu dicekik Jacob?"Setelah masuk ke dalam mobil, Sienna merasa bahwa tenggorokannya benar-benar sakit. Dia bahkan kesakitan ketika berbicara. Setelah sekian lama, Sienna baru menjawab, "Iya.""Padahal kamu adalah istrinya. Dia benar-benar sangat kejam," ucap Mike.Sienna hanya tersenyum pahit. Barusan, dia masih berdebat dengan begitu banyak orang, tetapi dia tidak tahu harus berkata apa lagi sekarang. Dia bahkan merasa sedikit kecewa."Penny, jangan salahkan aku yang nggak mengingatkanmu. Biasanya, Jacob selalu tampak begitu angkuh dan sulit untuk dijangkau, tapi dia memang bertemperamen buruk. Nggak ada orang yang berani mengusiknya di ibu kota. Apa kamu tahu alasannya?" tanya Mike.Sienna tidak b
Setelah Sienna kembali ke Kompleks Mawaria, Rowen meneleponnya dan memarahi Jacob habis-habisan. "Bajingan sialan itu! Aku ingin sekali mencabik-cabiknya! Menyebalkan, kamu menikah dengannya, tapi dia malah merasa dirugikan dan berselingkuh di luar. Terus, bisa-bisanya mereka berbicara seenaknya pada muridku!" Sienna merasa sedikit bersalah. Awalnya, Rowen hanya datang ke ibu kota selama sehari dan itu pun karena dia punya urusan mendadak. Alhasil, demi Sienna, Rowen yang tidak suka menunjukkan diri terpaksa menampakkan diri di depan orang lain. Usai Rowen memarahi Jacob, Sienna segera meminta maaf. "Guru, maaf." Rowen merasa sangat marah dan menimpali, "Apa yang kamu pikirkan? Kamu mau terus merahasiakan hal ini?" "Aku nggak tahu," jawabku dengan tidak berdaya. Rowen menarik napas dalam-dalam di ujung telepon, lalu bertanya, "Ada apa dengan tenggorokanmu? Kok jadi serak? Kamu lagi menangis?" Sienna terbatuk dua kali. Dia tidak tahan dengan rasa sakit dan langsung meminum obat ya
Saat Jacob masuk, semua orang langsung terdiam. Wiandro memberi Jacob segelas anggur, lalu berkata seraya tersenyum, "Malam ini kamu datang terlambat sehingga melewatkan tontonan yang paling seru. Jacob, istrimu memang menarik."Jacob baru selesai membereskan masalah di Keluarga Yuwono. Sekarang, Raina masuk rumah sakit dan Keluarga Prawira terus mengeluh. Sienna membuat kehidupan semua orang menjadi kacau.Wiandro menepuk bahu Jacob dan berkomentar, "Tampangnya memang agak jelek, tapi dia pandai bicara. Kamu sangat beruntung bisa menikahinya."Hari ini, Jacob sedang banyak masalah. Dia menunduk, lalu bertanya dengan dingin, "Aku akan memberimu keberuntungan ini. Mau, tidak?"Wiandro tidak bisa berkata-kata. Bagaimanapun, dia suka dengan wanita cantik. Jacob meminum anggur, lalu bersandar di sofa dan membuka kancing kemejanya. Ekspresinya sangat dingin.Wiandro menghibur, "Aduh, kita jangan bicarakan dia lagi. Jadi, bagaimana kamu mengurus masalah Elena? Aku rasa ke depannya orang-oran
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg