Sienna mengambil kemeja Jacob dan pergi mandi. Saat keluar, dia mengeringkan rambutnya yang basah dengan pengering rambut, lalu merapikannya sendiri dan baru berani duduk di tempat tidur. Dia melirik ke jam, ternyata sudah pukul sepuluh malam dan langit di luar sudah gelap sepenuhnya.Badai pasir terus menghantam ke jendela, tetapi di dalam ruangan terasa hangat. Kamar ini tidak memiliki AC, mungkin karena pengaruh badai pasir, malam harinya terasa sejuk. Saat dia bersin, Jacob langsung memeluknya dari belakang dan dada Jacob menempel di punggungnya."Dingin?" Di kamar itu tidak memiliki selimut, tetapi untungnya, tempat tidurnya empuk. "Sedikit."Jacob meletakkan dagunya di atas kepala Sienna dan memeluk tubuh Sienna. Mendengar jantungnya sendiri berdebar-debar, Sienna merasa tidak nyaman dengan perasaan itu dan membuatnya ketakutan. Namun, dia memang merasa lebih hangat karena pelukan Jacob. Sebenarnya, saat itu cuacanya tidak dingin. Namunkarena perubahan cuaca yang mendadak, tubuhn
Sienna khawatir karena hidup Harris sisa tiga bulan lagi. Dia ingin menemukan anak yang dilahirkan Leslie waktu itu dalam waktu tiga bulan ini, tetapi hal itu sangat sulit. Dia tidak tidur semalaman.Keesokan harinya, badai pasir sudah berhenti dan beberapa penanggung jawab dari Kabupaten Armana juga sudah datang. "Tuan Jacob, untungnya kamu baik-baik saja. Kamu sudah mengagetkan kami semalam, kamu ...."Awalnya, penanggung jawab itu ingin bertanya mengapa Jacob mengemudi sendirian dan meninggalkan vila. Namun saat melihat tatapan Jacob yang memperingatkannya, pria itu langsung terdiam. Sekelompok orang itu pulang ke kota dengan mobil dan Sienna tetap duduk bersama dengan Jacob. Dia bisa merasakan dengan jelas, tatapan Robert padanya menjadi lebih rumit. Dari tatapan itu, Robert terlihat kecewa dan hatinya terasa sakit.Saat baru tiba di pintu gerbang asrama dan Sienna baru turun dari mobil, terdengar suara Juliana yang memarahinya dari kejauhan. Juliana mendekat dan mengangkat tangan
Sienna sama sekali tidak tahu kejadian di Keluarga Luando. Saat ini, dia sedang bergegas kembali ke ibu kota. Jacob masih harus tinggal di sana untuk membahas pengembangan pantai, sehingga dia sendirian yang pulang terlebih dahulu. Dia mengkhawatirkan apakah Kompleks Mawaria dimasuki pencuri juga atau tidak.Setelah mengendarai mobil selama beberapa jam, Sienna tiba di Kompleks Mawaria. Snow masih tidur di dalam rumah dan beberapa hari ini ada orang yang khusus datang untuk memberinya makan. Setelah memeriksa keadaan dalam rumah sebentar dan memastikan tidak ada tanda-tanda orang lain yang masuk, dia baru merasa lega. Sienna langsung menghubungkan kamera pengawas dengan internet di pintu masuk dan ruangan lainnya di dalam rumah agar dia bisa memeriksa situasi di rumah kapan pun.Rumah di Kompleks Mawaria ini memang tidak memiliki barang berharga, kecuali beberapa hadiah ulang tahun yang dia terima sebelumnya. Dia juga tidak tahu apa ada sesuatu di laptop kosong itu.Setelah mengernyitk
Sienna langsung mengajukan gugatan kepada Raina dan bukti yang disertakan adalah lukisan yang diberikan gurunya.Raina tidak pernah dipermalukan seperti ini seumur hidupnya. Namun jika Raina tidak pergi, berarti dia tidak menghormati hukum. Saking marahnya, seluruh tubuh Raina gemetar dan melihat pengacara yang membawa surat panggilan dari pengadilan itu. "Apa lagi yang dia katakan?"Raina sendiri yang menyewa pengacara itu. Dia sama sekali tidak menyangka Sienna akan menggunakan trik ini. Pengacara itu juga tidak menyangka ada orang yang akan menggugat nenek suaminya dan hal itu bahkan terjadi di keluarga seperti Keluarga Yuwono. Wanita yang menikah ke keluarga kaya seperti ini biasanya akan memperlakukan keluarga suaminya dengan sangat hormat. Namun, malah masih ada orang yang begitu keras kepala.Kabar itu sudah menyebar di lingkaran elite di ibu kota, bahkan ada beberapa orang yang datang ke rumah Keluarga Yuwono untuk melihat situasinya setelah mendengar kabar ini. Orang pertama m
"Kakek, aku ada urusan di Kabupaten Armana."Tatapan Darwo langsung menjadi tajam. "Ada urusan apa yang membuatmu terus-terusan pergi ke sana? Sepertinya kamu pasti sudah kenal seorang wanita di sana, 'kan?"Hati Jacob merasa cemas. Dia khawatir jika Darwo benar-benar menyelidiki dan menemukan sesuatu tentang Penny nanti, mungkin Penny akan diusir. Sikap Darwo jauh lebih kejam dibanding dengannya."Sore ini aku pulang," kata Jacob dengan nada tenang. Setelah menutup telepon, Jacob merasa gelisah. Dia mengirim pesan singkat kepada Sienna.[ Apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan? ]Sienna mengerucutkan bibirnya saat menerima pesan singkat dari Jacob di nomor pribadinya.[ Melindungi hakku yang sah. ]Jacob merasa lucu. Haknya yang sah? Hak sah apa yang dimiliki Sienna?[ Cabut gugatan. ][ Alasannya? ]Membaca balasan Sienna yang santai, Jacob langsung marah. Namun, entah mengapa, nada bicara Sienna tidak sesuai dengan wajah yang dia ingat. Dia berpikir apakah wanita itu salah makan ob
Situasi di Kabupaten Armana menjadi kacau. Juliana tahu anaknya tidak mungkin selamat saat melihat perutnya sudah berdarah, sehingga dia baru berencana menjebak Jacob. Saat ditabrak hingga terbang beberapa meter, Juliana sebenarnya hanya luka ringan. Namun, dia masih hamil, sehingga dia langsung memegang perutnya dengan darah di sekitar kakinya."Anakku! Tuan Jacob, kamu harus ganti rugi anakku, aku akan bergantung padamu seumur hidup! Kalau tidak, beri aku 60 miliar untuk merahasiakannya!"Selama ini, Jacob belum pernah melihat wanita yang begitu tidak tahu malu. Dia langsung kembali ke asrama dan menyuruh penanggung jawab sana untuk menyelesaikan masalah ini.Memang banyak penduduk yang tak bermoral di daerah pegunungan yang miskin. Namun, penanggung jawab di Kabupaten Armana juga tidak tahan melihat orang seperti Juliana. Sekarang, Jacob adalah tamu terhormat di seluruh Kabupaten Armana. Jika dia marah dan menghentikan pengembangannya, banyak orang yang kehidupannya akan hancur. Beb
Di dalam hatinya, Mike memiliki rencananya sendiri yaitu tidak boleh membocorkan identitas Sienna. Sebelumnya, dia sudah melakukan hal yang bodoh. Kali ini dia tidak boleh terus menjadi orang bodoh yang panik dan membiarkan Jacob mendapatkan wanita cantik. Bukankah Jacob menyukai Elena? Kalau begitu, Jacob terus bersama Elena saja, Penny tidak cocok dengan Keluarga Yuwono.Mike jelas sudah mempersiapkan semuanya. Dia membawa Sienna ke sebuah ruangan rias pribadi. Dengan sentuhan ajaib ahli rias, wajah Sienna dibuat memiliki banyak jerawat dan mengenakan topi yang tebal. Bahkan pakaiannya juga kombinasi antara warna coklat dan hijau, membuat penampilannya terlihat kampungan. Sienna melihat penampilannya sejenak melalui cermin, dia bahkan diberi kacamata berbingkai hitam. Selain terlihat mulut dan jerawat-jerawatnya itu, poninya menutupi wajahnya hingga semuanya tak terlihat jelas.Mike yang berdiri di belakang Sienna, merasa menarik. "Bahkan kalau ayahmu berdiri di depan, dia juga nggak
Wajah Elena menjadi pucat dan tatapannya terlihat tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Dia awalnya berpikir Sienna adalah orang yang lemah, tidak disangka Sienna sangat pandai berbicara. Dia bahkan tidak bisa membantah Sienna sedikit pun. Semua orang di sekitarnya juga mulai membicarakannya."Sudah kubilang tindakan Elena ini memang seperti pelakor.""Masih berani pamer kalung di depan istri sah, nggak tahu malu.""Keluarga Prawira juga nggak termasuk keluarga elite, apa yang dia banggakan?"Tubuh Elena gemetar dan menatap Sienna dengan penuh kebencian. Dia berpikir berani-beraninya si jelek itu merendahkan dia seperti ini. Dia terus memaki Sienna wanita jalang dan sialan di dalam hatinya. Dia sudah ingin sekali menampar Sienna, tetapi dia harus menahannya.Pada saat kritis, Raina akhirnya membela Elena. "Sudahlah, malam ini kita datang ke sini untuk menilai lukisan, untuk apa membahas hal yang tidak penting ini."Sienna tersenyum dan melihat ke arah ahli penilai. Ahli penilai ya