Jacob kenal dengan orang ini. Dia adalah karyawan Grup Yuwono. Jacob pun mengangguk kepada Sandra.Sandra yang terkejut menutup mulutnya. Dia melirik bagian dalam rumah sekilas, lalu Jacob. Bukannya Penny sudah menikah?Pasangannya sudah pasti bukan Jacob. Kalau tidak, seharusnya Jimmy memanggil Penny "kakak ipar", bukan memberi tahu Sandra bahwa Penny adalah temannya.Namun, sekarang sudah malam dan Jacob keluar dari rumah Penny. Semua orang di Grup Yuwono tahu bahwa Jacob sangat dingin dan pendiam. Jadi, dia tidak mungkin bertemu dengan wanita sendirian.Meskipun Penny adalah desainernya dan perlu membahas masalah rumah, seharusnya mereka bertemu di Grup Yuwono.Sandra tiba-tiba teringat lukisan Sienna. Dia mengira Sienna hanya asal menggambar. Sekarang, tampaknya Sienna dan Jacob memiliki hubungan spesial.Benar juga. Kalau tidak, mana mungkin Penny yang masih muda bisa menjadi desainer interior Jacob? Ternyata, Sienna mengandalkan trik kotor.Sandra memandang rendah wanita yang men
Namun, Jimmy tidak bisa mengubah keputusan yang sudah dibuat Yasmin. Jadi, Jimmy memikirkan cara agar Sandra tidak melihat pertemuan mereka dengan Penny besok. Masalahnya, Sandra selalu berhati-hati dan sensitif saat bersamanya karena bukan berasal dari keluarga kaya. Sandra pasti akan curiga kalau Jimmy salah bicara. Pada akhirnya, Jimmy tetap tidak menemukan cara yang tepat setelah merenungkannya.Waktu pun berlalu dengan cepat. Keesokan harinya, Sienna bangun dan mendapati bahwa demamnya sudah turun. Hanya saja, tenggorokannya masih terasa tidak nyaman.Sienna bangkit dan mengambil air hangat. Ketika teringat kejadian semalam, Sienna memegang dahinya. Sepertinya tahun ini keberuntungannya benar-benar tidak bagus.Sienna juga teringat dengan Yasmin. Semalam dia tidak sempat pergi ke rumah sakit. Jadi, hari ini dia harus pergi menjenguk Yasmin.Namun, Sienna yang baru saja memegang cangkir mendengar suara bel dari luar. Orang yang datang adalah Sandra.Sandra membawa sarapan yang sed
Kelopak mata Sienna berkedut, lalu dia ingin menarik tangannya secara refleks. Namun, Yasmin tidak melepaskan tangan Sienna dan hanya menatap Sandra.Wajah Sandra pucat pasi. Dia mengamati Jimmy, lalu memandang Sienna. Terakhir, tatapannya tertuju pada kedua tangan yang digenggam itu.Sandra kenal dengan Yasmin. Semalam, Sandra ingin menjenguk Yasmin dan sudah membawa hadiah yang dibeli dengan gajinya, tetapi Jimmy menyuruhnya pulang.Sandra tahu bahwa latar belakang keluarganya tidak sepadan dengan Jimmy. Akan tetapi, Sandra memang menyukai Jimmy dan Jimmy memperlakukannya dengan baik.Sekarang, apa yang terjadi? Ibu Jimmy menggenggam tangan Jimmy dan Penny? Bukannya Penny sudah menikah? Bahkan, Penny punya hubungan spesial dengan Jacob. Sepertinya, dia juga pacar Jimmy. Hubungan ini terlalu kacau hingga membuat Sandra ingin muntah.Bisa-bisanya Sandra menganggap wanita ini sebagai temannya. Ternyata, dari awal Sandra sudah dipermainkan oleh Penny!Ketika teringat Penny yang menghibu
Sandra merasa sedih dan juga tidak terima. Dia menjelaskan, "Bu Yasmin, yang kubilang tadi semua benar. Penny dan Pak Jacob ...."Sebelum Sandra menyelesaikan perkataannya, Yasmin menyela, "Itu pilihan Jacob sendiri, nggak ada gunanya kamu kasih tahu aku. Aku hanya seniornya, jadi aku nggak akan mencampuri urusan pribadi Jacob."Nada bicara Yasmin sangat dingin. Saat berbicara, tatapannya tertuju pada Sienna. Yasmin tidak terlalu percaya Sienna mampu menaklukkan Jacob.Kalaupun Jacob tidak menyukai istrinya, dia juga tidak akan mencari wanita lain di luar. Namun, ketika Yasmin teringat pertemuannya dengan Sienna di rumah sakit 2 kali, bukannya hati Yasmin juga tergerak saat melihat penampilan Sienna yang sedih dan tegar?Jika menggunakan trik seperti ini, mungkin Jacob juga akan terpancing. Yasmin yang sudah berpengalaman pun menyadari bahwa ini pertama kalinya dia salah menilai orang."Hati-hati," celetuk Yasmin. Kemudian, dia pun pergi. Suasana di ruangan menjadi sunyi.Setelah beber
Sienna bahkan tiba-tiba berpikir untuk langsung berterus terang kepada Jacob. Jadi, Sienna tidak perlu bersembunyi seperti ini lagi dan berbohong pada Jimmy.Namun, saat memikirkan sikap Jacob kepada Keluarga Winata dan sekarang dirinya bertanggung jawab untuk mendesain rumah Jacob, Sienna harus menjaga hubungannya dengan Jacob. Kalau tidak, mereka berdua akan canggung saat bertemu.Lagi pula, Jacob banyak membantunya selama ini. Sienna tidak yakin bisa menghadapinya jika benar-benar terjadi keributan.Kemudian, Sienna berdiri. Dia merasa sangat penat. Hatinya lelah, begitu pula dengan tubuhnya.Sienna berpesan kepada Rina, "Bibi Rina, aku kurang enak badan. Jadi, aku nggak makan lagi. Kamu nggak usah panggil aku."Rina yang ragu-ragu menyahut, "Nona Sienna, waktu itu aku juga pakai alasan ini. Tapi, Tuan Jacob agak kesal."Sienna tersenyum sembari menimpali, "Nggak apa-apa. Lagi pula, hubunganku dengan dia nggak mungkin bisa diperbaiki lagi."Lebih tepatnya, bukan hubungan Jacob denga
Sienna langsung bergegas. Ketika membuka pintu, dia mendengar suara langkah kaki di tangga. Bahkan, lebih dari satu orang.Kemudian, terdengar suara pria. "Ada yang pelihara anjing di sini?" Itu suara Jacob. Sienna segera kembali ke kamar dan menutup pintu.Rina ingin menyangkal, tetapi dia juga mendengar suara anjing menggonggong. Ada apa ini?Raut wajah Jacob menjadi muram, lalu dia memerintah, "Bawa anjing itu pergi."Rina tidak berani menjawab. Setelah Jacob masuk ke kamar, Rina hendak turun. Sienna juga keluar pada saat ini. Dia menarik Rina dan bertanya, "Bibi Rina, bukannya Snow dikurung?"Rina memegang kepalanya seraya menyahut dengan ekspresi bersalah, "Sepertinya aku lupa kunci pintu. Sekarang Snow pintar sekali. Asalkan pintu nggak dikunci dari luar, Snow bisa buka pintu sendiri."Rina segera turun dan berkata, "Nona Sienna, jangan panik. Aku akan segera mengurung Snow."Jantung Sienna berdebar kencang. Dia melirik pintu yang tertutup rapat di koridor, lalu berpesan, "Cepat,
Keesokan paginya, Sienna tetap menunggu Jacob pergi terlebih dahulu baru turun. Dia mengajak Willow bertemu di kafe."Willow, bantu aku cari orang yang mau pura-pura jadi suamiku untuk sementara waktu." Begitu Sienna melontarkan ini, Willow hampir menyemburkan kopi yang diminumnya."Uhuk, uhuk." Willow terbatuk-batuk seraya menatap Sienna dengan tidak percaya, lalu bertanya, "Sampai sekarang, Jacob belum tahu identitasmu?"Sienna menggeleng sambil memegang cangkir kopi dengan erat. Di dalam hatinya, dia menganggap Jacob sebagai bos dan orang kaya.Namun, hati Sienna mana mungkin sama sekali tidak tergerak setiap teringat dengan apa yang terjadi antara dirinya dan Jacob malam itu. Selain terlalu intens sehingga membuat bagian tubuhnya itu terluka, sebenarnya teknik Jacob termasuk lumayan.Apalagi ciuman 30 detik itu. Memang singkat, tetapi bagaikan kait yang menjelajahi mulut Sienna dan terus menggelitik hatinya.Sienna mengontrol perasaannya dengan rasional. Saat ini, dia tetap terliha
Beberapa kancing baju Dickson sudah lepas sehingga membuat penampilannya terlihat agak nakal. Ujung jarinya mengetuk puntung rokok dan dia tersenyum sambil menyimpan uang di atas meja."Aku hanya beruntung," sahut Dickson. Entah ini jawaban untuk hasil perjudian atau pertanyaan dari pria tadi.Bibir tipis Dickson yang sedikit merona tampak kurang cocok dengan ketampanan dan aura mengesankan yang dipancarkannya. Mungkin, dia telah menyimpan kepolosan yang ditunjukkannya di depan Willow. Saat ini, Dickson terlihat lebih karismatik.Kemudian, orang itu berkomentar lagi, "Ini bukan masalah keberuntungan, tapi karena parasmu yang tampan. Kalau kamu menurunkan gengsimu lebih awal untuk menggaet wanita kaya, mungkin kamu nggak perlu berjudi di sini dengan kami untuk melunasi biaya pengobatan."Orang-orang lain yang duduk di depan meja judi pun tertawa. Puntung rokok dibuang ke asbak yang direndam di dalam air sehingga mengeluarkan sedikit noda berwarna kekuningan.Dickson tidak memedulikan pe
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg