Sienna bahkan tiba-tiba berpikir untuk langsung berterus terang kepada Jacob. Jadi, Sienna tidak perlu bersembunyi seperti ini lagi dan berbohong pada Jimmy.Namun, saat memikirkan sikap Jacob kepada Keluarga Winata dan sekarang dirinya bertanggung jawab untuk mendesain rumah Jacob, Sienna harus menjaga hubungannya dengan Jacob. Kalau tidak, mereka berdua akan canggung saat bertemu.Lagi pula, Jacob banyak membantunya selama ini. Sienna tidak yakin bisa menghadapinya jika benar-benar terjadi keributan.Kemudian, Sienna berdiri. Dia merasa sangat penat. Hatinya lelah, begitu pula dengan tubuhnya.Sienna berpesan kepada Rina, "Bibi Rina, aku kurang enak badan. Jadi, aku nggak makan lagi. Kamu nggak usah panggil aku."Rina yang ragu-ragu menyahut, "Nona Sienna, waktu itu aku juga pakai alasan ini. Tapi, Tuan Jacob agak kesal."Sienna tersenyum sembari menimpali, "Nggak apa-apa. Lagi pula, hubunganku dengan dia nggak mungkin bisa diperbaiki lagi."Lebih tepatnya, bukan hubungan Jacob denga
Sienna langsung bergegas. Ketika membuka pintu, dia mendengar suara langkah kaki di tangga. Bahkan, lebih dari satu orang.Kemudian, terdengar suara pria. "Ada yang pelihara anjing di sini?" Itu suara Jacob. Sienna segera kembali ke kamar dan menutup pintu.Rina ingin menyangkal, tetapi dia juga mendengar suara anjing menggonggong. Ada apa ini?Raut wajah Jacob menjadi muram, lalu dia memerintah, "Bawa anjing itu pergi."Rina tidak berani menjawab. Setelah Jacob masuk ke kamar, Rina hendak turun. Sienna juga keluar pada saat ini. Dia menarik Rina dan bertanya, "Bibi Rina, bukannya Snow dikurung?"Rina memegang kepalanya seraya menyahut dengan ekspresi bersalah, "Sepertinya aku lupa kunci pintu. Sekarang Snow pintar sekali. Asalkan pintu nggak dikunci dari luar, Snow bisa buka pintu sendiri."Rina segera turun dan berkata, "Nona Sienna, jangan panik. Aku akan segera mengurung Snow."Jantung Sienna berdebar kencang. Dia melirik pintu yang tertutup rapat di koridor, lalu berpesan, "Cepat,
Keesokan paginya, Sienna tetap menunggu Jacob pergi terlebih dahulu baru turun. Dia mengajak Willow bertemu di kafe."Willow, bantu aku cari orang yang mau pura-pura jadi suamiku untuk sementara waktu." Begitu Sienna melontarkan ini, Willow hampir menyemburkan kopi yang diminumnya."Uhuk, uhuk." Willow terbatuk-batuk seraya menatap Sienna dengan tidak percaya, lalu bertanya, "Sampai sekarang, Jacob belum tahu identitasmu?"Sienna menggeleng sambil memegang cangkir kopi dengan erat. Di dalam hatinya, dia menganggap Jacob sebagai bos dan orang kaya.Namun, hati Sienna mana mungkin sama sekali tidak tergerak setiap teringat dengan apa yang terjadi antara dirinya dan Jacob malam itu. Selain terlalu intens sehingga membuat bagian tubuhnya itu terluka, sebenarnya teknik Jacob termasuk lumayan.Apalagi ciuman 30 detik itu. Memang singkat, tetapi bagaikan kait yang menjelajahi mulut Sienna dan terus menggelitik hatinya.Sienna mengontrol perasaannya dengan rasional. Saat ini, dia tetap terliha
Beberapa kancing baju Dickson sudah lepas sehingga membuat penampilannya terlihat agak nakal. Ujung jarinya mengetuk puntung rokok dan dia tersenyum sambil menyimpan uang di atas meja."Aku hanya beruntung," sahut Dickson. Entah ini jawaban untuk hasil perjudian atau pertanyaan dari pria tadi.Bibir tipis Dickson yang sedikit merona tampak kurang cocok dengan ketampanan dan aura mengesankan yang dipancarkannya. Mungkin, dia telah menyimpan kepolosan yang ditunjukkannya di depan Willow. Saat ini, Dickson terlihat lebih karismatik.Kemudian, orang itu berkomentar lagi, "Ini bukan masalah keberuntungan, tapi karena parasmu yang tampan. Kalau kamu menurunkan gengsimu lebih awal untuk menggaet wanita kaya, mungkin kamu nggak perlu berjudi di sini dengan kami untuk melunasi biaya pengobatan."Orang-orang lain yang duduk di depan meja judi pun tertawa. Puntung rokok dibuang ke asbak yang direndam di dalam air sehingga mengeluarkan sedikit noda berwarna kekuningan.Dickson tidak memedulikan pe
Lukas juga tidak membahas masalah ini lagi, malah memikirkan pekerjaan yang disebut Dickson. Sepuluh juta? Dia hanya perlu muncul sesekali?Lukas menelan ludah. Sebenarnya, dia juga ingin mencari putri dari keluarga kaya. Sayangnya, parasnya tidak setampan Dickson. Mana mungkin wanita-wanita kaya itu menyukainya?"Dickson, memangnya ada kerjaan sebagus itu?" tanya Lukas. Kemudian, Dickson duduk di anak tangga, lalu menjulurkan kakinya yang panjang dan bersandar. Posturnya tampak santai.Dickson memang sangat tampan. Bahkan Lukas yang merupakan seorang pria pun sangat iri dengan tampang Dickson. Pantas saja Dickson bisa berpacaran dengan putri dari pemilik perusahaan berlian.Selain itu, Willow adalah anak tunggal di Keluarga Hanaya. Kalau Dickson bisa menjadi menantu Keluarga Hanaya, bukankah kelak seluruh kekayaan Keluarga Hanaya akan menjadi milik Dickson?"Benar. Kamu juga tahu Willow gampang dibohongi," kata Dickson sambil menyipitkan matanya.Kemudian, dia melanjutkan, "Tapi, sepe
Awalnya, pekerjaan Sienna berjalan dengan sangat lancar. Setelah selesai berdiskusi dengan para pemasok, Sienna berniat melakukan persiapan untuk keberangkatannya ke Kabupaten Armana besok. Namun, dia tiba-tiba ditelepon oleh beberapa perusahaan yang bekerja sama dengannya. Mereka berbicara dengan terbata-bata, "Nona Sienna, maaf. Kami tiba-tiba menerima pemberitahuan untuk berhenti mengerjakan proyekmu. Kamu cari perusahaan lain saja.""Tapi ...." Sienna ingin bertanya lebih detail lagi, tetapi panggilan telepon langsung diakhiri oleh pihak perusahaan tesebut. Sienna menerima 4 panggilan telepon secara berturut-turut dan semuanya membatalkan proyek.Sienna duduk seraya mengerutkan alisnya. Sebelumnya, Mike membuat masalah sehingga kerja sama dengan Petra gagal. Sekarang, Petra masih mencari Sienna di mana-mana, tetapi Sienna tidak ingin bertemu Petra. Sienna hanya berharap pihak kepolisian mengurus masalah ini.Saat ini, Mike sudah berhenti membuat masalah, bahkan merekomendasikan Pe
Tidak ada yang menginap di sebelah kamar presidential suite ini, jadi di lantai ini hanya tersisa mereka berdua. Cahaya lampu membuat kulit Sienna terlihat sangat putih dan matanya berbinar-binar. Entah berapa lama Sienna sudah menunggu di sini.Sienna berucap, "Ada sedikit masalah, jadi aku mencarimu untuk berdiskusi. Tuan Jacob, apa aku boleh masuk?"Jacob mengangkat alisnya. Sienna menunggu Jacob di depan pintu kamar hotelnya malam-malam begini. Sebelumnya, Sienna juga melukis Jacob.Jacob menyipitkan matanya. Seharusnya, dia menolak Sienna karena ingin menjaga jarak dengan wanita ini.Sienna khawatir Jacob akan menolaknya. Lagi pula, masalah ini memang sulit dijelaskan. Salam paham di antara Sienna dan Yasmin sangat besar. Jadi, Sienna harus menjelaskan satu per satu.Jacob mengambil kartu kamar hotel, lalu membuka pintu. Sementara itu, Sienna yang mengikuti di belakangnya mencium aroma parfum Jacob yang bercampur dengan bau alkohol.Ruangan ini seperti menjadi sempit. Sienna baru
Sienna memanggil Jacob, tetapi sepertinya Jacob ketiduran dalam posisi bersandar di sofa.Sienna menghela napas lega, setidaknya Jacob bukan sengaja mengabaikan panggilannya. Jika Jacob sengaja, Sienna pasti akan merasa canggung.Tampaknya kedatangan Sienna hari ini sia-sia, dia pun bangkit berdiri dan bersiap-siap pergi. Ketika melirik ke arah Jacob, Sienna melihat beberapa kancing kemeja Jacob yang terbuka.Sienna berpikir sebentar, lalu mengambil kain untuk menyelimuti Jacob. Tepat saat Sienna membungkukkan badan, bulu mata Jacob tampak bergetar. Tak lama, Jacob membuka matanya secara perlahan-lahan.Dari jarak sedekat ini, Jacob dan Sienna dapat merasakan embusan napas satu sama lain. Meskipun bukan pertama kalinya melihat wajah yang tampan ini, Sienna tetap gugup dan salah tingkah.Ketika sentuhan hangat mendapat di bibir, kedua pupil Sienna membesar dan sekujur tubuhnya terasa membeku.Ciuman ini membuat tubuh Sienna terasa panas. Entah kenapa, hati pun geli seperti sedang digeli
Malam itu, Sienna mulai merasakan sakit di perutnya, Jero pun segera memanggilkan dokter untuk memeriksanya. Saat terbangun lagi, wajahnya terlihat jauh lebih pucat dari sebelumnya. Pantas saja dia merasa kemunculan 00 itu terlalu mendadak, ternyata Jacob sudah menyembunyikan sesuatu darinya sejak lama.Sienna menarik napas dalam-dalam dan menatap Jero yang duduk di samping tempat tidurnya. "Kak Jero, apa benar pihak internasional itu masih belum menemukan lokasi markas penelitian itu?"Jero mengernyitkan alis dan menggelengkan kepalanya.Sienna tidak berbicara lagi. Jika bahkan pihak internasional pun belum menemukan markas penelitian, dari mana Jacob mendapatkan informasi itu? Sekarang Jacob bahkan sudah terbang ke Afrikan, sepertinya Jacob sangat yakin orang-orang dari markas penelitian ada di sana.Saat memijat keningnya yang terasa sakit, Sienna tiba-tiba teringat dengan kejadian di arena pertarungan bawah tanah. Saat itu, ada seorang pria yang mengatakan tentang dua subjek percob
Di Armania. Sejak menelepon ke dalam negeri, Sienna bermimpi tentang Willow selama dua malam berturut-turut. Dia pun menelepon Willow selama dua kali lagi. Setelah mendengar tidak ada yang aneh dengan nada bicara Willow, dia baru merasa lega dan mulai fokus menangani urusannya di sini.Namun, Deshton tetap masih belum ditemukan. Semalam, Keluarga Shankar sudah memanggil beberapa dokter berkali-kali untuk menyelamatkan nyawa Omar, kondisi Omar sudah tidak bisa ditunda lagi.Saat ini, Sienna dan Jacob tinggal di hotel. Setelah mendengar kabar pihak internasional juga belum menemukan markas penelitian, Sienna mulai merasa cemas."Aku ingin coba menghubungi K," kata Sienna. Jika dia yang keluar, K baru bisa terpancing keluar dari persembunyiannya."Tidak boleh!" tolak Jacob langsung tanpa berpikir panjang. Sekarang K sudah bertekad untuk membunuh Sienna. Jika posisi Sienna terungkap, mungkin saja sebentar lagi peluru akan langsung terbang ke arah Sienna.Sienna baru saja hendak mengatakan
Sekarang Wanda tidak memiliki energi untuk membalas pesan, tetapi dia juga khawatir itu adalah pesan dari mitra kerja.[ Ya. ][ Aku adalah Cristin. Sherly bilang kamu terus mengejar Benny ya? ]Wanda tidak tahu siapa Cristin ini. Namun, saat mengingat apa yang dikatakan Benny tadi malam, dia bisa menebak Cristin adalah wanita yang akan dijodohkan dengan Benny. Dia terkejut sampai tangannya gemetar sebentar dan langsung kehilangan kepercayaan dirinya.[ Aku nggak peduli apa yang sudah terjadi antara kamu dan Benny, tapi yang akan menikah ke Keluarga Tanzel adalah aku. Orang tua kami sudah mulai membicarakan masalah pernikahan. Kalau kamu masih tahu malu, aku harap kamu menjauhi dia. Kalian berasal dari dunia yang berbeda. ]Sejak Wanda mengenal Benny sampai sekarang, bukan hanya Cristin seorang saja yang memberitahunya bahwa dia dan Benny berasal dari dunia yang berbeda. Sebelumnya, dia tidak ingin percaya dengan kata-kata itu, tetapi sekarang dia memang merasa sangat malu karena kekas
Sekarang Sherly merasa sangat bangga. Dia memuji putri Keluarga Salim, "Kemungkinan kamu juga nggak berhak menemui dia, kamu benar-benar kasihan. Dia itu lulusan Universitas Havort dan sebentar lagi dia akan pulang dari luar negeri."Sherly melanjutkan, "Status kalian berbeda jauh. Kudengar, kamu itu cuma lulusan universitas biasa, 'kan? Kamu bisa sesukses sekarang pasti karena berani mengorbankan dirimu. Entah berapa banyak pria sudah menidurimu."Sejak tahu Sherly yang mengejarnya, Wanda yakin dirinya pasti akan dihina lagi. Wanda tidak berbicara. Dia hanya lanjut berjalan dengan terpincang-pincang.Sherly mencibir, lalu memfoto Wanda dari belakang dan membagikan fotonya di grup. Sherly mengolok-olok Wanda.[ Lihat tampangnya yang menyedihkan. Dia terpincang-pincang, seperti pengemis. Wanita ini menganggap dirinya hebat. Beraninya dia memukul kakakku! ]Teman Sherly berkomentar.[ Memang seperti pengemis. Sherly, kudengar kakakmu mau tunangan dengan putri Keluarga Salim, ya? Apa kare
Bekas tamparan terlihat jelas di wajah Benny. Tidak mungkin Wanda tidak mengerahkan tenaganya. Sekarang wajah Benny terasa sakit.Benny mengabaikan ucapan Wiandro. Dia menggenggam tangan Wanda dengan erat dan menariknya meninggalkan aula.Willow ingin mengejar mereka, tetapi Wiandro menghentikannya, "Bu Willow, jangan ikut campur masalah mereka berdua."Willow bertanya, "Apa yang ingin dilakukan Benny?"Wiandro merasa lucu. Dia menyahut, "Selama ini, apa kamu pernah melihat Benny dipukul wanita? Bahkan, senior Keluarga Tanzel juga nggak berani macam-macam di depannya. Tamparan Wanda pasti membuat emosi Benny tersulut."Wiandro menambahkan, "Tapi, Benny tahu batasan. Setidaknya dia nggak akan memukul wanita."Willow mencibir dan menanggapi, "Kalian sama saja. Semua pria itu berengsek."Willow menunduk, dia tidak berbicara lagi. Wiandro mengambil gelas anggur di samping, lalu menyesapnya dan mengomentari, "Pemikiran setiap orang berbeda-beda. Aku cuma bicara jujur."Willow tetap tidak me
Benny pusing melihat Wanda menangis. Kenapa wanita ini terus mengganggunya? Benny makin gusar setelah disalahkan Willow.Benny menceletuk, "Bukannya belakangan ini Keluarga Hanaya tertimpa masalah? Tapi, Bu Willow masih sempat mengurus masalah orang lain."Willow tertegun sejenak. Dia memandangi Benny dengan tenang seraya menimpali, "Sekarang aku mau bicarakan masalah Wanda. Apa Pak Benny nggak mau mengaku setelah menjadi pria berengsek?"Willow melanjutkan, "Meskipun baru mengenal Wanda, aku tahu dia sangat lemah dalam urusan percintaan. Seharusnya dia nggak akan berinisiatif mendekati seseorang."Willow mengisyaratkan Benny adalah pria berengsek. Dia yang mendekati Wanda, lalu mencampakkannya.Benny tertawa dan membalas dengan dingin, "Aku nggak mungkin bertanggung jawab pada semua wanita yang kutiduri."Benny mengeluarkan kartu, lalu memberikannya kepada Wanda dan berkata, "Enam miliar."Nominal ini merupakan hinaan bagi Wanda. Hal ini karena Wanda meminta uang sebanyak itu saat per
Air mata Wanda mengalir. Bahkan, dia ingin memarahi Benny. Apa Benny buta? Memangnya dia melihat Wanda menyinggung Sherly?Namun, Wanda tidak berani melakukan hal itu. Dia sangat kompeten dalam urusan pekerjaan. Hanya saja, dia sangat rendah diri dalam urusan percintaan.Benny tidak melihat sikap Wanda yang rendah diri. Bagi Benny, Wanda adalah wanita yang menipunya saat dia amnesia.Benny mengernyit. Dia malas berlama-lama di tempat ini lagi. Benny mengingatkan sebelum pergi, "Jangan ganggu Keluarga Tanzel lagi, kamu seperti nggak punya harga diri."Benny pasti menganggap Wanda yang terus meneleponnya sebagai pengganggu. Wanda terdiam di tempat. Setelah Benny pergi, Wanda baru bersandar di dinding.Wanda pernah melihat sikap Benny yang lembut. Namun, ini adalah pertama kalinya Wanda melihat Benny begitu kejam.Air mata Wanda terus mengalir. Dia segera kembali ke kamar mandi untuk becermin. Belakangan ini, Wanda terus lembur. Dia tampak kelelahan dan makin kurus.Akan tetapi, wajah Wan
Sherly memang bodoh dan mudah diprovokasi. Setelah mendengar ucapan teman-temannya, Sherly hendak menghantam kepala Wanda ke dinding.Tiba-tiba, ada yang mengetuk pintu kamar mandi. Setiap kali, ada yang datang ke kamar mandi sebelum Sherly menindas Wanda sampai puas.Sherly memutar bola matanya dan melepaskan Wanda. Dia mengancam, "Kamu memang beruntung. Aku peringatkan kamu, jangan incar kakakku. Wanita rendahan sepertimu nggak pantas dekati dia."Selesai bicara, Sherly menyibakkan rambutnya dan melihat teman-temannya seraya berujar, "Ayo, kita pergi."Salah satu teman Sherly bertanya, "Sherly, apa kamu mau melepaskannya begitu saja?"Sherly menyahut, "Ada yang datang. Kalau masalah ini tersebar, kita bisa tertimpa masalah."Bagaimanapun, sekarang Wanda mewakili S.M. Perusahaan ini cukup terkenal di dunia hiburan. Jika masalah Sherly dan teman-temannya yang menindas Wanda terekspos, mereka akan dihujat.Keluarga Tanzel memang bisa membantu Sherly untuk membereskan komentar-komentar i
Sienna tertegun sejenak setelah mendengar Willow akan menikah, lalu segera bertanya, "Kamu baru mengenal Dickson. Apa kamu serius? Paman Reiz sudah setuju?"Sebelumnya Sienna pernah bertemu Reiz. Ayah Willow terus menekankan untuk mencari pasangan yang sepadan. Kalau tidak, kelak kehidupan pernikahan yang dijalani pasti sangat menderita. Jadi, Willow menutupinya dari Reiz saat berpacaran dengan Dickson.Willow berkata, "Sienna, aku ada urusan penting. Nanti aku baru cari waktu untuk telepon kamu lagi. Selamat tinggal, Sienna Sayang."Nada bicara Willow terdengar santai, seolah-olah tidak terjadi apa pun. Setelah mengakhiri panggilan telepon, Willow mengernyit dan melihat cahaya senja di luar.Malam ini ada acara amal di ibu kota. Banyak orang diundang, termasuk S.M. Sienna tidak berada di ibu kota sehingga Wanda yang mewakilinya menghadiri acara itu.Wanda sudah selesai berdandan. Melihat wajahnya yang pucat di cermin, Wanda menyuruh penata rias untuk menambah pemerah pipinya.Sesampai