Keesokan paginya, Sienna tetap menunggu Jacob pergi terlebih dahulu baru turun. Dia mengajak Willow bertemu di kafe."Willow, bantu aku cari orang yang mau pura-pura jadi suamiku untuk sementara waktu." Begitu Sienna melontarkan ini, Willow hampir menyemburkan kopi yang diminumnya."Uhuk, uhuk." Willow terbatuk-batuk seraya menatap Sienna dengan tidak percaya, lalu bertanya, "Sampai sekarang, Jacob belum tahu identitasmu?"Sienna menggeleng sambil memegang cangkir kopi dengan erat. Di dalam hatinya, dia menganggap Jacob sebagai bos dan orang kaya.Namun, hati Sienna mana mungkin sama sekali tidak tergerak setiap teringat dengan apa yang terjadi antara dirinya dan Jacob malam itu. Selain terlalu intens sehingga membuat bagian tubuhnya itu terluka, sebenarnya teknik Jacob termasuk lumayan.Apalagi ciuman 30 detik itu. Memang singkat, tetapi bagaikan kait yang menjelajahi mulut Sienna dan terus menggelitik hatinya.Sienna mengontrol perasaannya dengan rasional. Saat ini, dia tetap terliha
Beberapa kancing baju Dickson sudah lepas sehingga membuat penampilannya terlihat agak nakal. Ujung jarinya mengetuk puntung rokok dan dia tersenyum sambil menyimpan uang di atas meja."Aku hanya beruntung," sahut Dickson. Entah ini jawaban untuk hasil perjudian atau pertanyaan dari pria tadi.Bibir tipis Dickson yang sedikit merona tampak kurang cocok dengan ketampanan dan aura mengesankan yang dipancarkannya. Mungkin, dia telah menyimpan kepolosan yang ditunjukkannya di depan Willow. Saat ini, Dickson terlihat lebih karismatik.Kemudian, orang itu berkomentar lagi, "Ini bukan masalah keberuntungan, tapi karena parasmu yang tampan. Kalau kamu menurunkan gengsimu lebih awal untuk menggaet wanita kaya, mungkin kamu nggak perlu berjudi di sini dengan kami untuk melunasi biaya pengobatan."Orang-orang lain yang duduk di depan meja judi pun tertawa. Puntung rokok dibuang ke asbak yang direndam di dalam air sehingga mengeluarkan sedikit noda berwarna kekuningan.Dickson tidak memedulikan pe
Lukas juga tidak membahas masalah ini lagi, malah memikirkan pekerjaan yang disebut Dickson. Sepuluh juta? Dia hanya perlu muncul sesekali?Lukas menelan ludah. Sebenarnya, dia juga ingin mencari putri dari keluarga kaya. Sayangnya, parasnya tidak setampan Dickson. Mana mungkin wanita-wanita kaya itu menyukainya?"Dickson, memangnya ada kerjaan sebagus itu?" tanya Lukas. Kemudian, Dickson duduk di anak tangga, lalu menjulurkan kakinya yang panjang dan bersandar. Posturnya tampak santai.Dickson memang sangat tampan. Bahkan Lukas yang merupakan seorang pria pun sangat iri dengan tampang Dickson. Pantas saja Dickson bisa berpacaran dengan putri dari pemilik perusahaan berlian.Selain itu, Willow adalah anak tunggal di Keluarga Hanaya. Kalau Dickson bisa menjadi menantu Keluarga Hanaya, bukankah kelak seluruh kekayaan Keluarga Hanaya akan menjadi milik Dickson?"Benar. Kamu juga tahu Willow gampang dibohongi," kata Dickson sambil menyipitkan matanya.Kemudian, dia melanjutkan, "Tapi, sepe
Awalnya, pekerjaan Sienna berjalan dengan sangat lancar. Setelah selesai berdiskusi dengan para pemasok, Sienna berniat melakukan persiapan untuk keberangkatannya ke Kabupaten Armana besok. Namun, dia tiba-tiba ditelepon oleh beberapa perusahaan yang bekerja sama dengannya. Mereka berbicara dengan terbata-bata, "Nona Sienna, maaf. Kami tiba-tiba menerima pemberitahuan untuk berhenti mengerjakan proyekmu. Kamu cari perusahaan lain saja.""Tapi ...." Sienna ingin bertanya lebih detail lagi, tetapi panggilan telepon langsung diakhiri oleh pihak perusahaan tesebut. Sienna menerima 4 panggilan telepon secara berturut-turut dan semuanya membatalkan proyek.Sienna duduk seraya mengerutkan alisnya. Sebelumnya, Mike membuat masalah sehingga kerja sama dengan Petra gagal. Sekarang, Petra masih mencari Sienna di mana-mana, tetapi Sienna tidak ingin bertemu Petra. Sienna hanya berharap pihak kepolisian mengurus masalah ini.Saat ini, Mike sudah berhenti membuat masalah, bahkan merekomendasikan Pe
Tidak ada yang menginap di sebelah kamar presidential suite ini, jadi di lantai ini hanya tersisa mereka berdua. Cahaya lampu membuat kulit Sienna terlihat sangat putih dan matanya berbinar-binar. Entah berapa lama Sienna sudah menunggu di sini.Sienna berucap, "Ada sedikit masalah, jadi aku mencarimu untuk berdiskusi. Tuan Jacob, apa aku boleh masuk?"Jacob mengangkat alisnya. Sienna menunggu Jacob di depan pintu kamar hotelnya malam-malam begini. Sebelumnya, Sienna juga melukis Jacob.Jacob menyipitkan matanya. Seharusnya, dia menolak Sienna karena ingin menjaga jarak dengan wanita ini.Sienna khawatir Jacob akan menolaknya. Lagi pula, masalah ini memang sulit dijelaskan. Salam paham di antara Sienna dan Yasmin sangat besar. Jadi, Sienna harus menjelaskan satu per satu.Jacob mengambil kartu kamar hotel, lalu membuka pintu. Sementara itu, Sienna yang mengikuti di belakangnya mencium aroma parfum Jacob yang bercampur dengan bau alkohol.Ruangan ini seperti menjadi sempit. Sienna baru
Sienna memanggil Jacob, tetapi sepertinya Jacob ketiduran dalam posisi bersandar di sofa.Sienna menghela napas lega, setidaknya Jacob bukan sengaja mengabaikan panggilannya. Jika Jacob sengaja, Sienna pasti akan merasa canggung.Tampaknya kedatangan Sienna hari ini sia-sia, dia pun bangkit berdiri dan bersiap-siap pergi. Ketika melirik ke arah Jacob, Sienna melihat beberapa kancing kemeja Jacob yang terbuka.Sienna berpikir sebentar, lalu mengambil kain untuk menyelimuti Jacob. Tepat saat Sienna membungkukkan badan, bulu mata Jacob tampak bergetar. Tak lama, Jacob membuka matanya secara perlahan-lahan.Dari jarak sedekat ini, Jacob dan Sienna dapat merasakan embusan napas satu sama lain. Meskipun bukan pertama kalinya melihat wajah yang tampan ini, Sienna tetap gugup dan salah tingkah.Ketika sentuhan hangat mendapat di bibir, kedua pupil Sienna membesar dan sekujur tubuhnya terasa membeku.Ciuman ini membuat tubuh Sienna terasa panas. Entah kenapa, hati pun geli seperti sedang digeli
"Bu Yasmin, aku bisa menjelaskannya," kata Sienna.Namun Yasmin malah mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Pak Darwo. "Ayah, tolong kirimkan nomor istrinya Jacob, aku ada perlu dengannya."Selama ini Yasmin belum pernah bertemu dengan istrinya Jacob, tetapi Pak Darwo sering memujinya. Menurut Yasmin, istri Jacob pasti adalah wanita yang pintar dan berpendidikan.Sekarang ada wanita yang terang-terangan berusaha mendekati Jacob, Yasmin tidak bisa tinggal diam. Dia harus melaporkan kejadian ini kepada istri Jacob dan meminta turun tangan.Apalagi Jacob bahkan mengizinkan Sienna untuk menunggunya di ruangan. Berarti Jacob memperlakukan Sienna dengan istimewa.Yasmin harus menasehati Jacob untuk menjaga jarak dengan wanita lain. Bagaimanapun Jacob sudah menikah, jangan sampai masalah ini terdengar ke telinga Pak Darwo. Jika Pak Darwo tahu, masalah ini bisa jadi besar.Kalau Jacob tidak mengakui "cinta satu malam" yang pernah dilakukannya, Yasmin tidak akan menganggap Jacob sebagai pria h
"Lepaskan pakaianmu!"Selama bertahun-tahun, ini adalah pertama kalinya Pak Darwo semarah ini.Jacob agak mengkhawatirkan tubuhnya sendiri, tetapi dia juga tahu bahwa Pak Darwo sedang membutuhkan tempat untuk melampiaskan emosinya.Ketika mendengar kata pengkhianatan yang dilontarkan Pak Darwo, Jacob juga tidak bisa membela diri. Itu bukanlah tuduhan, melainkan fakta.Jacob memang berhubungan dengan wanita lain di belakang Sienna.Kepala pelayan melepaskan jas Jacob, sekarang dia hanya mengenakan sehelai kemeja tipis."Plak!" Terdengar suara cambuk yang menghantam punggung Jacob.Pak Darwo memukul Jacob dengan sekuat tenaga. Walaupun Pak Darwo sudah tua, dia adalah mantan tentara. Dia mengayunkan cambuknya seperti harimau yang mengamuk.Jacob mengerutkan alis sambil menahan rasa sakitnya."Aku tidak peduli kalau orang lain yang bermain wanita, tapi kenapa kamu tega mengkhianati Sienna? Dia adalah wanita yang baik, berani-beraninya kamu menyakitinya!" Pak Darwo membentak sambil mencambu