Share

Bab 11 Dia Suamiku

Author: Joe
last update Huling Na-update: 2024-10-29 19:42:56
Sienna mendongak dan kebetulan melihat tatapan sinis yang tebersit pada wajah Jacob.

Sekelompok orang itu berjalan melewati Sienna tanpa meliriknya sama sekali. Pemimpin kelompok itu berjalan sambil fokus berbincang dengan Jacob. Tutur bicaranya sangat sopan, bahkan terkesan seperti sedang menjilat dan takut menyinggung perasaan Jacob. Orang-orang yang mengikuti di belakang mereka juga berpakaian rapi.

Ini adalah lingkaran sosial yang sangat asing bagi Sienna. Setelah terdiam di tempat sejenak, Sienna membawa tas tongkat golfnya dan berjalan keluar.

Calvin mengenakan pakaian olahraga merek terkenal, penampilannya biasa-biasa saja. Begitu mengayunkan tongkat golf, bola yang terlempar jauh dengan lengkungan indah itu masuk ke dalam lubang dengan akurat. Melihat kehadiran Sienna, Calvin menyerahkan tongkat golfnya kepada pelayan lapangan yang berada di sampingnya.

"Nona Penny, susah sekali mengatur jadwal denganmu."

Sienna tersenyum sopan, lalu duduk di sampingnya dan berkata, "Tuan Calvin bisa saja. Aku cuma karyawan biasa."

Saat mereka sedang berbicara, staf di sebelah mulai membersihkan area. Bisa dilihat, sebentar lagi akan ada orang penting yang datang.

Menyadari arah pandangan Sienna, Calvin mulai membanggakan diri, "Kamu tahu Grup Yuwono, 'kan? Hari ini, ayahku ada janji temu dengan mereka untuk membahas kerja sama kontrak bernilai 40 triliun."

Sienna pernah menangani berbagai klien dengan kepribadian yang berbeda-beda sebelumnya, termasuk orang yang suka membual. Di saat seperti ini, langkah yang paling tepat adalah memuji mereka.

"Aku dengar, Tuan Calvin membeli tanah senilai 600 miliar tahun lalu. Bagi Tuan Muda Bank Megah, uang 40 triliun itu seharusnya cuma sedikit, bukan?"

Terlintas sorot bangga pada tatapan Calvin, sudut bibirnya terangkat ketika berkata, "Bukan jumlah kecil juga sih. Tapi, Bank Megah adalah mitra kerja sama pertama Grup Yuwono setelah kepulangan Tuan Jacob kali ini. Bisa dibilang, ini adalah sebuah kehormatan."

"Kepulangan Tuan Jacob memang menimbulkan sensasi besar," pungkas Sienna. Meski tidak berlebihan, pujian Sienna ini tepat pada sasaran.

Sambil menerima segelas air yang diserahkan oleh pelayan, Calvin berjalan ke arah lapangan. Sementara itu, Sienna mengikutinya dari belakang.

"Iya, tapi kata ayahku dia sudah menikah."

"Oh, ya? Tuan Jacob nggak kelihatan seperti pria yang sudah berkeluarga."

Sienna mengeluarkan tongkat golfnya untuk menemani Calvin bermain. Jika kliennya suka bergosip, Sienna akan meladeninya sebisa mungkin.

"Aku rasa juga begitu. Kalau memang sudah menikah, mana mungkin dia nggak pernah bawa istrinya? Kecuali istrinya itu sangat jelek."

Gerakan tongkat Sienna terhenti sejenak, kemudian dia menyesuaikan posisinya sambil menimpalkan, "Mungkin saja."

Melihat kibasan rambut Sienna di udara, ditambah dengan kulitnya yang tampak berkilau cerah di bawah sinar matahari, Calvin tidak kuasa menelan liurnya. "Kalau istri Tuan Jacob secantik Nona Penny, pasti dia akan membawanya keluar setiap hari."

"Tuan Calvin bisa saja, aku nggak seberuntung itu."

Setelah mengobrol santai sejenak dan memainkan beberapa putaran golf, Calvin mengatakan bahwa dia ingin beristirahat.

Pada kesempatan ini, Sienna berencana untuk menanyakan detail desainnya. Namun, sebelum dia bersuara, Calvin sudah menyela, "Setelah bermain golf, badanku jadi keringatan. Gimana kalau kita ganti baju dulu?"

Sienna berpikir sejenak, rasanya memang tidak pantas membahas urusan bisnis dalam keadaan seperti ini. Setelah menyelesaikan mandinya dengan cepat, Sienna baru saja mengganti pakaiannya ketika pintu ruang ganti dibuka.

Sienna mengernyit, ruang ganti ini adalah ruang pribadi. Kenapa ada orang yang masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu? Ketika mendongakkan kepalanya, dia melihat orang yang masuk ternyata bukan seorang staf.

Usai mandi, Calvin hanya membungkus dirinya dengan handuk dan berdiri di tempat itu. Tubuhnya tidak terlalu kekar. Sekilas, bisa dilihat bahwa ini adalah tubuh yang terbiasa dengan pesta dan alkohol.

Sienna merasa ada yang tidak beres, jadi dia berkata dengan hati-hati, "Tuan Calvin sepertinya salah ruangan, ya? Di sini adalah ruang ganti wanita."

Calvin hanya tersenyum dan memandang Sienna dengan lancang sambil berkata, "Ada yang pernah bilang nggak, kamu itu cantik sekali."

Sambil berbicara, Calvin berjalan mendekat dengan sambil tersenyum licik, "Sebelumnya kamu selalu cuek kalau diajak ketemuan. Tapi, kali ini kamu langsung datang begitu saja. Lagi butuh uang, ya?"

Sienna melangkah mundur sambil berkata, "Tuan Calvin, mohon jaga sikapmu."

Calvin justru menyukai sikap Sienna yang dingin ini. Wanita memang harus bersikap tegas, baru kelihatan menarik ketika dipaksa.

"Tenang saja. Kalau kamu melayaniku dengan baik, aku akan menambahkan beberapa miliar lagi untuk biaya desainmu."

Terlintas rasa jijik dalam pandangan Sienna. Ketika baru saja hendak melangkah keluar dari ruangan, tangan Calvin merangkul pinggangnya. "Ada anggotaku yang berjaga di lorong, memangnya kamu kira kamu bisa lolos?"

Dengan wanita secantik ini dalam pelukannya, Calvin tidak bisa menahan diri untuk mendekat.

"Aku nggak bermaksud mau melarikan diri, tapi apa Tuan Calvin yakin mau berbuat seperti ini?"

Sienna menarik napas dalam-dalam dan berusaha menenangkan diri. Dari segi kekuatan, dia sudah pasti tidak bisa melawan Calvin. Apalagi, ada anggota Calvin yang berjaga di luar sana.

"Dengan susah payah, Bank Megah baru bisa bekerja sama dengan Grup Yuwono. Nggak mungkin karena kecerobohan Tuan Calvin yang sesaat, membuat semuanya jadi kacau, bukan?"

Calvin melihat Sienna sekilas, lalu tertawa sambil berkata, "Maksudmu, Jacob akan membatalkan kerja sama dengan Bank Megah demi kamu?"

"Ya," jawab Sienna dengan yakin. Ucapannya ini membuat Calvin ragu sesaat.

"Apa hubunganmu dengan Jacob?"

"Dia suamiku," jawab Sienna.

Tawa Calvin langsung pecah mendengar jawabannya. Namun, detik berikutnya, Sienna malah berkata, "Kalau Tuan Calvin nggak percaya, aku bisa meneleponnya dan menyuruhnya datang sekarang."

Perkataannya ini membuat senyuman di wajah Calvin membeku. Jika Sienna tidak berbohong, ketika Jacob datang nanti dan melihat istrinya berduaan dengan pria lain di ruang ganti ....

Kalaupun pria itu tidak menyukai istrinya, egonya sebagai pria juga pasti akan terluka, bukan?

Karena merasa tidak yakin, Calvin juga tidak berani menyentuh wanita itu lagi. Dia melepaskan tangannya dengan wajah muram.

Sienna bertaruh bahwa Calvin tidak akan berani mengambil risiko. Dia diam-diam merasa lega, lalu mengambil barang-barangnya dan membuka pintu ruang ganti.

Saat baru saja keluar, langkah kaki Sienna terhenti. Melihat sosok yang berjalan ke arahnya, Sienna merasakan hawa panas yang menjalar dari punggungnya.  

Kaugnay na kabanata

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 12 Dia Bukan Istriku

    Calvin berdiri tidak jauh di belakangnya. Di luar sana juga masih ada pengawalnya yang berjaga.Jacob mengenakan setelan olahraga berwarna hitam, dengan tangan kirinya dimasukkan ke dalam kantong celananya. Kakinya tampak tinggi dan jenjang. Bak seorang pria bangsawan, setiap gerakannya memancarkan keagungan yang luar biasa.Dia berdiri di dekat pintu ruang istirahat pria dan hendak berjalan masuk ke tempat itu.Calvin menjilat bibirnya dan menatap punggung Sienna dengan liar. Dia berbisik, "Suamimu sudah datang, kamu nggak mau menyapanya?"Sienna menarik napas dalam-dalam. Tanpa ragu-ragu, dia langsung berjalan cepat ke arah Jacob.Tangan Jacob diletakkan pada pegangan pintu. Ketika baru saja hendak membuka pintu itu, dari belakangnya terdengar derap langkah kaki yang diikuti dengan wangi feminin dari tubuh seorang wanita.Sebelum sempat bereaksi menolaknya, Sienna sudah mendorong Jacob masuk ke ruang istirahat bersamanya. Dengan tatapan dingin, Jacob memerintahkan, "Keluar."Sienna b

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 13 Aku akan Memberi Pertanggungjawaban padamu

    Calvin tertegun sesaat. Tiba-tiba, dia langsung mengerti.Berani-beraninya wanita itu membohongi Calvin bahwa dia adalah istri Jacob? Besar sekali nyalinya.Berhubung Jacob sudah mengakuinya secara langsung, Calvin diam-diam mengingat kejadian kali ini dalam hatinya. Jika bertemu lagi dengan wanita itu nanti, Calvin tidak akan sungkan-sungkan terhadapnya!Setelah meninggalkan lapangan golf dan kembali ke mobilnya, Sienna mengingat kembali niat buruk Calvin kepadanya. Seketika, Sienna merasa sangat jijik.Untuk saat ini, Sienna terpaksa pulang dulu dan memikirkan cara lainnya.Dikelilingi oleh mobil mewah seperti ini, Sienna merasa dirinya tidak pantas berada di sini. Oleh karena itu, dia menginjak pedal gas dan memundurkan mobilnya dengan perlahan-lahan.Tiba-tiba, muncul sebuah mobil dengan kecepatan tinggi dari belakangnya dan menabrak mobil Sienna. Mobil Sienna terangkat sedikit ke depan, kepalanya juga hampir terbentur di kaca depan.Akibat tabrakan tersebut, mobilnya terdorong maj

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 14 Sayang, Jangan Dengarkan Omong Kosongnya

    Sienna menghentikan gerakan mengeringkan rambutnya dan langsung teringat dengan kejadian penabrakan tadi sore.Akan tetapi, bukankah wanita itu bilang dia mau ganti rugi?Sienna mengernyit dan kembali ke dalam rumah untuk mengganti pakaian yang layak. Setelah itu, dia mengikuti kedua polisi itu ke kantor polisi."Nona Sienna, ini adalah foto kendaraan dengan pelat nomor 1111 dan ini adalah rekaman dari kamera pengawas. Pada pukul 18.20 sore ini, Anda menabrak bagian belakang mobil ini, tapi tidak meninggalkan informasi kontak apa pun. Pemilik mobil ini berniat menuntut tanggung jawab Anda sepenuhnya."Raut wajah Sienna tampak muram. Dia menunjuk ke mobil lainnya yang terekam dalam kamera pengawas itu dan berkata, "Saat itu, Nyonya ini sedang terburu-buru. Setelah dia berjanji mau mengganti rugi mobil di depan ini, baru aku pergi.""Nona Sienna, orang yang dicari oleh pemilik mobil ini adalah Anda. Ini adalah kuitansi yang diberikan oleh perusahaan asuransinya. Mohon Anda mengeceknya te

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 15 Sudah Sadar?

    Bibir wanita itu sedikit terbuka. Di bawah pengaruh obat, pandangannya juga menjadi buram.Beberapa adegan yang sengaja dilupakannya, kini malah melintas kembali di benak Jacob. Beberapa malam sebelumnya, Sienna memandangnya dengan tatapan seperti ini.Tanpa disadari, dadanya terasa panas.Sementara itu, Sienna juga memeluknya makin erat.Melihat Jacob tidak mendorong Sienna menjauh, Calvin menjadi ragu.Tadi siang, Jacob yang mengatakan sendiri bahwa Sienna bukan istrinya. Lalu, apa yang terjadi saat ini?Calvin menatap Sienna sambil menelan ludah dan berkata, "Penny, aku Calvin. Ayo sini."Efek obatnya pasti sudah bekerja saat ini, Sienna yang sekarang juga pasti sudah tidak sadarkan diri. Siapa pun yang membawanya pergi, dia pasti tidak akan melawan.Ketika baru saja mengulurkan tangannya, Calvin melihat ekspresi dingin Jacob dan menarik kembali tangannya.Jacob bukanlah orang bodoh. Tadi siang, wanita ini memaksa untuk masuk ke ruang gantinya. Jelas sekali, dia sedang menghindari C

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 16 Sayang ... Bukan, Tuan Jacob

    Celana Jacob yang berdiri di samping bak mandi basah karena terkena percikan air. Reaksi tubuhnya yang jelas tidak bisa disembunyikan. Apalagi, beberapa ingatan samar dari malam itu terus-menerus menghantuinya.Jacob tidak pernah menyangka bahwa dia akan terangsang ketika dipanggil "sayang" oleh seorang wanita.Suaranya juga bahkan terdengar parau ketika berkata, "Kalau sudah sadar, kamu keluar saja sendiri."Pakaian Sienna basah kuyup, menampakkan lekuk tubuhnya dengan jelas. Rambut hitamnya yang basah menempel pada pipinya, membuatnya terlihat polos, sekaligus memesona.Suhu tubuhnya mulai meningkat lagi. Sienna tersenyum menawan terhadap Jacob dan berusaha ingin merangkak keluar dari bak.Jacob mendorongnya tanpa ragu sedikit pun. Dia menghidupkan keran pancuran dan menyemprotkannya ke arah Sienna.Gerakan pria itu sama sekali tidak lembut, bahkan bisa dibilang cukup kasar.Sienna terpaksa memejamkan matanya. Dia hanya pernah berhubungan badan sekali dalam keadaan mabuk. Jadi, mana

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 17 Wajar Tuan Jacob Tidak Suka padaku

    Sekujur tubuh Sienna basah kuyup. Butiran air menetes dari rambut panjangnya. Telapak kakinya yang putih bersih menginjak lantai dengan kaku.Saking gugupnya, Sienna mengerutkan jari-jari kakinya yang bersih dan terawat itu.Jacob menatapnya dengan penuh makna. Dia menutup laptopnya dan mencibir, "Suami? Kamu tidak berniat menyembunyikan perasaanmu lagi, ya?"Melihat tatapan Jacob, Sienna menunduk untuk memeriksa dirinya. Dia menyadari bahwa lekuk tubuhnya tampak jelas di bawah cahaya lampu.Wajahnya yang pucat tiba-tiba menjadi merah padam. Dia buru-buru melarikan diri ke kamar mandi.Tidak tertarik melihat tipu muslihatnya, Jacob mengambil laptop dan dokumennya hendak keluar kamar. Pada saat ini, selembar foto yang terjepit dalam dokumen itu terjatuh ke lantai.Sebelum dia sempat mengambilnya, pintu kamar mandi terbuka kembali.Sienna tidak menemukan baju ganti, jadi dia hanya membungkus tubuhnya dengan handuk dan mengikat rambutnya ke atas. Nada bicara dan gerakannya juga jauh lebih

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 18 Sebenarnya Aku Sudah Menikah

    Sienna menyelipkan rambut ke belakang telinganya. Dengan tatapan berbinar, dia mengulurkan tangannya dan berkata dengan suara jelas, "Tuan Jacob, biar kuperkenalkan diriku sekali lagi. Namaku Penny, aku adalah seorang desainer interior. Foto yang Anda pegang di tangan Anda itu adalah vila yang pernah kudesain."Seketika, langkah kaki Jacob terhenti. Dia mengira dirinya salah dengar.Melihat Jacob tidak membalas salamnya, Sienna pun menarik kembali tangannya."Beberapa kali sebelumnya, aku ingin membahas hal ini dengan Tuan Jacob. Tapi, sepertinya Tuan Jacob tidak tertarik. Sekarang setelah melihat Tuan Jacob masih menyimpan karyaku ini, aku tidak tahu apakah Tuan Jacob telah berubah pikiran?"Sienna menambahkan lagi, "Kalau memang begitu, sepertinya aku punya kesempatan untuk memberi ganti rugi kepada Tuan Jacob."Baru pertama kali Jacob menghadapi situasi seperti ini dalam hidupnya.Desainer interior?Dia menunduk untuk melihat foto-foto di tangannya. Di sudut foto, memang tertera nam

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 19 Kompensasi untuk Malam Itu

    Seketika, ruangan itu menjadi sunyi senyap. Bahkan, detak jam di dinding pun terdengar jelas.Untuk kedua kalinya, Jacob mencurigai pendengarannya bermasalah. Jadi, Sienna memanggilnya "sayang" karena salah mengenalinya?Di bawah cahaya lampu kristal yang menyelimuti wajahnya, Sienna kembali berkata, "Aku sudah lupa dengan kejadian malam itu. Tuan Jacob juga seharusnya sudah melupakannya. Maaf karena salah mengenalimu sebagai suamiku."Mereka sama-sama adalah orang dewasa. Apalagi, kejadian malam itu disebabkan karena ulah Susan. Jacob tidak perlu bertanggung jawab terhadap apa pun.Saat ini, pekerjaan adalah hal terpenting baginya. Tidak perlu memperpanjang masalah ini lagi."Kalau Tuan Jacob tertarik dengan desainku, silakan katakan saja permintaan Tuan."Sienna mengalihkan pembicaraan mereka ke masalah pekerjaan, seakan-akan kejadian malam itu tidak patut dibahas sama sekali.Jacob hanya terdiam. Saat berada di kamar mandi tadi, dia tidak sengaja melihat bekas memar yang masih belum

Pinakabagong kabanata

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1426 Jacob, Kita Pulang

    Sienna merasa seperti mimpi melihat kedua dokumen itu. Dia bahkan mundur dan tanpa sadar menoleh melirik Jacob.Kalimat Jero yang selanjutnya pun mencengangkan Sienna. "Kalau Ayah tahu dia bakal jadi kakek sebentar lagi, dia pasti bakal senang sekali. Anggap saja ini hadiah untuk cucunya. Kalau kamu masih menolak, kami nggak tahu harus gimana lagi."Saat berikutnya, terdengar suara Sienna. "Maaf, hadiah ini terlalu mahal."Jero menyunggingkan bibir, menyerahkan kedua dokumen itu ke tangan Sienna. "Kamu pegang saja. Kamu boleh tanda tangan kapan saja. Sekarang kamu pemimpin Keluarga Shankar. Kami bakal menuruti perkataanmu."Semalam Sienna masih memberi tahu Jacob bahwa dia tidak ingin melihat Arlo lagi. Siapa sangka, malah terjadi hal seperti ini.Sienna teringat bagaimana Arlo membuatnya menjadi bisu, menamparnya, dan mencekiknya. Dia tidak akan pernah memaafkan Arlo untuk selamanya.Jadi, Sienna meletakkan kedua dokumen itu di samping, lalu berujar dengan lirih, "Jacob, kita pulang s

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1425 Tanda Tangan di Surat Pengalihan Saham

    Jero berbalik dan menatap Sienna yang terperangah. Sienna baru mengetahui identitasnya. Dia benar-benar tercengang sekarang. Tangannya yang menggenggam Jacob pun mengerat, sampai-sampai Jacob merasa agak sakit.Namun, Jacob tidak melontarkan sepatah kata pun. Dia hanya menjulurkan tangan mendekapkan Sienna ke pelukannya, lalu menepuk punggungnya.Pikiran Sienna sungguh kacau. Dunianya seolah-olah berputar 360 derajat. Sampai akhirnya, Jero berkata dengan suara serak, "Sienna, maaf, aku baru memberitahumu identitasmu sekarang."Sienna mundur selangkah, tanpa sadar menolak identitasnya ini. Ketika melihat tindakan ini, Jero hanya bisa tersenyum getir. "Ayo, panggil Ayah. Ayah langsung beruban dalam semalaman saat mengira kamu sudah mati. Kemudian, dia langsung nggak sadarkan diri gara-gara Lily."Sienna mematung di tempat, seolah-olah kakinya terpaku. Dia tidak bisa bergerak. Bagaimana bisa dirinya memanggil Omar ayah? Mereka bahkan tidak pernah berinteraksi.Namun, hati Sienna terasa sa

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1424 Ini Karma Kita

    Arlo masih mempelajari hasil tes DNA itu dengan serius, seolah-olah tidak mengenal kata di atas. Dia mendengar semua ucapan Jero. Sangat menusuk telinga, tetapi Arlo tidak bisa membantah.Ini adalah hasil tes DNA yang diperoleh Jero dalam semalaman. Dia berjaga semalaman sehingga hasilnya tidak mungkin bisa dipalsukan. Sienna adalah putri kandung Keluarga Shankar, adik mereka.Tangan Arlo terkepal erat. Dia seperti ingin menghancurkan kertas itu. Matanya agak berkaca-kaca, pikirannya hampa.Jero menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan suara yang makin serak, "Kalau kamu masih ingin membiarkan Lily bertindak semena-mena, aku nggak tahu harus bilang apa lagi. Ini karma kita. Kita jelas-jelas tahu Sienna dan Jacob pacaran, tapi masih membiarkan Lily merusak hubungan mereka.""Siapa sangka, Sienna barulah adik kandung kita. Kak, menurutmu ini karma buruk kita atau bukan?"Jero merasa sangat lucu. Sejak semalam, pertahanan mentalnya terus roboh. Semua yang mereka lakukan di ibu kota ad

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1423 Apa Saja yang Kita Lakukan Selama Ini?

    Sienna tidak memedulikan Arlo. Sepasang matanya menatap Yuna lekat-lekat. Mirip sekali, hanya karakter mereka yang berbeda. Leslie tidak mungkin berbicara seperti ini padanya, apalagi menatapnya dengan tatapan penuh kebencian.Wajah Leslie selalu dipenuhi kelembutan saat menatap Sienna. Leslie sangat menyayanginya, seolah-olah ingin memberikan seluruh dunia kepadanya.Sienna sering kali membayangkan tatapan Leslie setelah Leslie tiada. Sosok Leslie yang memberinya kekuatan dan keberanian. Lantas, kenapa Nyonya Keluarga Shankar punya wajah yang persis dengan Leslie?Ketika melihat Sienna dan Jacob tidak menghiraukannya, Arlo pun tidak sungkan-sungkan lagi. "Pengawal, usir mereka keluar. Jero, kamu juga sama. Jangan buat keributan di sini."Jero akhirnya tidak tahan lagi. Dia mengambil vas bunga di samping dan membantingnya. Vas bunga pecah. Suasana seketika menjadi sunyi senyap."Kalian yang membuat onar di sini!" Jero bergegas melangkah ke hadapan Arlo, lalu meraih kerah bajunya."Arlo

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1422 Kalian Musuh Keluarga Shankar

    Ancaman ini terdengar sangat serius. Arlo tidak berani ke mana-mana dan terpaksa menunggu di depan pintu.Beberapa menit kemudian, langit tiba-tiba mendung. Turun hujan deras. Suasana hati orang mudah terpengaruh oleh cuaca. Tatapan Arlo tertuju pada kejauhan. Dia melihat sebuah mobil mendekat secara perlahan.Setelah mobil berhenti, terlihat Jero turun dari mobil, lalu diikuti Jacob dan Sienna. Ketika melihat Sienna, Arlo naik pitam. "Ngapain kamu kemari? Kamu cari mati ya?"Sienna berdiri di sebelah Jacob. Jacob memayunginya dan merangkulnya dengan penuh cinta kasih. Sementara itu, Jero buru-buru menegur, "Kak! Tenang sedikit!"Jero khawatir Jacob membawa Sienna pergi.Arlo berkata dengan ekspresi dingin, "Jero, jelaskan tujuanmu. Ngapain kamu bawa dia kemari? Dia cuma akan mengotori rumah Keluarga Shankar!"Jero menarik napas dalam-dalam dan berujar, "Kita ke kamar Ayah dulu. Sekalipun kamu nggak bisa menerima, kamu tetap harus mendengarku bicara dengan Ayah."Arlo sungguh berang. D

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1421 Kamu Bukan Kakakku Lagi

    Hanya saja, wanita ini tidak terlihat lembut seperti Yuna. Ekspresinya agak dingin saat tersenyum. Jaraknya dengan Omar pun sangat dekat.Omar menatap kamera dengan tatapan penuh kelembutan. Wanita itu tidak menggandeng tangan Omar. Tatapannya tenang dan jernih.Arlo seperti dikejutkan sesuatu. Dia mundur beberapa langkah. Sesudah berdiri dengan stabil, dia menghela napas lega.Tadi Arlo merasa sepasang mata itu sangat familier, seolah-olah baru melihatnya dalam waktu dekat ini. Namun, dia tidak bisa ingat di mana.Yuna seperti wanita yang dididik untuk menjadi ibu rumah tangga. Dia mendedikasikan diri untuk keluarganya. Namun, wanita di foto ini berbeda. Dia punya ambisi besar.Arlo melihat sekilas lagi, lalu mengembalikan foto itu ke tangan Omar. Hati Arlo diliputi kesedihan. Awalnya dia ingin pulang ke vila untuk menemani Lily, tetapi sekarang dia hanya ingin tidur di sini.Ketika bangun, ada lebih dari 30 panggilan tak terjawab. Semua dari Lily. Arlo bergegas menelepon. Terdengar t

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1420 Bidak yang Tidak Dibutuhkan Lagi

    "Kak, huhuhu .... Sudah jam 12 malam. Kenapa kamu belum pulang? Aku takut sekali. Kak, kamu nggak mau aku lagi ya?" Lily menangis di ujung telepon.Arlo memijat keningnya. "Aku lagi jagain Ayah. Aku pulang agak malam."Nada bicara Lily terdengar hati-hati. "Kak Jero ada bilang sesuatu nggak?"Maksud Lily adalah identitas Sienna. Jero dan Jacob datang untuk menolong Sienna. Apa mungkin mereka sudah tahu identitas Sienna? Jika tidak, kenapa reaksi Jero begitu berlebihan? Jika Arlo tahu, bukankah dirinya akan dicampakkan?"Nggak ada. Jangan pikir yang aneh-aneh.""Kak, kamu bakal berpihak padaku untuk selamanya, 'kan?"Arlo mengernyit, tidak tahu harus bagaimana bereaksi. "Lily, di antara kamu dan Sienna, aku tentu berada di pihakmu. Aku tahu kamu gagal melampiaskan amarahmu. Nggak apa-apa, pasti masih ada kesempatan lain kali."Lily masih merasa gelisah. "Ya sudah, aku percaya padamu, Kak."Setelah mengakhiri panggilan, Lily langsung menelepon pria itu. "Apa Jero dan Jacob sudah tahu ide

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1419 Tidak Ada Mahar ataupun Pesta Nikah

    Ponsel Jero terus berdering. Pada akhirnya, ponselnya kehabisan baterai. Jelas, Jero lupa akan janjinya dengan Arlo. Dia terus duduk di ruang privat yang paling dekat dengan lantai tujuh.Ketika Jacob membuka pintu dan tersenyum, senyumannya itu hampir membutakan mata Jero.Bagaimanapun, Jero sedang memikirkan cara untuk mengungkapkan identitas kepada Sienna. Setelah melihat senyuman Jacob, Jero pun tahu Sienna setuju melahirkan anak itu."Nggak boleh!" Jero menggebrak meja dan menentang, "Umurnya belum sampai 25 tahun. Atas dasar apa dia harus melahirkan anak untukmu? Jacob, jangan keterlaluan! Kamu nggak kasih mahar, juga nggak adain pesta nikah.""Bahkan, kamu pernah mengusirnya. Sekarang kalian nggak punya akta nikah. Apalagi, kamu adalah buronan sekarang. Kamu malah menyuruhnya melahirkan anak untukmu? Kamu ini nggak punya tanggung jawab sekali."Jacob perlahan-lahan duduk di sebelah. "Kalau begitu, kamu kasih tahu Sienna saja kalau dia adalah putri Keluarga Shankar yang hilang. L

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1418 Dia Menginginkannya, Dia Terlalu Egois

    Setelah mobil berhenti di arena pertarungan bawah tanah, Jacob tetap menggendong Sienna sampai ke lantai tujuh. Dia yang meletakkan dagunya di bahu Jacob bisa merasakan aura yang muram dari Jacob.Setelah meletakkan Sienna di atas tempat tidur, Jacob pergi ke kamar mandi untuk mengisi bak mandi dengan air hangat. Namun, meskipun bak mandi sudah terisi penuh, dia tetap berjongkok di samping seolah-olah kehilangan kesadaran.Sienna melirik waktu karena merasa Jacob sudah terlalu lama di dalam kamar mandi. Saat masuk, dia melihat air di bak mandi sudah meluap.Pada saat itu, Jacob baru tersadar kembali, lalu segera bangkit dan mematikan keran air dengan canggung.Sienna yang berdiri di pintu kamar mandi berkata, "Kalau hamil, harus lebih hati-hati saat berendam. Malam ini aku nggak akan berendam."Tubuh Jacob langsung menjadi kaku dan membuang airnya. "Ya. Kalau begitu, kamu mau minum vitamin?"Sienna tidak berbicara dan keheningannya itu membuat Jacob merasa cemas. Namun, dia merasa tida

DMCA.com Protection Status