Calvin berdiri tidak jauh di belakangnya. Di luar sana juga masih ada pengawalnya yang berjaga.Jacob mengenakan setelan olahraga berwarna hitam, dengan tangan kirinya dimasukkan ke dalam kantong celananya. Kakinya tampak tinggi dan jenjang. Bak seorang pria bangsawan, setiap gerakannya memancarkan keagungan yang luar biasa.Dia berdiri di dekat pintu ruang istirahat pria dan hendak berjalan masuk ke tempat itu.Calvin menjilat bibirnya dan menatap punggung Sienna dengan liar. Dia berbisik, "Suamimu sudah datang, kamu nggak mau menyapanya?"Sienna menarik napas dalam-dalam. Tanpa ragu-ragu, dia langsung berjalan cepat ke arah Jacob.Tangan Jacob diletakkan pada pegangan pintu. Ketika baru saja hendak membuka pintu itu, dari belakangnya terdengar derap langkah kaki yang diikuti dengan wangi feminin dari tubuh seorang wanita.Sebelum sempat bereaksi menolaknya, Sienna sudah mendorong Jacob masuk ke ruang istirahat bersamanya. Dengan tatapan dingin, Jacob memerintahkan, "Keluar."Sienna b
Calvin tertegun sesaat. Tiba-tiba, dia langsung mengerti.Berani-beraninya wanita itu membohongi Calvin bahwa dia adalah istri Jacob? Besar sekali nyalinya.Berhubung Jacob sudah mengakuinya secara langsung, Calvin diam-diam mengingat kejadian kali ini dalam hatinya. Jika bertemu lagi dengan wanita itu nanti, Calvin tidak akan sungkan-sungkan terhadapnya!Setelah meninggalkan lapangan golf dan kembali ke mobilnya, Sienna mengingat kembali niat buruk Calvin kepadanya. Seketika, Sienna merasa sangat jijik.Untuk saat ini, Sienna terpaksa pulang dulu dan memikirkan cara lainnya.Dikelilingi oleh mobil mewah seperti ini, Sienna merasa dirinya tidak pantas berada di sini. Oleh karena itu, dia menginjak pedal gas dan memundurkan mobilnya dengan perlahan-lahan.Tiba-tiba, muncul sebuah mobil dengan kecepatan tinggi dari belakangnya dan menabrak mobil Sienna. Mobil Sienna terangkat sedikit ke depan, kepalanya juga hampir terbentur di kaca depan.Akibat tabrakan tersebut, mobilnya terdorong maj
Sienna menghentikan gerakan mengeringkan rambutnya dan langsung teringat dengan kejadian penabrakan tadi sore.Akan tetapi, bukankah wanita itu bilang dia mau ganti rugi?Sienna mengernyit dan kembali ke dalam rumah untuk mengganti pakaian yang layak. Setelah itu, dia mengikuti kedua polisi itu ke kantor polisi."Nona Sienna, ini adalah foto kendaraan dengan pelat nomor 1111 dan ini adalah rekaman dari kamera pengawas. Pada pukul 18.20 sore ini, Anda menabrak bagian belakang mobil ini, tapi tidak meninggalkan informasi kontak apa pun. Pemilik mobil ini berniat menuntut tanggung jawab Anda sepenuhnya."Raut wajah Sienna tampak muram. Dia menunjuk ke mobil lainnya yang terekam dalam kamera pengawas itu dan berkata, "Saat itu, Nyonya ini sedang terburu-buru. Setelah dia berjanji mau mengganti rugi mobil di depan ini, baru aku pergi.""Nona Sienna, orang yang dicari oleh pemilik mobil ini adalah Anda. Ini adalah kuitansi yang diberikan oleh perusahaan asuransinya. Mohon Anda mengeceknya te
Bibir wanita itu sedikit terbuka. Di bawah pengaruh obat, pandangannya juga menjadi buram.Beberapa adegan yang sengaja dilupakannya, kini malah melintas kembali di benak Jacob. Beberapa malam sebelumnya, Sienna memandangnya dengan tatapan seperti ini.Tanpa disadari, dadanya terasa panas.Sementara itu, Sienna juga memeluknya makin erat.Melihat Jacob tidak mendorong Sienna menjauh, Calvin menjadi ragu.Tadi siang, Jacob yang mengatakan sendiri bahwa Sienna bukan istrinya. Lalu, apa yang terjadi saat ini?Calvin menatap Sienna sambil menelan ludah dan berkata, "Penny, aku Calvin. Ayo sini."Efek obatnya pasti sudah bekerja saat ini, Sienna yang sekarang juga pasti sudah tidak sadarkan diri. Siapa pun yang membawanya pergi, dia pasti tidak akan melawan.Ketika baru saja mengulurkan tangannya, Calvin melihat ekspresi dingin Jacob dan menarik kembali tangannya.Jacob bukanlah orang bodoh. Tadi siang, wanita ini memaksa untuk masuk ke ruang gantinya. Jelas sekali, dia sedang menghindari C
Celana Jacob yang berdiri di samping bak mandi basah karena terkena percikan air. Reaksi tubuhnya yang jelas tidak bisa disembunyikan. Apalagi, beberapa ingatan samar dari malam itu terus-menerus menghantuinya.Jacob tidak pernah menyangka bahwa dia akan terangsang ketika dipanggil "sayang" oleh seorang wanita.Suaranya juga bahkan terdengar parau ketika berkata, "Kalau sudah sadar, kamu keluar saja sendiri."Pakaian Sienna basah kuyup, menampakkan lekuk tubuhnya dengan jelas. Rambut hitamnya yang basah menempel pada pipinya, membuatnya terlihat polos, sekaligus memesona.Suhu tubuhnya mulai meningkat lagi. Sienna tersenyum menawan terhadap Jacob dan berusaha ingin merangkak keluar dari bak.Jacob mendorongnya tanpa ragu sedikit pun. Dia menghidupkan keran pancuran dan menyemprotkannya ke arah Sienna.Gerakan pria itu sama sekali tidak lembut, bahkan bisa dibilang cukup kasar.Sienna terpaksa memejamkan matanya. Dia hanya pernah berhubungan badan sekali dalam keadaan mabuk. Jadi, mana
Sekujur tubuh Sienna basah kuyup. Butiran air menetes dari rambut panjangnya. Telapak kakinya yang putih bersih menginjak lantai dengan kaku.Saking gugupnya, Sienna mengerutkan jari-jari kakinya yang bersih dan terawat itu.Jacob menatapnya dengan penuh makna. Dia menutup laptopnya dan mencibir, "Suami? Kamu tidak berniat menyembunyikan perasaanmu lagi, ya?"Melihat tatapan Jacob, Sienna menunduk untuk memeriksa dirinya. Dia menyadari bahwa lekuk tubuhnya tampak jelas di bawah cahaya lampu.Wajahnya yang pucat tiba-tiba menjadi merah padam. Dia buru-buru melarikan diri ke kamar mandi.Tidak tertarik melihat tipu muslihatnya, Jacob mengambil laptop dan dokumennya hendak keluar kamar. Pada saat ini, selembar foto yang terjepit dalam dokumen itu terjatuh ke lantai.Sebelum dia sempat mengambilnya, pintu kamar mandi terbuka kembali.Sienna tidak menemukan baju ganti, jadi dia hanya membungkus tubuhnya dengan handuk dan mengikat rambutnya ke atas. Nada bicara dan gerakannya juga jauh lebih
Sienna menyelipkan rambut ke belakang telinganya. Dengan tatapan berbinar, dia mengulurkan tangannya dan berkata dengan suara jelas, "Tuan Jacob, biar kuperkenalkan diriku sekali lagi. Namaku Penny, aku adalah seorang desainer interior. Foto yang Anda pegang di tangan Anda itu adalah vila yang pernah kudesain."Seketika, langkah kaki Jacob terhenti. Dia mengira dirinya salah dengar.Melihat Jacob tidak membalas salamnya, Sienna pun menarik kembali tangannya."Beberapa kali sebelumnya, aku ingin membahas hal ini dengan Tuan Jacob. Tapi, sepertinya Tuan Jacob tidak tertarik. Sekarang setelah melihat Tuan Jacob masih menyimpan karyaku ini, aku tidak tahu apakah Tuan Jacob telah berubah pikiran?"Sienna menambahkan lagi, "Kalau memang begitu, sepertinya aku punya kesempatan untuk memberi ganti rugi kepada Tuan Jacob."Baru pertama kali Jacob menghadapi situasi seperti ini dalam hidupnya.Desainer interior?Dia menunduk untuk melihat foto-foto di tangannya. Di sudut foto, memang tertera nam
Seketika, ruangan itu menjadi sunyi senyap. Bahkan, detak jam di dinding pun terdengar jelas.Untuk kedua kalinya, Jacob mencurigai pendengarannya bermasalah. Jadi, Sienna memanggilnya "sayang" karena salah mengenalinya?Di bawah cahaya lampu kristal yang menyelimuti wajahnya, Sienna kembali berkata, "Aku sudah lupa dengan kejadian malam itu. Tuan Jacob juga seharusnya sudah melupakannya. Maaf karena salah mengenalimu sebagai suamiku."Mereka sama-sama adalah orang dewasa. Apalagi, kejadian malam itu disebabkan karena ulah Susan. Jacob tidak perlu bertanggung jawab terhadap apa pun.Saat ini, pekerjaan adalah hal terpenting baginya. Tidak perlu memperpanjang masalah ini lagi."Kalau Tuan Jacob tertarik dengan desainku, silakan katakan saja permintaan Tuan."Sienna mengalihkan pembicaraan mereka ke masalah pekerjaan, seakan-akan kejadian malam itu tidak patut dibahas sama sekali.Jacob hanya terdiam. Saat berada di kamar mandi tadi, dia tidak sengaja melihat bekas memar yang masih belum
Demam Wanda sangat parah sampai mencapai 40 derajat, sehingga harus segera dilarikan ke rumah sakit pada saat itu juga. Dia terus mengigau dan menyebut nama Wanwan di mimpinya. Kadang-kadang bermimpi Wanwan dimasak menjadi daging bakar dan kadang-kadang bermimpi Cristin melempar Wanwan dari tempat yang tinggi.Dokter sudah menyuntikkan berbagai obat, tetapi semuanya tidak berguna. Wanwan sudah menjadi sebuah mimpi buruk bagi Wanda.Rebecca yang merasa sangat sedih akhirnya menelepon Sienna.Setelah mendengar semua kejadian itu, Sienna merasa sangat marah sampai kepalanya sakit. Setelah menutup telepon, dia segera menghubungi pihak keamanan apartemen. Saat itu, dia sendiri yang menandatangani kontrak dengan pihak keamanan, sehingga dia bisa mengakses rekaman kamera pengawas dari jarak jauh dengan mudah.Selain itu, Sienna juga meminta Jero untuk menyelidiki apakah Cristin pernah membuat masalah saat berada di luar negeri. Pada akhirnya, dia menemukan sifat Cristin selama di luar negeri
Cristin tahu bagaimana caranya memaksa seseorang sampai gila. Jika dia terus berpura-pura sedih, Wanda akan merasa makin marah sampai air mata mengalir dengan deras.Wanda maju dan ingin menampar Cristin. Dia memang terlihat seperti orang gila di mata semua orang, bahkan Rebecca pun tidak bisa menghentikannya. Saat seseorang kehilangan akal sehatnya, tindakannya akan menjadi sangat liar.Plak!Sebuah tamparan yang nyaring langsung membuat tubuh Wanda membeku di tempat, lalu memegang wajahnya dan menatap Benny yang tadi menamparnya.Ekspresinya Benny sangat dingin, tetapi nada bicaranya malah sangat tenang. "Sudah cukup membuat keributannya? Ini rumah Keluarga Tanzel."Saat itu, semua amarah Wanda seolah-olah tersedot habis oleh sesuatu. Dia hanya memegang wajahnya yang terasa mati rasa. Dia bahkan tidak tahu harus bagaimana bereaksi saat ada sesuatu yang dingin menetes ke telapak tangannya.Benny tertegun sejenak saat melihat tatapan Wanda. Dia sudah memikul tanggung jawab dan menjadi
Tepat pada saat semua orang masih tercengang, Wanda tiba-tiba mengambil teko teh dari meja dan langsung menuangkan teh yang masih panas ke kepala Cristin."Argh!" Cristin mulai berteriak dan kulitnya memerah karena panas dari teh itu.Anggota Keluarga Salim lainnya yang duduk di sana juga tidak langsung bereaksi. Beberapa detik kemudian, mereka baru perlahan-lahan bangkit dan mendekati Wanda."Kamu ini sudah gila ya?" kata anggota Keluarga Salim lainnya.Wanda yang masih bertumpu pada tongkat sama sekali bukan tandingan orang-orang itu. Saat dia hampir terjatuh ke lantai karena didorong mereka, Rebecca segera maju untuk menahan tubuhnya.Ronald juga segera berdiri di samping Rebecca dan menghalangi anggota Keluarga Salim yang hendak maju dengan tenang.Melihat tindakan itu, anggota Keluarga Salim itu pun tersenyum dengan kesal. "Pak Ronald, apa maksudmu ini?"Ronald menatap Wanda dan berkata dengan nada tenang, "Beri tahu mereka tujuanmu."Saat itu, mata Wanda memerah dan telapak tanga
Cristin marah-marah, "Binatang sialan ini masih bisa bersuara! Kelihatannya dia bukan ras anjing mahal! Wanda, siapa suruh kamu mengharapkan sesuatu yang bukan milikmu! Semalam kamu pasti sengaja muncul di depan Benny, 'kan?"Cristin melanjutkan, "Kamu berpura-pura kebetulan bertemu dengannya! Dasar wanita murahan! Aku bawa pergi anjing ini. Malam ini aku mau makan daging anjing.""Cristin!" teriak Wanda. Dia tidak pernah begitu marah. Tatapannya sangat dingin.Cristin tertawa sinis melihat kondisi Wanda yang menyedihkan. Beraninya Wanda langsung memanggil namanya! Cristin langsung membawa Wanwan pergi.Wanda ingin mengejar Cristin. Namun, tubuhnya sangat sakit. Dia tidak bisa berdiri, jadi dia terpaksa merangkak.Cristin yang sudah berjalan keluar tertawa terbahak-bahak saat melihat Wanda merangkak. Dia berkomentar, "Sekarang kamu kelihatan seperti seekor anjing."Wanda mengepalkan tangannya dengan erat. Dia tidak bisa melontarkan sepatah kata pun. Wanda juga tidak mampu mengejar Cris
Setelah mengembuskan asap rokok, Benny baru membuang rokok ke tong sampah. Dia langsung membuka pintu ruangan, lalu pergi ke kamar mandi untuk mencuci tangannya.Begitu kembali ke koridor, Cristin sudah menyelesaikan pemeriksaannya. Saat melihat Benny, mata Cristin berbinar-binar."Benny!" panggil Cristin. Dia berlari menghampiri Benny dan meraih lengannya. Cristin melanjutkan, "Dokter bilang ada 1 hasil pemeriksaan yang baru keluar besok. Nanti aku baru beri tahu kamu."Benny mengangguk dan berusaha menahan diri untuk menarik tangannya. Mereka berdua naik ke mobil. Ekspresi Cristin menjadi muram.Cristin menarik napas dalam-dalam. Dia terus memikirkan ekspresi Benny tadi. Sepertinya Benny pergi merokok karena merasa gelisah. Apa itu karena Wanda?Cristin tidak mengerti kenapa Wanda yang murahan itu bisa menarik perhatian Benny. Keluarga Wanda sangat hancur. Anak yang dilahirkan Wanda pasti mewarisi gen buruk.Cristin mengepalkan tangannya dengan erat. Dia mengeluarkan ponsel, lalu dia
Hanya saja, Wanda memandang ke luar jendela sambil termenung lagi setelah pengacara pergi. Dia tiba-tiba teringat dengan Wanwan di rumah.Setiap keluar, Wanda terbiasa menyiapkan banyak makanan untuk Wanwan. Namun, dia sudah dirawat di rumah sakit selama 4 hari.Wanda yang panik langsung bangkit. Dia ingin segera keluar dari rumah sakit dan melihat Wanwan. Begitu kakinya menginjak lantai, Wanda merasa pusing.Wanda terpaksa menelepon Manfred, "Manfred, apa kamu bisa lihat Wanwan di rumahku? Seharusnya makanan Wanwan masih cukup, tapi aku sudah beberapa hari nggak pulang.""Aku lihat Wanwan sekarang," sahut Manfred.Wanda merasa terharu. Dia tiba-tiba bertanya, "Apa nanti sore kamu bisa membawanya kemari? Aku ingin melihatnya sebentar.""Bisa," balas Manfred.Wanda baru merasa tenang. Saat sore, Manfred membawa Wanwan ke rumah sakit. Wanwan masih kecil sehingga perlu digendong.Suasana hati Wanda membaik setelah melihat Wanwan. Wanda berucap, "Terima kasih."Wanda menggendong Wanwan. Ka
Sore harinya, Rebecca hendak pergi ke luar kota. Setelah berpikir sejenak, Rebecca memutuskan untuk menelepon Sienna. Terdapat perbedaan waktu antara tempat Sienna dengan Rebecca."Rebecca?" ujar Sienna.Rebecca menyahut, "Bu Sienna.""Ada apa? Syutingmu bermasalah?" tanya Sienna.Rebecca menjawab, "Nggak. Bu Sienna, Wanda mengalami kecelakaan. Aku curiga ini perbuatan anggota Keluarga Salim."Rebecca melanjutkan, "Selanjutnya Wanda pasti akan terancam bahaya. Aku rasa berdasarkan sifat Wanda, dia pasti nggak akan memberitahumu masalah ini."Sienna menyipitkan matanya. Selama ini, dia merasa Wanda menutupi sesuatu darinya. Namun, sekarang Sienna tidak bisa kembali ke ibu kota. Dia masih menunggu Jacob di hotel.Sienna bertanya, "Kondisinya parah, nggak?""Wanda hampir mati," sahut Rebecca.Sienna menarik napas dalam-dalam, lalu bertanya lagi, "Sekarang kamu mau pergi syuting, ya?""Iya. Aku merasa lebih baik aku telepon kamu. Kali ini, Wanda beruntung bisa selamat. Lain kali belum tent
Rebecca membawakan 3 macam sayuran dan 1 sup untuk Wanda. Manfred dan Poppy juga berada di dalam kamar. Mereka belum pulang.Rebecca harus pergi sore harinya, jadi dia segera berpesan kepada Wanda, "Aku nggak bisa libur dalam waktu 1 bulan ke depan. Dokter bilang kamu boleh pelan-pelan mengunyah makanan. Aku dan Poppy papah kamu. Manfred pasti canggung kalau bantu kamu."Manfred berdeham, lalu menunjuk koridor dan bertanya, "Kalau begitu, aku tunggu di luar?"Poppy berpikir sejenak sebelum merangkul lengan Manfred dan menimpali, "Paman, aku temani kamu."Selesai bicara, Poppy memberi isyarat kepada Rebecca. Sementara itu, Rebecca tahu Poppy menyukai Manfred dan terus mengejarnya. Hanya saja, Manfred tidak membalas perasaan Poppy.Rebecca memijat keningnya, lalu berujar, "Kalau begitu, kalian berdua keluar saja."Poppy yang gembira meraih tangan Wanda dan berkata, "Biar Rebecca yang suap kamu saja. Kak Wanda, nanti aku baru masuk."Kemudian, Poppy mendorong Manfred keluar. Manfred meras
Cristin mengungkit masa lalu Wanda berulang kali. Waktu 7 tahun cukup panjang bagi seorang wanita. Jika Benny sedikit peduli kepada Wanda, mana mungkin dia tidak memedulikan hubungan Wanda dengan mantan pacarnya selama 7 tahun.Masalah ini akan terus mengganjal di hati Benny. Sekarang yang harus Cristin lakukan adalah memutuskan hubungan Wanda dan Benny. Cristin berucap, "Benny, sudahlah. Hari ini aku akan keluar dari rumah sakit."Namun, anggota Keluarga Tanzel menelepon. Masalah yang ditimbulkan Hilda di acara terakhir kali sudah menarik perhatian Rudy. Semalam Rudy memanggil Benny ke ruangan kantornya untuk menanyakan hubungan Benny dengan Wanda.Tentu saja Benny langsung menyangkal. Dia dan Wanda memang tidak berpacaran. Sebelumnya mereka juga tidak mempunyai hubungan apa pun. Benny hanya menghina Wanda karena uang miliaran itu, mereka bukan pasangan kekasih.Benny adalah pewaris Keluarga Tanzel, jadi dia yang paling berkuasa. Namun, Benny sangat menghormati kakeknya.Rudy berkata,