Sony yang sedang berdiri di belakang Jacob, awalnya mengira bahwa pria itu lupa dengan rapat tersebut. Dia ingin mengingatkan Jacob, tetapi setelah melihat wajah Sienna, dia menarik kata-katanya kembali.Apakah dia wanita semalam? Sebenarnya, apa hubungannya dengan Tuan Jacob?Ketika lift tiba, Sienna membuat gestur mempersilakan.Jacob juga tidak sungkan-sungkan kepadanya. Dia memerintahkan Sony untuk kembali ke kantor terlebih dahulu, lalu masuk ke dalam lift.Area sarapan di hotel berada di lobi lantai bawah. Pada saat ini, sudah banyak orang yang berada di dalamnya.Sienna dan Jacob sengaja memilih tempat duduk yang dekat dengan jendela. Pelayan restoran segera mengantarkan segelas air lemon.Setelah meminum seteguk air lemon, rasa asam yang menyengat membuat rasa pusingnya jauh lebih berkurang.Dia bermaksud untuk sarapan terlebih dahulu sebelum pergi ke rumah sakit agar tidak pingsan di tengah jalan.Sambil meletakkan gelasnya, Sienna bertanya, "Tuan Jacob biasanya suka baca buku
Sienna yang awalnya sedang meminum air lemon, hampir tersedak mendengar ucapannya.Tentu saja dia tahu, tetapi mana mungkin dia jadi selingkuhan suaminya sendiri.Kemudian, Sienna mengambil tisu untuk menyeka sudut bibirnya dan berkata, "Tahu kok. Lalu, kenapa?"Ucapannya sangat santai, seolah-olah dia tidak peduli dengan pernikahan Jacob.Reaksinya yang santai ini membuat Jacob yang duduk di seberangnya mendongak dan meliriknya sekilas.Perkataan Tiana tidak memberikan efek apa pun terhadap Sienna.Lalu kenapa katanya? Kenapa apanya? Memangnya masih belum cukup jelas?Wanita ini benar-benar pandai menahan diri. Entah karena dia bermuka tebal atau dia merasa diistimewakan Jacob sehingga menjadi sombong?Meski merasa dongkol, Tiana berusaha untuk tidak terlalu gusar agar tidak kalah darinya.Dia melihat ke arah Jacob, raut wajahnya menjadi lembut seperti sebelumnya."Jacob, sudah 3 tahun kamu nggak pulang. Sepertinya kamu nggak tahu koki di restoran ini sudah berganti orang. Koki sekara
"Suamiku cuma ... programmer biasa."Dengan ekspresi datar, Sienna secara spontan mengatakan sebuah kebohongan, "Butuh usaha dari kedua belah pihak untuk mempertahankan sebuah pernikahan. Tidak mungkin aku membiarkannya bekerja keras sendirian."Dia menyodorkan secangkir kopi kepada Jacob dan berkata sambil tersenyum sopan, "Meskipun penghasilannya tidak banyak, dia sangat menjaga keluarga."Pernyataan tersebut mencerminkan gambaran suami ideal menurut imajinasinya. Jelas sekali, Jacob jauh berbeda dari gambarannya itu dalam segala hal."Bagaimana dengan Tuan Jacob? Wanita tadi bilang Tuan Jacob sudah menikah. Orang seperti apa istri Tuan Jacob itu?"Sienna hanya mencari topik untuk berbasa-basi agar bisa mendekatkan diri dengan klien.Bagaimanapun, orang ini bahkan tidak tahu nama atau wajah istrinya sama sekali. Jadi, Sienna juga tidak mengharapkan jawaban apa pun.Benar saja, Jacob hanya mengangkat alisnya perlahan dan menjawab dengan jujur, "Aku tidak tahu."Namun, wanita itu terus
"Suamiku sering lembur karena terlalu sibuk. Aku tidak ingin merepotkannya."Sienna memijat pelipisnya perlahan untuk mengurangi rasa pusingnya.Untuk menghindari kesalahpahaman dengan Jacob, dia langsung meraih pegangan tangga di sampingnya dan memberi isyarat, "Bukan masalah serius. Mobil Tuan Jacob diparkirkan di sana, biar aku antarkan."Jacob menurunkan pandangannya dengan perlahan. Jika dia sampai pingsan di kamar mandi semalam, bisa jadi akan membahayakan nyawanya. Dalam keadaan seperti ini saja dia masih bisa takut merepotkan suaminya.Entah dia terlalu bodoh, atau terlalu mencintai pasangannya.Tanpa disadari, Jacob teringat dengan berbagai kesalahpahaman terhadap wanita ini sebelumnya. Dengan perasaan bersalah, Jacob menawarkan, "Biar kuantar ke rumah sakit saja dulu."Sienna melangkah sambil memegang pegangan tangga, hampir saja dia tersungkur ke depan.Jacob dengan cepat menariknya kembali. "Penny?"Tubuh Sienna telah mencapai batas maksimalnya. Ketika mereka sedang makan d
Herman yang sedang memapah Sienna tampak terkejut mendengar ucapan Jacob.Sienna sudah menikah?Namun, dilihat dari ekspresi Jacob, dia tidak terlihat seperti sedang bercanda.Saat itu, ketika baru saja lulus berkuliah, Sienna langsung bekerja di studionya.Dalam 3 tahun ini, dia belum pernah melihat Sienna dekat dengan pria mana pun. Mana mungkin dia sudah menikah?Melihat keterkejutan di wajah Herman, Jacob mengangkat alisnya dan berkata, "Bawa dia berobat dulu."Herman mengangguk dan memapah Sienna dengan perlahan. Kemudian, kedua orang itu berjalan masuk ke lobi rumah sakit.Jacob juga tidak berlama-lama di sana. Bisa mengantarkannya sampai di sini saja sudah cukup menghargai hubungan kerja sama mereka kelak.Dalam perjalanan pulang ke kediaman Keluarga Yuwono, dia tiba-tiba mendapat panggilan dari Pak Darwo."Jacob, kamu sudah bertemu dengan Sienna? Gadis itu makin cantik saja ya?"Usai berbicara, Pak Darwo terbatuk sesaat dan napasnya menjadi tersengal-sengal. Bisa dilihat, penya
Sienna adalah wanita yang paling tenang dan tidak egois yang pernah dijumpainya.Sulit rasanya membayangkan wanita sebaik ini mengalami kekerasan dalam rumah tangga.Wajar saja Herman berpikir demikian. Malam itu, Jacob benar-benar tidak berbelaskasihan sama sekali. Orang biasa tidak akan bisa membayangkan bahwa hubungan suami istri akan meninggalkan bekas memar mengerikan seperti itu.Oleh karena itu, situasi Sienna menjadi makin canggung sekarang."Dia ... lumayan baik padaku. Masalah pernikahan, hanya diketahui oleh orang yang menjalaninya langsung."Herman menatapnya lekat-lekat dan menghela napas."Kalau begitu, kamu telepon temanmu saja. Aku nggak tenang meninggalkanmu sendirian."Sienna terpaksa mengeluarkan ponselnya dan menelepon teman baiknya, Willow Hanaya.Berbeda dengan status Nona Keluarga Winata milik Sienna yang hanya sebatas nama, Willow adalah nona dari keluarga kaya sesungguhnya. Dia juga merupakan salah satu dari sedikit teman Sienna.Mereka mengambil jurusan yang b
Perkataannya itu tepat mengenai isi hati Sienna.Willow memang tidak pernah segan-segan dalam berbicara.Sienna menundukkan pandangannya, bohong jika mengatakan bahwa dia tidak kecewa terhadap ayahnya.Namun, Harris juga kini sudah tua. Sedari awal, dia memang tidak terlalu berbakat dalam berbisnis. Kini, seiring bertambahnya usia, makin sulit baginya untuk mengambil keputusan yang tepat.Melihat ekspresi Sienna, Willow tahu bahwa dia sedang bersedih. Oleh karena itu, dia pun mengalihkan pembicaraan, "Apa maksudnya tadi kamu bilang soal bayar upah tepat waktu? Kamu berbisnis dengan Jacob?""Ya, aku yang akan mendesain rumahnya di Royal Estate."Seketika, Willow membelalak dan mengacungkan jempolnya."Wah, hebat sekali kamu, Sienna. Kamu mau mendesain rumah pernikahan untuk suamimu dan pujaan hatinya? Apalagi, wanita itu bukan cuma pujaan hatinya, tapi juga calon istri keduanya."Sienna tertawa kecil dan berkata dengan terus terang, "Kalau begitu, biar kuberi tahu satu hal lagi. Jacob b
Pesan ini tidak mencantumkan nama dan bukan nomor yang dikenal. Namun, begitu melihat isi pesannya, Sienna langsung tahu bahwa pengirimnya adalah Jacob.Ketemuan di rumah Keluarga Yuwono?Apa dia mau membicarakan masalah perceraian secara resmi?Sienna juga tidak banyak berpikir. Lagi pula, bercerai atau tidak, tidak terlalu berpengaruh baginya.Setelah melihat-lihat karya beberapa seniman terkenal, Sienna juga sudah memiliki gambaran besar mengenai gaya desain yang akan digunakannya. Jadi, dia berencana untuk langsung melihat-lihat di lokasi besok.Keesokan paginya, Sienna mengemudikan mobilnya menuju perusahaan Jacob.Lantaran akan berkunjung ke lokasi, tentu saja dia harus memberi tahu pemiliknya terlebih dahulu. Selain itu, juga masih ada beberapa informasi yang perlu dia tanyakan kepada Jacob.Ini adalah kedua kalinya dia datang ke Grup Jacob. Wanita di meja resepsionis sepertinya masih mengingat wajah Sienna. Begitu melihat Sienna, wanita itu langsung mengerutkan alisnya."Maaf,
Orang-orang dari Timothy dan Keluarga Sayid sudah mengelilingi di depan pintu. Namun, Reyman tidak menunjukkan diri di sana. Jika dia menunjukkan diri pada saat seperti ini, berarti dia melawan Timothy secara terang-terangan. Dengan begitu, Timothy bisa langsung menghadapinya.Namun, orang-orang dari Keluarga Sayid yang berada di sana adalah orang-orang yang bekerja secara tersembunyi. Meskipun nanti Timothy akan menyelidiki masalah ini, Reyman bisa berdalih orang-orang itu sudah disuap Deshton. Selama dia tidak menunjukkan diri, dia bisa melepaskan diri dari masalah ini dengan mudah.Melihat orang-orang dari Keluarga Sayid yang berdiri di belakang Deshton, Timothy tersenyum dingin. "Apa yang sedang kalian lakukan?"Sudah ada satu orang yang tergeletak di samping Timothy karena terkena tembakan tadi. Situasi malam ini di pulau bagian dalam sudah dipastikan tidak akan damai.Tanpa ragu-ragu sedikit pun, Deshton langsung melambaikan tangannya. "Jangan biarkan satu pun lolos, bunuh semuan
Merasa ada seseorang yang menyentuhnya, Sienna mengernyitkan alis karena marah. Namun, dia tidak bisa bergerak karena Deshton menusukkan jarum entah di tubuhnya bagian mana. Dia bisa merasakan dunia luar dengan jelas, tetapi sama sekali tidak bisa bergerak.Timothy membungkuk dan berkata, "Nona Sienna, apa kamu sudah tahu kamu akan menikah dengan Deshton?"Tatapan Sienna terlihat sangat terkejut. Apakah Deshton sudah gila? Dia sudah hamil pun Deshton ini masih ingin menikahinya? Selain itu, siapa orang ini dan dari mana orang ini mendengar berita ini?Sienna berusaha keras untuk mengedipkan matanya dua kali karena ingin berbicara, tetapi dia tidak bisa mengatakan apa pun.Melihat kondisi Sienna, Timothy mengernyitkan alis. Dia bukan genius dalam bidang ilmu medis, sehingga dia tidak tahu apa yang telah terjadi pada Sienna. "Apa kamu ingin menikah dengannya? Kalau nggak mau, kedipkan matamu."Sienna langsung mengedipkan mata berkali-kali dan wajahnya memerah karena marah. Namun, dia mem
Jacob awalnya tidak berniat menghubungi dunia luar. Bagaimanapun, mengatur semua ini sangat berisiko.Namun, setelah melihat Timothy membantunya merahasiakan identitas, Jacob langsung berubah pikiran. Kini, orang-orangnya telah memasuki pulau. Kelak, semua akan lebih mudah untuk Jacob.Kedua orang yang duduk di meja sama sekali tidak makan. Mereka hanya duduk sekitar 30 menit sebelum dibawa pembantu ke kamar untuk beristirahat.Reyman dan Galang ingin berbicara dengan Timothy, tetapi Timothy menolak dengan mengatakan dirinya lelah.Ketika melewati kamar Sienna, Jacob memandang ke dalam. Tirai tertutup rapat. Tidak ada yang terlihat lagi kali ini.Tidak lama setelah Jacob masuk ke kamar, terdengar kebisingan di luar. Suasana sepertinya menjadi sangat meriah.Tidak berselang lama, seseorang mengetuk pintu kamarnya. Jacob membuka pintu, lalu melihat seorang pembantu yang membawa beberapa permen."Tuan, hari ini ada acara bahagia. Tuan Reyman mentraktir kalian semua makan permen.""Acara a
Reyman menyuruh bawahannya untuk mengganti para pembantu itu. Sementara itu, Deshton masih berdiri di tempatnya sambil memandang ke arah Jacob pergi dengan tatapan yang dipenuhi niat membunuh.Di ruang makan, hanya ada Jacob dan Timothy. Timothy tidak berbicara, juga tidak makan.Jacob juga sama. Dia hanya bersandar di kursi sambil menatap Timothy. Suasana sungguh menegangkan.Beberapa saat kemudian, Timothy mengetuk meja makan dengan jarinya dan bertanya, "Kamu punya dendam dengan K?""Bisa dibilang begitu.""Kali ini yang masuk ke pulau ada dua kelompok. Yang satu punya K, yang satu lagi tiba 10 menit lalu. Mereka seharusnya adalah orang-orangmu, 'kan?"Jacob tidak berbicara, tetapi tatapannya terlihat sangat tajam.Timothy terkekeh-kekeh. "Sepuluh menit lalu, aku juga membantumu terhindar dari masalah. Jacob, kamu cerdas sekali."Sebelumnya, Jacob juga menyelidiki orang di balik Pulau Sangkar. Hanya saja, dia tidak mendapat informasi yang berguna karena orang ini terlalu pintar bers
Kira-kira apa yang akan dilakukan Sienna jika Jacob mati? Timothy tidak pernah memikirkan orang lain. Yang selalu ada di benaknya adalah cara untuk membuat ayah angkatnya puas.Namun, dia tidak bisa melupakan adegan saat Sienna memungut tulang dari tumpukan abu. Pemandangan itu terus muncul di benaknya."Tetua. Tetua?" Seseorang memanggil. Timothy lantas mendongak dan melihat Reyman berdiri di depannya."Tetua, aku sudah menyuruh orang menyiapkan makan siang untuk kalian. Silakan dinikmati. Aku nggak akan mengganggu waktu kalian."Timothy bangkit. Ketika berjalan melewati Deshton, langkah kakinya berhenti untuk sesaat. Idiot ini tidak terlihat bodoh lagi, bahkan tatapannya terlihat sangat tajam. Ini baru wujudnya yang asli.Deshton tentu melihat Timothy berhenti sejenak. Dia memicingkan mata dan mengamati. Setelah berpikir sejenak, dia merasa dirinya tahu siapa pria bertopeng ini. Ternyata dia orangnya.Deshton tersenyum dingin, hanya berdiri di tempatnya. Dari sudut matanya, dia bisa
Suasana di aula tiba-tiba menjadi menegangkan. Semua orang menatap pria berjubah hitam itu.Reyman memegang pistol dengan kedua mata dipenuhi antusiasme, seolah-olah dia akan langsung menembak setelah melihat wajah pria berjubah hitam itu.Di situasi genting, tiba-tiba ada yang masuk untuk melapor kepada Reyman, "Pak, Tetua datang."Saat berikutnya, seseorang berjalan masuk. Orang ini memakai topeng, tetapi bisa dilihat bahwa dia masih muda.Di belakang Timothy adalah belasan pengawal. Semuanya mengikuti Timothy memasuki aula.Reyman segera bangkit. "Tetua, kenapa tiba-tiba datang hari ini?"Timothy menatap Galang, lalu menatap pria berjubah hitam itu. Dengan alis berkerut, dia bertanya, "Apa yang kalian lakukan?"Reyman segera menjelaskan, "Kebetulan sekali kamu datang. Karena kamu mengenal Mister Jubah, sebaiknya kamu yang memeriksa apakah orang ini memang Mister Jubah atau bukan."Dengan begitu, Reyman bisa terhindar dari masalah. Jika pria berjubah ini memang bukan Jacob, Reyman ha
Di aula, Galang dan Reyman duduk bersama. Kemarin Galang gagal membujuk Reyman. Meskipun sangat marah, dia tetap datang lagi.Keluarga di pulau bagian dalam memang mempunyai hubungan bisnis, tetapi selalu berwaspada terhadap satu sama lain. Bagaimanapun, sumber daya di sini tidak terlalu banyak. Jika ingin stabil, salah satu pasti harus menderita kerugian.Keempat keluarga ini sama-sama ingin mendapat keuntungan yang lebih banyak. Perselisihan selalu ada.Hubungan Keluarga Wibowo dengan dua keluarga lainnya kurang baik. Mereka pernah berselisih. Keluarga Wibowo hanya akur dengan Keluarga Sayid.Ini karena Reyman tidak ingin menyinggung siapa pun. Bahkan, kadang dia lebih memilih diri sendiri rugi daripada bermusuhan dengan orang lain.Makanya, Galang mengira Reyman bisa dibujuk dengan mudah. Siapa sangka, Reyman malah menolaknya dengan lembut semalam.Bagi Galang, kedatangan keduanya ini sangat menurunkan harga dirinya. Hanya saja, dia tidak tahu kapan sekelompok orang itu akan membuat
Namun, itu masalah nanti. Untuk sekarang, dia mencurigai status pria berjubah itu. Jubah yang membalut tubuhnya itu membuatnya tidak bisa dikenali. Siapa pun bisa menyamar menjadi dirinya.Bagaimanapun, dulu Deshton pernah ditipu oleh Jacob. Jacob menyamar menjadi pengawal untuk mendekati Sienna di vilanya. Jika dipikir-pikir kembali, Deshton menjadi gusar.Demi mencegah masalah seperti ini terjadi lagi, Deshton harus melihat seperti apa penampilan pria berjubah itu."Pak Reyman, seingatku sebelumnya Jacob menjadi tahanan, 'kan? Tapi, sekarang dia kabur. Kamu mungkin nggak tahu seperti apa karakter Jacob. Dia sangat berani dan berwaspada.""Aku berharap kamu bisa memastikan pria berjubah itu bukan Jacob. Aku khawatir Jacob menyamar menjadi orang lain. Dulu dia pernah melakukan hal seperti ini," jelas Deshton.Reyman mengernyit, merasa yang dikatakan Deshton tidak masuk akal. Bagaimana bisa seorang tahanan berani menyamar menjadi tamu VIP di pulau bagian dalam?Namun, Jacob bukan orang
Pembantu membawanya ke kamar mandi, sedangkan Galang berdiskusi dengan Reyman. Ketika Jacob melewati sebuah belokan, dia mendengar obrolan dua orang pembantu."Dia kira dia siapa? Biarkan saja dia mati kelaparan kalau memang nggak mau makan.""Laboratorium Tuan Deshton bahkan berada di samping kamarnya. Apa mungkin mereka pasangan?""Cih! Dia cuma wanita murahan yang bisa ditiduri sembarang pria. Waktu dia datang, Tuan Deshton yang menggendongnya. Nggak tahu malu sekali!"Di tempat ini, status wanita memang sangat rendah. Merupakan suatu kehormatan kalau seorang wanita diizinkan menghadiri pesta bersama pasangannya. Sementara itu, tidak ada wanita yang digendong secara terang-terangan seperti Sienna.Para wanita ini telah sepenuhnya dihasut sehingga mereka menganggap Sienna sebagai musuh.Jacob bertanya kepada pembantu yang menuntun jalan untuknya, "Ada tamu yang datang ya?""Ya. Katanya Tuan Deshton harus dijamu dengan terhormat. Tamu itu membawa seorang wanita."Seorang pria dan seor